RAHMAD RAMADHAN
081811133054
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................i
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................2
1.3 Hipotesis..................................................................................................................2
1.4 Tujuan.....................................................................................................................3
1.5 Manfaat...................................................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................................4
2.1 Surabaya.................................................................................................................4
2.2 Udara Ambien........................................................................................................4
2.3 Pencemaran Udara.................................................................................................5
2.4 Karbon Monoksida................................................................................................5
2.5 Kendaraan Bermotor.............................................................................................6
2.6 Pemetaan.................................................................................................................6
2.7 Sistem Informasi Geografi.....................................................................................6
2.8 ArcGIS....................................................................................................................7
BAB III.............................................................................................................................8
METODE PENILITIAN.................................................................................................8
3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan..........................................................................8
3.2 Bahan dan Alat.......................................................................................................8
3.3 Cara Analisis..........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................10
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
25 ribu unit. Tingginya jumlah kendaraan tiap tahun yang tak sebanding dengan
pembangunan infrastruktur jalan ini lah yang dinilai menjadi penyebab kepadatan
dan kemacetan lalu lintas disurabaya.
Metode yang digunakan dalam penilitian ini yaitu dengan melakukan
pengukuran terhadap kadar karbon monoksida di titik yang dipantau. Selanjutnya,
dilakukan pemetaan kadar monoksida pada titik yang dipanatu berbasis Sistem
Informasi Geografis. Sistem Informasi Geografi mampu untuk memetakan
informasi kedalam suatu koordinat geometric, dan mengidentifikasi hubungan
antara obyek dalam peta, serta memproses sifat geometric tersebut dalam konteks
spasial.
Kondisi-kondisi di atas melatar belakangi dilakukannya pemetaan terhadap
besarnya konsentrasi polutan khususnya karbon monoksida yang diakibatakan
kepadatan lalu lintas di ruas jalan kota Surabaya. Pemetaan ini dilakukan
dibeberapa titik pantau dengang kepadatan lalu lintas yang berbeda sehingga
dapat diketahui korelasi antara kadar karbon monoksida dengan kepadatan lalu
lintas. Sehingga dapat dilakukan perencanaan dan pengolahan lebih lanjut untuk
permasalahan tersebut. Pemetaan ini diharapkan dapat mempermudah
pengendalian dan perencanaan pengolahan polutan karbon monoksida di ruas
jalan kota Surabaya.
1.3 Hipotesis
Hipotesis pada penelitian ini adalah:
H0: Tidak ada korelasi antara kepadatan lalu lintas terhadap konsentrasi CO di
udara ambien.
2
H1: Terdapat korelasi antara kepadatan lalu lintas terhadap konsentrasi CO di
udara ambien.
1.4 Tujuan
Adapun tujuan dari penilitian ini adalah untuk:
1. Menganalisa konsentrasi CO pada titik yang dipantau.
2. Memetakan persebaran konsentrasi CO di Kota Surabaya.
3. Mengetahui korelasi kepadatan lalu lintas terhadap konsentrasi CO di
udara ambien.
1.5 Manfaat
Manfaat dari penilitian ini adalah sebagai berikut:
1. Memberikan informasi tentang konsentrasi CO di daerah kota Surabaya.
2. Memberikan informasi tentang sebab dan akibat yang ditimbulkan oleh
kepadatan lalu lintas terhadap konsentrasi CO, sehingga dapat ditentukan
solusi dan penanganannya.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Surabaya
Surabaya adalah ibu kota Provinsi Jawa Timur yang dikenal sebagai Kota
Pahlawan. Surabaya terletak di daerah Pantai Utara, Provinsi Jawa Timur. Secara
geografis, terletak di 7°9′- 7°21′ Lintang Selatan dan 112° 36′ – 112° 54′ Bujur
Timur. Kota Surabaya berbatasan dengan Selat Madura di utara dan timur,
Kabupaten Sidoarjo di selatan, dan Kabupaten Gresik di barat. Kota Surabaya
memiliki luas 33.306,30 Ha. Sebagian besar wilayahnya berupa dataran rendah,
dengan ketinggian antara 3 – 6 meter di atas permukaan air laut (dataran rendah),
kecuali di bagian selatan terdapat dua bukit landai di daerah Lidah & Gayungan
dengan ketinggian 25 – 50 meter di atas permukaan air laut. Di Surabaya juga
terdapat muara Sungai Kalimas, salah satu dari dua pecahan Sungai Brantas.
Secara administratif, Surabaya dibagi menjadi 160 kelurahan dan 31
kecamatan (yang terbagi ke dalam 5 wilayah) dengan jumlah penduduk mencapai
2,9 juta orang pada malam hari dan mencapai 5,6 juta orang pada siang hari
karena banyak orang yang datang dari kota-kota tetangga yang bekerja di
Surabaya (jatim.bpk.go.id).
4
menyebabkan gangguan atau bahaya terhadap manusia, binatang, tumbuh-
tumbuhan, dan harta benda (Sugianto, 2005).
5
hampir semua konsentrasi CO berasal dari kendaraan bermotor. Pengendalian
yang paling efektif dari CO adalah dengan cara mengurangi emisi dari kendaraan
bermotor. CO juga dihasilkan dalam jumlah yang sedikit berasal dari proses
pembakaran, contohnya adalah dari kebakaran hutan dan proses perindustrian.
2.6 Pemetaan
Pemetaan merupakan suatu usaha untuk menyampaikan, menganalisis, dan
mengklasifikasi data yang bersangkutan, serta menyampaikan ke dalam bentuk
peta dengan mudah, memberi gambaran yang jelas, rapih, dan bersih. Pemetaan
yang mempunyai tujuan khusus sering disebut peta tematik, peta yang dibuat
sesuai dengan kebutuhan. Pada umumnya yang dipentingkan dalam peta tematik
adalah penyajian data dalam bentuk simbol, karena simbol menyampaikan isi peta
dan sebagai media komunikasi yang baik antara pembuat peta dengan pengguna
peta. Pembuat peta harus berusaha membuat simbol yang sederhana, mudah
digambar tetapi cukup teliti, sedangkan bagi pengguna peta, simbol itu harus jelas
dan mudah dibaca atau dipahami. ( Prasetyo,2009).
6
pada sistem informasi yang digunakan untuk memberikan bentuk digital dan
analisis terhadap permukaan geografi bumi. Geografi adalah informasi mengenal
permukaan bumi dan semua obyek yang berada diatasnya, sedangkan sistem
informasi geografis (SIG) atau dalam bahasa inggris disebut Geographic
Information System (GIS) adalah sistem informasi khusus yang mengelola data
yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Sistem informasi
geografis adalah bentuk sistem informasi yang menyajikan informasi dalam
bentuk grafis dengan menggunakan peta sebagai antar muka. SIG tersusun atas
konsep beberapa lapisan (layer) dan relasi ( Prahasta, 2002).
Sistem Informasi Geografis (SIG) atau juga dikenal sebagai Geographic
Information System (GIS) pertama pada tahun 1960 yang bertujuan untuk
menyelesaikan permasalahan geografis. 40 tahun kemudian GIS berkembang
tidak hanya bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan geografi saja tetapi
sudah merambah ke berbagai bidang seperti analisis penyakit epidemik (demam
berdarah) dan analisis kejahatan (kerusuhan) termasuk analisis
kepariwisataan.Kemampuan dasar dari SIG adalah mengintegrasikan berbagai
operasi basis data seperti query, menganalisisnya serta menampilkannya dalam
bentuk pemetaan berdasarkan letak geografisnya. Inilah yang membedakan SIG
dengan sistem informasi lain (Prahasta,2002).
2.8 ArcGIS
ArcGIS merupakan perangkat lunak yang terbilang besar. Perangkat lunak ini
menyediakan kerangka kerja yang bersifat scalable (bisa diperluas sesuai
kebutuhan) untuk mengimplementasikan suatu rancangan aplikasi SIG; baik bagi
pengguna tunggal (single user) maupunn bagi lebih dari satu pengguna yang
berbasiskan desktop, menggunakan server, memanfaatkan layanan web, atau
bahkan yang bersifat mobile untuk memenuhi kebutuhan pengukuran di lapangan.
ArcGIS adalah produk sistem kebutuhan software yang merupakan kumpulan dari
produkproduk software lainnya dengan tujuan untuk membangun sistem SIG yang
lengkap. Dalam kaitan inilah pihak pengembang ArcGIS merancangnya
sedemikian rupa hingga terdiri dari beberapa framework yang siap berkembang
7
terus dalam rangka mempermudah pembuatan aplikasi-aplikasi SIG yang sesuai
dengan kebutuhan penggunanya (Prahasta,2004).
BAB III
METODE PENILITIAN
8
dilakukan selama 1 jam dengan pencatatan tiap 5 menit. Selain itu digunakan juga
handcounter untuk menghitung jumlah kendaraan yang lewat.
Analisis yang digunakan adalah analasis deskriptif dan analasis spasial.
Analisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui tingkat karbonmonoksida di Kota
Surabaya akibat kepadatan lalu lintas yang disajikan dalam tabel data. Kemudian
dilakukan analisis spasial melalui fitur overlay peta, yaitu dengan menyatukan
lapisan layer yang berbeda sehingga dapat menampilkan informasi atribut dari
peta yang dibutuhkan, analisis ini untuk mengetahui distribusi karbonmonoksida
di Kota Surabaya akibat kepadatan lalu lintas yang disajikan dalam bentuk peta
dengan menggunakan aplikasi Arcgis.
9
DAFTAR PUSTAKA
Prasetyo, A.B.2009. Pemetaan Lokasi Rawan dan Risiko Bahaya Banjir di Kota
Surakarta Tahun 2007.Skripsi.Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan.Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
10