Definisi dari pasar persaingan sempurna adalah suatu pasar di mana jumlah penjual
dan pembeli (konsumen) sangat banyak dan produk atau barang yang ditawarkan atau
dijual sejenis atau serupa. Contoh barang yang dijual pada bentuk pasar ini adalah
beras, gandum, batu bara dan kentang. Pasar persaingan sempurna merupakan pasar di
mana penjual dan pembeli tidak dapat memengaruhi harga sehingga harga di pasar
benar-benar merupakan hasil kesepakatan dan interaksi antara penawaran dan
permintaan. Permintaan yang terbentuk mencerminkan keinginan konsumen,
sementara penawaran mencerminkan keinginan produsen. Dalam pasar persaingan
sempurna, penjual dan pembeli sama sekali tidak mempunyai kemampuan untuk
mempengaruhi harga pasar karena sudah ada ikatan batin bahwa antara penjual dan
pembeli mengetahui struktur dan informasi yang ada di dalam pasar persaingan
sempurna.
Pasar persaingan tidak sempurna Pasar persaingan tidak sempurna terdiri dari sedikit
penjual namun banyak pembeli. Pada pasar ini, para penjual dapat menentukan harga
barang. Barang yang diperjualbelikan tersebut memiliki jenis yang berbeda atau
terdapat berbagai jenis barang. Baca juga: Kejari Jember Tetapkan Satu Tersangka
Lagi Kasus Korupsi Pasar Manggisan Terdapat beberapa jenis dalam pasar persaingan
tidak sempurna, yaitu
a. PASAR MONOPOLI
pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar di mana hanya ada satu perusahaan saja.
Perusahaan tersebut menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti
yang sangat dekat, serta keuntungan yang diperoleh melebihi normal. Bahkan dalam
pasar monopoli biasanya hanya satu produsen yang dapat menetapkan harga produk-
produknya.
b. PASAR OLIGOPOLI
Dalam buku Ekonomi Mikro (2017) karya Sigit Sardjono, pasar oligopoli merupakan
keadaan di mana hanya sedikit penjual sehingga tindakan seorang perodusen akan
mendorong produsen lainnya. Dengan kata lain, pasar oligopoli adalah kondisi pasar
di mana didominasi oleh beberapa pelaku usaha yang memiliki skala produksi atau
modal yang besar. Pasar oligopoli terdiri dari beberapa produsen (dua sampai lima
produsen), sedangkan apabila terdiri dua perusahaan disebut duopoli.
C. PASAR MONOPOLISTIK
Pasar monopolistik adalah suatu pasar yang didalamnya terdapat banyak produsen
dalam menghasilkan barang yang sama tetapi masing-masing pada barang tersebut
mempunyai perbedaan pada beberapa aspek.
Produsen atau penjual di pasar ini jumlahnya sangat tidak terbatas tetapi barang atau
produk yang dihasilkan setiap produsen memiliki karakter tersendiri yang
membedakannya pada barang lainnya. Contohnya seperti : sikat gigi, sabun, shampo,
pasta gigi, dan lain-lain.
Didalam pasar Monopolistik, harga tidak menjadi faktor utama dalam penentu angka
penjualan namun bagaimana persepsi konsumen terhadap produk yang dijual. Dalam
hal ini, perusahaan yang ada di pasar monopolistik harus selalu aktif dalam
melakukan promosi terhadap produk sekaligus yang dijual untuk menjaga citra
perusahaan.
Adanya sifat ini, mengakibatkan perilaku penjual dan pembeli tidak dapat memengaruhi
keadaan pasar, dengan kata lain mereka hanya sebagian kecil dari unsur pasar secara
keseluruhan. Interaksi antara penjual dan pembeli dianggap sebagai pengikut harga (price
taker) yang menyebabkan harga di pasar ini bersifat datum (harganya tetap berapapun jumlah
barang yang dijual) karena mekanisme pasar yang menentukan harganya melalui interaksi
antara kekuatan permintaan dan penawaran di masyarakat.
b. Kebebasan untuk Membuka dan Menutup Perusahaan (Free Entry and Free Exit)
Artinya adalah tidak terdapat suatu hambatan apabila suatu perusahaan ingin memulai sebuah
bisnis baru jika dianggapnya menguntungkan dan menutup usahanya jika ternyata merugikan.
Tidak seperti pasar lain yang mungkin ada keterikatan dalam membuka dan menutup pasar
misalnya dengan adanya surat perjanjian. Dengan kata lain :
Perusahaan dapat keluar apabila mengalami kerugian pada saat produk yang dijual
tidak dapat bersaing di dalam PPS atau tidak dapat memenuhi kriteria pasar.
Perusahaan dapat bertahan di pasar karena merasa mampu menjadi perusahaan
penyedia produk dengan kualitas tinggi dengan harga yang sesuai pasar.
Maksudnya adalah tidak ada kesulitan sedikit pun jika sumber daya atau faktor produksi
ingin dipindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya. Pada dasarnya, semua tempat produksi
memiliki kesamaan, baik dalam metode pembuatan hingga penjualannya kepada pembeli.
Pasar persaingan sempurna mengandung sebagian besar perusahaan kecil, relatif kecil
dibandingkan dengan ukuran keseluruhan pasar. Hal Ini untuk memastikan bahwa tidak ada
satu pun perusahaan yang dapat melakukan kontrol pasar atas harga atau kuantitas. Jika satu
perusahaan memutuskan untuk menggandakan outputnya atau berhenti memproduksi
seluruhnya, pasar tidak terpengaruh. Harga tidak berubah dan tidak ada perubahan dalam
kuantitas yang dipertukarkan.
Kelebihan dari pasar persaingan sempurna adalah tidak adanya persaingan di dalam pasar
karena barang yang dijual bersifat homogen. Hal ini juga berpengaruh dalam hal promosi.
Penjual tidak perlu melakukan promosi yang besar-besaran karena barang yang dijual
homogen. Selain itu, harga barang di dalam pasar persaingan sempurna juga cukup stabil.
Tidak ada kenaikan ataupun penurunan drastis antara satu penjual dan penjual lain.
Sayangnya pasar persaingan sempurna juga memiliki kekurangan. Pasar persaingan sempurna
cukup minim inovasi. Selain itu karena barang yang dijual homogen, pembeli merasa
kesulitan memilih barang atau jasa. Persaingan sempurna juga memberikan ongkos sosial dan
distribusi pendapatan yang tidak merata.
Pasar persaingan sempurna dapat menjadi wadah yang bagus bagi Anda yang memiliki bisnis
produk atau jasa yang umum dilakukan oleh banyak orang. Kesuksesan bisnis dapat
diperoleh di mana pun dan kapan pun asalkan Anda memiliki strategi yang matang, salah
satunya dengan selalu melakukan pencatatan laporan keuangan perusahaan di dalam laporan
keuangan.
b. Pasar Oligopoli
Pasar jenis ini memiliki karakteristik atau ciri-ciri tertentu. Ini yang membedakannya dengan
jenis pasar yang lain. Berikut ciri-ciri pasar oligopoli yang dimaksud:
Ciri-ciri pasar oligopoli yang pertama adalah dijalankan dua produsen atau lebih. Sedangkan
batas jumlahnya adalah kurang dari sepuluh produsen atau pihak penyedia barang.
Karena ciri-ciri inilah pasar jenis ini disebut persaingan tidak sempurna disebabkan jumlah
produsen yang menjual produk sangat sedikit. Tentu berbeda dengan produsen teknologi
yang jumlahnya banyak sehingga persaingannya juga maksimal.
Ciri-ciri pasar oligopoli yang kedua adalah produk yang dijual homogen dan bisa saling
menggantikan. Salah satu contohnya adalah produk rokok. Yang mana produk yang dijual
hanya satu rokok, tetapi variasi produknya banyak.
Selain itu, rokok yang dianggap tidak laris di pasaran bisa digantikan oleh rokok yang
lainnya. karena alasan inilah produk rokok disebut produk yang dipasarkan di pasar jenis ini.
Di dalam pasar oligopoli kebijakan produsen utama menjadi acuan produsen lainnya
(produsen cabang). Oleh karena itu, pihak produsen cabang hanya menjalankan saja
kebijakan tersebut.
Yang termasuk ke dalam kebijakan produsen utama yang harus diikuti produsen lainnya
adalah penarikan produk lama dan digantikan oleh produk yang baru. Termasuk juga
pergantian fungsi, harga dan rasa dari produk.
Ciri-ciri yang selanjutnya adalah harga barang di pasar relatif sama. Sekalipun ada perbedaan
selisihnya tidak terlalu besar. Misal, harga sabun merek A di toko Intan harganya tidak akan
jauh berbeda dengan harga sabun merek yang sama di Toko Barokah.
Ini disebabkan oleh kebijakan naik turunnya harga ditentukan oleh produsen utama. Sehingga
produsen yang di bawahnya akan menyesuaikan dengan harga-harga tersebut. Karena jumlah
produsennya tidak terlalu banyak, tentu selisih harga yang muncul di pasaran juga tidak
terlalu besar.
Produsen baru akan sangat kesulitan untuk memasuki pasar oligopoli. Karena produsen yang
lama sudah eksis dengan cara memainkan harga agar konsumen tidak berpindah.
Sedangkan produsen baru tentunya tidak akan bisa mengejar eksistensi tersebut. Memang
perusahaan bisa memberikan harga murah, tetapi sebagai usaha baru tentu sangat riskan.
Karena keuntungan yang didapatkan sangat kecil.
Ciri-ciri terakhir jenis pasar ini adalah membutuhkan strategi pemasaran yang matang.
Karena produk yang dipasarkan homogen dengan jumlah produsen yang sedikit.
Dikhawatirkan jika sosialisasi pasar tidak dilakukan dengan intensif, konsumen akan
berpindah ke produk lain.
Oleh sebab itu, promosi atau strategi marketing perlu untuk dijalankan dengan baik. Karena
ini yang menentukan produk masih beredar atau malah tenggelam.
Setelah mengetahui pengertian dan ciri-ciri pasar oligopoli, maka berikut ini akan dijelaskan
tentang contoh-contoh perusahaan yang bergerak di dalam jenis pasar ini yang semoga juga
bisa menjadi pengetahuan.
Sudah dijelaskan di muka kalau pasar jenis ini berisi produk homogen yang bisa saling
menggantikan satu sama lain dan diproduksi secara besar-besaran oleh perusahaan yang
jumlahnya tidak sampai 10 unit
Jika dilihat dari pengertian ini tentu contoh produk yang masuk kategori pasar jenis ini adalah
perusahaan rokok. Ini dia contoh-contoh yang lainnya:
Industri semen
Industri kendaraan bermotor
Rokok
Layanan Telekomunikasi
Jasa penerbangan
Mengetahui ciri-ciri pasar persaingan monopolistik dengan melihat karakteristik pada pasar
tersebut. Berikut beberapa ciri-ciri pasar monopolistik dibawah ini:
Pada pasar monopolistik terdapat banyak sekali produsen atau penjual didalamnya. Setiap
produsen mempunyai skala produksi sama pada produsen yang lainnya.
Pasar monopolistik terdapat banyak produk yang sama, tetapi memiliki perbedaan pada
pengemasan, bentuk, corak, dan kualitasnya.
Dalam hal ini, perbedaan produk pada masing-masing produsen akan membuat produk
tersebut mempunyai sifat pengganti yang dekat (close substitute) tetapi bukan pengganti yang
sempurna.
Produsen yang memproduksi barang berkualitas dan keistimewaan tersendiri akan membuat
produsen bisa menentukan harga sendiri. Contohnya pada industri Shampo, produsen yang
pertama membuat Shampo dengan mempunyai manfaat menguatkan akar rambut, untuk
produsen yang kedua membuat Shampo dengan mempunyai manfaat anti ketombe.
Didalam pasar monopolistik, produsen bisa masuk dan keluar pasar dengan mudah sesuai
pada kebutuhannya. Disaat produsen masih sedikit, biasanya akan membuat keuntungan yang
lebih tinggi. Tetapi produsen yang banyak, keuntungan akan menjadi berkurang.
Salah satu yang sering dilakukan dalam pasar monopolistik yaitu membentuk persepsi
konsumen pada produk yang dijual. Maksudnya yaitu dengan cara berpromosi atau beriklan
secara rutin pada produk yang dijual.
Didalam pasar monopolistik dapat ditemukan didalam kehidupan sehari-hari, seperti sabun,
sampo, sepatu, air mineral, dan lain sebagainya.
Tetapi masing-masing produk memiliki merek, desain, keunikan, dan kualitas yang berbeda.
Konsumen dapat memilih sebuah produk sesuai dengan preferensi, harga dan pastinya
kualitas yang baik.
Pengertian Elastisitas
Elastisitas adalah pengaruh perubahan dari harga terhadap jumlah dari barang yang diminta
(permintaan) atau barang yang ditawarkan (penawaran).
Dengan kata elastisitas merupakan tingkat kepekaan (perubahan) terhadap suatu gejala
ekonomi dengan perubahan gejala ekonomi yang lain.
Konsep Elastisitas
Elastisitas merupakan suatu ukuran derajat kepekaan (response) suatu variabel terhadap
perubahan variabel lainnya.
Semakin tinggi elastisitas, semakin besar derajat kepekaan variabel tersebut.
Elastisitas diukur dari Persentase (%) perubahan suatu variabel akibat perubahan 1% variabel
lainnya.
Macam-macam Elastisitas
Elastisitas terbagi dalam 3 macam, yaitu sebagai berikut :
Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan ( elasticity of demand ) adalah pengaruh dari perubahan harga terhadap
besar kecilnya jumlah permintaan barang atau tingkat kepekaan dari perubahan jumlah
permintaan barang terhadap suatu perubahan dari harga barang.
Sedangkan besar kecil nya suatu perubahan permintaan tersebut dinyatakan dalam koefisien
elastisitas atau angka elastisitas yang di simbolkan ( E ), yang dinyatakan dalam rumus berikut
ini :
Keterangan :
ΔQ = perubahan terhadap jumlah permintaan.
ΔP = perubahan dari harga barang.
P = harga awal.
Q = jumlah permintaan awal.
Ed = elastisitas dari permintaan.
Contoh
Pada saat harga Rp500,00 jumlah barang yang diminta 25 unit, kemudian harga turun menjadi Rp450,00
jumlah barang yang diminta 50 unit. Hitunglah besar koefisien elastisitasnya!
Jawab:
2 Permintaan inelastis
Elastisitas Penawaran
Elastisitas penawaraan (elasticity of supply) adalah pengaruh dari perubahan harga terhadap
besar kecilnya jumlah penawaran barang atau tingkat kepekaan terhadap perubahan jumlah
penawaran barang terhadap perubahan dari harga barang.
Sedangkan koefisien elastisitas dari penawaran adalah angka yang menunjukkan perbandingan
antara perubahan jumlah penawaran barang dengan perubahan dari harganya.
Besar kecilnya koefisien elastisitas dari penawaran dapat dihitung dengan rumus berikut ini :
Keterangan :
ΔQ = perubahan terhadap jumlah penawaran.
ΔP = perubahan dari harga barang.
P = harga barang awal.
Q = jumlah penawaran awal.
Es = elastisitas dari penawaran.
Contoh
Pada saat harga Rp600,00 jumlah barang yang ditawarkan 48 unit, kemudian harga turun menjadi
Rp300,00 jumlah barang yang ditawarkan 36 unit. Hitunglah besarnya koefisien elastisitas penawarannya!
jawab:
2 Penawaran inelastis