Beberapa hal yang perlu diperhatikan manajemennya adalah sumber daya manusia, sarana dan
prasarana dan penggunaan laboratorium. Pentingnya pengelolaan laboratorium mencakup hal:
5. Peningkatan laboratorium
1. Tata Ruang
Tata ruang yang baik mempunyai: pintu masuk (in), pintu keluar (out), pintu darurat
(emergency-exit), ruang persiapan (preparationroom), ruang peralatan (equipment-room), ruang
penangas (fumehood), ruang penyimpanan (storage-room), ruang staf (staff-room), ruang teknisi
(technician-room), ruang bekerja (activity-room), ruang istirahat/ibadah, ruang prasarana
kebersihan, ruang toilet, lemari praktikan (locker), lemari gelas (glass-rack), lemari alat-alat
optik (opticals-rack), pintu jendela diberi kawat kasa, agar serangga dan burung tidak dapat
masuk, fan (untuk dehumidifier), ruang ber-AC untuk alat-alat yang memerlukan persyaratan
tertentu. Tata ruang merupakan pusat aktivitas didalam laboratorium.
Peralatan dalam kondisi yang baik dan memiliki ketepatan dalam mengukur (kalibrasi). Setiap
peralatan yang akan dioperasikan harus memiliki kodisi siap untuk dipakai, bersih, berfungsi
dengan baik, dan terkalibrasi. Peralatan yang ada juga harus disertai dengan buku petunjuk
pengoperasian (manual-operation). Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya kerusakan, dimana
buku manual merupakan acuan untuk perbaikan seperlunya. Teknisi laboratorium yang ada harus
senantiasa berada di tempat, karena setiap kali peralatan dioperasikan ada kemungkinan alat
tidak berfungsi dengan baik. Beberapa peralatan yang dimiliki harus disusun secara teratur pada
tempat tertentu, berupa rak atau meja yang disediakan. Peralatan digunakan untuk melakukan
suatu kegiatan pendidikan, penelitian, pelayanan masyarakat atau studi tertentu. Karenanya alat-
alat ini harus selalu siap pakai, agar sewaktu-waktu dapat digunakan
3. Infrastruktur Laboratorium
1) Sarana Utama
Mencakup bahasan tentang lokasi laboratorium, konstruksi laboratorium dan sarana lain,
termasuk pintu utama, pintu darurat, jenis meja kerja/pelataran, jenis atap, jenis dinding, jenis
lantai, jenis pintu, jenis lampu yang dipakai, kamar penangas, jenis pembuangan limbah, jenis
ventilasi, jenis AC, jenis tempat penyimpanan, jenis lemari bahan kimia, jenis alat optik, jenis
timbangan dan instrumen yang lain, kondisi laboratorium, dan sebagainya.
2) Sarana Pendukung
Mencakup bahasan tentang ketersediaan energi listrik, gas, air, alat komunikasi, dan pendukung
keselamatan kerja seperti pemadam kebakaran, hidran dsb.
C. Administrasi Laboratorium
Administrasi laboratorium meliputi segala kegiatan administrasi yang ada di laboratorium, yang
antara lain terdiri atas:
2) Daftar kebutuhan alat baru, alat tambahan, alat yang rusak, alat yang dipinjam/dikembalikan
5) Daftar inventarisasi bahan kimia dan non-kimia, bahan gelas dan sebagainya
7) Sistem evaluasi dan pelaporan Kegiatan administrasi ini adalah merupakan kegiatan rutin
yang berkesinambungan, karenanya perlu dipersiapkan dan dilaksanakan secara berkala dengan
baik dan teratur.
a. Organisasi laboratorium
Anggaran dimaksud adalah suatu proses yang meliputi perencanaan sistematik untuk suatu
kegiatan yang menghemat uang. Anggaran di buat 2-3 bulan sebelum tahun ajaran dimulai, agar
jika ada pembatalan masih cukup waktu. Dalam penyusunan anggaran perlu diperhatikan
langkah-langkah berikut:
2) Koordinasi dengan laboran serta guru yang menggunakan laboratorium untuk mengetahui
barang habis, rusak, alat baru yang dibutuhkan, hilang, dsb.
6) Membuat daftar kebutuhan mencakup: tipe, model, dan jumlah dari barang yang dibutuhkan
dengan pengelompokkan: bahan habis, alat gelas-plastik-logam, spesien atau preparat, ATK, dll.
1) Semua kegiatan inventarisasi harus memuat sumber dana darimana alat-alat ini
diperoleh/dibeli, misalnya: pendanaan internal, hibah atau sumbangan.
7) Meningkatkan kerjasama.
Dalam mempermudah pemeriksaan perlu dilakukan inventarisasi secara sitematik yang disusun
dalam sebuah buku atau secara komputerisasi. Hal yang perlu diperlukan pada inventarisasi
yaitu:
1) Kode alat/bahan
2) Nama alat/bahan
Inventarisasi merupakan suatu proses pedokumentasian seluruh sarana dan prasaran serta
aktivitas laboratorium. Laboratorium di sekolah terdiri atas beberapa jenis dengan karakteristik
yang berbeda, namun dari sudut pandang pengadministrasian memiliki pola dan aspek yang
serupa. Untuk keperluan administrasi diperlukan beberapa format yang terdiri atas:
Pengelola laboratorium harus menerapkan disiplin yang tinggi pada seluruh pengguna
laboratorium (mahasiswa, asisten, laboratoriumoran/teknisi) agar terwujud efisiensi kerja yang
tinggi. Kedisiplinan sangat dipengaruhi oleh pola kebiasaan dan perilaku dari manusia itu
sendiri. Oleh sebab itu setiap pengguna laboratorium harus menyadari tugas, wewenang dan
fungsinya. Sesama pengguna laboratorium harus ada kerjasama yang baik, sehingga setiap
kesulitan dapat dipecahkan/diselesaikan bersama
2) Dilarang merokok, karena mengandung potensi bahaya seperti. Kontaminasi melalui tangan,
Ada api/uap/gas yang bocor/mudah terbakar, dan Uap/gas beracun, akan terhisap melalui
pernafasan
7) Dilarang mengisap/menyedot dengan mulut segala bentuk pipet. Semua alat pipet harus
menggunakan bola karet pengisap (pipet - pump).
8) Diharuskan memakai baju laboratorium, dan juga sarung tangan dan gogles, terutama sewaktu
menuang bahan-bahan kimia yang berbahaya.
9) Beberapa peraturan lainnya yang spesifik, terutama dalam pemakaian sinar X, sinar Laser,
alat-alat sinar UV, Atomic Absorption, Flamephoto-meter, Bacteriological Glove Box with UV
light, dan sebagainya, harus benar-benar dipatuhi. Semua peraturan tersebut di atas ditujukan
untuk keselamatan kerja di laboratorium.