Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat-
NYA sehingga makalah yang kami susun ini dapat selesai.salawat dan salam mudah-
mudahan tercurahkan kepada na Muhammad SAW.
Terima kasih kami ucapkan kepada dosen mata kuliah Filsafat Pendidikan
bapak Edy Kurniawan, S.Pd, M.Pd, selaku dosen pengampuh dari mata kuliah
Filsafat Pendidikan, serta teman kelompok yang telah ikut membantu menyusun
makalah ini
Demikianlah sepatah kata dari kami dan kami ucapkan terima kasih
Penyusun
Daftar Isi
ii
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
Daftar Isi.......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1
C. Tujuan.................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................3
A. Kesimpulan.......................................................................................................15
Daftar Pustaka..............................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
iii
A. Latar Belakang
Filsafat pendidikan merupakan terapan dari filsafat umum. Maka, pada
dasarnya filsafat pendidikan menggunakan cara kerja filsafat dan akan
menggunakan hasil-hasil dari filsafat, yaitu berupa hasil pemikiran manusia
tentang realitas, pengetahuan, dan nilai-nilai.
Di dalam filsafat terdapat beraneka ragam aliran, maka dalam filsafat
pendidikan pun kita akan temukan berbagai macam aliran. Seperti
Naturalisme, idealisme, pragmatisme, eksistensialisme, progresivisme,
esensialisme, perenialisme, dan lain sebagainya. Masing-masing aliran
tersebut mempunyai pandangan tersendiri terhadap pendidikan. Dan di dalam
makalah ini akan dibahas mengenai pandangan aliran eksistensialisme
terhadap pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah lahirnya aliran filsafat pragmatisme?
2. Bagaimana konsep dasar filsafat pragmatisme?
3. Bagaimana implikasi filsafat pragmatisme dalam pendidikan?
4. Bagaimana sejarah lahirnya aliran filsafat eksistensialisme?
5. Bagaimana konsep dasar filsafat eksistensialisme?
6. Bagaimana implikasi filsafat eksistensialisme dalam pendidikan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah lahirnya aliran filsafat pragmatisme
2. Untuk mengetahui konsep d nbasar filsafat pragmatism.
3. Untuk mengetahui implikasi filsafat pragmatisme dalam pendidikan.
4. Untuk mengetahui sejarah lahirnya aliran filsafat eksistensialisme.
5. Untuk mengetahui konsep dasar filsafat eksistensialisme
6. Untuk mengetahui implikasi filsafat eksistensialisme dalam pendidikan.
iv
v
BAB II
PEMBAHASAN
vi
nSebagian penganut pragmatisme yang lain mengatakan bahwa, suatu ide atau
tanggapan dianggap benar, jika ide atau tanggapan tersebut menghasilkan
sesuatu, yakni jalan yang dapat membawa manusia ke arah penyelesaian
masalah secara tepat (berhasil). Seseorang yang ingin membuat hari depan, ia
harus membuat kebenaran, karena masa depan bukanlah sesuatu yang
sepenuhnya ditentukan oleh masa lalu (Kattsoff, 1992:130).
Segala sesuatu dianggap benar jika ada konsekuensi yang bersifat
manfaat bagi hidup manusia. Sebuah tindakan akan memiliki makna jika ada
konsekuensi praktis atau hasil nyata yang bermanfaat bagi kehidupan
manusia. Masa lalu dan masa depan adalah sesuatu yang telah dan belum
terjadi. Sementara itu, masa sekarang adalah fakta, maka hadapilah kenyataan
sekarang dengan penuh perjuangan.
vii
merupakan suatu perjuangan, karena hidup sebenarnya adalah perubahan-
perubahan itu sendiri.
2. Pengetahuan
3. Nilai
viii
kehidupan, yang dapat dimengerti sebagai suatu wujud dalam perilaku
manusia, sebagai suatu pengetahuan dan sebagai suatu ide.
Karena adanya anggapan baahwa pendidikan selain sebagai alat, juga
berfungsi sebagai pembaharuan hidup, “a renewal of life”. Hidup itu selalu
ix
berubah, selalu menuju pada pembaharuan.hidup merupakan keseluruhan
tingkatan pengalaman individu dengan kelompok.
x
diberikan pada anak-anak dan pemuda di masyarakat. Dalam hal ini,
lingkungan merupakan syarat bagi pertumbuhan, dan fungsi pendidikan
merupakan “a process of leading and bringing up”, pendidikan merupakan
suatu cara yang ditempuh masyarakat dalam membimbing`anak yang masih
belum matang menurut bentuk susunan sosial sendiri.
xi
ada system keyakinan filosofis yang dirumuskan sebelumnya dapat
mengatakan pada seseorang siapa orang itu. Ini sampai masing-masing dari
kita memutuskan siapa kita adanya. Selanjutnya menurut Satre, “Eksistensi
mendahului esensi… Terlebih dahulu, manusia ada, hadir, muncul di
panggung, dan hanya setelah itu menentukan dirinya sendiri.
Menurut Parkay (1998) terdapat dua aliran pemikiran
eksistensialisme, yang satu bersifat theistic (bertuhan), yang lainnya atheistic
(tidak bertuhan). Kebanyakan dari pandangan-pandangan itu masuk kedalam
aliran pemikiran pertama dengan menyebut diri mereka sendiri sebagai kaum
Eksistensialisme Kristen dan menunjukkan bahwa manusia memiliki suatu
kerinduan akan suatu wujud sempurna, Tuhan. Melalui kerinduan ini tidak
membuktikan keberadaan Tuhan, orang-orang dapat secara bebas memilih
untuk tinggal dalam kehidupan mereka seakan-akan ada Tuhan.
Eksistensialisme atheistic memiliki pemikiran bahwa pendirian
tersebut (theistik) merendahakan kondisi manusia. Dikatakan bahwa kita
harus memiliki suatu fantasi agar dapat tinggal dalam kehidupan
tanggungjawab moral. Penfirian semacam itu membebaskan manusia dari
tanggung jawab untuk berhubungan dengan kebebasan pilihan sempurna yang
dimiliki kita semua. Pendirian itu juga menyebabkan mereka menghindari
fakta yang ”didapat itu terlepas”, “kita sendirian, dengan tidak ada maaf”, dan
“kita terhukum agar bebas”.
Penjelasan di atas dapat disimpulkan, bahwa aliran eksistensialisme
memandang manusia sebagai individu yang bebas. Bebas melakukan dan
mendefinisikan dirinya sendiri secara individual. Manusia tidak lain adalah
bagaimana dia menjadi dirinya sendiri dan menyadari adanya orang lain,
sehingga dapat menciptakan dunianya sendiri yang berarti bagi dirinya dan
bagi kehidupan orang lain atau lingkungannya. Hal inilah yang disebut dengan
respek terhadap orang lain seperti penjelasan di atas.
xii
E. Konsep Dasar Filsafat Eksistensialisme
Filsafat Eksistensialisme memiliki konsep dasar yaitu :
1. Realitas
2. Pengetahuan
xiii
alat untuk merealisasikan diri, bukan merupakan suatu disiplin yang kaku
dimana anak harus patuh dan tunduk pada isi pelajaran tersebut. Biarkanlah
pribadi anak berkembang untuk menemukan kebenaran-kebenaran dalam
kebenaran.
3. Nilai
1. Tujuan Pendidikan
xiv
Tujuan pendidikan adalah untuk mendorong setiap individu agar
mampu mengembangkan semua potensinya untuk pemenuhan diri. Setiap
individu memiliki kebutuhan dan perhatian yang spesifik berkaitan dengan
pemenuhan dirinya, sehingga dalam menentukan kurikulum tidak ada
kurikulum yang pasti dan ditentukan berlaku secara umum.
2. Kurikulum
xv
mengembnagkan keterampilan yanag dibutuhkan, serta memperoleh
pengetahuan yang diharapkan.
xvi
pertanyaan. Dalam arti, guru tidak mengarahkan dan tidak memberi instruksi.
Guru hadir dalam kelas dengan wawasan yang luas agar betul-betul
menghasilkan diskusi tentang mata plajaran. Diskusi ialah metode utama
dalam pandangana eksistensialisme. Siswa memiliki hak untuk menolak
interpretasi guru tentang pelajaran. Sekolah ialah suatu forum dimana para
siswa mampu berdialog dengan teman-temannya, dan guru membantu
menjelaskan kemajuan siswa dalam pemenuhan dirinya.
Guru hendaknya memberi semangat kepada murid untuk memikirkan
dirinya didalam suatu dialog. Guru menanyakan tentang ide-ide yang dimiliki
murid, dan mengajukan ide-ide lain, dan membimbingnya untuk memilih
alternatif. Maka siswa akan melihat, bahwa kebenaran tidak terjadi kepada
manusia melainkan dipilih oleh mereka sendiri. Lebih dari itu, siswa harus
menjadi actor dalam suatu drama belajar, bukan penonton.
xvii
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pragmatisme berasal dari dua kata yaitu pragma dan isme. Pragma berasal
dari bahasa Yunani yang berarti tindakan atau action. Sedangkan
pengertian isme sama dengan pengertian isme-isme yang lainnya yang
merujuk pada cara berpikir atau suatu aliran berpikir. Dengan demikian
filsafat pragmatisme beranggapan bahwa fikiran itu mengikuti tindakan.
Konsep dasar filsafat pragmatism dan Eksistensialisme di antaranya
realitas, pengetahuan, dan nilai.
Menurut pragmatisme, pendidikan bukan merupakan suatu proses
pembentukan dari luar, tetapi merupakan suatu proses reorganisasi dan
rekonstruksi dari pengalaman-pengalaman individu dapat dikatakan baik
anak maupun dewasa selalu belajar dari pengalaman.
Aliran eksistensialisme memandang manusia sebagai individu yang bebas.
Bebas melakukan dan mendefinisikan dirinya sendiri secara individual.
Manusia tidak lain adalah bagaimana dia menjadi dirinya sendiri dan
menyadari adanya orang lain, sehingga dapat menciptakan dunianya
sendiri yang berarti bagi dirinya dan bagi kehidupan orang lain atau
lingkungannya.
Menurut Kneller (1971) konsep belajar mengajar eksistensialisme dapat
diaplikasikan dari pandangan Martin Buber tentang “dialog”. Dialog ialah
percakapan antara pribadi dengan pribadi, dimana setiap pribadi
merupakan subjek bagi yang lainnya, dan merupakan suatu percakapan
xviii
antara “aku” dengan “engkau” . sedangkan lawan dai dialog ialah suatu
“paksaan”, dimana seseorang memaksakan kehendaknya kepada orang
lain, memandang orang lain sebagai objek. Menurut Buber, kebanyakan
pendidikan merupakan paksaaan. Anak dipaksa menyerah pada kemauan
guru, atau pada pengetahuan yang tidak fleksibel, dimana guru menjadi
penguasanya.
xix
Daftar Pustaka
afidburhanuddin.wordpress.com
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/11/07/pragmatisme-dalam-pendidikan/ (
diakses pada tanggal 25 September 2015 pukul 13.00 WIB )
mentaryan.blogspot.com
karyailmu99.blogspot.com
xx