Anda di halaman 1dari 2

Universitas Muhamadiyah Jambi

Prodi : Sistem Informasi


Nama : Muhamad Zukarnain
Npm : 20103157202015

Tugas Pendidikan Kewarganegaraan


Kode : PPK – 102
Dosen : DRS.H.IRMAN KHATIB., M.H

Tugas : Resume Sejarah konstitusi Indonesia dan bandingkan UUD 1945 Sebelum dan sesudah
amandemen.

SEJARAH KONSTITUSI
Sebenarnya. konstitusi (constitution) berbeda dengan Undang-Undang Dasar (Grundgezets),
dikarenakan suatu kekhilafan dalam pandangan orang mengenai konstitusi pada negara-negara
modern sehingga pengertian konstitusi itu kemudian disamakan dengan Undang-Undang Dasar.
Kekhilafan ini disebabkan oleh pengaruh faham kodifikasi yang menghendaki agar semua peraturan
hukum ditulis, demi mencapai kesatuan hukum, kesederhanaan hukum dan kepastian hukum. Begitu
besar pengaruh faham kodifikasi, sehingga setiap peraturan hukum karena penting itu harus ditulis,
dan konstitusi yang ditulis itu adalah Undang-Undang Dasar.
sejarah perkembangan ketatanegaraan Indonesia ada empat macam Undang-Undang yang pernah
berlaku, yaitu :
Periode 18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949 (Penetapan Undang-Undang Dasar 1945)
Periode 27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950 (Penetapan konstitusi Republik Indonesia Serikat)
Periode 17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959 (Penetapan Undang-Undang Dasar Sementara 1950)
Periode 5 Juli 1959 – sekarang (Penetapan berlakunya kembali Undang-Undang Dasar 1945)

PERUBAHAN UUD 1945


Perubahan UUD 1945 dilakukan secara bertahap dan menjadi salah satu agenda Sidang MPR dari
1999 hingga 2002 . Perubahan pertama dilakukan dalam Sidang Umum MPR Tahun 1999. Arah
perubahan pertama UUD 1945 adalah membatasi kekuasaan Presiden dan memperkuat kedudukan
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebagai lembaga legislatif.
Perubahan kedua dilakukan dalam sidang Tahunan MPR Tahun 2000. Perubahan kedua
menghasilkan rumusan perubahan pasal-pasal yang meliputi masalah wilayah negara dan
pembagian pemerintahan daerah, menyempumakan perubahan pertama dalam hal memperkuat
kedudukan DPR, dan ketentuan¬-ketentuan terperinci tentang HAM.
Perubahan ketiga ditetapkan pada Sidang Tahunan MPR 2001. Perubahan tahap ini mengubah dan
atau menambah ketentuan-ketentuan pasal tentang asas-asas landasan benegara, kelembagaan
negara dan hubungan antarlembaga negara, serta ketentuan-ketentuan tentang Pemilihan Umum.
Sedangkan perubahan keempat dilakukan dalam Sidang Tahunan MPR Tahun 2002. Perubahan
Keempat tersebut meliputi ketentuan tentang kelembagaan negara dan hubungan antarlembaga
negara, penghapusan Dewan Pertimbangan Agung (DPA), pendidikan dan kebudayaan,
perekonomian dan kesejahteraan sosial, dan aturan peralihan serta aturan tambahan.
Empat tahap perubahan UUD 1945 tersebut meliputi hampir keseluruhan materi UUD 1945. Naskah
asli UUD 1945 berisi 71 butir ketentuan, sedangkan perubahan yang dilakukan menghasilkan 199
butir ketentuan. Saat ini, dari 199 butir ketentuan yang ada dalam UUD 1945, hanya 25 (12%) butir
ketentuan yang tidak mengalami perubahan. Selebihnya, sebanyak 174 (88%) butir ketentuan
merupakan materi yang baru atau telah mengalami perubahan.
Perubahan (Amandemen) UUD 1945:
* Mempertegas prinsip negara berdasarkan atas hukum [Pasal 1 ayat (3)] dengan menempatkan
kekuasaan kehakiman sebagai kekuasaan yang merdeka, penghormatan kepada hak asasi manusia
serta kekuasaan yang dijalankan atas prinsip due process of law.
* Mengatur mekanisme pengangkatan dan pemberhentian para pejabat negara, seperti Hakim.
* Sistem konstitusional berdasarkan perimbangan kekuasaan (check and balances) yaitu setiap
kekuasaan dibatasi oleh Undang-undang berdasarkan fungsi masing-masing.
* Setiap lembaga negara sejajar kedudukannya di bawah UUD 1945.
* Menata kembali lembaga-lembaga negara yang ada serta membentuk beberapa lembaga negara
baru agar sesuai dengan sistem konstitusional dan prinsip negara berdasarkan hukum.
* Penyempurnaan pada sisi kedudukan dan kewenangan maing-masing lembaga negara disesuaikan
dengan perkembangan negara demokrasi modern.
Amandemen dalam Sejarah
Sepanjang sejarah Negara Kesatuan Republik Indonesia, UUD 1945 mengalami amandemen
sebanyak 4 kali.
Amandemen berlangsung pada tahun 1999, 2000, 2001, dan 2002. Secara sederhana amandemen
adalah proses penyempurnaan undang-undang dengan memperbarui atau melengkapi undang-
undang sebelumnya.
Secara umum amandemen dimaknai sebagai perubahan undang-undang yang dilakukan DPR dan
lainnya.
Amandemen dapat berupa penambahan pasal atau beberapa ketentuan, merevisi, dan mengurangi.
Namun, amandemen tidak dapat dilakukan begitu saja, melainkan harus melalui prosedur dan
beberapa tahapan.
Dengan adanya amandemen, diharapkan tujuan nasional yang tertera dalam pembukaan UUD 1945
dapat tercapai.
Sistematika UUD 1945 Sebelum Amandemen
Sebelum amandemen, sistematika UUD 1945 meliputi:
 Bagian Pembukaan UUD 1945 Terdiri dari 4 Alinea.
 Bagian Batang UUD 1945, terdiri dari 16 Bab, 37 Pasal, 49 Ayat, 4 Pasal aturan peralihan,
serta 2 ayat aturan tambahan.
Sistematika UUD 1945 Setelah Amandemen
Berikut ini adalah sistematika UUD 1945 setelah amandemen:
 Bagian Pembukaan UUD 1945 tetap Terdiri dari 4 Alinea.
 Bagian Batang UUD 1945, menjadi 21 Bab, 73 Pasal, 170 Ayat, 3 Pasal aturan peralihan, serta
2 pasal aturan tambahan.
Alhasil tidak ada lembaga tertinggi sebagaimana MPR di masa lau. Indonesia telah memakai sistem
presidensial yang efektif.

Anda mungkin juga menyukai