MAKALAH
Disusun oleh:
PATI
2020
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Public Relations atau yang sering disingkat PR merupakan gabungan dari berbagai ilmu
dan termasuk dalam jajaran ilmu-ilmu sosial seperti halnya ilmu politik, ekonomi, sejarah,
psikologi, sosiologi, komunikasi, yang melalui perkembangannya, teknologi telah menjadi
bagian dari Public Relations. Di Indonesia public realations lebih dikenal dengan Humas
atau Hubungan Masyarakat.
Terdapat beberapa hal yang perlu dipahami mengenai public relations ini, karena masih
banyak orang yang belum memahami betul apa sebenarnya public relations dan
penerapannya dalam dunia kerja. Karena itu akan dijelaskan lebih lanjut mengenai
pengertian, sejarah, fungsi, tujuan, peran, dan modal dasar public relations, agar dapat
dipahami dengan baik.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian humas (public relation) ?
2. Bagaimana sejarah perkembangan Publik relation ?
3. Bagaimanakah fungsi dan tujuan public relation ?
4. Bagaimana modal dan proses public relation ?
5. Bagaimana peran public relation ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian humas (public relation)
2. Mengetahui sejarah perkembangan Publik relation
3. Mengetahui fungsi dan tujuan public relatio
4. Mengetahui modal dan proses public relation
5. Mengetahui peran public relation
2
BAB II
PEMBAHASAN
1 . John M. Echols dan Hasan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia,( Jakarta: Gramedia, 1996), hlm. 225
2. Frank Jefkins ,Daniel Yadin. Public Relations. (Jakarta: Erlangga 2004) hlm. 9
3
Selanjutnya IPR mendefinisikan praktek Public Relations sebagai disiplin dan
serangkaian usaha untuk menjaga reputasi dengan tujuan memperoleh pengertian atau
pemahaman dan dukungan, serta mempengaruhi opini dan prilaku.3
3 . Sr. Rumanti maria assumpta, Dasar-dasar public relation teori dan praktek ,( Jakarta: Pt.
Gramedia Widia Sarana Indonesia, 2002) hlm. 10.
4
untuk kegiatan bisnisnya yang menganut asas laissez faire, sistem ekonomi monopoli
yang tidak memperdulikan nasib rakyat/pekerjanya.Karena itu, Public Relations pada
masa ini disebut masa the public to be damned periode (1811 – 1900).
Public be informed periode ( Periodetahun 1901 – 1919 )
Aktivitas Public Relations pada masa ini adalah melakukan investigative
reporting (reportase investigasi) untuk melawan para petani, populis, kristiani, sosialis
dan serikat buruh yang memprotes keras tindak kejahatan yang dilakukan oleh para
usahawan, politisi tidak bermoral serta koruptor. Mereka mengupah wartawan untuk
membalas perlawanan tersebut dengan mempengaruhi berita yang dimuat di media
massa.
The Public Relations and mutual understanding periode ( Periodetahun 1920-
sekarang)
Pada tahun 1923 PR/Humas dijadikan bahan studi, pemikiran dan penelitian di
perguruan tinggi sebagai sebuah profesi baru. Perkembangan sekarang ini
menunjukan adanya penyesuaian, perubahan sikap, saling pengertian, saling
menghargai dan toleransi di berbagai kalangan organisasi dan publik.
5
i) Menghasilkan hubungan baru antara organisasi dengan public.4
Sementara itu, menurut Prof. Drs. Onong Uchjana effendy, M.A. dalam bukunya
Hubungan Masyarakat Suatu Komunikologis fungsi PR adalah:
5. Rosadi Roslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, (Jakarta; PT Raja Grafindo, 1997),
hal. 7
6
dalam buku The Practice of Pblic Relations menjelaskan bahwa secara personal,
dalm diri praktisi humas harus terdapat modal dasar dan karakter yang melekat,
seperti:
Kepercayaan diri. Hal ini harus dimiliki Humas untuk mengasertifkan secara jujur
dan beretika kepada organisasi.
Orientasi komunikasi .Praktisi humas harus memiliki keinginan untuk
berkomunikasi dengan public.
Advokasi.Ini merupakan keinginan untuk berpihak dan percaya kepada public.
Orientasi konseling ini adalah karakter dimana humas harus mampu menjadi
sahabat bagi manajemen untuk memberi arahan terkait dengan kebijakan yang
akan diambil, dan lain-lainnya.6
Dalam konteks ini terdapat beberapa langkah penting yang perlu diperhatikan
humas. Ada empat langkah dalam kegiatan public relation:
1. Fact Finding
Tahap pertama ini mencakup penyelidikan dan memantau
pengetahuan, opini, sikap dan perilaku pihak-pihak yang terkait dengan
dan dipengaruhi oleh tindakan dan kebijaksanaan organisasi. pada
6. Ibid....27
7. Ibid…28
8 . Abdurrahman, Oemi.. Dasar-Dasar Public Relations. (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti,2001)
7
dasarnya ini adalah fungsi inteligen organisasi. fungsi ini menyediakan
dasar untuk semua langkah dalam proses pemecahan problem dengan
menentukan “Apa yang sedang terjadi saat ini?”
2. Planning
Perencanaan atau planning merupakan bagian penting di dalam usaha
memperoleh public opinion yang menguntungkan. Perencanaan ini
merupakan bidang yang cukup penting karena menghubungkan kegiatan
komunikasi dengan kepentingan dan organisasi ataupun perusahaan.
Informasi yang dikumpulkan dalam langkah pertama digunakan untuk
membuat keputusan tentang program publik, strategi tujuan, tindakan dan
komunikasi, taktik, dan sasaran. Tahap ini akan mempertimbangkan
temuan dari langkah dalam membuat kebijakan dan program organisasi.
3. Communication
Tahap ketiga adalah mengimplementasikan program komunikasi yang
di desain untuk mencapai tujuan spesifik untuk masing-masing publik
dalam rangka mencapai tujuan program. Tahapan komunikasi tidak
terlepas dari perencanaan tentang bagaimana mengkomunikasikan dan apa
yang dikomunikasikan. Bagimana mengkomunikasikan sesuatu dan apa
yang dikomunikasikan sebenarnya tidak terlepas dari tujuan yang hendak
dicapai melalui kegiatan public relations. Kegiatan komunikasi dapat
berbentuk lisan, tertulis, visual atau dengan menggunakan lambang-
lambang tertentu.
4. Evaluation
Tahap terakhir dalam proses ini adalah melakukan penilaian atas
persiapan, implementasi, dan hasil dari program. Penyesuaian akan
dilakukan sembari program diimplementasikan, dan didasarkan pada
evaluasi atas umpan balik tentang bagaimana program itu berhasil atau
tidak. Setelah komunikasi dilaksanakan, maka suatu organisasi atau
8
perusahaan tentu ingin mengetahui dampak atau pengaruhnya terhadap
publik atau khlayak. Hal ini di lakukan melalui evaluasi.9
9 .F. Rachmadi, Public Relations dalam Teori dan Praktek Aplikasi dalam Badan Usaha Swasta dan
Lembaga Pemerintah (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,1996), hlm. 114
9
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah disampaikan diatas kita telah mengetahui betapa
pentingnya kedudukan Public Relations bagi organisasi dan bagi reputasi organisasi.
Perubahan politik, sosial dan teknologi dalam masyarakat luas, ditambah dengan munculnya
ekonomi global, telah semakin mengukuhkan perlunya program – program Public Relations
diterapkan melalui strategi yang teratur pada setiap tingkatan usaha. Hal yang juga tidak
boleh dilupakan adalah setiap karyawan atau anggota organisasi merupakan perwakilan dari
sebuah perusahaan atau organisasi, dan segala prilakunya akan mencerminkan citra
keseluruhan perusahaan atau organisasi.
Untuk memberikan rasa nyaman dalam organisasi. Setiap perusahaan atau organisasi
harus memiliki visi dan aspirasi. Dengan menciptakan, menerapkan, memonitor, dan
mengukur strategi Public Relationsnya yang profesional, sehingga nantinya setiap organisasi
dapat merasa nyaman atas dirinya sendiri, dan para karyawan atau anggota organisasi juga
merasa nyaman terhadap pimpinannya.
10
DAFTAR PUSTAKA
John M. Echols dan Hasan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, Jakarta: Gramedia, 1996
Frank Jefkins ,Daniel Yadin. Public Relations. Jakarta: Erlangga 2004
Sr. Rumanti maria assumpta, Dasar-dasar public relation teori dan praktek ,Jakarta: Pt.
Gramedia Widia Sarana Indonesia, 2002
Fitriana Utami Dewi, Public Speaking Kunci Sukses Bicara di depan Pulik Teori & Praktek,
Yogyakarta; PUSTAKA PELAJAR, 2013
Rosadi Roslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, Jakarta; PT Raja Grafindo,
1997
Abdurrahman, Oemi.. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti,2001
F. Rachmadi, Public Relations dalam Teori dan Praktek Aplikasi dalam Badan Usaha
Swasta dan Lembaga Pemerintah Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,1996
11