Anda di halaman 1dari 11

Makalah Perekonomian Indonesia - Pertumbuhan Ekonomi

PEREKONOMIAN INDONESIA
“PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA”
Sebagai Pemenuhan Tugas Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Pertanian

Disusun Oleh :
AHMAD REZA VAHLEVI
NIM. G 1616 00 408

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PERKEBUNAN


JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian


suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama
periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses
kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk
kenaikan pendapatan nasional. Pertumbuhan ekonomi sering disama artikan dengan
pembangunan ekonomi, tetapi pada dasar nya dua hal itu berbeda pengertiannya.
Dengan ada nya pertumbuhan ekonomi maka akan ada pembangunan ekonomi
dimana dengan pertumbuhan ekonomi itu sendiri akan memuncul kan pembangunan
pembangunan ekonomi. Banyak faktor yang mempengaruhi laju pertumbuhan
ekonomi Indonesia,baik faktor pendorong maupun faktor penghambat.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian pertumbuhan ekonomi?


2. Apa perbedaan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi?
3. Teori tentang pertumbuhan ekonomi.
4. Faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi.

C. Tujuan

1. Mengetahui definisi pertumbuhan ekonomi.


2. Dapat membedakan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi
3. Mengetahui teori-teori tentang pertumbuhan ekonomi.
4. Mengetahui faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi.

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi


Dalam analisis ekonomi perlu dibedakan arti pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan ekonomi karena kedua konsep tersebut mempunyai pengertian yang
berbeda.

Pertumbuhan ekonomi (Economic Growth) adalah perkembangan kegiatan


dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan
dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Masalah
pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai masalah makro ekonomi dalam
jangka panjang. Perkembangan kemampuan memproduksi barang dan jasa sebagai
akibat pertambahan faktor-faktor produksi pada umumnya tidak selalu diikuti oleh
pertambahan produksi barang dan jasa yang sama besarnya.

Pertambahan potensi memproduksi sering kali lebih besar dari pertambahan


produksi yang sebenarnya. Dengan demikian perkembangan ekonomi adalah lebih
lambat dari potensinya. (Sadono Sukirno, 1994;10).

Prof. Simon Kuznets mendefinisikan pertumbuhan ekonomi itu adalah


kenaikan jangka panjang dalam kemampuan suatu negara untuk menyediakan
semakin banyak barang barang ekonomi kepada penduduknya. Kemampuan ini
tumbuh sesuai dengan kemajuan teknologi, penyesuaian kelembagaan, dan ideologi
yang diperlukannya
Definisi ini memiliki tiga komponen :
1. Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa terlihat dari meningkatnya secara terus-
menerus persediaan barang.
2. Teknologi maju merupakan faktor dalam pertumbuhan ekonomi yang menentukan
derajat kemampuan dalam penyediaan aneka macam barang kepada penduduk;
dan kepada penduduk
3. Penggunaan teknologi secara luas dan efisien memerlukan penyesuaan di bidang
kelembagaan dan ideologi sehingga inovasi yang dihasilkan oleh ilmu pengetahuan
dapat dimanfaatkan secara tepat dimanfaatkan.
4. Teori pertumbuhan ekonomi sebagai penjelasan mengenai faktor mengenai faktor
– faktor apa yang menentukan kenaikan ouput per kapita dalam jangka panjang, dan
mengenai bagaimana faktor mengenai bagaimana faktor – faktor tersebut
berinteraksi faktor satu sama lain sehingga terjadi proses pertumbuhan.

Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi adalah


proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan
menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi
dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu
perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional.

Sedangkan pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikkan


pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya
pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur
ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara.

Pembangunan ekonomi tidak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi,


pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya
pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi.

Perbedaan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi yaitu


Pertumbuhan ekonomi :
1. Merupakan proses naiknya produk per kapita dalam jangka panjang
2. Tidak memperhatikan pemerataan pendapatan
3. Tidak memperhatikan pertambahan penduduk
4. Belum tentu dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat
5. Pertumbuhan ekonomi belum tentu disertai dengan pembangunan ekonomi

Pembangunan ekonomi:
1. Merupakan proses perubahan yang terus menerus menuju perbaikan termasuk
usaha meningkatkan produk per kapita
2. Memperhatikan pemerataan pendapatan termasuk pemerataan pembangunan dan
hasil-hasilnya
3. Memperhatikan pertambahan penduduk
4. Memperhatikan pertambahan penduduk
5. Pembangunan ekonomi selalu dibarengi dengan pertumbuhan ekonomi

Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi memiliki persamaan yaitu :


1. Kedua-duanya merupakan kecenderungan di bidang ekonomi
2. Pokok permasalahan akhir adalah besarnya pendapatan per kapita
3. Kedua-duanya menjadi tanggung jawab pemerintah dan memerlukan dukungan
rakyat
4.Kedua-duanya berdampak pada kesejahteraan rakyat

Indikator yang digunakan untuk menghitung tingkat pertumbuhan ekonomi yaitu :


1. Produk Domestik Bruto (PDB),yaitu nilai barang dan jasa dalam suatu negara yang
diproduksikan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara tersebut dan negara
asing.
2. Produk Nasional Bruto (PNB), yaitu nilai barang dan jasa yang dihitung hanyalah
barang dan jasa yang diproduksikan oleh faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh
warga negara dari negara yang pendapatan nasionalnya dihitung.

B. Teori-Teori Pertumbuhan Ekonomi

1. Teori Pertumbuhan Klasik

Menurut pandangan ahli-ahli ekonomi Klasik ada empat faktor yang


mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu jumlah penduduk, jumlah stock barang-
barang modal, luas tanah, dan kekayaan alam, serta tingkat teknologi yang
digunakan. Walaupun menyadari bahwa pertumbuhan ekonomi tergantung kepada
banyak faktor, ahli-ahli ekonomi Klasik terutama menitikberatkan perhatiannya
kepada pengaruh pertambahan penduduk kepada pertumbuhan ekonomi.

Dalam teori pertumbuhan mereka, dikemukanan suatu teori yang


menjelaskan perkaitan antara pendapatan per kapita penduduk dan jumlah
penduduk. Teori tersebut dinamakan teori penduduk optimum. Apabila terdapat
kekurangan penduduk, produksi marjinal adalah lebih tinggi daripada pendapatan
per kapita. Maka pertambahan penduduk akan menaikkan pendapatan per kapita.
Akan tetapi jika penduduk semakin banyak maka akan berlaku hukum hasil lebih
yang semakin berkurang,yaitu produksi marjinal akan mulai mengalami penurunan.

2. Teori Schumpeter

Teori Schumpeter menekankan tentang pentingnya peranan pengusaha di


dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi. Dalam teori ini ditunjukkan bahwa para
pengusaha merupakan golongan yang akan terus menerus membuat pembaharuan
atau inovasi dalam kegiatan ekonomi. Inovasi tersebut meliputi : memperkenalkan
barang baru, mempertinggi efisien cara memproduksi dalam menghasilkan sesuatu
barang, memperluas pasar suatu barang ke pasaran yang baru, mengembangkan
sumber bahan mentah yang baru dan mengadakan perubahan dalam organisasi
dengan tujuan mempertinggi efisiensi kegiatan perusahaan. Berbagai kegiatan
inovasi ini akan memerlukan investasi baru.

3. Teori Harrod-Domar

Teori Harrod-Donar dalam analisisnya bertujuan menerangkan syarat yang


harus dipenuhi supaya suatu perekonomian dapat mencapai pertumbuhan yang
teguh atau steady growth dalam jangka panjang. Teori ini beranggapan bahwa
modal harus dipakai secara efektif, karena pertumbuhan ekonomi sangat
dipengaruhi oleh peranan pembentukan modal tersebut.

4. Teori Pertumbuhan Neo Klasik

Abramovits dan Solow dalan teori pertumbuhan Neo Klasik mengemukakan


bahwa faktor terpenting dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi bukanlah
pertambahan modal dan pertambahan tenaga kerja. Faktor yang paling penting
adalah kemajuan teknologi dan pertambahan kemahiran dan kepakaran tenaga
kerja.

C. Faktor-Faktor Pertumbuhan Ekonomi


Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah:

1.      Faktor Sumber Daya Manusia


Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga
dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam
proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada
sejauhmana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki
kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan.

2. Faktor Sumber Daya Alam


Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam
dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya
alam saja tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak
didukung oleh kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola sumber
daya alam yang tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan
tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.

3. Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat
mendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang
semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih
berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas
pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada
percepatan laju pertumbuhan perekonomian.

4. Faktor Budaya
Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan
ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau
pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat
pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya sikap
kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat
menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN,
dan sebagainya.
5. Sumber Daya Modal
Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan
meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal
sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena
barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.

Faktor-faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi diantaranya adalah :


1. Korupsi
Korupsi akan mempersulit pembangunan karena akan membuat kekacauan dan
ketidakefisienan dalam pembelanjaan.
2. Laju inflasi
Inflasi akan berdampak pada menurunnya indeks kepercayaan konsumen karena
masyarakat cenderung mengurangi belanja karena berhati-hati terhadap resiko
kenaikkan harga tinggi.
3. Tingkat suku bunga
Tingkat suku bungan akan mempengaruhi investasi.
4. Kenaikkan harga bahan bakar minyak
Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
nasional karena dampak kebijakan tersebut menimbulkan "multiplayer effect"
menyeluruh terhadap perekonomian.
5. Situasi keamanan yang tidak kondusif
Ada beberapa pandangan untuk menciptakan kondisi ekonomi yang kokoh
dibutuhkan stabilitas politik dan keamanan. Investor yang pada saat ini dianggap
sebagai salah satu yang berperan dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara tidak
akan mau menanamkan modalnya (investasi jangka pendek maupun jangka
panjang) jika keamanan tidak stabil.

D. Perkembangan Ekonomi Indonesia Terkini

Perekonomian Indonesia yang diukur berdasarkan besaran Produk


Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku pada Triwulan II 2013 mencapai Rp
2.210,1 triliun, sedangkan PDB atas dasar harga konstan 2000 mencapai Rp 671,3
triliun.
Pertumbuhan Triwulan II 2013 tumbuh 5,81% dibandingkan Triwulan II 2012.
Pertumbuhan ekonomi secara tahunan (yoy) dicapai sektor pengangkutan dan
komunikasi 11,46%, keuangan, real estate dan jasa perusahaan 8,07% serta
konstruksi 6,88%. Sementara sektor listrik, gas dan air besih tumbuh 6,6%,
pedagangan, hotel dan restoran 6,47%, industri pengolahan 5,84%, sektor jasa
4,48%, serta sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan 3,2%. Untuk
sektor pertambangan dan penggalian karena produksinya turun sehingga menjadi
1,19%.

Pertumbuhan ekonomi 5,81% didukung pengeluaran konsumsi rumah


tangga yang tumbuh 5,06% serta pertumbuhan konsumsi pemerintah 2,13%,
Pembentukan Modal Tetap bruto (PMTB) 4,67%,ekspor 4,78% dan impor 0,62%.

Sementara PDB menurut pengeluaran didominasi pengeluaran konsumsi


rumah tangga yang tumbuh 55,44%, PMTB 32,68%, konsumsi pemerinta 8,63%,
ekspor 23,15% serta impor 25,72%.

Perekonomian yang tumbuh 5,81% penyumbang terbesar berasal dari


sektor perdagangan ,hotel dan restoran 1,17%, pengangkutan dan komunikasi
1,15%, dan industri pengolahan 1,48%.

Secara kumulatif pertumbuhan ekonomi pada semester I 2013 mencapai


5,92%.Sedang target pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan pemerintah dalam
APBN-Perubahan 2013 sebesar 6,3%

Struktur perekonomian Indonesia secara spasial pada triwulan II-2013 masih


didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Kelompok
provinsi di Pulau Jawa memberikan kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik
Bruto, yakni sebesar 57,79 persen, diikuti oleh Pulau Sumatera sebesar 23,99
persen, Pulau Kalimantan 8,89 persen, Pulau Sulawesi 4,70 persen, Bali dan Nusa
Tenggara 2,49 persen. Kontribusi terkecil berasal dari kelompok provinsi di Pulau
Maluku dan Papua, yakni sebesar 2,14 persen.
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi adalah masalah jangka panjang


suatu negara. Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu faktor yang menentukan
pembangunan ekonomi. Semakin baik pertumbuhan ekonomi suatu negara maka
semakin baik pula pembangunan ekonomi di negara tersebut. Adanya pertumbuhan
ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi. Terdapat banyak
faktor yang mendorong dan menghambat pertumbuhan ekonomi. Diperlukan usaha
untuk dapat mengoptimalkan pengelolaan sumber-sumber daya di Indonesia untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

B. Saran

Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pemerintah dibantu


rakyat Indonesia harus dapat mengoptimalkan penggunaan sumber-sumber daya
yang ada di Indonesia. Kebijakan pemerintah sangat berperan penting dalam usaha
tersebut. Pemerintah harus mampu memberantas korupsi yang merupakan faktor
utama penghambat pertumbuhan ekonomi, selain itu pemerintah haruslah
mengembangkan infrastruktur, meningkatkan taraf pendidikan masyarakat agar
kualitas sumber daya manusia Indonesia meningkat sehingga mampu mengelola
sumber daya alam Indonesia secara optimal bukan dikeloka oleh negara lain, serta
merumuskan dan melaksanakan perencanaan ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA

Sukirno,Sadono.2011.Makroekonomi Teori Pengantar.PT Raja Grafindo


Persada:Jakarta

http://makalah-artikel-online.blogspot.com/2009/05/faktor-faktor-yang-
mempengaruhi.htmldiakses tanggal 24 September 2013

http://id.wikipedia.org/wiki/Pertumbuhan_ekonomi diakses tanggal 24 September


2013

http://www.bps.go.id/?news=1008 diakses tanggal 24 September 2013

http://id.wikipedia.org/wiki/Pembangunan_ekonomi diakses tanggal 24 September


2013

Anda mungkin juga menyukai