Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MENEJEMEN

PERMASALAHAN TRANSPORTASI LAUT INDONESIA

Disusun oleh :
M. SYAHDAN SAKTI AL ASYHIZ
NIT. 572011337591 K

Dosen pengampu :
NUR ROHMAH, S.E, M.M

DIAJUKAN UNTUK MELENGKAPI TUGAS


TARUNA SEMESTER I
POLITEKNIK ILMU PELAYARAN
SEMARANG
2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah tentang transportasi laut
Adapun makalah tentang transportasi laut ini telah kami usahakan
semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga
dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa
menyampaikan bayak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena
itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang ingin member saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat
memperbaiki makalah agama ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah tentang agama ini dapat
diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap
pembaca.
Sekian, terima kasih

Waalaikumsalam wr.wb

Tegal, 25 januari 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………
Daftar Isi ……………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………………………………………………
B. Rumusan masalah………………………………………………………
C. Tujuan penulisan……………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN

A. Karakteristik…………………………………………………………..
1. Keunggulan……………………………………………………
2. Kelemahan …………………………………………………….
B. Latar belakang transportasi laut………………………………….
C. Permasalahan transportasi laut yang ada di Indonesia…………..

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………………..
B. Saran……………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Transportasi laut memberikan kontribusi yang sangat besar bagi
perekonomian dunia dimana pengangkutan barang merupakan bagian terpenting
dalam bisnis transportasi laut dimana lebih dari tujuh miliar ton barang
dikirim lewat jalur laut setiap tahunnya.
Manajemen transportasi yang efektif sangat diperlukan dalam menentukan
prosedur suplai dan distribusi suatu produk.Perencanaan transportasi yang
baik secara langsung akan berdampak pada biaya total yang dikeluarkan oleh perusahaan
untuk mendistribusikan produk-produknya. Dan begitupula sebaliknya

B. Rumusan masalah
1. Karakteristik,Keunggulan dan kelemahan transportasi laut.
2. Latar belakang transportasi laut
3. Permasalahan transportasi laut indonesia

C. Tujuan Penulisan

Tujuan Penulisan Dalam penyusunan karya tulis ini, sebagai berikut :


1. Untuk mengetahui karakteristik, keunggulan serta kelemahan teransportasi laut.
2. Untuk mengetahui bagaimana proses kegiatan transportasi yang ada di Indonesia
3. Untuk mengetahui hambatan-hambatan apa saja yang terjadi pada pelaksanaan
pelayanan di Indonesia.
4. Sebagai syarat untuk memenuhi dan menyelesaikan tugas praktek menejemen Jurusan
Ketatalaksanaan angkutan laut dan Kepelabuhanan Politeknik ilmu pelayaran
Semarang.
5. Sebagai sarana untuk menambah pengetahuan sehingga bermanfaat dalam dunia kerja
dan pendidikan selanjutnya.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Karakteristik dan keunggulan TransportasiLaut

Pelayaran diperairan daratan merupakan salah satu angkutan orang dan atau barang
tertua yang ekonomis dan berwawasan lingkungan dan untuk daerah pedalaman bisa jadi
menjadi satu-satunya moda angkutan untuk akses ke pasar dan kegiatan sosial lainnya. Moda
angkutan dapat berupa rakit bambu sampai kapal bermotor yang bisa beroperasi di sungai kecil,
danau sampai sungai besar.

Karakteristik utama
Perairan pedalaman mempunyai empat karakteristik utama:
1. Perairan pedalaman merupakan koridor yang mencakup beberapa wilayah
kabupaten/kota bahkan propinsi, sehingga langkah yang diambil oleh daerah yang satu
dengan daerah lainnya harus terkoordinasi dengan baik.
2. Terminal/dermaga dibutuhkan untuk menaikkan dan menurunkan penumpang atau
barang untuk selanjutnya dengan moda jalan disalurkan dengan tujuan akhir.
3. Rute yang dilalui biasanya tunggal, kecuali bila dari satu sungai dengan sungai lainnya
terhubungkan dengan Anjir seperti yang terdapat di Kalimantan Tengah dengan
Kalimantan Selatan.
4. Pengendalian navigasi perlu dikendalikan bila lintas alur pelayaran pedalaman ini
digunakan untuk berbagai keperluan, angkutan barang, penumpang dan wisata.
Untuk mendapatkan suatu sistem tranportasi perairan pedalaman yang baik, perlu dilakukan
perawatan, pengendalian dan pengaturan dan bila diperlukan dengan menetapkan tarip untuk
penggunaan alur pelayaran seperti yang dilakukan di Ambang Barito.

1. Keunggulan
Secara teknis, karakteristik angkutan perairan daratan memberikan keunggulan
kepada moda tersebut untuk bersaing dengan moda lain. Keungggulan-keunggulan
penggunaan angkutan di perairan daratan tersebut antara lain:
1. Pada daerah yang mempunyai sungai yang bisa digunakan untuk transportasi, maka
tidak perlu dibangun infrastruktur baru selain dermaga bongkar muat karena telah
tersedia secara alami. Di India, dengan panjang jalur transportasi yang sama, biaya
untuk mengembangkan angkutan perairan daratan hanya sekitar 5% hingga 10% dari
biaya mengembangkan jalan tol 4 lajur ataupun membangun jaringan kereta api.
2. Infrastruktur sungai hanya perlu dipelihara dengan biaya yang murah sehingga
kapasitas infrastruktur umumnya akan mencukupi. Di India, dengan panjang jalur
transportasi yang sama, biaya pemeliharaan angkutan perairan daratan hanya sekitar
20% dari biaya pemeliharaan jalan;
3. Berperan sebagai angkutan utama untuk daerah terpencil (remote area) dimana
konstruksi jalan belum atau mahal untuk dibangun;
4. Mempunyai tingkat keselamatan yang lebih tinggi dibandingkan angkutan jalan dari
aspek kecepatannya yang rendah, terutama bila dilengkapi dengan peralatan
keselamatan yang memadai;
5. Amat cocok untuk angkutan wisata, seperti yang sudah mulai dikembangkan di
sungai-sungai besar Kalimantan maupun di sungai Musi ;
6. Mampu mengangkut secara langsung dari angkutan perairan laut dalam ke perairan
daratan dan sebaliknya.
7. Mampu mengangkut dengan volume besar, sepanjang kedalaman dan lebar alur
sesuai dengan kapal yang digunakan;
8. Penggunaan bahan bakar lebih efisien, walaupun semakin tinggi kecepatan kapal
penggunaan bahan bakar akan meningkat secara eksponensial, sehingga angkutan
perairan lebih sesuai untuk barang dengan nilai rendah dan volume besar. Hubungan
antara konsumsi bahan bakar dengan kecepatan kapal jarak tempuh untuk
mengangkut satu ton muatan dengan konsumsi bahan bakar yang sama

2. Kelemahan
Pada sisi lain, karakteristik angkutan perairan daratan juga mempunyai
kelemahan antara lain:
1. Mempunyai hambatan alam (tergantung pada kedalaman dan kelebaran alur);
2. Fluktuasi air pada musim kemarau;
3. Pada musim hujan terkadang terjadi banjir;
4. Rawan terjadinya pendangkalan dan erosi tebing sungai;
5. Kecepatan relatif lebih rendah;
6. Tingkat reliabilitas kurang terjaga;
7. Kurang fleksibel karena jangkauan daerah (catchment area) yang kecil di sepanjang
aliran alur saja;
8. Aksesibiltas rendah karena terkadang sulit dijangkau dari jalan;
9. Ada kecenderungan angkutan untuk over capacity;
10. Investasi tinggi untuk kapal baru;
11. Tingkat kenyamanan yang rendah untuk angkutan penumpang;
12. Budaya yang konservatif dan tradisional pada operasional penyediaan jasa angkutan
perairan daratan;
13. Peran yang kecil (modal share) pada sistem transportasi; dan
14. Waktu operasi terbatas karena pada malam hari sulit berlayar dengan sarana bantu
navigasi yang terbatas.
B. Latar belakang transportasi laut
Transportasi laut merupakan suatu unsur yang sangat penting dalam dunia
perdagangan, sehingga kebutuhan akan transportasi khususnya dibidang kelautan sangat besar,
karena pada saat ini transportasi laut merupakan suatu alat yang paling efisien yang dapat
mengangkut barang atau penumpang dari tempat satu ke tempat yang lain dengan menempuh
jarak yang jauh dengan biaya yang relatif murah.

Bagi dunia perdagangan pada umumnya, baik perdagangan nasional maupun


internasional pelayaran niaga sangat berperan penting. Hampir semua barang ekspor dan impor
menggunakan sarana angkutan kapal laut, walaupun diantara tempat dimana pengangkutan
dilakukan terdapat fasilitas-fasilitas angkutan lainnya yang berupa angkutan darat seperti truk
dan kereta api. Pengangkutan barang dengan kapal laut dipilih karena dengan berbagai
pertimbangan, diantaranya adalah : Jumlah barang yang diangkut akan lebih besar jika
dibandingkan dengan menggunakan mobil truk/tangki, kereta api, atau pesawat terbang dan
biaya angkut juga lebih kecil jika di bandingkan dengannya. Salah satu tujuan pengangkutan
melalui kapal laut adalah mengangkut muatan melalui laut dengan cepat dan selamat sampai
ke tempat tujuan agar perusahaan mendapatkan keuntungan yang besar sebagai mana telah di
tetapkan oleh perusahaan tersebut.

Maka dari itu,Pelabuhan memegang peranan yang cukup penting di Indonesi.Dengan


salah satu fungsi pelabuhan yaitu sebagai pintu masuk atau keluarnya barang dari suatu negara
atau daerah dimana mayoritas dari barang tersebut diangkut melalui transportasi laut. Untuk
pelayanan kapal terdiri dari pelayanan jasa pemanduan, jasa penundaan, jasa labuh dan jasa
tambat.

Pada awalnya, pelabuhan hanya merupakan suatu tepian dimana kapalkapal dan
perahu-perahu dapat merapat dan membuang jangkar untuk bisa melakukan bongkar muat
barang, menaik-turunkan penumpang dan kegiatan lain. Untuk bisa melakukan kegiatan
tersebut maka pelabuhan harus tenang terhadap gangguan gelombang, sehingga pada masa itu
pelabuhan berada di tepi sungai, teluk atau pantai secara alami terlindung terhadap gangguan
gelombang. Dengan berkembangnya kehidupan manusia dan ekonomi penduduk suatu daerah
atau Negara maka kebutuhan akan sandang, pangan dan fasilitas hidup lainnya meningkat.
Hasil produksi suatu daerah baik yang berupa hasil bumi maupun industri semakin banyak
sehingga diperlukan pemindahan atau pemasaran barang ke daerah lain. Dengan demikian
diperlukan sarana dan prasarana pengangkutan yang lebih memadai.

Kapal yang semula sederhana dan kecil, sesuai dengan berkembangnya teknologi
meningkat menjadi kapal-kapal besar dengan teknologi lebih canggih. Bahkan kemudian
berkembang kapal-kapal khusus yang disesuaikan dengan barang yang diangkut, seperti kapal
barang yang bisa berupa kapal barang umum (general cargo ship), kapal barang curah, kapal
tanker, kapal peti kemas, kapal pengangkut gas alam cair (LNG tanker =Liquid natural gas),
kapal penumpang, kapal ferry, kapal ikan, kapal keruk, kapal perang, dan lain sebagainya.
Sejalan dengan itu, pelabuhan sebagai prasarana angkutan laut juga berkembang.Pelabuhan
tidak lagi harus berada di daerah terlindung secara alami, tapi bisa berada di laut terbuka, untuk
mendapatkan perairan yang luas dan dalam, dengan membuat pemecah gelombang untuk
melindungi daerah perairan.Tipe pelabuhan juga disesuaikan dengan kapal-kapal yang
menggunakannya, sehingga daerah pelabuhan cukup luas yang menyediakan berbagai fasilitas
untuk bongkar muat barang, menaik-turunkan penumpang dan lain sebagainya.

Disamping pentingnya peran kapal, pelabuhan merupakan sarana untuk


menyelenggarakan pelayanan jasa. Salah satunya adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
yang berwewenang menyelenggarakan pelayanan jasa kepelabuhanan adalah PT. Pelabuhan
Indonesia (Persero).

Menurut pasal 1 UU Pelayanan No.17 Tahun 2008 tentang pelayanan adalah satu
kesatuan sistem yang terdiri atas angkutan di perairan,kepelabuhanan, keselamatan dan
keamanan, serta perlindungan lingkungan maritim, sedangkan Kepelabuhanan itu sendiri
menurut pasal 1 UU Pelayanan No. 17 Tahun 2008 adalah segala sesuatu yang berkaitan
dengan pelaksanaan fungsi kepelabuhan untuk menunjang kelancaran, keamanan, dan
ketertiban arus lalu lintas kapal penumpang maupun kapal barang, keselamatan dan keamanan
berlayar, tempat berpindah intra atau antar moda serta mendorong perekonomian nasional dan
daerah dengan tetap memperhatikan tata ruang wilayah.

C. Permasalahan Transportasi laut Indonesia

Salah satu contoh permasalahan transportasi laut di Indonesia yang penulis ambil dari;
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Transportasi sangat berpengaruh terhadap distribusi logistik, baik di
darat, laut, dan udara. Hal ini dikatakan oleh Yamin Jinca, pengamat transportasi, Selasa (26/3/2013),
di Jakarta.
Pasalnya, biaya transportasi turut menyumbangkan harga barang. Bahkan menyumbangkan
lebih besar daripada biaya produksi. Sehingga produk dalam negeri tidak bisa berkompetisi dengan
produk luar negeri.
"Mulai dari Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi, sampai Papua mempunyai
tujuan membalik potensi kemiskinan menuju lepas dari kemiskinan. Kesenjangan barat dan timur
lumayan, kemiskinan tertinggi ada di Papua, Papua Barat, dan Maluku. Hal ini dipengaruhi dari
infrastruktur," kata Guru Besar Transportasi Fakultas Teknik Universitas Hasanudin tersebut.
Infrastruktur berkorelasi dengan wilayah yang tingkat kemiskinan tinggi. Karena dipengaruhi
energi, sumber daya air, transportasi, khususnya transportasi laut.
Menurut Yamin, sistem transportasi laut Indonesia kurang bagus. Hal ini dapat mengakibatkan,
pertama mahalnya produk-produk dalam negeri, karena pengiriman barang dari pulau satu ke pulau
lainnya memakan waktu cukup lama, begitu pula dengan proses bongkar muatnya.
Kedua masalah kapal. Kebanyakan kapal yang dimiliki perusahaan Indonesia berumur tua. Hal
ini dapat membuat cost untuk pemeliharaan tinggi, sehingga total cost untuk meneransfer barang
menjadi lebih mahal.
Ketiga masalah permodalanan yang terkait investasi. Kapal merupakan barang mahal, tetapi
sulit untuk recovery investasi. Pasalnya perusahaan harus membayar kewajiban kapal ke pengelola
pelabuhan, komponen biaya di laut dan BBM tinggi. Biaya tinggi ini karena diferensiasi, seperti waktu
tunggu kapal terlalu lama yang juga mengarugi total cost, karena mahal.
"Kita itu negara maritim, kita dikelilingi 17.500 pulau, letak geografis kita berada tiga alur laut
kepulauan. Beberapa hari lalu, jeruk dari Papolo membawa 16 ton ke Jakarta, biaya transportasi bisa
Rp 10 juta lebih, berarti satu kilogram lebih mahal dari jeruk Cina, lama-kelamaan produk kita tidak
laku di negara sendiri," ujar Yasmin.
Keempat, pelabuhan. Pelabuhan di Indonesia memunyai permasalahan, akses laut banyak
mengalamai pendangkalan kolam dermaga yang mengakibatkan perbatasan ruang gerak, serta kapal
yang bertandang.
Kelima, akses darat. Indonesia memiliki kontainer menumpuk di pelabuhan. Padahal
seharusnya barang di dalam kontainer didistribusikan ke tujuan atau sumber produksi. Tetapi
permasalahan pelabuhan ke jalan darat bermasalah.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Industri pelayaran, bahkan transportasi Laut yang merupakan salah satu bagiannya
memiliki banyak aspek yang saling terkait. Karena itu, upaya peningkatan daya saing pada
aspek yang relevan perlu dilakukan secara simultan. Aspek relevan tersebut
meliputi Pembenahan administrasi dan manajemen pemerintahan di laut, termasuk
keselamatan dan keamanan Laut serta perlindungan laut. Industri transportasi laut
menghadapai situasi pelik, yaitu timbulnya masalah sistem transportasi laut Indonesia kurang
bagus. Hal ini dapat mengakibatkan, mahalnya produk-produk dalam negeri, karena pengiriman barang
dari pulau satu ke pulau lainnya. wilayah yang tingkat kemiskinan tinggi. Karena dipengaruhi energi,
sumber daya air, transportasi, khususnya transportasi laut.

B. Saran

Agar perusahaan pelayaran nasional dapat keluar dari keterpurukan tersebut, yaitu
Permasalahan ekonomi, permasalahan kapal kapal yang telah tua serta permasalahan tentang
kepelabuhan yang kurang kondusivitas. Perusahan perlu untuk memberdayakan perusahaan
pelayarannya, sehingga perusahaan pelayaran tersebut memiliki beberapa karakteristik
kemampuan dalam hal: mengakses sumber dana keuangan untuk pengadaan kapal yang
dibutuhkan. Sehingga negara maritime kita yang dikelilingi 17.500 pulau, letak geografis
berada tiga alur laut kepulauan. Memiliki transportasi laut yang maju sesuai dengan letak
geografis negara kita ini, dan juga mampu memgembangkan perekonomian Indonesia sehingga
berkurangnya tingkat kemiskinan.

Sekian penjelasan, kesismpulan serta saran apabila ada kesalahan mohon dimaafkan
DAFTAR PUSTAKA
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Lima Alasan Kondisi Transportasi Laut
Indonesia Kurang Bagus, https://www.tribunnews.com/bisnis/2013/03/26/lima-alasan-kondisi-
transportasi-laut-indonesia-kurang-bagus.

Anda mungkin juga menyukai