Anda di halaman 1dari 3

RAFI RAMADHANI RISNADI

XII-IPA 4

Kebijakan Ekonomi yang diterapkan pada masa Orde Baru


 Sumber: https://sejarahlengkap.com/indonesia/kemerdekaan/pasca-
kemerdekaan/kebijakan-orde-baru

Dari sumber yg saya baca bahwa ada beberapa kebijakan ekonomi yg diterapkan pada
masa orde baru seperti:

1. Repelita
Rencana Pembangunan Lima Tahun (REPELITA), kebijakan orde baru dalam bidang
ekonomi yang dimulai pada tahun 1969 yang dibagi ke 6 bagian sampai tahun
1994. Menurut saya ini adalah salah satu kebijakan yg bisa dibilang kebijakan ekonomi
yg berhasil dibuktikan dengan terwujudnya swasembada pangan nasional pada tahun
1984.

2. Trilogi Pembangunan
Yang kedua ada istilah Trilogi Pembangunan yang dijadikan landasan penentuan
kebijakan politik, ekonomi dan sosial dalam pelaksanaan pembangunan negara. 
Ada 3 aspek dalam trilogi pembangunan yaitu. Stabilitas ekonomi nasional yg sehat dan
dinamis,pertumbuhan ekonomi yg tinggi,dan pemerataan pembangunan serta hasil
hasilnya yang menuju terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat di Indonesia.

3. Pemulihan di Bidang Ekonomi Mulai 1966 – 1973


untuk mengatasi hiperinflasi, Soeharto mengandalkan para teknokrat ekonomi yang
sebagian besar dididik di Amerika Serikat untuk membuat rencana guna memulihkan
ekonomi. Kembali ke tujuan dasar dari kebijakan orde baru adalah pembangunan
ekonomi negara dengan bergabung kembali ke dalam jajaran ekonomi dunia yaitu
menjadi anggota IMF (International Monetary Fund), menjadi anggota PBB kembali dan
anggota Bank Dunia pada kurun waktu akhir tahun 1960an. Langkah ini akhirnya
memulai aliran bantuan keuangan dan bantuan asing dari negara Barat dan juga Jepang
ke Indonesia. Hingga pada akhir 1960an penciptaan stabilitas harga dilakukan melalui
kebijakan yang melarang pendanaan domestik dalam bentuk hutang atau pencetakan
uang. Juga membebaskan kontrol pasar untuk memulihkan mekanisme pasar bebas,
menerapkan UU Penanaman Modal Asing pada 1967 dan UU Penanaman Modal Dalam
Negeri pada 1968. Penetapan kedua UU ini mengundang investor sehingga
pertumbuhan ekonomi mencapai lebih dari 10% di tahun 1968.

4. Pertumbuhan Ekonomi dan Intevensi Pemerintah (1974 – 1982)


 Indonesia saat itu mendapat keuntungan secara signifikan dari perdagangan minyak di
tahun 1970an sehingga sektor publik mampu berperan besar dalam perekonomian
dengan berinvestasi dalam pembangunan daerah, sosial, infrastruktur dan mendirikan
industri dalam skala besar.  Namun ada efek samping dari itu, yaitu pribumi merasa
diabaikan dengan keuntungan tersebut yg akhirnya terjadilah peristwa malari pada
tahun 74.
5. Ekspor dan Deregulasi sejak 1983 – 1996
Hal ini berasal dari Hutang luar negeri bertambah dengan jatuhnya harga minyak sejak
awal 1980an dan reposisi mata uang pada tahun 1985 sehingga pemerintah harus
melakukan berbagai kebijakan orde baru untuk memulihkan kondisi makroekonomi.
Berbagai tindakan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dilakukan oleh
pemerintah.namun,  justru menjadi masalah yang menambah krisis di Indonesia pada
akhir 1990an, selain dari berbagai penyimpangan pada masa orde baru yang juga
menjadi faktor penyebab runtuhnya orde baru dan akhir masa pemerintahan Orde Baru.

 Sumber: Buku Paket Sejarah kelas 12


Dari Sumber buku tsb ada bebrapa yg bisa dismpulan seperti berikut:

1. Rehabilitasi Ekonomi Orde Baru

stabilisasi Polkam diperlukan untuk pembangunan ekonomi bagi kesejahteraan rakyat.


Kondisi ekonomi yang diwarisi Orde Lama adalah sangat buruk.program rehabilitasi
ekonomi Orde Baru dilaksanakan berlandaskan pada Tap MPRS No.XXIII/1966 yang
isinya antara lain mengharuskan diutamakannya masalah perbaikan ekonomi rakyat di
atas segala soal-soal nasional yang lain, termasuk soal-soal politik. prioritas pertama
yang dilakukan pemerintah untuk rehabilitasi ekonomi adalah memerangi atau
mengendalikan hiperinflasi antaralain dengan menyusunAPBN (Anggaran Pendapatan
Belanja Negara) berimbang. pemerintah Orde Baru berupaya menyelesaikan masalah
hutang luar negeri sekaligus mencari hutang baru yang diperlukan bagi rehabilitasi
maupun pembangunan ekonomi berikutnya. Untuk menanggulangi masalah hutang-
piutang luar negeri itu, pemerintah Orde Baru berupaya melakukan diplomasi yang
intensif dengan mengirimkan tim negosiasinya ke Paris, Prancis (Paris Club), untuk
merundingkan hutang piutang negara, dan ke London, Inggris (London Club) untuk
merundingkan hutang-piutang swasta. Sejalan dengan upaya diplomasi ekonomi, pada
10 Januari 1967 pemerintah Orde Baru memberlakukan UU No.1 tahun 1967 tentang
Penanaman Modal Asing (PMA) .

2. Kebijakan Pembangunan Orde Baru

Tujuan perjuangan Orde Baru adalah menegakkan tata kehidupan bernegara yang
didasarkan atas kemurnian pelaksanaan Pancasila dan UndangUndang Dasar 1945.
Sejalan dengan tujuan tersebut maka ketika kondisi politik bangsa Indonesia mulai stabil
untuk melaksanakan amanat masyarakat maka pemerintah mencanangkan
pembangunan nasional yang diupayakan melalui program Pembangunan Jangka Pendek
dan Pembangunan Jangka Panjang.

Pembangunan Jangka Pendek dirancang melalui pembangunan lima tahun (Pelita) yang
di dalamnya memiliki misi pembangunan dalam rangka mencapai tingkat kesejahteraan
bangsa Indonesia.
Pemerintahan Orde Baru senantiasa berpedoman pada tiga konsep pembangunan
nasional yang terkenal dengan sebutan Trilogi Pembangunan, yaitu: (1) pemerataan
pembangunan dan hasil-hasilnya yang menuju pada terciptanya keadilan sosial bagi
seluruh rakyat; (2) pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi; dan (3) stabilitas nasional
yang sehat dan dinamis.

-pertanian

Sepanjang 1970-an hingga 1980-an dilakukan investasi besar-besaran untuk


infrastruktur Pembangunan Lima Tahun (Pelita), swasembada pangan merupakan fokus
tersendiri dalam rencana pembangunan yang dibuat oleh Soeharto.

-Pendidikan

Pada masa kepemimpinan Soeharto pembangunan pendidikan mengalami kemajuan


yang sangat penting. Ada tiga hal yang patut dicatat dalam bidang pendidikan masa
Orde Baru adalah pembangunan Sekolah Dasar Inpres (SD Inpres), program wajibbelajar
dan pembentukan kelompok belajar atau kejar. Semuanya itu bertujuan untuk
memperluas kesempatan belajar, terutama di pedesaan dan bagi daerah perkotaan yang
penduduknya berpenghasilan rendah.

-Keluarga Berencana (KB)

Pada masa Orde Baru dilaksanakan program untuk pengendalian pertumbuhan


penduduk yang dikenal dengan Keluarga Berencana (KB). Pada tahun 1967 pertumbuhan
penduduk Indonesia mencapai 2,6% dan pada tahun 1996 telah menurun drastis
menjadi 1,6%.Pengendalian penduduk dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas rakyat
Indonesia dan peningkatan kesejahteraannya. Keberhasilan ini dicapai melalui program
KB yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

-Kesehatan Masyarakat/Posyandu

Perkembangan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) bermula dari konsep Bandung


Plandiperkenalkan oleh dr. Y. Leimena dan dr. Patah pada tahun 1951. Bandung
Planmerupakan suatu konsep pelayanan yang menggabungkan antara pelayanan kuratif
dan preventif.

Anda mungkin juga menyukai