DISUSUN OLEH:
Mengesahkan,
Kepala UPBJJ-UT Bandar Lampung
A. DATA PRIBADI
1. Nama Lengkap : GUSLINA WATI
2. Tempat Tanggal Lahir : Penumangan, 20 Agustus 1987
3. Alamat : Panaragan Jaya Kecmatan Tulang Bawang
Tengah Kabupaten tulang Bawang barat
4. Jenis Kelamin : Perempuan
5. Status perkawinan : Menikah
6. Agama : Islam
B. PENDIDIKAN FORMAL
1.
C. PENGALAMAN KERJA
1. 2010 – sekarang : Guru kelas SDN 01 Penumangan Baru
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan cukup singkat dan apa adanya
sesuai dengan daftar hidup saya.
GUSLINA WATI
MOTTO
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
berkat dan rahmat_Nya, sehingga kami sebagi penulis dapat menyelesaikan
laporan Pengmatan Proses pelaksanaan pembelajaran Matematika Tentang Unsur
Bangun Datar Sederhana yang digunakan oleh guru di SDN 01 Penumangan Baru
Tahun Pelajaran 2019/2020. Laporan penelitian ini dibuat guna menyelesaikan
tugas strategi pembelajaran.
Banyak pihak yang terlibat selama kami melakukan penelitian maupun dalam
penulisan hasil penelitian ini. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar – besarnya kepada:
1. Ibu Hj. Kurniawati,S.Pd.i, selaku Kepala Sekolah SDN01 Penumangan Baru.
2. Ibu Mila Sari,S.Pd.SD selaku guru yang diamati pada saat proses
pembelajaran .
3. Ibu Linda Widyawati, S.Pd.M.Pd
4. Bapak Misra S.Pd.i, M. Fadli Aziz , adek Shani Y suami dana anak-anak saya
yang sangat mendukung perkuliahan saya dari awal sampai akhir masa
perkuliahan.
5. Bapak Suwandi, Ibu Maini, Ibu Masnona, orang tua saya yang selalu
mendukung perkuliahan saya, menjaga anak-anak ketika saya haarus pergi
kuliah.
6. Semua pihak yang telah memberikan motivasi sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan ini.
Kami sebagai penulis menyadari dalam menyusun laporan hasil penelitian ini
masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis
harapkan. Akhirnya penulis berharap semoga laporan hasil penelitian ini dapat
memberikan manfaat bagi semua pihak.
GUSLINA WATI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... ii
RIWAYAT HIDUP ..................................................................................... iii
MOTTO ........................................................................................................ iv
KATA PENGANTAR.................................................................................. v
DAFTAR ISI................................................................................................. Vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah........................................................................... 2
1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................ 2
1.4. .Manfaat Penelitian ......................................................................... 3
BAB IV PENUTUP......................................................................................
4.1 Kesimpulan...............................................................................................
4.2 saran .........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................
LAMPIRAN..................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam suatu proses pembelajaran harus terjadi kerjasama yang baik
antara siswa dan guru. Guru sebagai fasilitator dalam proses keberhasilan
pembelajaran harus bisa menciptakan pembelajaran yang menyenangkan
bagi peserta didik. Pada anak usia sekolah dasar, anak cenderung lebih
tertarik pada pemebalajaran yang melibatkan mereka secara langsung,
karena mereka akan lebih paham dan mengerti dengan pembelajaran yang
konkret. Guru menjadi faktor penentu manakala siswa sudah tidak mulai
tertarik dengan pembelajaran, itu sebabnya sebagai guru yang profesional
harus bisa mengondisikan semua aspek pembelajaran menjadi satu kesatuan
yang utuh, baik dari aspek persiapan guru seperti materi pembelajaran dan
pada aspek teknis di sekolah.
Permasalahan pendidikan akan selalu muncul bersamaan dengan
berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, situasi dan kondisi
lingkungan yang ada. Oleh karena itu sangat penting bagi guru untuk
menjadikan suatu pembelajaran menjadi tempat berkumpulnya pemikir –
pemikir muda ( siswa ) yang hebat melalui berbagai pendekatan, model
serta metode yang cocok untuk diterapkan pada anak usia sekolah dasar,
yang pada akhirnya peserta didik memliki life skill yang baik sebagai bekal
di masa yang akan datang. Guru harus bisa merangkum itu semua menjadi
sebuah strategi pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Penelitian
di kelas 3 SDN 01 Penumangan Baru ini dilaksanakan untuk mengetahui
bahwa guru melakukan pengajaran di dalam kelas dengan menggunakan
sebuah rencana pelaksanaan pembelajaran, sehingga dalam proses
pembelajaran, guru mempunyai acauan dan sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pembelajaran yang dilakukan guru di kelas 3 SDN 01
Penumangan Baru
2. Apakah guru kelas 3 SDN 01 Penumangan Baru menggunakan model
atau metode yang tepat?
3. Apa pendekatan yang digunakan guru dalam pembelajaran?
4. Bagaimana guru meningkatkan life skill?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat diketahui tujuan dari penelitian
ini adalah :
1. Mengetahui proses pembelajaran yang dilakukan guru kelas 3 SDN 01
Penumangan Baru.
2. Menganalisis model atau metode yang digunakan guru kelas 3 SDN 01
Penumangan Baru.
3. Menganalisis pendekatan yang digunakan guru dalam pembelajaran.
4. Menganalisis cara guru dalam meningkatkan life skill.
D. Manfaat Penulisan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1. Bagi Guru
Sebagai masukan dalam mengelola dan meningkatkan kedisiplinan
belajar serta dalam proses pembelajaran yang sesuai dengan rencana
pelaksanaan pembelajaran agar pemebelajaran yang diharapkan dapat
tercapai dengan baik. Serta guru dapat menciptakan pembelajaran yang
menarik dan interaktif.
2. Bagi SDN 01 Penumangan Baru.
Dengan adanya penelitian tentang penggunaan rencana pelaksanaan
pembelajaran maka diharapkan dapat dipakai sebagai bahan
pertimbangan untuk menilai guru yang mengajar.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan
dengan terjun langsung ke lapangan dan memberikan pengalaman
belajar yang menumbuhkan kemampuan dan ketrampilan meneliti serta
pengetahuan yang lebih mendalam terutama pada bidang yang dikaji.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Belajar
Belajar merupakan proses yang aktif untuk memahami hal-hal baru
dengan pengetahuan yang kita miliki. Di sini terjadi penyesuaian dari
pengetahuan yang sudah kita miliki dengan pengetahuan baru. Dengan kata
lain, ada tahap evaluasi terhadap informasi yang didapat, apakah pengetahuan
yang kita miliki masih relevan atau kita harus memperbarui pengetahuan kita
sesuai dengan perkembangan zaman.
Sebagaimana dikatakan bahwa belajar pada dasarnya adalah suatu proses
perubahan manusia. Oemar Hamalik (2002:37), menyatakan bahwa belajar
merupakan proses perubahan tingkah laku pada diri sendiri berkat
pengalaman dan latihan. Pengalaman dan latihan terjadi melalui interaksi
antar individu dan lingkungannya, baik lingkungan alamiah maupun
lingkungan sosialnya.
Dalam pengertian tersebut belajar dapat berupa perubahan tingkah laku
yang terjadi baik lingkungan alamiah maupun lingkungan sosialnya. Proses
belajar adalah tahapan perubahan perilaku kognitif, afektif dan psikomotor
yang terjadi dalam diri siswa. Perubahan tersebut bersifat positif dalam arti
berorientasi ke arah yang lebih maju dari pada keadaan sebelumnya. Dengan
demikian, belajar adalah aktivitas yang berproses menuju pada satu
perubahan dan terjadi melalui tahapantahapan tertentu.
Menurut Slameto (2003:2), definisi belajar adalah Suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya. Kesimpulan yang bisa diambil dari pengertian di atas,
bahwa pada prinsipnya , belajar adalah perubahan diri seseorang. Belajar
diharapkan dapat mempengaruhi daya pikir seseorang yang bertujuan pada
perubahan tingkah laku, untuk menetapkan penguasaan konsep sesuatu materi
perlu alat atau sarana belajar yang memadai, diantaranya adalah buku
penunjang yang relevan, baik dari buku paket maupun buku penunjang lain.
Menurut Thursan Hakim (2000:1) mengemukakan bahwa belajar adalah
suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut
yang ditampakkan dalam bentuk kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti
peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman
keterampilan, daya pikir, dan lain-lain.
Hal ini berarti bahwa peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku
seseorang diperlihatkan dalam bentuk bertambahnya kualitas dan kuantitas
kemampuan seseorang dalam berbagai bidang. Dalam proses belajar, apabila
seseorang tidak mendapatkan suatu peningkatan kualitas dan kuantitas
kemampuan, maka orang tesebut sebenarnya belum mengalami proses belajar
atau dengan kata lain ia mengalami kegagalan dalam proses belajar. Dari
beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian belajar
adalah suatu proses memahami segala bentuk pembelajaran dalam rangka
untuk perubahan tingkah laku yang baru sebagai hasil dari pengalamannya
sendiri sebagai interaksi dengan lingkungannya.
2. Aktivitas Belajar
Sardiman (2010:95) mengatakan bahwa dalam belajar sangat diperlukan
adanya aktivitas belajar. Tanpa adanya aktivitas, belajar itu tidak dapat
memungkinkan berlangsung dengan baik. Aktivitas dalam belajar mengajar
merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi keaktifan siswa dalam
mengikuti pelajaran. Antara lain bertanya tentang apa yang belum jelas,
mencatat, mendengar, berpikir, membaca, dan segala kegiatan yang dilakukan
untuk menunjang prestasi belajar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
aktivitas belajar suatu perubahan tingkah laku dalam diri seseorang berupa
pengetahuan, pemahaman, maupun sikap yang diperoleh melalui proses
belajar, jika siswa melakukan aktivitas belajar maka kegiatan mengajar akan
berjalan efektif.
Djamarah (2000:67) mengemukakan bahwa belajar sambil melakukan
aktivitas lebih banyak mendatangkan hasil bagi peserta didik, sebab kesan
yang didapatkan oleh anak didik lebih tahan lama tersimpan didalam benak
anak didik. Dengan demikian dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran
sangat diperlukan adanya aktivitas siswa agar materi yang diberikan akan
lebih lama tersimpan di dalam benak siswa. Aktivitas belajar siswa tidak
hanya mendengar atau mencatat saja. Banyak jenis aktivitas yang dapat
dilakukan oleh siswa di sekolah.
Aktivitas belajar menurut Paul B. Dierich dalam Sardiman (2011:101)
menyatakan bahwa jenis kegiatan siswa digolongkan ke dalam delapan (8)
kelompok, diantaranya : 1. Visual activities, yang termasuk di dalamnya
misalnya membaca, memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan, dan
pekerjaan orang lain. 2. Oral Activities, seperti menyatakan merumuskan,
bertanya, memberi saran, berpendapat, diskusi, dan interupsi. 3. Listening
Activities, sebagai contoh mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi, musik,
dan pidato. 4. Writing Activities, seperti : menulis cerita, karangan, laporan,
dan menyalin. 5. Drawing Activities, seperti : menggambar, membuat grafik,
peta, dan diagram. 6. Motor Activities, seperti : melakukan percobaan,
membuat konstruksi, model, mereparasi, berkebun, dan beternak. 7. Mental
Activities, seperti : menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis,
dan mengambil keputusan. 8. Emotional Activities, seperti misalnya, merasa
bosan, gugup, melamun, semangat, berani, dan tenang.
Berdasarkan berbagai pengertian jenis aktivitas di atas, peneliti
berpendapat bahwa dalam belajar sangat dituntut keaktifan siswa. Siswa yang
lebih banyak melakukan kegiatan, sedangkan guru lebih banyak membimbing
dan mengarahkan. Setelah menyimak pendapat di atas dapat disimpulkan
aktivitas yaitu segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi (guru
dan siswa) dalam rangka mencapai tujuan belajar.
3. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti suatu
materi tertentu dari mata pelajaran yang berupa data kualitatif. Untuk melihat
hasil belajar dilakukan suatu penilaian yang bertujuan untuk mengetahui
apakah siswa telah menguasai materi atau belum. Penilaian kelas merupakan
suatu kegiatan yang dilakukan guru yang berkaitan dengan pengambilan
keputusan dan pencapaian kompentensi dasar setelah mengikuti
pembelajaran.
Menurut Nana Sudjana (2002:22) hasil belajar adalah kemampuan yang
dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Jadi, hasil belajar
merupakan salah satu ukuran penguasaan siswa mendapatkan pelajaran di
sekolah. Untuk mengukur kemampuan siswa tersebut dilakukan evaluasi.
Evaluasi hasil belajar dapat diartikan sebagai suatu kegiatan pengumpulan
data mengenai kemampuan belajar siswa untuk menentukan apakah
kompetensi dasar dan indikator hasil belajar tercapai seperti apa yang
diharapkan.
Hasil belajar siswa adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah
mengalami suatu proses pembelajaran. Depdiknas (Sesiria, 2005:12) hasil
belajar adalah penguasaan dan keterampilan yang dikembangkan oleh mata
pelajaran, lazimnya ditujukan dari nilai tes atau nilai yang diberikan oleh
guru.
Dimyati dan Mujiono (Sesiria, 2005:12) “hasil belajar merupakan hasil
dari suatu interaksi belajar dan tindakan belajar. Hasil belajar untuk sebagian
adalah karena berkat tindakan guru, pencapaian pengajaran, pada bagian lain
merupakan peningkatan kemampuan mental siswa”. Dari kutipan di atas
dapat disimpulkan, bahwa hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa
setelah siswa tersebut melakukan proses belajar yang melibatkan aspek
kognitif, afektif dan psikomotor yang diwujudkan dalam bentuk skor atau
angka setelah mengikuti tes.
BAB III
PEMBAHASAN LAPORAN PENGAMATAN
b. Kegiatan Pembelajaran
1) Pembuka atau Kegiatan Awal
Pembuka atau kegiatan awal pembelajaran adalah kegiatan yang
harus ditempuh oleh guru maupun siswa pada setiap proses
pembelajaran. Fungsinya yaitu untuk menciptakan suasana awal
pembelajran yang efektif yang memungkinkan siswa dapat mengikuti
proses pembelajaran dengan baik.
Pada proses pembelajaran dalam kegiatan awal yang dilakukan oleh
Ibu Karnita di kelas 3 dalam mata pelajaran matematika ini yaitu guru
menyapa anak dengan nada bersemangat dan gembira dengan
mengucapkan salam, guru mengkondisikan siswa agar kondusif, guru
memberikan tujuan materi yang akan disampaikan. Disini guru tidak
mengecek kehadiran para siswa dan tidak mengecek ketidakhadiran
para siswa karena dalam observasi yang kami lakukan kali ini masuk
pada jam pelajaran ke 3 dan 4 Kegiatan seperti itu biasanya dilakukan
pada jam pertama pembelajaran.
2) Kegiatan Inti
Pembelajaran dimulai dengan guru mengulang kembali materi
pembelajran kemarin mengenai pecahan, guru mengulangnya dengan
metode tanya jawab murid-murid ada yang bisa menjawab dan tidak
menyebabnya mungkin karena kurang dipahami atau dtidak dipelajrai
lagi di rumah.
Setelah pengulangan materi guru langsung memberi tahu murid
mengenai judul pembelajarn Matematika kali itu yaitu Perbandingan
Pecahan. Guru memberitahukan kepada siswa mengenai tujuan
pembelaran dari materi Perbandingan Pecahan.
Dalam materi yang diberikan guru kali ini guru menggunakan alat
peraga. Alat peraga adalah segala sesuatu alat yang dapat digunakan
untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya
belajar pada diri sendiri.
Alat peraga yang digunakan adalah kertas. Kertas sangat efektif
digunakan untuk materi perbandingan pecahan. Mula-mula guru
menyuruh siswa maju kedepan kelas untuk mempraktekannya. Guru
membawa kertas berukuran besar dengan jumlah 4buah. Kertas tersebut
dibagikan kepada 4 orang murid, masing-masing murid dibedakan
tugasnya untuk membagikan kertas-kertas tersebut yaitu 1/2, 1/3, 1/6
dan 1/8 pemotongan kertas tersebut tidak lepas dari pengawasan
gurunya, karena pasti murid belum tahu bagaimana cara membagikan
kertas tersebut agar seimbang ukurannya. Pada saat bersaman dengan
pemotongan kertas guru juga memberikan penyampaian materinya
kepada siswa. Guru menggunakan alat peraga ini untuk
membandingkan pecahan-pecahan, misal bentuk pecahan ½ dan 1/3
akan lebih besar atau lebih kecil mana, disini murid belajar untuk
berpikir kritis dengan melihat alat peraga tersebut, murid dapat bernalar
sesuai dengan apa yang dia lihat. Guru juga memberikan materinya
dengan menggunakan apersepsi kepada siswa.
Setalah pemberian materi diberikan dan murid dapat memahami
guru memberikan soal untuk dikerjakan siswa dalam buku acuan atau
buku paket yang dimiliki siswa yaitu halaman 142 mengenai
perbandingan pecahan. Murid-murid mengerjakannya dengan tenang
dan mandiri atau bekerja sendiri, lalu tugas tersebut dikumpulkan di
meja guru, murid menyerahkan tugasnya secra kondusif, guru
melakukan penilaian secar lansungsaat itu juga.
Dalam proses pembelajaran terlihat sangat kondusif dan juga guru
selalu memberikan pujian-pujiannnya kepada semua murid baik untuk
murid yang mengerti dengan materi ataupun yang tidak mengerti karena
pujian-pujian tersebut dapat berpengaruh baik dalam semangat,
motivasi agar murid lebih baik atau dorongan untuk murid tersebut.
3) Penutup atau Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan penutup ini guru memberikan kesimpulan dan
ulasan kembali mengenai materi yang telah diajarkan dan memberikan
tugas atau PR (Pekerjaan Rumah) yang masih mencakup dengan materi
Perbandingan Pecahan. Dalam penutup kegiatan pembelajaran kali itu
guru membimbing siswa menyimpulkan informasi, dan guru menutup
pelajaran dengan do’a.