PENDAHULUAN
Masa nifas (peurpurium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika
merupakan suatu masa dimana terjadi perubahan payudara ibu, sehingga mampu
memproduksi ASI dan merupakan suatu interaksi yag sangat kompleks antara
rangsangan mekanik, syaraf, dan berbagai macam hormon sehingga ASI dapat
Indonesia hanya 42 persen. Angka ini jelas berada di bawah target WHO yang
mencapai 4,7juta per tahun, maka bayi yang memperoleh ASI, selama enam bulan
hingga dua tahun, tidak mencapai dua juta jiwa. Walau mengalami kenaikan
dibanding data Riskesdas 2007 dengan angka cakupan ASI hanya 32 persen,
kenaikan cakupan ASI pertahun hanya berkisar dua persen .Angka ini
Pemberian ASI memiliki banyak manfaat bagi ibu dan bayi. Beberapa
sumber energy dan nutrisi bagian usia 6 sampai 23 bulan, serta mengurangi angka
pemberian ASI bagi ibu yaitu mengurangi risiko kanker ovarium dan payudara,
dalam enam bulan pertama setelah kelahiran, dan membantu mengurangi berat
kesakitan bayi di dunia sebanyak 43 kematian per 1000 kelahiran hidup (WHO,
2016d). DiIndonesia, angka kesakitan bayi sebanyak 32 per 1000 kelahiran hidup
pada tahun 2015. Pada 2013 kesakitan bayi pertahun berjumlah 5865 kasus.Tahun
2014 turun jadi 5666 kasus, pada 2015 menjadi 5571, dan 2016 jadi 5485 kasus.
diseluruh dunia dan hanya 32,6% dari mereka yang disusui secara eksklusif dalam
6 bulan pertama. Bayi yang tidak diberi ASI Eksklusif di negara industri lebih
besar meninggal dari pada bayi yang diberi ASI Eksklusif, sementara di negara
2013).
Berdasarkan data Kemenkes RI (2015) didapatkan data cakupan pemberian
ASI pada tahun 2014 sebesar 80%, maka secara nasional cakupan pemberian ASI
eksklusif sebesar 52,3% belum mencapai target. Menurut provinsi, hanya terdapat
satu provinsi yang berhasil mencapai target yaitu Provinsi Nusa Tenggara Barat
sebesar 84,7%. Provinsi Jawa Barat, Papua Barat, dan Sumatera Utara merupakan
Secara nasional cakupan pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif 0-6 bulan
cakupan ASI Eksklusif sebesar 34,3% pada tahun 2009, tahun 2010 menunjukkan
bahwa baru 33,6% bayi kita mendapatkan ASI, tahun 2011 angka itu naik menjadi
42% dan menurut SDKI tahun 2012 cakupan ASI Eksklusif sebesar 27%.
Eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan tahun 2013 adalah sebanyak 41,3% (Dinkes
Sumut, 2013).
bayi yang mendapatkan ASI Eksklusif pada tahun 2016 terjadi penurunan yang
tajam dibanding tahun 2015 dan tidak mencapai target nasional < dari 40%.
(60.6%), Dairi (55.7%), Pakpak Bharat (50.5%), Deli Serdang (47.1%), Asahan
(43.6%), Labuhan Batu (40.9%) dan untuk Kota yaitu Gunung Sitoli (84.5%),
Sibolga (46.7%). Enam puluh empat daerah dengan pencapaian < 10% yaitu
Kabupaten yang berada di Sumatera Utara. Cakupan anak yang diberi ASI
eksklusif dari tahun 2010-2015 sangat fluktuatif karena cakupan ASI eksklusif
pada tahun 2010 sebesar 25,57% meningkat menjadi 28,79%, pada tahun 2011
dan pada tahun 2012 cakupan menurun kembali menjadi 28,45%, pada tahun
2013 menurun menjadi 12%, selanjutnya pada tahun 2014 terjadi sedikit
peningkatan menjadi 15,45% sedangkan pada tahun 2015 juga terjadi sedikit
peningkatan menjadi 15,62% (2.305 jiwa) dari jumlah anak yang ada 14.761 anak
(Irwansyah, 2017).
Untuk mengatasi kurang lancarnya ASI bisa dilakukan dengan cara yang
dapat meningkatkan produksi ASI adalah daun papaya. Ekstrak daun pepaya
vitamin, kalsium (Ca), dan zatbesi (Fe) dalam daun pepaya berfungsi untuk
darah meningkat, metabolisme juga meningkat sehingga sel otak berfungsi dengan
baik. Selain itu, daun pepaya juga mengandung enzim papain dan kalium, fungsi
enzim berguna untuk memecah protein yang dimakan sedangkan kalium berguna
bahwa daun katuk, daun pare, dan daun papaya merupakan suplemen yang
susu. Daun papaya memiliki khasiat tertinggi dibandingkan daun katuk dan daun
pare.
jumlah ibu nifas sebanyak 15 orang. Ada 5 orang ibu nifas selama pemantauan
nifas hari ke 1-7 yang ASI nya cukup dan 10 orang ibu nifas yang pada
pemantauan masa nifas hari ke 1-7 yang ASI nya tidak cukup, hal ini didapati
dari kunjungan nifas baik dalam masa 6-8 jam post partum sampai dengan tali
tentang “Pengaruh Rebusan Daun Pepaya Terhadap Kecukupan Asi Pada Ibu
kecukupan ASI.
Pepaya Terhadap Kecukupan ASI Pada Ibu Nifasi dan hasil penelitian ini
selanjutnya.
metodologi penelitian.