Anda di halaman 1dari 11

KONSEP DASAR PUBLIC RELATION

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Publik Relation

Dosen Pengampu: Siti Nur Ami’in, SE. M, Ak

MAKALAH

Disusun oleh:

Muhammad agus zainal mahasin (19.32.00271)

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT

INSTITUT PESANTREN MATHALI’UL FALAH

PATI

2020

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Public Relations atau yang sering disingkat PR merupakan gabungan dari berbagai ilmu
dan termasuk dalam jajaran ilmu-ilmu sosial seperti halnya ilmu politik, ekonomi, sejarah,
psikologi, sosiologi, komunikasi, yang melalui perkembangannya, teknologi telah menjadi
bagian dari Public Relations. Di Indonesia public realations lebih dikenal dengan Humas
atau Hubungan Masyarakat.

Saat ini, public relations dapat dikatakan sangat menentukan kelangsungan


hidupsuatulembagaatau perusahaan, karena public relations berfungsi untuk menumbuhkan
relasi baik antar setiap komponen organisasi dan menumbuhkan motivasi serta menggiatkan
partisipasi (hubungan internal) danjuga mempererat hubungan perusahaan dengan masyarakat
atau publik sebagai sasaran dari kegiatan public relations itu sendiri.

Terdapat beberapa hal yang perlu dipahami mengenai public relations ini, karena masih
banyak orang yang belum memahami betul apa sebenarnya public relations dan
penerapannya dalam dunia kerja. Karena itu akan dijelaskan lebih lanjut mengenai
pengertian, sejarah, fungsi, tujuan, peran, dan modal dasar public relations, agar dapat
dipahami dengan baik.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian humas (public relation) ?
2. Bagaimana sejarah perkembangan Publik relation ?
3. Bagaimanakah fungsi dan tujuan public relation ?
4. Bagaimana modal dan proses public relation ?
5. Bagaimana peran public relation ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian humas (public relation)
2. Mengetahui sejarah perkembangan Publik relation
3. Mengetahui fungsi dan tujuan public relatio
4. Mengetahui modal dan proses public relation
5. Mengetahui peran public relation
2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian  Hubungan masyarakat ( Public Relations )

Seiring dengan pesatnya pembangunan dalam berbagai bidang dan memasuki


era globalisasi, maka makin terasa pula kebutuhan peran seorang Public Relations
dalam menunjang efektifitas sebuah organisasi. Misalnya dalam bidang industri,
perusahaan, pendidikan, pemerintahan, kerohanian, sosial, ekonomi, politik,
perburuhan dan lain sebagainya.
Public Relations menyangkut kepentingan setiap organisasi, baik itu
organisasi yang bersifat komersial maupun yang non komersial. Apa yang biasa di
sebut sebagai Public Relations terdiri dari semua bentuk komunikasi yang
terselenggara antara organisasi yang bersangkutan dengan publik ataupun siapa saja
yang menjalin kontak dengannya.
Humas (hubungan Masyarakat) merupakan terjemahan bebas dari istilah
Public Relations/PR atau bisa disebut juga Human Relations. Public Relations secara
etimologi berasal dari bahasa Inggris yang berarti hubungan masyarakat.1
Public Relations (PR) menurut Frank Jefkins  adalah suatu bentuk komunikasi
yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan
semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan
pada saling pengertian. PR menggunakan metode manajemen berdasarkan tujuan
(management by objectives). Dalam mengejar suatu tujuan, semua hasil atau tingkat
kemajuan yang telah dicapai harus bisa diukur secara jelas, mengingat PR merupakan
kegiatan yang nyata. Kenyataan ini dengan jelas menyangkal anggapan keliru yang
mengatakan bahwa PR merupakan kegiatan yang abstrak. Sedangkan British Institute
Public Relations mendefinisikan PR adalah keseluruhan upaya yang dilakukan secara
terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat
baik (good will) dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap
khalayaknya.2

1 . John M. Echols dan Hasan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia,( Jakarta: Gramedia, 1996), hlm. 225
2. Frank Jefkins ,Daniel Yadin. Public Relations. (Jakarta: Erlangga 2004) hlm. 9

3
Selanjutnya IPR mendefinisikan praktek Public Relations sebagai disiplin dan
serangkaian usaha untuk menjaga reputasi dengan tujuan memperoleh pengertian atau
pemahaman dan dukungan, serta mempengaruhi opini dan prilaku.3

B. Sejarah perkembangan publik relation


Dalam sejarahnya istilah Public Relations sebagai sebuah teknik menguat
dengan adanya aktivitas yang dilakukan oleh pelopor Ivy Ledbetter Lee yang tahun
1906 berhasil menanggulangi kelumpuhan industri batu bara di Amerika Serikat
dengan sukes. Atas upayanya ini ia diangkat menjadi The Father of Public Relations.
Periode-periode public relation :
 PR as non organized activity periode ( Periodetahun 1700 – 1800 )
Periode dimana public relations muncul dalam bentuk aktivitas yang tidak
terorganisasi dengan baik, dikala itu banyak diwarnai dengan kegiatan penyatuan
pendapat rakyat umum untuk kemerdekaan/kebebasan dari perbudakan dan sistem
kolonialisme yang melanda dunia.Kegiatan diwarnai dengan acara yang sederhana,
penyelenggaraan pidato, pertemuan dan korespondensi antarindividu. Banyaknya
deklarasi kemerdekan membuat periode ini disebut juga dengan periode “Public of
Independence”
 PR as organized activity (Periodetahun 1801 – 1865 )

Seiring dengan adanya kemajuan atau perkembangan bidang industri,


keuangan, perdagangan dan teknologi. Aktivitas Public Relations mulai terorganisasi
dengan baik, hal ini dapat dilihat dari Pesatnya perkembangan hubungan perdagangan
lokal, nasional maupun internasional. Periode ini disebut masa perkembangan
aktivitas PR ( PR of expansion) karena keberhasilan aktivitas PR/Humas dan pers
yang mengkampanyekan anti perbudakan di kawasan negara – negara Eropa,
Amerika, dan negara maju lainnya.

 PR as professional ( Periodetahun 1866 – 1900 )


Pada masa ini, aktivitas PR berubah bentuk menjadi suatu kegiatan
profesional. Hal ini dikarenakan adanya perkembangan dari kemajuan teknologi
industri berupa meluasnya penggunaan listrik dan mesin pembakaran (internal
combustion engine).PR dimanfaatkan para robber barons (tuan tanah perampok)

3 . Sr. Rumanti maria assumpta, Dasar-dasar public relation teori dan praktek ,( Jakarta: Pt.
Gramedia Widia Sarana Indonesia, 2002) hlm. 10.

4
untuk kegiatan bisnisnya yang menganut asas laissez faire, sistem ekonomi monopoli
yang tidak memperdulikan nasib rakyat/pekerjanya.Karena itu, Public Relations pada
masa ini disebut masa the public to be damned periode (1811 – 1900).
 Public be informed periode  ( Periodetahun 1901 – 1919 )
Aktivitas Public Relations pada masa ini adalah melakukan investigative
reporting (reportase investigasi) untuk melawan para petani, populis, kristiani, sosialis
dan serikat buruh yang memprotes keras tindak kejahatan yang dilakukan oleh para
usahawan, politisi tidak bermoral serta koruptor. Mereka mengupah wartawan untuk
membalas perlawanan tersebut dengan mempengaruhi berita yang dimuat di media
massa.
 The Public Relations and mutual understanding periode ( Periodetahun 1920-
sekarang)
Pada tahun 1923 PR/Humas dijadikan bahan studi, pemikiran dan penelitian di
perguruan tinggi sebagai sebuah profesi baru. Perkembangan sekarang ini
menunjukan adanya penyesuaian, perubahan sikap, saling pengertian, saling
menghargai dan toleransi di berbagai kalangan organisasi dan publik.

C. Fungsi dan Tujuan Hubungan Masyarakat ( Public  Relations )  


  Menurut Scott Cutlip dalam buku Effective Public Relations,terdapat beberapa
elemen mendasar dari fungsi dan peran public relations, yaitu:

a) Mendukung perencanaan dan keberlangsungan program sebagai bagian dari


manajemen organisasi.
b) Menjembatani hubungan antara organisasi dengan public.
c) Memonitor kesadaran, opini, sikapdanprilaku di dalamdan di luarorganisasi.
d) Menganalisis dampak dari kebijakan, prosedur dan tindakan organisasi bagi public.
e) Menyesuaikan sejumlah kebijakan, prosedur, dan tindakan organisasi yang
berseberangan dengan kepentingan public.
f) Menganjurkan manajemen untuk menyusun kebijakan, prosedur dan tindakan baru
yang mendorong pada langgengnya hubungan mutualistic antara organisasi dengan
public.
g) Menciptakan dan memelihara komunikasi dua arah antara organisasi dengan public.
h) Menghasilkan perubahan spesifik terkait kesadaran, opini, sikap dan perilaku
organisasi.

5
i) Menghasilkan hubungan baru antara organisasi dengan public.4

Sementara itu, menurut Prof. Drs. Onong Uchjana effendy, M.A. dalam bukunya
Hubungan Masyarakat Suatu Komunikologis fungsi PR adalah:

a. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi.


b. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik internal dan publik
eksternal.
c. Menciptakan komunikasi dua arah dengan menyebarkan informasi dari organisasi
kepada publiknya dan menyalurkan opini publik kepada organisasi.
d. Melayani publik dan menasihati pimpinan oganisasi demi kepentingan umum.
e. Operasionalisasi dan organisasi public relations adalah bagaimana membina
hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya, untuk mencegah
terjadinya rintangan psikologis, baik yang ditimbulkan dari pihak organisasi
maupun dari pihak publiknya.5

Berdasarkan beberapa fungsi yang telah disebutkan diatas, dapat ditarik


kesimpulan bahwa fungsi seorang public relations secara garis besaradalah sebagai
berikut:

a) Sebagai Communicator atau penghubung antara lembaga atau organisasi yang


diwakili dengan publiknya.
b) Peranan Back up management ,sebagai pendukung dalam fungsi manajemen
organisasi atau perusahaan.
c) Membentuk Corporate image, artinya peranan public relations berupaya
menciptakan citra bagi organisasi atau lembaganya.

PR harus selalu mengutamakan kepentingan khalayak sasarnya, menggunakan


moral atau kebiasaan yang baik guna terpeliharanya komunikasi yang menyenangkan
di dalam masyarakat.

D. Modal dan Proses Public Relations


Sebelum membahas proses public relation, Para praktisi public relations perlu
memahami modal dasar untuk mendukung kemampuan dan keahliannya. Fraser Seitel
4 .Fitriana Utami Dewi, Public Speaking Kunci Sukses Bicara di depan Pulik Teori & Praktek, (Yogyakarta;
PUSTAKA PELAJAR, 2013), hal. 23-24

5. Rosadi Roslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, (Jakarta; PT Raja Grafindo, 1997),
hal. 7

6
dalam buku The Practice of Pblic Relations menjelaskan bahwa secara personal,
dalm diri praktisi humas harus terdapat modal dasar dan karakter yang melekat,
seperti:
 Kepercayaan diri. Hal ini harus dimiliki Humas untuk mengasertifkan secara jujur
dan beretika kepada organisasi.
 Orientasi komunikasi .Praktisi humas harus memiliki keinginan untuk
berkomunikasi dengan public.
 Advokasi.Ini merupakan keinginan untuk berpihak dan percaya kepada public.
 Orientasi konseling ini adalah karakter dimana humas harus mampu menjadi
sahabat bagi manajemen untuk memberi arahan terkait dengan kebijakan yang
akan diambil, dan lain-lainnya.6

Dalam konteks ini terdapat beberapa langkah penting yang perlu diperhatikan
humas. Ada empat langkah dalam kegiatan public relation:

 Menyelidiki dan mendengar, meliputi penelitian pendapat, sikap dan reaksi


publik.
 Merencanakan. Dalam hal ini, setelah dilakukan penelitian maka selanjutnya
diintegrasikan dengan kebijaksanaan dan kegiatan organisasi.
 Melaksanakan komunikasi. Artinya, setiap rencana harus disampaikan kepada
berbagai pihak yang bersangkutan dengan metode yang sesuai.
 Penilaian, yakni menilai keberhasilan pelaksanaan suatu tugas, apa yang sudah
dicapai, apa faktor penghambatnya, bagaimana hasil pelaksanaan tugas dan apa
sebab-sebabnya.7

Menurut Cutlip & Center, proses PR sepenuhnya mengacu kepada pendekatan


manajerial.Proses ini terdiri dari fact finding, planning, communication, dan
evaluation.8

1. Fact Finding
Tahap pertama ini mencakup penyelidikan dan memantau
pengetahuan, opini, sikap dan perilaku pihak-pihak yang terkait dengan
dan dipengaruhi oleh tindakan dan kebijaksanaan organisasi. pada

6. Ibid....27
7. Ibid…28
8 . Abdurrahman, Oemi.. Dasar-Dasar Public Relations. (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti,2001)

7
dasarnya ini adalah fungsi inteligen organisasi. fungsi ini menyediakan
dasar untuk semua langkah dalam proses pemecahan problem dengan
menentukan “Apa yang sedang terjadi saat ini?”

Fact finding atau penemuan fakta dilakukan untuk mengetahui apakah


situasi dan pendapat dalam masyarakat menunjang atau justru menghambat
kegiatan organisasi,instansi atau perusahaan.

2. Planning
Perencanaan atau planning merupakan bagian penting di dalam usaha
memperoleh public opinion yang menguntungkan. Perencanaan ini
merupakan bidang yang cukup penting karena menghubungkan kegiatan
komunikasi dengan kepentingan dan organisasi ataupun perusahaan.
Informasi yang dikumpulkan dalam langkah pertama digunakan untuk
membuat keputusan tentang program publik, strategi tujuan, tindakan dan
komunikasi, taktik, dan sasaran. Tahap ini akan mempertimbangkan
temuan dari langkah dalam membuat kebijakan dan program organisasi.
3. Communication
Tahap ketiga adalah mengimplementasikan program komunikasi yang
di desain untuk mencapai tujuan spesifik untuk masing-masing publik
dalam rangka mencapai tujuan program. Tahapan komunikasi tidak
terlepas dari perencanaan tentang bagaimana mengkomunikasikan dan apa
yang dikomunikasikan. Bagimana mengkomunikasikan sesuatu dan apa
yang dikomunikasikan sebenarnya tidak terlepas dari tujuan yang hendak
dicapai melalui kegiatan public relations. Kegiatan komunikasi dapat
berbentuk lisan, tertulis, visual atau dengan menggunakan lambang-
lambang tertentu.
4. Evaluation
Tahap terakhir dalam proses ini adalah melakukan penilaian atas
persiapan, implementasi, dan hasil dari program. Penyesuaian akan
dilakukan sembari program diimplementasikan, dan didasarkan pada
evaluasi atas umpan balik tentang bagaimana program itu berhasil atau
tidak. Setelah komunikasi dilaksanakan, maka suatu organisasi atau

8
perusahaan tentu ingin mengetahui dampak atau pengaruhnya terhadap
publik atau khlayak. Hal ini di lakukan melalui evaluasi.9

E. Peran Public Relations


James E. Grunig dalam buku Excellent in Public Relations and
Communication Management meramu dengan baik peran Humas berdasarkan hasil
penelitian dari Glenn N. Broom bersama rekannya Wisconsin. Menurutnya, terdapat
dua peran dominan humas, yaitu:
1) Teknisi Komunikasi (communications technician).Ini adalah peran-peran Humas yang
berkaitan dengan keahlian dalam bidang komunikasi dan jurnalistik, seperti menulis
news release ataupress release danfeature, mengembangkan isi web organisasi dan
menangani kontak media.
2) Manajer Komunikasi (communcations manager).Dalam posisi ini, peran humas bisa
sebagai expert prescriber, humas dipercaya penuh oleh manajemen sebagai pemegang
otoritas bidang komunikasi. communication facilitator, dan problem solving
facilitator.

9 .F. Rachmadi, Public Relations dalam Teori dan Praktek Aplikasi dalam Badan Usaha Swasta dan
Lembaga Pemerintah (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,1996), hlm. 114

9
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah disampaikan diatas kita telah mengetahui betapa
pentingnya kedudukan Public Relations bagi organisasi dan bagi reputasi organisasi.
Perubahan politik, sosial dan teknologi dalam masyarakat luas, ditambah dengan munculnya
ekonomi global, telah semakin mengukuhkan perlunya program – program Public Relations
diterapkan melalui strategi yang teratur pada setiap tingkatan usaha. Hal yang juga tidak
boleh dilupakan adalah setiap karyawan atau anggota organisasi merupakan perwakilan dari
sebuah perusahaan atau organisasi, dan segala prilakunya akan mencerminkan citra
keseluruhan perusahaan atau organisasi.
Untuk memberikan rasa nyaman dalam organisasi. Setiap perusahaan atau organisasi
harus memiliki visi dan aspirasi. Dengan menciptakan, menerapkan, memonitor, dan
mengukur strategi Public Relationsnya yang profesional, sehingga nantinya setiap organisasi
dapat merasa nyaman atas dirinya sendiri, dan para karyawan atau anggota organisasi juga
merasa nyaman terhadap pimpinannya.

10
DAFTAR PUSTAKA

John M. Echols dan Hasan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, Jakarta: Gramedia, 1996
Frank Jefkins ,Daniel Yadin. Public Relations. Jakarta: Erlangga 2004
Sr. Rumanti maria assumpta, Dasar-dasar public relation teori dan praktek ,Jakarta: Pt.
Gramedia Widia Sarana Indonesia, 2002
Fitriana Utami Dewi, Public Speaking Kunci Sukses Bicara di depan Pulik Teori & Praktek,
Yogyakarta; PUSTAKA PELAJAR, 2013
Rosadi Roslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, Jakarta; PT Raja Grafindo,
1997

Abdurrahman, Oemi.. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti,2001

F. Rachmadi, Public Relations dalam Teori dan Praktek Aplikasi dalam Badan Usaha
Swasta dan Lembaga Pemerintah Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,1996

11

Anda mungkin juga menyukai