Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

FARMAKOLOGI

Efek Obat Antineoplasma/Antikanker

Nama : Agustinus Mulan Bili

Nim : 1809010052

Semester :V

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2020
Kata Pengantar

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmatNya penulis bisa
menyelesaikan makalah yang berjudul Efek Obat Antineoplasma/Antikanker ini dengan
penuh keterbatasan. Laporan ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Farmakologi
Veteriner II.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat saya harapkan demi sempurnanya laporan ini.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu
pengetahuan.

Kupang, November 2020


Bab I

Pendahuluan

Venereal sarcoma merupakan jenis tumor ganas dan bersifat menular pada anjing
yang berasal dari turunan sel somatik. Tumor ini sering ditemukan pada anjing dan spesies
canidae lainnya di wilayah yang beriklim tropis maupun subtropis (Hantrakul et al., 2014).

Secara umum venereal sarcoma dapat menyerang anjing jantan maupun betina serta
dapat menular ke spesies canidae yang lain seperti rubah dan anjing hutan (Mukaratirwa dan
Gruys, 2003). Anjing dari semua ras dan semua umur dapat terinfeksi, namun umumnya
kasus venereal sarcoma ditemukan pada anjing dengan umur 2 hingga 5 tahun (Das dan Das,
2000). Tanda klinis biasanya ditandai dengan adanya papula kecil berwarna kemerahan
berkembang menjadi nodul-nodul serta papillapapilla multilobus seperti bunga kol dan
mengeluarkan tetesan darah. Venereal sarcoma sering terjadi pada anjing liar akibat perilaku
seksual yang tidak terkontrol. Namun kasus ini juga pernah dilaporkan terjadi pada anjing
rumahan yang belum dikebiri maupun sudah dikebiri (Strakova dan Murchison, 2014). Agen
infeksi dari venereal sarcoma adalah sel tumor hidup itu sendiri dan bukan disebabkan oleh
virus atau organisme yang menyerupai virus (Murgia et al., 2006).

Saat sekarang ini telah banyak pengobatan yang dilakukan untuk pasienpenderita
kanker. Pemakaian radioaktif dan pembedahan merupakan salah satu cara pengobatan
penyakit kanker. Selain pemakaian radioaktif dan pembedahan, juga bisa dilakukan metode
kemoterapi. Anti kanker atau yang sering disebut obat sitostatika merupakan suatu obat yang
digunakan untuk membunuh atau menghambat mekanisme proliferasi sel kanker
1.2 Tujuan

• Mahasiswa dapat mempelajari dan mengidentifikasi obat yang digunakan dalam


kasus
• Mahasiswa dapat menjelaskan kerja obat antikanker yang digunakan disertai efek
samping
• Mahasiswa dapat menjelaskan target obat dalam tubuh
• Mahasiswa dapat menjelaskan adjuvant treatment yang dipakai dalam
penanganan kasus antikanker
• Mahasiswa dapat menjelaskan dosis obat yang dipakan
• Mahasiswa dapat mempelajari kombinasi obat dan kemungkinan terjadinya
resistensi obat dalam penanganan kasus
Bab II

Pembahasan

2.1 Venereal Sarcoma

Venereal sarcoma merupakan jenis tumor ganas dan bersifat menular pada anjing
yang berasal dari turunan sel somatik. Tumor ini sering ditemukan pada anjing dan spesies
canidae lainnya di wilayah yang beriklim tropis maupun subtropis (Hantrakul et al., 2014).
Secara umum venereal sarcoma dapat menyerang anjing jantan maupun betina serta dapat
menular ke spesies canidae yang lain seperti rubah dan anjing hutan (Mukaratirwa dan Gruys,
2003). Anjing dari semua ras dan semua umur dapat terinfeksi, namun umumnya kasus
venereal sarcoma ditemukan pada anjing dengan umur 2 hingga 5 tahun (Das dan Das, 2000).

Venereal sarcoma pada anjing pertama kali ditemukan oleh Novinsky pada tahun
1876 yang menjelaskan bahwa tumor dapat di transplantasikan di host yang memungkinkan
ke yang lain dengan inokulasi dari sel-sel tumor.Beberapa penanganan kasus venereal
sarcoma yang dapat dilakukan meliputi cryosurgery, radioterapi, pembedahan, dan
kemoterapi (Nak et al., 2005). Pengobatan venereal sarcoma yang paling efektif ialah dengan
kemoterapi setelah dilakukan pengangkatan massa tumor pada jaringan.

2.2 Obat Antineoplasma/Antikanker

Vinkristin merupakan senyawa kimia golongan alkaloid vinca yang berasal dari
tanaman Vinca rosea. Senyawa ini merupakan agen kemoterapi yang banyak digunakan
untuk mengobati berbagai gangguan neoplastik, seperti limfoma, leukemia, dan sarkoma
pada anjing serta kucing (Hahn, 1990).venereal sarcoma yang paling efektif dibandingkan
dengan terapi pembedahan tunggal atau terapi dengan vinkristin sulfat tunggal (Athar et al.,
2001).

Obat ini diberikan dengan tujuan untuk membersihkan sel-sel venereal yang mungkin
masih tersisa serta mencegah kemungkinan tumor kambuh kembali dan mengalami
metastasis. Efek samping vinkristin sulfat meliputi paresis (peripheral neuropathy), anemia,
leukopenia, trombositopenia, konstipasi, mual, muntah, dan anoreksia (Coppoc, 2009; Dar et
al., 2017). Pemberian vinkristin sulfat dalam jangka waktu panjang juga dapat menyebabkan
myelosupresif parah serta penurunan system kekebalan tubuh hewan (imunosupresif) (Moudi
et al., 2013). Alkaloid vinca bersifat sitotoksik dan menyebabkan hipoglikemia pada sel
(Gidding et al., 1999). Senyawa ini bekerja dengan cara mengikat protein tubulin sehingga
pembentukan mikrotubulus terhambat. Hal ini menyebabkan sel tidak dapat memisahkan
kromosomnya selama metafase sehingga sel mengalami apoptosis dan kegagalan replikasi
(Wang et al., 1999; Coppoc, 2009). Vinkristin sulfat telah digunakan secara luas sebagai agen
kemoterapi tunggal untuk penanganan kasus venereal sarcoma. Penanganan kasus venereal
sarcoma dengan pembedahan disertai kemoterapi tidak hanya mempercepat proses
penyembuhan, namun juga dapat mengurangi jumlah obat kemoterapi yang masuk ke tubuh
hewan, sehingga mampu meminimalisir efek samping yang ditimbulkan akibat penggunakan
obat kemoterapi (Barragry 1994; Athar et al., 2001). Kemoterapi dengan vinkristin sulfat
diberikan seminggu sekali dengan dosis 0,025 mg/kg bb secara intravena dan dilakukan
sebanyak tiga kali.
Bab III

Penutup

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat di ambil dari laporan ini yaitu Penanganan kasus venereal
sarcoma dengan pembedahan disertai kemoterapi tidak hanya mempercepat proses
penyembuhan, namun juga dapat mengurangi jumlah obat kemoterapi yang masuk ke tubuh
hewan, sehingga mampu meminimalisir efek samping yang ditimbulkan akibat penggunakan
obat kemoterapi karena Vinkristin merupakan senyawa kimia golongan alkaloid vinca yang
berasal dari tanaman Vinca rosea yang digunakan untuk mengobati berbagai gangguan
neoplastik, seperti limfoma, leukemia, dan sarkoma pada anjing serta kucing serta Vinkristin
sulfat telah digunakan secara luas sebagai agen kemoterapi tunggal untuk penanganan kasus
venereal sarcoma dan obat ini diberikan dengan tujuan untuk membersihkan sel-sel venereal
yang mungkin masih tersisa serta mencegah kemungkinan tumor kambuh kembali dan
mengalami metastasis.
Daftar Pustaka

Laksmi Ayu Indira., Gorda I Wayan., Jayawardhita A.A.G. 2019. Laporan Kasus:
Penanganan Venereal Sarcoma pada Anjing Lokal Betina dengan Pembedahan dan
Kemoterapi. Indonesia Medicus Veterinus. pISSN : 2301-7848; eISSN : 2477-6637 DOI:
10.19087/imv.2019.8.4.414

Anda mungkin juga menyukai