Anda di halaman 1dari 4

Tugas pajak

Jane Felicia

01012190029

1. Jasa di pph 23

Peraturan menteri keuangan tentang jenis jasa lain sebagaimana dimaksud dalam pasal 23 ayat 1
huruf C angka 2 undang – undang nomor 7 tahun 1983 tentang pajak penghasilan sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang – Undang nomor 36 tahun 2008. Menetapkan
jenis jasa sebagai berikut:

a. Jasa penilai (appraisal);


b. Jasa hukum;
c. Jasa freight forwarding
d. jasa sertifikasi
e. Jasa Katering

Dan lain sebagainya (hanya 5 )

Jasa penilai (appraisal)

 Jasa Penilai Aset atau Jasa Appraisal adalah sebuah profesi yang berkegiatan dalam
melakukan penilaian secara profesional dan sesuai dengan prinsip-prinsip penilaian serta
sesuai dengan peraturan penilaian yang dikeluarkan oleh asosiasi. Konsultan penilai aset
atau jasa penilai aset harus menguasai ilmu-ilmu tentang penilaian agar bisa
menentukan pendekatan, metode, dan tujuan penilaian pada sebuah obyek peniliaian.
 Obyek penilian bisa berupa Tanah, bangunan (Rumah, Gedung, Kantor, Ruko, Mall,
Pabrik, Hotel), serta fasilitas atau sarana pelengkap. Mesin, Instalasi, dan peralatan. Alat
transportasi (Mobil, Bus, Truck, Pesawat, Kapal, Kereta, Motor, Sepeda, dll), Alat Berat
(Excavator, Bulldozer, Wheel Loader, Track Loader, dll), Alat Komunikasi, Alat
kesehatan, Alat Laboratorium, Alat Kantor, Peralatan Militer. Sektor Pertanian, 
Perkebunan (Kelapa Sawit), Peternakan, Peikanan, dan Kehutanan.
 Dari berbagai obyek penilaian di setiap lini perekonomian, konsultan penilai atau jasa
penilai aset sangat dibutuhkan baik untuk keperluan bisnis maupun untuk informasi
internal perusahaan.

 Secara umum, tujuan penilaian aset adalah untuk memberikan opini nilai dari aset
tersebut. Pada setiap proses penilaian, dibutuhkan jasa penilai atau konsultan penilai
yang independen atau appraisal yang tidak memiliki benturan kepentingan dari
pemberi tugas atau pemilik aset dan juga penilai harus memiliki sertifikat
penilai yang dikeluarkan oleh asosiasi, agar nilai yang dihasilkan oleh konsultan penilai
tidak memihak dan real dan bisa bertanggungjawab atas opini nilai yang dikeluarkan.
 Ada beberapa tujuan penilaian, antara lain Kepentingan Laporan Keuangan, Kepentingan
agunan, Kepentingan untuk Asuransi, Kepentingan untuk Jual/Beli, tukar guling/ruislag,
sewa menyewa Bangun Operasikan Transfer/Kembalikan (BOT), Bangun
Transfer/Kembalikan Operasikan (BOT), Kerjasama Operasi (KSO), Kepentingan
Pengelolaan Aset (Manajemen Aset), Kepentingan Informasi Eksternal, Perbuatan
hukum, pemindahan hak (penguasaan yuridis), Penyajian utang piutang dan pemberian
hak tanggungan, Gugatan atas penguasaan properti (litigasi), Pajak, Konsultansi
(Investasi).

FREIGHT FORWARDING
Forwarder adalah perusahaan yang memberikan jasa freight forwarding. Istilah freight
forwarding dalam bahasa Indonesia disebut Jasa Pengurusan Transportasi.

Menurut Peraturan Menteri Perhubungan bahwa:


“Jasa Pengurusan Transportasi (Freight Forwarding) adalah usaha yang ditujukan untuk
mewakili kepentingan pemilik barang untuk mengurus semua kegiatan yang diperlukan
bagi terlaksananya pengiriman dan penerimaan barang melalui transportasi darat,
perkeretaapian, laut dan udara yang mencakup kegiatan pengiriman, penerimaan, bongkar
muat, penyimpanan, sortasi, pengepakan, penandaan, pengukuran, penimbangan,
pengurusan penyelesaian dokumen, penerbitan dokumen angkutan, pemesanan ruangan
pengangkut, pengelolaan pendistribusian, perhitungan biaya angkutan, klaim asuransi
atas pengiriman barang, penyelesaian tagihan dan biaya-biaya lainnya yang diperlukan
dan penyediaan sistem informasi dan komunikasi serta layanan logistik”

Sedangkan menurut Peraturan Menteri Keuangan bahwa :


“Jasa freight forwarding adalah kegiatan usaha yang ditujukan untuk mewakili
kepentingan pemilik untuk mengurus semua/sebagian kegiatan yang diperlukan bagi
terlaksananya pengiriman dan penerimaan barang melalui transportasi darat, laut,
dan/atau udara, yang dapat mencakup kegiatan penerimaan, penyimpanan, sortasi,
pengepakan, penandaan, pengukuran, penimbangan, pengurusan penyelesaian dokumen,
penerbitan dokumen angkutan, perhitungan biaya angkutan, klaim, asuransi atas
pengiriman barang serta penyelesaian tagihan dan biaya-biaya lainnya berkenaan dengan
pengiriman barang-barang tersebut sampai dengan diterimanya barang oleh yang berhak
menerimanya. “

Dari definisi jasa freight forwarding diatas, kita bisa merinci bahwa jasa freight
forwarding meliputi:

 transportasi darat, perkeretaapian, laut dan udara, penerbitan dokumen angkutan,


perhitungan biaya angkutan,
 pengiriman, penerimaan,
 bongkar muat,
 penyimpanan,
 sortasi, pengepakan, penandaan, pengukuran, penimbangan
 pengurusan penyelesaian dokumen
 klaim asuransi atas pengiriman barang, penyelesaian tagihan dan biaya-biaya lainnya
yang diperlukan dan penyediaan sistem informasi dan komunikasi serta layanan logistik

2. pembayaran pajak pph 23

PT Green (pihak pertama) melakukan kontrak dengan PT Apple selaku perusahaan agen
periklanan (pihak kedua) untuk membuat iklan sekaligus memasang iklan pada perusahaan
media (pihak ketiga). Nilai kontrak yang telah disepakati adalah sebesar Rp. 120 juta.
 Pembelian material untuk pembuatan iklan = 10 juta
 Jasa konsultan (terkait pembuatan dan pemasangan iklan) = 10 juta
 Fee agen = 10 juta
 Biaya pemasangan iklan ke perusahaan media = 90 juta

Pemotongan PPh Pasal 23 yang dilakukan PT Satu Sarana atas pembayaran jasa pemasangan
iklan kepada perusahaan media adalah sebesar : 2% x Rp 90.000.000,- = Rp 1.800.000
Pemotongan PPh Pasal 23 yang dilakukan PT Megah atas pembayaran jasa konsultasi
dan jasa keagenan kepada PT Satu Sarana adalah sebesar :

1) 2% x Rp 10.000.000,- = Rp 200.000,- untuk jasa konsultasi;dan

2) 2% x Rp 10.000.000,- = Rp 200.000,- untuk jasa keagenan

PPh Pasal 23 yang harus dipotong oleh PT Megah atas pembayaran kepada PT Satu Sarana
adalah sebesar :

2% x Rp 120.000.000,- = Rp 2.400.000,-

Total pembayarannya:

2.400.000+1.800.000+200.000+200.000

= 4.600.000

Anda mungkin juga menyukai