PEMBAHASAN
A.Pengertian Kolera
Penyakit Kolera ini dijuluki sebagai “Kematian biru” karena kulit penderita
akan berwarna kebiruan yang disebabkan
kehilangan cairan tubuh yang hebat. Masa tunas penyakit ini berkisar antara 1-3
hari. Kolera dapat bersifat disertai dengan gejala ringan (subklinis) seperti diare
ringan dan tidak memberikan komplikasi. Namun Kolera dapat juga menjadi ganas
dan mematikan dalam jangka waktu yang cukup pendek.
Penderita mengalami diare dengan cairan seperti air cucian beras, dan muntah pada
awal penyakit. Cairan diare dapat terjadi sebanyak 1 liter per jam. Kehilangan
cairan tubuh ini menyebabkan penderita merasa haus yang hebat, produksi air seni
yang menurun, kejang otot, kelemahan badan, kulit berkeriput dan mata cekung.
Kekurangan cairan tubuh, pengentalan darah, tidak mengeluarkan air seni, keadaan
tubuh yang asidosisdengan kehilangan mineral Kalium dapat terjadi. Bila tidak
mendapatkan pengobatan, maka akan terjadi kelumpuhan sirkulasi darah, tubuh
berwarna biru dan kesadaran menurun. Keadaan kekurangan cairan tubuh yang la
ma dapat menyebabkan kerusakan Ginjal.
Kolera yang tidak mempunyai komplikasi dapat sembuh sendirinya tanpa
pengobatan, di mana penyembuhan terjadi dalam waktu 3-6 hari. Angka kematian
dapat melebihi angka 50% pada penderita yang tidak mendapat pengobatan
memadai. Angka kematian akan berkurang menjadi kurang dari 1% dengan
pemberian cairan dan elektrolit yang memadai.
Pada umumnya penderita akan bebas dari kuman Kolera dalam waktu 2 minggu,
tetapi beberapa penderita dapat menjadi karier (pembawa penyakit) di dalam
kandung empedu yang menahun. Dalam keadaan ini, kuman bersarang di Kandung
Empedu tetapi orang yang bersangkutan tidak sakit Kolera. Diagnosa Kolera dapat
dinyatakan positif dengan cara mengisolasi kuman Kolera dalam biakan yang
diambil dari tinja yang masih segar dan dilanjutkan dengan cara Aglunitasi
(penggumpalan) dengan menggunakan Antiserum yang spesifik
MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi klinis yang khas ditandai dengan diare yang encer dan
berlimpah tanpa didahului oleh rasa mulas maupun tenesmus dalam waktu singkat
tinja yang semula berwarna dan berbau feses berubah menjadi cairan putih
keruh(seperti air cucian beras), tidak berbau busuk maupun amis, tapi manis
menusuk. Cairan yang menyerupai air cucian beras ini bila di endapkan akan
mengeluarkan gumpalan-gumpalan putih. Cairan ini akan berkali-kali keluar dari
anus pasien dalam jumlah besar. Muntah timbul kemudian setelah diare dan
berlangsung tanpa di dahului mual. Kejang otot dapat menyusul, baik dalam
bentuk fibrilasi atau fasikulasi, maupun kejang kloner yang nyeri dan mengganggu.
Otot-otot yang sering terlibat yaitu betis, biseps, triseps,pektoralis dan dinding
perut. Teriakan ataupun rintihan karena kejang yang nyeri itu dapat disangka
sebagai teriakkan nyeri Karena kolik.kejang otot ini disebabkan karena
berkurangnya kalsium dan klorida pada sambungan seuruemuskuler.
Gejala dan tanda kolera menjadi akibat kehilangan cairan dan elektrolit
serta asidosis pasien berada dala keadaan lunglai,tak berdaya, namun kesadarnya
relative baik dibandigkan dengan berat penyakitnya. Koma baru akan terjadi pada
saat-saat terakhir. Pada kurang lebih 10% bayi dan anak-anak dapat di jumpai
kejang sentral dan stupuf yang disebabkan hipoglikesia. Tanda-tanda dehidrasi
tampak jelas ,nadi menjadi cepat, nafas menjadi cepat, suara menjadi serak seperti
suara bebek manila, hidung mancung dan tipis, tulang pipi yang menonjol, mulut
menyeringai karena bibir kering, perut cekung tanpa ada steifag dan kaki tampak
kurus dengan lipatan-lipatan kulit,
4. Penyebab
Penyakit Kolera disebabkan oleh infeksi dari bakteri Vibrio cholera. Kuman
Kolera ditularkan kepada orang lain melalui makanan atau minuman yang telah
Bila jumlah bakteri Kolera mencapai 100 juta, maka bakteri ini dapat
menyebabkan penyakit pada orang yang sehat. Anak-anak lebih peka pada
penyakit ini, dan anak-anak dengan umur 2-4 tahun paling rentan terhadap
penyakit Kolera ini. Secara individu, orang yang bergolongan darah O lebih peka
Selain itu, orang yang menderita penyakit AIDS, anak-anak yang kekurangan gizi,
orang yang berumur pertengahan lebih mudah terjangkit penyakit Kolera ini
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian penyakit Kolera ?
2. Bagaimana sejarah perkembangan penyakit kolera?
3. Apa saja gejala dari penyakit kolera?
4.
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Kolera
2. Untuk mengetahui sejarah Perkembangan penyakit Kolera
3. Untuk mengetahui gejala penyakit Kolera
BAB
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari materi di atas dapat di simpulkan, Bahwa penyakit kolera
adalah penyakit yang jarang ditemukan di kalangan masyarakat, oleh karena
itu, penyakit tersebut yaitu penyakit yang mudah menular dalam waktu yang
cepat. Penyakit kolera (Cholera) Adalah penyakit infeksi saluran usus bersifat
akut yang di sebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae, bakteri ini masuk ke
dalam tubuh seseorang melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi.
B. SARAN
Adapun saran kami, kepada seluruh masyarakat adalah hendaknya selalu
melakukan hidup bersih, melakukan sanitasi lingkungan, terutama kebersihan
air dan pembuangan kotoran (feaces) pada tempatnya yang memenuhi standar
lingjungan. Lainnya adalah meminum air yang sudah di masak terlebih
dahulu, cuci tangan dengan bersih sebelum makan memakai sabun/antiseptik,
cuci sayuran dengan air bersih terutama sayuran yang di makan mentah
(Lalapan), Hindari memakan ikan dan kerang yang di masak setengah matang.