Anda di halaman 1dari 10

BAB 2

PEMBAHASAN

A.Pengertian Kolera

Kolera adalah penyakit infeksi yang disebabkan vibrio cholerae


dengan manifestasi diare disertai muntah yang akut dan hebat akibat
enterotoksin yang dihasilkan bakteri tersebut. Bentuk manifestasi klinisnya
yang khas adalah dehidrasi , berlanjut dengan rejatan hipovolemik dan
asidosis metabolic yang terjadi dalam waktu yang sangat singkat , akibat
diare sekretorik dan dapat berakhir dengan kematian bila tidak di
tanggulangi dengan adekuat. Kolera dapat menyebar sebagai penyakit
endemic, epidemi atau pandemik. Meskipun sudah banyak penelitian
berskala besar dilakukan , namun kondisipenyakit ini tetap menjadi suatu
tantangan bagi dunia kedokteran modern.
ETIOLOGI

Vibrio cholera adalah kuman aerob. Gram negative berukuran 0,2-0,4


mm× 1,5- 4,0 mm. mudah dikenal dalam sediaan tinja koleran dengan
pewarnaan Gram sebagai batang-batang pendek sedikit bengkok(koma),
tersusun berkelompok seperti kawanan ikan yang berenang V. cholera dibagi
menjadi 2 biotipe, klasik dan El Tor. Yang dibagi berdasarkan struktur
Biokimianya dan parameter laboratorium lainnya. Tiap biotipe dibagi lagi
menjadi 2 biotipe, Inaba dan Ogawa.
Diagnosis presumtif secara cepat dapat dibuat dengan menggunakan
mikroskop fluoresensi dengan memaknai antibody tipe spesifik yang telah
dilabel dengan flouresein, atau dengan uji mobilisasi vibrio dengan memakai
serum tipe spesifik dan dilihan dengan mikroskop lapangan gelap atu
mikroskop fase.
Vibrio cholera tumbuh cepat dalam berbagai media selektif seperti
agar garam empedu, agar-gli
seria-telurit-taurokolat, atau agar thiosulfate-citrate-bile salt-
sucrose(TCBS). Kelebihan medium TCBS ialah pemakaiannya tidak
memerlukan sterilisasi sebelumnya. Dalam medium ini koloni vibrio
tampak berwarna kuning suram. Edintifikasi vibrio cholera biotipe El tor
penting untuk Epidemiologi . sifat-sifat peng yang membedakanya dengan
biotipe kolera klasik adalah resistensi terhadap polimiksin B. resistensi
terhadap kolerafaga tipe IV (mukerjee) dan menyebabkan hemofilispada
eritrosit kambing.

B. Sejarah Perkembangan Penyakit Kolera


EPIDEMIOLOGI
Sejak abad 1917 dikenal tujuh pandemic yang penyebaranya bahkan
mencapai Eropa. Vibrio yang bertanggungjawab terhadap terjadinya
pandemic ke-7 yaitu v. Cholerae O1, biotipe El Tor pandemic ke-7 baru-
baru ini dimulai pada tahun 1961 ketika vibrio pertama kali muncul
menyebabkan epidemic kolera di Sulawesi, Indonesia. Penyakin ini lalu
menyebar cepat ke Negara Asia Timur pada tahun 1964 dan Uni Soviet, Iran
dan Iraq pada tahun 1965-1966.
Pada tahun 1970 kolera menyebar di Afrika Barat, wilayah yang belum
pernah mengalami penyakit ini selama lebih 100 tahun. Penyakit ini
menyebar cepat kebeberapa Negara dan menjadi endemic pada banyak
benua. Pada tahun 1991 kolera menyerang Amerika Latin. Dimana penyakit
ini telah hilang lebih dari satu abad. Dalam waktu setahun penyakit ini
menyebar ke 11 negara dan sudah mencapai lintas benua.
Sampai tahun 1992 hanya serogrub v cholera O1 yang menyebabkan
epidemi kolera serogrub lainya dapat menyebabkan kasus-kasus diare yang
sporadic tapi tidak mennyebabkan epidermi. Pada akhir tahun 1992 ledakan
kasus kolera di mulai di India dan Bangladesh yang disebabkan oleh
serogrub v.choleraeI yang sebelumnya belum terdeteksi, yaitu O139 atau
Bengal. Keadaan ini dikenal pula sebagai pandemic ke-18. Isolasi dari vibrio
ini telah di laporkan dari 11 negara Asia Tenggara.
C. GEJALA

Penyakit Kolera ini dijuluki sebagai “Kematian biru” karena kulit penderita
akan berwarna kebiruan yang disebabkan
kehilangan cairan tubuh yang hebat. Masa tunas penyakit ini berkisar antara 1-3
hari.  Kolera dapat bersifat disertai dengan gejala ringan (subklinis) seperti diare
ringan dan tidak memberikan komplikasi. Namun Kolera dapat juga menjadi ganas
dan mematikan dalam jangka waktu yang cukup pendek.
Penderita mengalami diare dengan cairan seperti air cucian beras, dan muntah pada
awal penyakit. Cairan diare dapat terjadi sebanyak 1 liter per jam. Kehilangan
cairan tubuh ini menyebabkan penderita merasa haus yang hebat, produksi air seni
yang menurun, kejang otot, kelemahan badan, kulit berkeriput dan mata cekung.
Kekurangan cairan tubuh, pengentalan darah, tidak mengeluarkan air seni, keadaan
tubuh yang asidosisdengan kehilangan mineral Kalium dapat terjadi. Bila tidak
mendapatkan pengobatan, maka akan terjadi kelumpuhan sirkulasi darah, tubuh
berwarna biru dan kesadaran menurun. Keadaan kekurangan cairan tubuh yang la
ma dapat menyebabkan kerusakan Ginjal.
Kolera yang tidak mempunyai komplikasi dapat sembuh sendirinya tanpa
pengobatan, di mana penyembuhan terjadi dalam waktu 3-6 hari. Angka kematian
dapat melebihi angka 50% pada penderita yang tidak mendapat pengobatan
memadai. Angka kematian akan berkurang menjadi kurang dari 1% dengan
pemberian cairan dan elektrolit yang memadai.
Pada umumnya penderita akan bebas dari kuman Kolera dalam waktu 2 minggu,
tetapi beberapa penderita dapat menjadi karier (pembawa penyakit) di dalam
kandung empedu yang menahun. Dalam keadaan ini, kuman bersarang di Kandung
Empedu tetapi orang yang bersangkutan tidak sakit Kolera. Diagnosa Kolera dapat
dinyatakan positif dengan cara mengisolasi kuman Kolera dalam biakan yang
diambil dari tinja yang masih segar dan dilanjutkan dengan cara Aglunitasi
(penggumpalan) dengan menggunakan Antiserum yang spesifik

MANIFESTASI KLINIS

Ada beberapa perbedaan antara manifestasi klinis kolera baik mengenai


sifat dan beratnya gejala. Terdapat perbedaan pada kasus individual maupun pada
terjadi epidemic. Masa inkubasi kolera berlangsung antara 16-72 jam. Gejala klinis
dapat bervariasi mulai dari asimtomatik sampai dengan gejala klinis berupa
dehidrasi berat. Infeksi terbanyak bersifat asimtomatik atau terjadi diare ringan dan
umumnya pasien tidak memerlukan perawatan.

Manifestasi klinis yang khas ditandai dengan diare yang encer dan
berlimpah tanpa didahului oleh rasa mulas maupun tenesmus dalam waktu singkat
tinja yang semula berwarna dan berbau feses berubah menjadi cairan putih
keruh(seperti air cucian beras), tidak berbau busuk maupun amis, tapi manis
menusuk. Cairan yang menyerupai air cucian beras ini bila di endapkan akan
mengeluarkan gumpalan-gumpalan putih. Cairan ini akan berkali-kali keluar dari
anus pasien dalam jumlah besar. Muntah timbul kemudian setelah diare dan
berlangsung tanpa di dahului mual. Kejang otot dapat menyusul, baik dalam
bentuk fibrilasi atau fasikulasi, maupun kejang kloner yang nyeri dan mengganggu.
Otot-otot yang sering terlibat yaitu betis, biseps, triseps,pektoralis dan dinding
perut. Teriakan ataupun rintihan karena kejang yang nyeri itu dapat disangka
sebagai teriakkan nyeri Karena kolik.kejang otot ini disebabkan karena
berkurangnya kalsium dan klorida pada sambungan seuruemuskuler.

Gejala dan tanda kolera menjadi akibat kehilangan cairan dan elektrolit
serta asidosis pasien berada dala keadaan lunglai,tak berdaya, namun kesadarnya
relative baik dibandigkan dengan berat penyakitnya. Koma baru akan terjadi pada
saat-saat terakhir. Pada kurang lebih 10% bayi dan anak-anak dapat di jumpai
kejang sentral dan stupuf yang disebabkan hipoglikesia. Tanda-tanda dehidrasi
tampak jelas ,nadi menjadi cepat, nafas menjadi cepat, suara menjadi serak seperti
suara bebek manila, hidung mancung dan tipis, tulang pipi yang menonjol, mulut
menyeringai karena bibir kering, perut cekung tanpa ada steifag dan kaki tampak
kurus dengan lipatan-lipatan kulit,

4. Penyebab

Penyakit Kolera disebabkan oleh infeksi dari bakteri Vibrio cholera. Kuman

Kolera ditularkan kepada orang lain melalui makanan atau minuman yang telah

tercemar oleh kuman ini.

Bila jumlah bakteri Kolera mencapai 100 juta, maka bakteri ini dapat

menyebabkan penyakit pada orang yang sehat. Anak-anak lebih peka pada

penyakit ini, dan anak-anak dengan umur 2-4 tahun paling rentan terhadap

penyakit Kolera ini. Secara individu, orang yang bergolongan darah O lebih peka

terjangkit oleh penyakit ini.

Selain itu, orang yang menderita penyakit AIDS, anak-anak yang kekurangan gizi,

orang yang berumur pertengahan lebih mudah terjangkit penyakit Kolera ini

sehingga perlu mendapatkan pertolongan tenaga kesehatan dengan segera.


Pembuangan kotoran manusia dengan tepat dan pemurnian air minum merupakan
tindakan yang sangat penting untuk mengatasi penyakit Kolera ini. Disarankan
untuk minum air minum yang sudah direbus dan menghindari makan sayuran yang
belum dimasak agar terhindar dari penyakit ini. Selain itu, pemberian vaksin
Kolera pada daerah endemis sangat penting dan perlu terus dilakukan ulang setiap
6 bulan

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit kolera adalah penyakit yang menginfeksi saluran usus


bersifat akut yangdisebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae, bakteri ini
masuk kedalam tubuh seseorang melaluimakanan atau minuman yang
terkontaminasi. Bakteri tersebut mengeluarkan enterotoksin(racunnya)
pada saluran usus sehingga terjadilah diare (diarrhoea) disertai muntah
yang akut danhebat, akibatnya seseorang dalam waktu hanya beberapa
hari kehilangan banyak cairan tubuhdan masuk pada kondisi dehidrasi.
Bakteri tersebut mengeluarkan enterotoksin (racunnya) pada saluran usus
sehingga terjadilah diare (diarrhoea) disertai muntah yang akut dan hebat,
akibatnya seseorang dalam waktu hanya beberapa hari kehilangan banyak cairan
tubuh dan masuk pada kondisi dehidrasi. Apabila dehidrasi tidak segera ditangani,
maka akan berlanjut kearah hipovolemik dan asidosis metabolik dalam waktu yang
relatif singkat dan dapat menyebabkan kematian bila penanganan tidak akurat.
Sebenarnya Kolera adalah penyakit yang dapat diobati dengan mudah,
Kebersihan dan menjaga kebersihan sangat diperlukan. Karena hal ini terutama
yang menonjol di negara-negara miskin, mendidik orang di negara-negara
berkembang tentang kebersihan jalan akan ikut dalam pengendalian dan
pemberantasan penyakit ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian penyakit Kolera ?
2. Bagaimana sejarah perkembangan penyakit kolera?
3. Apa saja gejala dari penyakit kolera?
4.
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Kolera
2. Untuk mengetahui sejarah Perkembangan penyakit Kolera
3. Untuk mengetahui gejala penyakit Kolera

BAB
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari materi di atas dapat di simpulkan, Bahwa penyakit kolera
adalah penyakit yang jarang ditemukan di kalangan masyarakat, oleh karena
itu, penyakit tersebut yaitu penyakit yang mudah menular dalam waktu yang
cepat. Penyakit kolera (Cholera) Adalah penyakit infeksi saluran usus bersifat
akut yang di sebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae, bakteri ini masuk ke
dalam tubuh seseorang melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi.

B. SARAN
Adapun saran kami, kepada seluruh masyarakat adalah hendaknya selalu
melakukan hidup bersih, melakukan sanitasi lingkungan, terutama kebersihan
air dan pembuangan kotoran (feaces) pada tempatnya yang memenuhi standar
lingjungan. Lainnya adalah meminum air yang sudah di masak terlebih
dahulu, cuci tangan dengan bersih sebelum makan memakai sabun/antiseptik,
cuci sayuran dengan air bersih terutama sayuran yang di makan mentah
(Lalapan), Hindari memakan ikan dan kerang yang di masak setengah matang.

Anda mungkin juga menyukai