Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

NUTRISI BAGI PENDERITA PENYAKIT GINJAL KRONIS


(CHRONIC KIDNEY DISEASE)

Oleh :
Mahasiswa Semester VII Kelompok 1

NI MADE SINTIA ARIYUNI


NIM. P07131217001

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR
PROGRAM STUDI GIZI DAN DIETETIKA
PROGRAM SARJANA TERAPAN
DENPASAR
2020

i|SAP PENYAKIT GINJAL KRONIS


SATUAN ACARA PENYULUHAN

NUTRISI BAGI PENDERITA PENYAKIT GINJAL KRONIS


(CHRONIC KIDNEY DISEASE)
A. Topik : Gangguan Sistem Perkemihan & Hepatitis B
B. Sub Topik : Nutrisi Bagi Penderita Penyakit Gagal Ginjal
Kronis
C. Sasaran : Semua pasien di Poli Gizi
D. Tempat : Poliklinik Gizi RSUP Sanglah Denpasar
E. Waktu : 10.00 – 10.30 Wita
F. Hari/ Tanggal Pelaksanaan : Senin, 21 September 2020
G. Penyuluh : Mahasiswa Politeknik Kesehatan Denpasar
Jurusan Gizi.

A. Latar Belakang
Gagal Ginjal Kronis (Chronic Kidney Disease) adalah keadaan terjadinya
penurunan fungsi ginjal yang cukup berat secara perlahan-lahan (menaun)
disebabkan oleh berbagai penyakit ginjal. Penyakit ini bersifat progresif dan
umumnya tidak dapat pulih kembali (irreversible). Gejala penyakit ini
umumnya adalah tidak ada nafsu makan, mual, muntah, pusing, sesak nafas,
rasa lelah, edema pada kaki dan tangan, serta uremia (Almatsier, 2006).
Hasil penelitian Global Burden of Disease tahun 2010, penyakit gagal
ginjal kronis merupakan penyebab kematian peringkat ke-27 di dunia, tahun
1990 dan meningkat menjadi urutan ke-18 pada tahun 2010 (Kemenkes RI,
2013). Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 dan 2018 menunjukan bahwa
prevalensi penyakit gagal ginjal kronis di Indonesia ≥ 15 tahun berdasarkan
diagnosis dokter pada tahun 2013 adalah 0,2% dan terjadi peningkatan pada
tahun 2018 sebesar 0,38% (Kemenkes RI, 2018).
Kemampuan ginjal pada penderita GGK dalam mengeluarkan hasil
metabolisme tubuh terganggu sehingga sisa metabolisme tersebut menumpuk
dan menimbulkan gejala klinik serta laboratorium yang disebut sindrom
uremik. Sindrom uremik akan menimbulkan gejala berupa penurunan kadar

2 | SAP PENYAKIT GINJAL KRONIS


hemoglobin, gangguan kardiovaskuler, gangguan kulit, gangguan sistem syaraf
dan gangguan gastrointestinal berupa mual, muntah dan kehilangan nafsu
makan (Suwitra, 2007).
Gangguan gastrointestinal akan menyebabkan terjadinya penurunan intake
makanan karena adanya anoreksia. Penurunan intake makanan dalam waktu
lama akan menyebabkan tidak tercukupinya kebutuhan gizi yang akan
berdampak pada penurunan status gizi pasien GGK dan mempercepat
progesifitas penyakit (Sidabutar, 1992). Penderita GGK sering menunjukkan
tanda-tanda kekurangan gizi selain gangguan metabolisme bahan-bahan nutrisi,
penderita juga mengalami gangguan akibat perubahan-perubahan dalam fungsi
hormon, penurunan fungsi imun dengan berbagai penyakit yang
menyertainya(Roesma, 1992).
Berdasarkan uraian data diatas diketahui bahwa angka prevalensi gagal
ginjal masih tinggi dan tingkat tidak keberhasilan atau ketepatan diet pasien
gagal ginjal masih tinggi. Oleh karena itu, perlu dilakukan penyuluhan kepada
pasien terkait nutrisi pada penderita penyakit ginjal kronik, untuk menambah
pengetahuan terkait nutrisi penyakit ginjal kronik.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah penyuluhan sasaran mampu memahami nutrisi bagi penderita
penyakit gagal ginjal kronis.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan, sasaran diharapkan dapat :
a. Mengetahui pengertian penyakit ginjal kronis (Chronic Kidney Disease).
b. Mengetahui penyebab penyakit ginjal kronis (Chronic Kidney Disease).
c. Mengetahui tujuan diet pada penderita penyakit ginjal kronis (Chronic
Kidney Disease).
d. Mengetahui prinsip diet pada penderita penyakit ginjal kronis (Chronic
Kidney Disease).
e. Mengetahui bahan makanan yang dianjurkan untuk penderita penyakit
ginjal kronis (Chronic Kidney Disease).

3 | SAP PENYAKIT GINJAL KRONIS


f. Mengetahui bahan makanan yang tidak dianjurkan untuk penderita penyakit
ginjal kronis (Chronic Kidney Disease).
g. Mengetahui hal yang harus diperhatikan dalam pola makan penderita
penyakit ginjal kronis (Chronic Kidney Disease).
C. Metode :
1. Ceramah.
2. Tanya jawab (diskusi).
D. Media Penyuluhan:
1. Leaflet.
2. Power point.
3. Food model
4. Alat : Meja, LCD, Proyektor, Laptop, Microfon
5. Alat-Alat Tulis : Buku Tulis dan Pulpen
E. Peserta
Seluruh pasien yang berada di Ruang Poliklinik Gizi di RSUP Sanglah
Denpasar.
F. Waktu dan Tempat
Penyuluhan ini akan dilaksanakan pada :
1. Hari/Tanggal : Senin, 21 September 2020
2. Waktu : 10.00 Wita – 10.30 Wita
3. Tempat : Poliklinik Gizi RSUP Sanglah Denpasar
G. Materi Penyuluhan
Dalam penyuluhan materi yang disampaikan adalah :
A. Pengertian penyakit ginjal kronis (Chronic Kidney Disease).
B. Penyebab penyakit ginjal kronis (Chronic Kidney Disease).
C. Tujuan diet pada penderita penyakit ginjal kronis (Chronic Kidney Disease).
D. Prinsip diet pada penderita penyakit ginjal kronis (Chronic Kidney Disease).
E. Bahan makanan yang dianjurkan untuk penderita penyakit ginjal kronis
(Chronic Kidney Disease).
F. Bahan makanan yang tidak dianjurkan untuk penderita penyakit ginjal
kronis (Chronic Kidney Disease).

4 | SAP PENYAKIT GINJAL KRONIS


H. Tabel Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Penyuluhan
No Tahap Waktu Media
Penyuluh Peserta
1. Kegiatan a. Memberi salam a. Menjawab 2 menit
-
Awal b. Memperkenalkan diri b. Mendengarkan
c. Menjelaskan tujuan c. Memperhatikan dan
d. Melakukan apersepsi menjawab pertanyaan
dengan menyampaikan d. Mendengarkan
pokok bahasan
e. Melakukan pretest e. Memberikan 2 menit Lisan
pertanyaan terkait
nutrisi pada penderita
penyakit gagal ginjal
2. Kegiatan a. Menjelaskan materi a. Mendengarkan dan 15 menit  Fower
Inti penyuluhan: memperhatikan point
1. Pengertian penyakit  Food model
ginjal kronis
2. Penyebab penyakit
ginjal kronis
3. Tujuan diet pada
penderita penyakit
ginjal kronis
4. Prinsip diet pada
penderita penyakit
ginjal kronis
5. Bahan makanan yang
dianjurkan untuk
penderita penyakit
ginjal kronis
6. Bahan makanan yang
tidak dianjurkan untuk
penderita penyakit
ginjal kronis
b. Bertanya
b. Memberikan 5 menit

5 | SAP PENYAKIT GINJAL KRONIS


kesempatan kepada
sasaran untuk bertanya
3. Kegiatan a. Menyimpulkan isi a. Menjawab 2 menit  Lisan
Penutup materi b. Mendengarkan 3 menit
b. Melakukan post test c. Menjawab pertanyaan
dengan memberikan penyuluh
pertanyaan terkait
materi penyuluhan
c. Menutup penyuluhan d. Menjawab salam 1 menit  leaflet
d. Mengucapkan salam
penutup dan
membagikan leaflet

I. Rencana Evaluasi
1. Evaluasi Struktur Persiapan Media
Media yang akan digunakan dalam penyuluhan ini semuanya lengkap dan
siap digunakan. Media yang digunakan adalah media leaflet dan fower point.
2. Persiapan Alat dan Bahan
Alat yang akan digunakan adalah meja, alat-alat elektronik (LCD,
proyektor, laptop, dll). Alat –alat tulis (buku tulis dan pulpen), yang dapat
digunakan dengan baik saat penyuluhan berlangsung.
3. Persiapan Materi
Materi disampaikan dalam bentuk power point dan dipresentasikan dalam
bentuk tayangan materi untuk mempermudah penyampaian, selain itu sasaran
juga diberikan ringkasan materi dalam bentuk leaflet yang berisi gambar dan
tulisann, utnuk leaflet telah dipersiapkan langsung dari penyuluh untuk
digunakan saat penyuluhan berlangsung yang sesuai dengan jumah peserta
penyuluhan.
4. Persiapan Tempat
Penyuluhan akan dilakukan di ruang poliklinik gizi.

5. Evaluasi Proses Penyuluhan

6 | SAP PENYAKIT GINJAL KRONIS


a. Kegiatan penyuluhan yang akan diberikan diharapkan berjalan lancar dan
sasaran memahami tentang penyuluhan yang diberikan.
b. Dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara penyuluh dan
sasaran penyuluhan.
c. Peserta diharapkan memperhatikan materi yang diberikan.
d. Sasaran diharapkan kehadirannya 80% dari jumlah peserta penyuluhan dan
tidak ada yang meninggalkan tempat saat penyuluhan berlangsung.
6. Evaluasi Hasil Penyuluhan
Evaluasi dilakukan secara lisan dengan memberikan pertanyaan (Post Test):
1) Apa pengertian CKD ?
2) Apa penyebab terjadinya CDK ?
3) Apa saja tujuan diet pada penderita CKD ?
4) Apa saja prinsip diet pada penderita CKD ?
5) Apa saja makanan yang danjurkan dan makanan yang dibatasi untuk
penderita CKD ?

LAMPIRAN MATERI PENYULUHAN

7 | SAP PENYAKIT GINJAL KRONIS


A. Pengertian Penyakit Ginjal Kronis (Chronic Kidney Disease)
Penyakit Ginjal Kronik (Chronic Kidney Disease)disebabkan oleh berbagai
penyakit ginjal. Penyakit ini bersifat progresif dan umumnya tidak dapat pulih
kembali (irreversible).

B. Penyebab Penyakit Ginjal Kronis (Chronic Kidney Disease)


1. Hipertensi tak terkontrol
2. Diabetes melitus
3. Adanya sumbatan pada saluran kemih( batu, tumor, penyempitan/struktur)
4. Kelainan ginjal, dimana terjadi pengembanangan banyak kista pada organ
ginjal itu sendiri
5. Rusaknya sel penyaring pada ginjal baik akibat peradangan oleh infeksi atau
dampak dari penyakit darah tinggi

C. Tujuan Diet Pada Penderita Penyakit Ginjal Kronis (Chronic Kidney


Disease)
Tujuan Diet Penyakit Ginjal Kronis adalah untuk :
1. Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal dengan
memperhitungkan sisa fungsi ginjal, agar tidak memberatkan kerja ginjal.
2. Mencegah dan menurunkan kadar ureum darah yang tinggi (uremia).
3. Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit.
4. Mencegah atau mengurangi progresivitas gagal ginjal, dengan
memperlambat turunnya laju filtrasi glomerulus.

D. Prinsip Diet Pada Penderita Penyakit Ginjal Kronis (Chronic Kidney


Disease)
1. Energi cukup, yaitu 35 kkal/kg BB yang sesuai dengan kebutuhan pasien
yang dapat juga dihitung dengan Harris Benedict dengan memperhitungkan
faktor stress dan aktifitas pasien.
2. Protein rendah, yaitu 0,6-0,75 gram/kgBB. Sebagian harus bernilai biologik
tinggi.

8 | SAP PENYAKIT GINJAL KRONIS


3. Lemak cukup, yaitu 20-30% dari kebutuhan energi total. Diutamakan lmak
tidak jenuh ganda.
4. Natrium dibatasi apabila ada hipertensi, edema, asites, oliguria, atau anuria.
Banyak natrium yang diberikan 1-3 gram.
5. Kalium dibatasi (40-70 mEq) apabila ada hiperkalemia (kalium darah > 5,5
mEq), oliguria, atau anuria.
6. Cairan dibatasi, yaitu sebanyak urin sehari ditambah pengeluaran cairan
melalui keringat dan pernafasan (± 500 ml).
7. Vitamin cukup, bila perlu berikan suplemen piridoksin, asam folat, vitamin
C dan vitamin D.

E. Bahan Makanan Yang Dianjurkan Untuk Penderita Penyakit Ginjal


Kronis (Chronic Kidney Disease)

Bahan Makanan Dianjurkan


Sumber Karbohidrat Nasi, bihun, jagung, kentang, makaroni, mie,
tepung-tepungan, singkong, ubi, selai, madu,
permen
Sumber Protein Telur, daging, ikan, ayam, susu

Sumber Lemak Minyak jagung, minyak kacang tanah, minyak


kelapa sawit, minyak kedelai; margarin dan
mentega rendah garam
Sumber Vitamin dan Semua sayuran dan buah kecuali pasien dengan
Mineral hiperkalemia dianjurkan yang mengandung
kalium rendah/sedang seperti (jeruk, pepaya, apel,
nenas, dll)

F. Bahan Makanan Yang Tidak Dianjurkan Untuk Penderita Penyakit


Ginjal Kronis (Chronic Kidney Disease)

9 | SAP PENYAKIT GINJAL KRONIS


Bahan Makanan Tidak Dianjurkan/Dibatasi
Sumber Karbohidrat -
Sumber Protein Kacang-kacangan dan hasil olahannya, seperti
tempe dan tahu
Sumber Lemak Kelapa, santan, minyak kelapa, margarin, mentega
biasa dan lemak hewan
Sumber Vitamin dan Sayuran dan buah tinggi kalium pada pasien
Mineral dengan hiperkalemia. Sayur dan buah tinggi
kalium. Sayur tinggi kalium seperti : peterseli,
seledri, bit, daun pepaya muda, kembang kol, dll

Buah tinggi kalium: alpukat, pisang, anggur dll


Bumbu Hindari makanan dengan rasa yang kuat (pedas,
dan asin), kurangi gula dan makanan berpengawet
Minuman Alkohol, kopi, teh, minuman isotonik, dll

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. 2006. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.

10 | SAP PENYAKIT GINJAL KRONIS


Almatsier, S. 2010. Penuntun Diet Edisi Baru. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.

Kemenkes Ri. 2013. Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta: Balitbang


Kemenkes Republik Indonesia.

Kementrian Kesehatan RI. 2018. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Kemenkes


Republik Indonesia.

Ria, D.F. 2019. Chronic Kidney Disease, pdf.


Dalam:(http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1090/3/Chapter1.pdf). Diakses
tanggal 06 Oktober 2020.

Roesma J. 1992. Peranan Gizi pada Penanggulangan Konservatif Gagal Ginjal


Kronik, Dalam Simposium Penatalaksanaan Diet pada Gagal Ginjal Kronik.
Jakarta

Sidabutar RP, 1992. Gagal Ginjal Kronik , Jakarta : 1-5

Suwitra, K. 2007. Penyakit Ginjal Kronik. Dalam Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi
Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. Jakarta : 570

11 | SAP PENYAKIT GINJAL KRONIS


LEAFLET
PEMBAGIAN MAKANAN
DALAM SEHARI

PGK/CKD
Contoh Menu Waktu Bahan Berat URT
Nasi/bubur 100 gram 1 centong
Pagi Lauk Hewani 50 gram 1 butir

Nasi/Bubur Lemak/miny 5 gram ½ sdm Penyakit Ginjal Kronis/ Chronic


ak
Telur ceplok Kidney Disease
Sayuran 50 gram ½ gls
Setup Wortel
n Buah 100 gram 1 ptg sdg

Roti 40 gram 2 iris

Snack Madu 10 gram 2 sdm

Roti Selai Madu Nasi/bubur 100 gram 1 centong

Lauk Hewani 50 gram 1 ptg sdg

Sayuran 50 gram ½ gls


Siang
Minyak 10 gram 1 sdm
Nasi/Bubur Buah 100 gram 1 ptg sdg
Ayam Suwir Maizena 5 gram 3 sdm
Kuning
Snack Gula pasir 20 gram 2 sdm
Cah bayam
Susu Bubuk 15 gram 3 sdm
Buah Pepaya
Nasi 100 gram 1 centong
Puding Susu
Malam
Maizena Lauk Hewani 50 gram 1 ptg sdg

Sayuran 50 gram ½ gls NI MADE SINTIA ARIYUNI


Lemak/miny 10 gram 1 sdm NIM. P07131217001
Nasi/Bubur ak
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Pepes Ikan Buah 100 gram 1 ptg sdg POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR
kemangi
PROGRAM STUDI GIZI DAN DIETETIKA
PROGRAM SARJANA TERAPAN
Tumis Buncis DENPASAR
2020
Buah Jeruk
Pengertian
PGK/CKD TUJUAN
DIET Lemak cukup, yaitu 20-30% dari kebutuhan energi total. Diutamakan
ap
PGK/CKD lmak tidak jenuh ganda.
Natrium dibatasi apabila ada hipertensi, edema, asites, oliguria, atau

Penyakit Ginjal Kronik (Chronic Kidney 1. Mencapai dan mempertahankan anuria. Banyak natrium yang diberikan 1-3 gram.
Kalium dibatasi (40-70 mEq) apabila ada hiperkalemia oliguria, atau
status gizi optimal dengan
Disease)disebabkan oleh berbagai penyakit anuria.
memperhitungkan sisa fungsi
Cairan dibatasi, yaitu sebanyak urin sehari
ginjal. Penyakit ini bersifat progresif dan ginjal, agar tidak memberatkan
ditambah pengeluaran cairan melalui keringat
umumnya tidak dapat pulih kembali kerja ginjal.
2. Mencegah dan menurunkan kadar
dan pernafasan (± 500 ml).
Makanan Yang Tidak Dianjurkan ! X
(irreversible). Vitamin cukup, bila perlu berikan suplemen
ureum darah yang tinggi (uremia).
Hindari/batasi :
piridoksin, asam folat, vitamin C dan vitamin D.
3. Mengatur keseimbangan cairan Kacang-kacangan dan olahannya (tahu, tempe, kacang ijo,
Porsi kecil tapi sering
dan elektrolit. dll) kelapa, santan, minyak kelapa, mentega dan margarin
tinggi lmak hewani.
4. Mencegah atau mengurangi Sayuran dan buah tinggi kalium apabila mengalami
progresivitas gagal ginjal, dengan hiperkalemia (seledri, bit, anggur, pisang, dll)

memperlambat turunnya laju


filtrasi glomerulus.
PENYEBAB PGK/CKD
Makanan Yang Dianjurkan ! 
1. Hipertensi tak terkontrol Makan dengan porsi kecil tapi sering (3x utama, 2-3x selingan)
Protein nilai biologik tinggi /mudah dicerna (telur, daging,
2. Diabetes melitus ikan)
Semua sayuran dan buah kecuali pasien hiperkalemia
3. Adanya sumbatan pada saluran kemih dianjurkan yg mengandung kalium rendah/sedang seperti
SYARAT DIET bayam, buncis, wortel, pepaya, jeruk,apel, dll)
4. Kelainan ginjal, dimana terjadi Lemak tak jenuh ganda (minyak jagung, alpukat, mentega,
margarin rendah garam)
pengemnbangan banyak kista pada 1. Energi cukup, Hindari makanan dengan rasa yang kuat (pedas, dan asin),
nan yaitu
dengan35 sesuai
kurangi gula dan makanan berpengawet
kkal/kg BB yang sesuai
organ ginjal itu sendiri
dengan kebutuhan pasien
5. Rusaknya sel penyaring pada ginjal
2. Protein rendah, yaitu 0,6-
0,75 gram/kgBB

Anda mungkin juga menyukai