Anda di halaman 1dari 2

Penyebab

Perbedaan muai susut bahan. Dinding terdiri atas beberapa bahan penyusun yang berbeda-beda.
Didalamnya ada bata merah atau batako, atau bata ringan, serta adukan semen untuk spesi, plester,
dan acuan. Masing-masing bahanmemiliki nilai muai susut yang juga berbeda-beda. Saat ada
perubahan suhu, satu bahan akan menyusut lebih cepat sementara bahan lainnya mungkin belum
mengalami perubahan apa-apa. Perbedaan “gerakan” ini, walaupun tidak kasat mata, dapat memicu
keretakan.

Kelembaban tidak dijaga. Hal ini berkaitan ketika proses pembangunan dinding di musim kemarau, di
mana dinding bagian dalambelum kering dengan sempurna sedangkan dinding luarnya langsung
kering karena terpapar sinar matahari secara langsung. Perubahan yang cepat seperti inilah yang
menyebabkan lapisan luar dinding “pecah”

Komposisi bahan kurang tepat. Masing-masing bahan dinding, baik itu bata merah, batako, atau
bata ringan memiliki karakteristik tersendiri. Karena itu bahan perekatnya pun harus khusus, agar
antara plesteran dan bata lebih menempel. Dengan bahan perekat khusus ini, tidak perlu membuat
plesteran yang tebal-tebal. Plester yang terlalu tebal bobotnya lebih berat dan malah membuat
plester cepat lepas dan membentuk retakan-retakan di dinding.

Cara menambal retak

Campurkan air ke dalam bahan penambah retak (crack filler), sesuai dengan takaran yang
ditentukan. Aduk rata.

Retak di dinding harus dikerok dulu, agar adukan dapat menutup tepat di sumber retak

Oleskan adukan ini sepanjang retakan, ratakan dengan kape. Setelah itu, dinding dapat dicat ulang.

Cegah retak dari awal

Beberapa pencegahan yang bisa Anda lakukan adalah :

Saat membangun rumah, jangan sampai ada korupsi ukuran dan bahan. Apalagi saat pengerjaan
struktur. Jika ukuran dan bahan dikurang-kurangi akibatnya konstruksi jadi tidak stabil dan keretakan
di dinding baik itu retak struktural maupun yang non akan sering terjadi.
Bentangan dinding yang terlalu lebar juga menjadi penyebab keretakan. Pasangan bata saja tidak
cukup kuat untuk menahan beban horizontal. Karena itu, setiap jarak 3 m pada dinding harus
dipasang kolom praktis yang berfungsi untuk menambah kekakuan dinding.

Komposisi semen dan pasir sangat menentukan kualitas plester dan acian dinding. Agar tidak terjadi
keretakan, penggunaan semen instan yang langsung dicampur air akan sangat membantu.
Sebabnya, campuran semen dan pasir lebih konsisten karena dibuat di pabrik. Selain bahan bakunya
standar, semen instan juga memiliki daya rekat yang lebih tinggi, berkat bahan khusus yang
ditambahkan pada campuran.

Saat pemasangan bata untuk dinding, kesalahan yang sering dilakukan adalah terburu-buru
memplester segera setelah bata dipasang. Beri waktu agar kandungan air pada spesi (adukan semen
diantara bata) sudah hilang, sekaligus agar pasangan bata sudah memuai dan menyusut sampai ke
ukuran yang stabil. Idealnya, setelah 2 sampai 3 minggu, barulah dinding boleh diplester dan di aci.
[Tabloid Rumah]

Anda mungkin juga menyukai