Anda di halaman 1dari 10

HOMEOSTASIS

PENGERTIAN HOMEOSTASIS
Homeostasis adalah Konsistensi dan uniformitas dari lingkungan internal tubuh yang
mempertahankan fungsi normal tubuh ( Anderson, 1996 ). Pendapat lain mengatakan bahwa
Homeostasis adalah suatu keadaan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan dalam
menghadapi kondisi yang di alaminya.
Homeostasis adalah kemampuan untuk beradaptasi dengan atau terhadap lingkungan
internal atau eksternal yang senantiasa berubah sebagai suatu kunci keberhasilan, bertahan
dan tetap hidup, atau suatu keadaan seimbang yang sifatnya dinamis, yang dipertahankan
tubuh melalui pergeseran dan penyesuaian atau adaptasi terhadap ancaman yang berlangsung
secara konstan ( Dubois, 1965 )
 Homeostatis adalah Proses yang terjkadi dalam organism hidup untuk mempertahankan
lingkungan intern ini dalam kondisi agar optimal bagi kehidupan organisme. Jadi, kesimpulan
dari homeostasis adalah Suatu proses perubahan yang terus menerus atau suatu keadaan
tubuh untuk mempertahankan keseimbangan dalam menghadapi kondisi yang dialaminya
yang sifatnya dinamis yang berlangsung secara konstan, dan terjadi pada setiap organisme.

Proses homeostasis ini dapat terjadi apabila tubuh mengalamai stress sehingga tubuh
secara alamiyah akan melakukam mekanisme pertahanan diri untuk menjaga kondisisi nyang
seimbang.
Homeostasis yang terdapat dalam tubuh manusia dapat dikendalikan oleh suatu system
endokrim dan saraf otonom. Secara alamiah proses homeostasis dapat terjadi dalam tubuh
manusia.
Dalam mempelajari cara tubuh melakukan proses homeostasis ini dapat melalui 4 cara
diantaranya:
1.      Self regulation dimana sistem ini terjadi secara ototmatis pada orang yang sehat seperti
dalam pengaturan proses sistem fisiologis tubuh manusia.
2.      Berkompensasi yaitu tubuh akan cenderung bereaksi terhadap ketidak normalan dalam tubuh
sebagai contoh apabila secara tiba-tiba lingkungan menjadi dingin maka proses dalam tubuh
khususnya pembuluh darah akan mengalami kontraksi pembuluh darah perifer dan
merangsang pada pembuluh darah bagian dalam untuk meningkatkan kegiatan pada otot yang
akhirnya menggigil yang dapat menghasilkan panas sehingga suhu tetap stabil. Dengan cara
system umpan balik negative, proses ini merupakan penyimpangan dari keadaan normal
segera dirasakn dan diperbaiki dalam tubuh dimana apabila tubuh dalam keadaan tidak
normal akan secara sendiri mengadakan mekanisme umpan balik untuk menyeimbangkan
dari keadaan yang ada. Cara umpam balik untuk mengkoreksi untuk ketidak seimbangan
fisiologis , hal ini dapat dicontohkan apabila seseorang terjadi hipoksia akan terjadi proses
peningkatan denyut jantung yang cepat untuk membawa darah dan oksigen yang cukup kesel
tubuh.
Pengaturan fisiologis digunakan untuk mengembalikan keadaan normal apabila
terganggu.pengaturan sifat pendaparan dilakukan oleh ginjal dan pernafasan. Cairan tubuh
merupakan objek homeostasis karena dalam cairan tubuh diatur keseimbangan bermacam-
macam elektrolit.
Homeostasis juga mengatur keseimbangan asam dan basa. Cairan tubuh diatur agar suhunya
selalu konstan 370C dengan cara mekanisme produksi dan pelepasan panas. Contoh
homeostasis yang ringkas ialah:Apabila cuaca panas, sistem kulit akan merespon dengan
mengeluarkan peluh melalui kelenjar keringat pada epidermis kulit untuk mencegah suhu
darahnya meningkat, pembuluh darah akan mengembang untuk mengeluarkan panas ke
sekitarnya, hal ini juga menyebabkan kulit berwarna merah. Apabila kadar glukosa dalam
darah telah habis atau berkurang dari jumlah tertentu, hati akan dirangsang oleh insulin untuk
mengubah glikogen menjadi glukosa supaya dapat digunakan sebagai tenaga untuk kontraksi
otot.

Organ-organ yang terlibat dalam pengaturan homeostasis antara lain:

1.          Hati
2.          Ginjal
3.          Kulit

     Proses pengaturan dalam tubuh manusia

Diantara kemungkinannya ialah:

1. Apabila banyak garam dalam badan dan kurang air


2. Apabila kurang garam dalam badan dan banyak air

Apabila kadar garam lebih dari jumlah normal dan kurang air dalam badan, tekanan osmosis

KONSEP HOMEOSTASIS
Sel tubuh berkontrak dengan lingkungan internal yang dipertahankan sendiri dan bukan
dengan lingkungan eksternal yang mengelilingi tubuh.
Apabila tiap-tiap sel memiliki kemampuan dasar untuk bertahan hidup,mengapa sel-sel
tubuh tidak dapat hidup tanpa melakukan tugas-tugas khusus dan terorganisasi sesuai
kekhususan masing-masing menjadi sistem yang melakukan berbagai fungsi yang esensial
agar tubuh keseluruhan dapat bertahan hidup.sel-sel pada organisme multi sel harus memberi
kontribusi bagi kelangsungan hidup organisnme secara keseluruhan dan tidak dapat hidup
dan berfungsi tanpa kontribusi dari sel-sel tubuh lainnya karena sebagian sel tersebut tidak
berkontak langsung dengan lingkungan eksternal tempat organisme tersebut hidup.
Suatu organisme uni sel, semisal amoeba dapat secara langsung memperoleh zat-zat gizi
dan O2 dari dan mengeluarkan zat-zat sisa kelingkungan eksternal disekitarnya. Sebuah sel
otot atau sel lain pada organisme multi sel juga membutuhkan zat dan O2 dan mengeluarkan
zat-zat sisa, namun sel otot tidak dapat secara langsung melakukan pertukaran ini dengan
lingkungan di sekitar tubuh karena sel tersebut terisolasi dari lingkungan eksternal tersebut.
Bagaimana mungkin sebuah sel otot dapat melakukan pertukaran-pertukaran vital
tersebut dengan lingkungan eksternal yang tidak berkontak dengannya? Kuncinya adalah
adanya suatu lingkungan internal cair yang berkontak langsung dengan sel-sel tubuh.
Lingkungan internal ini terletak di luar sel tetapi di dalam tubuh. Berbagai sistem tubuh
melakukan pertukaran antara lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Demikian juga,
sistem pernapasan memindahkan O2 dari lingkungan eksternal ke dalam plasma. Sistem
sirkulasi mendistribusikan zat-zat gizi dan O2 keseluruh tubuh.
Zat-zat sisa yang dihasilkan oleh sel dikeluarkan kedalam cairan inter stitial, diserap oleh
plasma dan dislurkan ke organ-organ yang khusus, berfungsi membuang zat-zat sisa ini dari
lingkungan internal ke lingkungan eksternal. Paru mengeluarkan CO2 dari plasma, dan ginjal
menyerap zat-zat sisa lainnya untuk dikeluarkan melaui urin.
Faktor-faktor lingkungan internal yang harus dipertahankan secara homeostasis:
1.    Konsentrasi molekul zat-zat gizi.
2.    Konsentrasi O2 dan CO2.
3.    Konsentrasi zat-zat sisa.
4.    pH.
5.    Konsentrasi garam-garam, air, dan elektrolit-elektrolit lain.
6.    Suhu.
7.    Volume dan tekanan.
Terdapat sebelas sistem tubuh utama yang berkontribusi terpenting dalam untuk
homeostasis
1.    Sistem sirkulasi adalah sistem transportasi yang membawa berbagai zat.
2.    Sistem pencernaan, menguraikan makanan menjadi molekul-molekul kecil zat gizi yang
dapat diserap kedalam plasma untuk didistribusikan keseluruh tubuh.
3.    Sistem respirasi, mengambil O2 dari dan mengeluarkan CO2 ke lingkungan eksternal.
4.    Sistem kemih, mengeluarkan kelebihan garam, air, dan elektrolit lain dari plasma melalui
urin, bersama zat-zat sisa selain CO2.
5.    Sistem rangka, memberi penunjang dan proteksi bagi jaringan lunak dan organ-organ. Sistem
ini juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan kalsium(Ca++).
6.    Sistem otot, menggerakan tulang-tulang yang melekat kepadanya. Sistem ini memungkinkan
individu mendekati makanan dan menjauhi bahaya. Panas yang dihasilkan oleh kontraksi otot
penting untuk mengatur suhu.
7.    Sistem integumen, sebagai sawar protektif bagian luar yang mencegah cairan internal keluar
dari tubuh dan mikroorganisme asing masuk ke dalam tubuh. Sistem ini juga penting dalam
mengatur suhu tubuh.
8.    Sistem imun, mempertahankan tubuh dari serangan benda asing dan sel-sel tubuh yang telah
menjadi kanker. Sistem ini juga mempermudah jalan untuk perbaikan dan penggantian sel
yang tua atau cedera.
9.        Sistem saraf adalah salah satu dari dua sistem pengatur(kontrol) utama tubuh. Sistem ini
sangat penting terutama untukmendeteksi dan mencetuskan reaksi terhadap berbagai
perubahan lingkungan intrnal. Sistem ini juga bertanggung jawab atas fungsi lain yang lebih
tinggi yang tidak seluruhnya ditujukan untuk mempertahankan homeostasis.
10.    Sistem endokrin adalah sistem kontrol utama lainnya. Sistem ini terutama penting untuk
mengontrol konsentrasi zat-zat gizi dan, dengan menyesuaikan fungsi ginjal, mengontrol
volume serta komposisi elektrolit lingkungan internal.
11.    Sistem reproduksi, tidak esensial bagi homeostasis. sehingga tidak penting bagi kelangsungan
hidup individu, akan tetapi sistem ini penting bagi kelangsungan hidup suatu spesies. 
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

A.    Definisi
1.      Cairan tubuh adalah semua bahan menu yang merupakan zat cair yang terdiri dari air dan
semua yang ada di dalamnya.
2.      Elektrolit adalah senyawa dalam tubuh yang mengurai dan ion-ion yang bermuatan listrik
yang berfungsi mengatur keseimbangan asam dan basa membantu memindahkan cairan dan
memungkinkan terjadinya impuls terhadap sel otot dan sel saraf.
3.      Keseimbangan adalah suatu perubahan yang terus menerus di dalam tubuh dengan daya dan
kemampuannya berusaha mengalir dan mempertahankan pemasukan dan pengeluaran cairan
tersebut.
4.      Kebutuhan cairan adalah suatu proses dinamika karena metabolisme tubuh membutuhkan
perubahan yang tetap berespon terhadap stressor fisiologis dan lingkungan.

B.     Etiologi
1.      Kekurangan cairan dan elektrolit disebabkan oleh :
a.       Intake yang kurang
-          Kekurangan cairan peroral
-          Menjalankan diet tertentu
b.      Output yang berlebihan
-          Diare
-          Perdarahan
-          Luka bakar
-          Penyakit tertentu (DM)
-          Suhu lingkungan yang panas
2.      Kelebihan cairan dan elektrolit disebabkan oleh :
Intake yang berlebihan
-          Kelebihan cairan peroral
-          Cairan parenteral (infus berlebihan)

C.    Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keseimbangan Cairan Dan Elektrolit


Antara lain :
-          Usia
-          Temperatur lingkungan
-          Stress
-          Sakit
-          Diare
-          Aktifitas

D.    Jumlah Cairan Tubuh Sesuai Keseimbangan


Bayi baru lahir    : Total cairan 80% dari BB
Bayi 3 bulan       : Total cairan 70% dari BB
Dewasa              : Total cairan 60% dari BB
Orang tua           : Total cairan 52% dari BB
A.    Pemasukan dan Pengeluaran
Rata-rata pemasukan dan pengeluaran pada orang dewasa selama 24 jam, yaitu :
1.      Pemasukan
1.      Cairan : 1.300 ml
2.      Air dalam makanan : 1.000 ml
3.      Air yang diproduksi oleh : 300 ml
metabolisme +
Jumlah 2.600 ml
2.      Pengeluaran
1.      Urine : 1.400 ml
2.      Feses : 100 ml
3.      Paru : 300 ml
4.      Kulit : 600 ml +
Jumlah 2.400 ml

A.    Fungsi Cairan Tubuh


1.      Sebagai zat pelarut utama dalam tubuh untuk melakukan zat kimia yang terdapat dari dalam
tubuh.
2.      Air diperlukan oleh darah untuk proses sirkulasi O2 dan zat-zat makanan
3.      Air berguna dalam pembuangan sisa pembakaran melalui ginjal
4.      Air membantu melarutkan zat-zat pembakaran dari zat-zat racun lainnya
5.      Air mempertahankan konsentrasi cairan tubuhdan elektrolit
6.      Sebagai pengatur suhu tubuh

B.     Fungsi Elektrolit Dalam Tubuh


1.      Natrium (Na)
a.       Memelihara keseimbangan asam basa
b.      Mengatur volume cairan tubuh
c.       Membantu berlangsungnya banyak reaksi kimia khususnya dari dalam sel jaringan otot dan
syaraf
2.      Kalium (K)
a.       Sebagai regulator utama bagi aktifitas enzim seluler
b.      Proses transmisi impuls syaraf
c.       Membantu penyaluran keseimbangan asam basa melalui pertukaran gas
3.      Kalsium (Ca)
a.       Transmisi impuls syaraf dan pertukaran darah
b.      Katalisis dalam kontraksi otot
c.       Membantu absorbsi vitamin B12
d.      Menguatkan tulang dan otot
e.       Katalisasi bagi aktifitas zat kimia dalam tubuh
4.      Magnesium (Mg)
a.       Metabolisme karbohidrat dan protein
b.      Reaksi enzim
c.       Mempertahankan kalium intrasel
5.      Klorida (Cl)
a.       Bersama Na berperan mempertahankan tekanan osmotik darah
b.      Berperan dalam keseimbangan asam basa
6.      Asam bikarbonat (HCO3)
Menjaga keseimbangan asam basa
7.      Phosfat (PO4)
a.       Membantu mempertahankan keseimbangan asam basa
b.      Penting dalam pembelahan sel
c.       Terlihat dalam reaksi kimia dalam tubuh yaitu :
-          Mengaktifkan vitamin B12
-          Meningkatkan aktifitas syaraf dan otot
-          Metabolisme karbohidrat
8.      Sulfat (SO4)
Menjaga keseimbangan osmolaritas
9.      Protein
Untuk memudahkan dalam proses masuknya zat-zat ke tabung kapiler
2.3  Fungsi cairan

1.    Mempertahankan panas tubuh dan pengaturan temperatur tubuh

2.  Transport nutrien ke sel

3.   Transport hasil sisa metabolisme

4.  Transport hormon

5.   Pelumas antar organ

6.   Mempertahankan tekanan hidrostatik dalam sistem kardiovaskuler

2.5 Faktor yang memengaruhi kebutuhan cairan dan elektrolit

1.      Usia

Asupan cairan individu bervariasi berdasarkan usia. Dalam hal ini, usiaberpengaruh terhadap
proporsi tubuh, luas permukaan tubuh, kebutuhan metabolik, serta berat badan. Bayi dan anak di
masa pertunbuhan memiliki proporsi cairan tubuh yang lebih besar dibandingkan orang
dewasa.Karenanya, jumlah cairan yang diperlukan dan jumlah cairan yang hilang juga lebih besar
dibandingkan orang dewasa. Besarnya kebutuhan cairan pada bayi dan anak-anak juga dipengaruhi
oleh laju metabolik yang tinggi serta kondisi ginjal mereka yang belum atur dibandingkan ginjal
orang dewasa. Kehilangan cairan dapat terjadi akibat pengeluaran cairan yang besar dari kulit dan
pernapasan. Pada individu lansia, ketidakseimbangan cairan dan elektrolit sering disebabkan oleh
masalah jantung atau gangguan ginjal

2.      Aktivitas

Aktivitas hidup seseorang sangat berpengaruh terhadap kebutuhan cairan dan elektrolit.
Aktivitas menyebabkan peningkatan proses metabolisme dalam tubuh. Hal ini mengakibatkan
penigkatan haluaran cairan melalui keringat. Dengan demikian, jumlah cairan yang dibutuhkan juga
meningkat. Selain itu,kehilangan cairan yang tidak disadari (insensible water loss) juga mengalami
peningkatan laju pernapasan dan aktivasi kelenjar keringat.

3.      Iklim
Normalnya,individu yang tinggal di lingkungan yang iklimnya tidak terlalu panas tidak
akan mengalami pengeluaran cairan yang ekstrem melalui kulit dan pernapasan. Dalam situasi ini,
cairan yang keluar umumnya tidak dapat disadari (insensible water loss, IWL). Besarnya IWL pada
tiap individu bervariasi, dipengaruhi oleh suhu lingkungan, tingkat metabolisme,dan usia. Individu
yang tinggal di lingkungan yang bertsuhu tinggi atau di dearah deangan kelembapan yang rendah
akan lebih sering mengalami kehilangan cairandan elektrolit. Demikian pula pada orang yang
bekerja berat di lingkungan yang bersuhu tinggi,mereka dapat kehilangan cairan sebanyak lima litet
sehaei melalui keringat. Umumnya, orang yang biasa berada di lingkungan panas akan kehilangan
cairan sebanyak 700 ml per jam saat berada ditempat yang panas, sedangkan orang yang tidak biasa
berada di lingkungan panas dapat kehilangan cairan hingga dua liter per jam.

4.      Diet

Diet seseorang berpengaruh juga terhadap asupan cairan dan elektrolit. Jika asupan
maknan tidak seimbang, tubuh berusaha memcah simpanan protein dengan terlebih dahulu
memecah simpanan lemak dan glikogen. Kondisi ini menyebabkan penurunan kadar albumin.

5.      Stress

Kondisi stress berpengaruh pada kebutuhan cairan dan elektrolit tubuh. Saat stress, tubuh
mengalami peningkatan metabolism seluler, peningkatan konsentrasi glukosa darah, dan glikolisis
otot. Mekanisme ini mengakibatkan retensi air dan natrium.Disamping itu, stress juga menyebabkan
peningkatan produksi hormone anti deuritik yang dapat mengurangi produksi urine.

6.      Penyakit

Trauma pada jaringan dapat menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit dasar sel atau
jaringan yang rusak (mis.Luka robek, atau luka bakar). Pasien yang menderita diare juga dapat
mengalami peningkatan kebutuhan cairan akibat kehilangan cairan melalui saluran gastro intestinal.
Gangguan jantung dan ginjal juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan cairan dan elektrolit.
Saat aliran darah ke ginjal menurun karena kemampuan pompajantung menurun, tubuh
akanmelakukan penimbunan cairan dan natrium sehingga terjadi retensi cairan dan kelebihan
beban cairan (hipervelomia). Lebih lajut, kondisi inidapat menyebabkan edema paru. Normalnya,
urine akan dikeluarkan dalam jumlah yang cukup untukmenyeimbangkan cairan dan elektrolit
serta kadar asam dan basa dalam tubuh. Apabila asupan cairan banyak, ginjal akan
memfiltrasi cairan lebih banyak dan menahan ADH sehingga produksi urine akan meningkat.
Sebaliknya, dalam keadaan kekurangan cairan, ginjal akan menurunkan produksi urine dengan
berbagi cara. Diantaranya peningkatan reapsorpsi tubulus, retensi natrium dan pelepasan renin.
Apabila ginjal mengalami kerusakan, kemampuan ginjal untuk melakukan regulasi akan menurun.
Karenanya, saat terjadi gangguan ginjal (mis., gagal ginjal) individu dapat mengalami oliguria
(produksi urine kurang dari 40ml/ 24 jam) sehingga anuria (produksi urine kurang dari 200 ml/ 24
jam).

7.      Tindakan Medis

Beberapa tindakan medis menimbulkan efek sekunder terhadap kebutuhan cairan dan
elektrolit tubuh. Tindakan pengisapan cairan lambung dapat menyebabkan penurunan kadar kalsium
dan kalium.

8.      Pengobatan

Penggunaan beberapa obat seperti Diuretik maupun laksatif secara berlebihan dapat
menyebabkan peningkatan kehilangan cairan dalam tubuh.Akibatnya, terjadi defist cairan tubuh.
Selain itu, penggunan diuretic menyebabkan kehilangan natrium sehingga kadar kalium akan
meningkat. Penggunaan kortikostreroid dapat pula menyebabkan retensi natrium dan air dalam
tubuh.

.      Kelebihan Volume Cairan (Hipervolemia)

Kelebihan volume cairan terjadi apabila tubuh menyimpan cairan dan elektrolit
dalam kompartemen ekstraseluler dalam proporsi yang seimbang. Karena adanya retensi cairan
isotonik, konsentrasi natrium dalam serum masih normal. Kelebihan cairan tubuh hampir selalu
disebabkan oleh penungkatan jumlah natrium dalam serum. Kelebihan cairan terjadi akibat
overload cairan/adanya gangguan mekanisme homeostatispada proses regulasi keseimbangan
cairan. Penyebab spesifik kelebihan cairan, antara lain :

a.      Asupan natrium yang berlebihan

b.      Pemberian infus berisi natrium terlalu cepat dan banyak, terutama pada klien dengan gangguan
mekanisme regulasi cairan.
c.       Penyakit yang mengubah mekanisme regulasi, seperti gangguan jantung (gagal ginjal kongestif),
gagal ginjal, sirosis hati, sindrom Cushing
d.      Kelebihan steroid. E . Kelebihan Volume Cairan

Anda mungkin juga menyukai