Anda di halaman 1dari 14

ARTIKEL JURNAL

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y POST PARTUM DENGAN


PERSALINAN SPONTAN INDIKASI KETUBAN PECAH DINI
DIRUANG KENARI RUMAH SAKIT DAERAH KALISAT
KABUPATEN JEMBER

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat


untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Keperawatan

Oleh:
MIFTAHUL JANNAH
NIM : 1701021003

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2020
ARTIKEL JURNAL

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y POST PARTUM DENGAN


PERSALINAN SPONTAN INDIKASI KETUBAN PECAH DINI
DIRUANG KENARI RUMAH SAKIT DAERAH KALISAT
KABUPATEN JEMBER

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat


untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Keperawatan

Oleh:
MIFTAHUL JANNAH
NIM : 1701021003

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2020

1
PERNYATAAN PERSETUJUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y POST PARTUM DENGAN


PERSALINAN SPONTAN INDIKASI KETUBAN PECAH DINI
DIRUANG KENARI RUMAH SAKIT DAERAH KALISAT
KABUPATEN JEMBER

Miftahul Jannah
NIM : 1701021003

Artikel ini telah diperiksa oleh pembimbing dan telah disetujui untuk dipertahankan
dihadapan Tim Penguji Artikel Program Studi Diploma III Keperawatan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember

Jember, Juli 2020

Pembimbing

2
PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y POST PARTUM DENGAN


PERSALINAN SPONTAN INDIKASI KETUBAN PECAH DINI
DIRUANG KENARI RUMAH SAKIT DAERAH KALISAT
KABUPATEN JEMBER

Miftahul Jannah
NIM : 1701021003

Dewan Penguji Artikel pada Program Studi Diploma III Keperawatan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember

Jember, Juli 2020

Penguji,

1. Ketua :Mohammad Ali Hamid S.Kep.,Ners.,M.Kes.,CWCCA.


(NIDN: 0707088101)
2. Penguji I :Ns. Awatiful Azza, M.Kep., Sp.Kep,Mat.
(NIP: 197012132005012001)
3. Penguji II :Ns. Siti Kholifah S.Kep.,M.Kep.

(NPK: 19880 925 1 1703822)

Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Jember

Ns. Sasmiyanto, S.Kep., M.Kes


NPK: 19790416 1 0305358

3
PENGUJI ARTIKEL

Dewan Penguji Artikel pada Program Studi Diploma III Keperawatan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember

Jember, Juli 2020

Penguji I

Mohammad Ali Hamid S.Kep.,Ners.,M.Kes.,CWCCA


(NIDN: 0707088101)

Penguji II

Ns. Awatiful Azza, M.Kep., Sp.Kep,Mat


NIP: 197012132005012001

Penguji III

Ns. Siti Kholifah S.Kep.,M.Kep.


NPK: 19880 925 1 1703822

4
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…..................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii

HALAMAN PENGUJI ARTIKEL ............................................................. iv

DAFTAR ISI ............................................................................................ v

ABSTRAK....................................................................................1

PENDAHULUAN.....................................................................................2

PENGKAJIAN .......................................................................................... 5

ANALISA DATA ..................................................................................... 5

DIAGNOSIS KEPERAWATAN ............................................................... 6

PEMBAHASAN ....................................................................................... 7

EVALUASI .............................................................................................. 8

PENUTUP ................................................................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 11

5
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y POST PARTUM DENGAN
PERSALINAN SPONTAN INDIKASI KETUBAN PECAH DINI
DIRUANG KENARI RUMAH SAKIT DAERAH KALISAT
KABUPATEN JEMBER

Oleh:
Miftahul Jannah Awatiful Azza 2) , Siti Kholifah 3)
1),
1)
Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember
2)3)
Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember

Jl.Karimata 49 Jember Telp: (0331) 332240 Fax: (0331) 337957


Email:fikes@unmuhjember.ac.id Website : http://fikes.unmuhjember.ac.id
Emai : mjmifta888@gmail.com

PENDAHULUAN

Post partum adalah suatu periode dalam pusat, pada usia kehamilan 37 minggu
minggu-minggu pertama setelah sering terjadi komplikasi syndrom
kelahiran. Ibu post partum mengalami distress pernafasan (Respiratory
banyak perubahan baik secara fisik Distress Syndrom) yang terjadi pada
maupun psikologis dan apabila tidak 10-40% bayi baru lahir. KPD
ditangani dengan tepat akan menjadi berbahaya mengancam jiwa ibu yang
kondisi patologis yang dapat berakibat kematian pada ibu. Infeksi
mengancam kesehatan ibu bahkan nifas merupakan morbiditas dan
menyebabkan kematian seperti infeksi mortalitas bagi ibu post partum.
masa nifas, perdarahan pasca Diperkirakan bahwa 60% kematian ibu
persalinan, tromboemboli dan masih akibat kehamilan terjadi setelah
banyak lagi. Ketuban pecah dini persalinan dan 50% kematian masa
merupakan masalah penting dalam nifas terjadi dalam 24 jam pertama
msalah obstetri yang dapat pasca persalinan (Saifuddin, 2012).
menyebabkan infeksi pada ibu dan bayi
serta dapat meningkatkan kesakitan dan Menurut WHO tahun 2016, kejadian
kematian pada ibu dan bayi. Post KPD berkisar 5-10% dari semua
partum dengan KPD merupakan kondisi kelahiran. KPD preterm 1% dari semua
komplikasi patologis pada ibu nifas kehamilan dan 70% kasus KPD terjadi
yang mengakibatkan terjadinya infeksi pada kehamilan aterm. Survei
masa nifas dan perdarahan demografi dan kesehatan Indonesia
(Purwaningtyas, 2018). SDKI (2017) menjelaskan bahwa
penyebab langsung kematian ibu oleh
Berakhirnya proses persalinan bukan karena infeksi sebesar 40% dari seluruh
berarti ibu terbebas dari bahaya atau kematian. Penyebab lain kematian ibu
komplikasi dapat dialami ibu pada di antaranya pendarahan 30% dan
masa nifas dan bila tidak tertangani eklamsi 28%. Data di jawa timur
dengan baik akan memberi kontribusi penyebab kematian ibu yaitu 29,35%
yang cukup besar terhadap tingginya karena pendarahan, 27,27% karena
angka kematian ibu (AKI) di Indonesia. preeklamsi, 6,06 karena infeksi dan
Komplikasi potensial KPD yang sering sisanya karena faktor yang lainnya
terjadi adalah risiko infeksi, prolaps tali (WHO, 2016). Hal tersebut tidak jauh

6
bebeda dengan di Kabupaten Jember dengan KPD dampak-dampaknya, dan
berdasarkan data yang diperoleh dari cara mengatasinya (Kyle & carman,
Dinas Kesehatan Wilayah Jember 2015). Sebagai koordinator dan
jumlah kematian ibu pada tahun 2018 kolaborator, perawat memberikan
di Jember sebanyak 41 kasus kematian asuhan kepada ibu post partum tidak
dengan jumlah kematian 140 orang akan pernah lepas dengan tim
yang sebagian besar disebabkan oleh kesehatan lain misalnya dalam
perdarahan 70 orang (51,77%). Infeksi menegakkan diagnosa dibutuhkan
30 orang (16,4%) yang meliputi infeksi kolaborasi dengan dokter spesialis
akibat komplikasi KPD 20 orang kandungan dan tim pemeriksa data
(10,9%) dan infeksi puerpuralis 10 penunjang. Sebagai konselor perawat
orang (5.5%) dan lain- lain sebanyak memberikan dukungan dan dorongan
40 orang (32,2%) (Dinkes Jember, mental contohnya pada ibu post partum
2018). yang cemas terhadap kondisinya
perawat mendengarkan keluhan dan
Penatalaksanaan pada ibu post partum memberikan saran agar kecemasan ibu
dengan KPD untuk mencegah berkurang. Perawat sebagai peneliti
terjadinya infeksi masa nifas adalah dalam memberikan asuhan kepada ibu
melakukan mobilisasi dini sehingga post partum dengan KPD meneliti atau
darah lokhea keluar, memperhatikan mengobservasi hal hal yang
diet ibu seperti TKTP (tinggi kalori menyebabkan infeksi pada ibu
tinggi protein), memonitor tanda-tanda (Hidayat, 2012).
vital ibu terutama suhu dan
memperhatikan adanya tanda tanda Berdasarkan pemaparan tersebut
infeksi. Apabila telah terjadi infeksi perlunya dilakukan penelitian lebih
masa nifas pada ibu post partum lanjut tentang ketuban pecah dini
lakukan uji kultur secret vagina dan melalui karya tulis ilmiah dengan judul
kolaborasikan dengan dokter untuk “ Asuhan Keperawatan Maternitas Post
pemberian antibiotika spectrum luas, Partum H+0 pada Ny. H dengan
ibu post partum dengan infeksi nifas Persalinan Spontan atas indikasi
sebaiknya diisolasi dalam ruangan Ketuban Pecah Dini di Rumah Sakit
khusus dan tidak bercampur dengan ibu Daerah Kalisat Kabupaten Jember “.
nifas yang sehat (Maryunani, Anik.
2012). PENGKAJIAN

Peran-peran perawat dalam Pengkajian dilaksanakan pada Ny. Y


penatalaksanaan ibu post partum pada tanggal 08 November 2019. Saat
dengan KPD yaitu: sebagai pemberi dilakukan pengkajian pasien mengeluh
asuhan keperawatan perawat nyeri pada area kelamin akibat jahitan
memberikan perawatan secara setelah dilakukan episiotomi saat
komprehensif meliputi mengecek proses persalinan, rasanya nyut-nyutan
tanda-tanda vital, mengecek adanya dan hilang timbul ukuran nyerinya
tanda-tanda infeksi, ataupun skala 5 dan keluar cairan dari vagina.
menanyakan apa yang dirasakan dan
Saat dilakukan pemeriksaan fisik
menanyakan kabar ibu. Sebagai
advocat, perawat menyampaikan keadaan umum Ny. Y cukup, kesadaran
informasi dari dokter kepada ibu dan
compos mentis GCS 4,5,6 suhu:
juga meminta persetujuan saat akan
melakukan tindakan(Berman, 2010). 36,5 oC, nadi: 84x/menit, TD: 110/70
Sebagai edukator, perawat memberikan
mmHg, status pernafasan 20x/menit.
penjelasan tentang ibu post partum
7
Wajah terlihat gelisah, dan meringis, mengatakan luka jahitan di
leukosit: 11.600/ul. Selain itu pola kelaminnya sakit.
konsep diri pasien belum bisa menyusui DO:Keadaan pasien 2 jam post
bayinya, pada pemeriksaan payudara partum: bedrest, wajah meringis dan
ASI keluar hanya sedikit Terdapat berpindah secara perlahan-lahan
bekas luka episiotomi ± 5cm, TFU 1 Pasien mengganti pembalut setiap 4
jari di bawah pusat, kontraksi jam sekali Lochea rubra ±50 cc TFU
baik/tidak lembek, payudara simetris 1 jari di bawah umbilikus Leukosit:
dan tidak ada benjolan, puting susu 11.600/ul. Masalah resiko infeksi,
menonjol keluar, aerola mammae etiologi ketuban pecah dini.
hyperpigmentasi, colesterum keluar DS:Pasien bingung karena tidak bisa
sedikit, konsistensi agak kenyal, menyusui bayinya dengan terartur
pelebaran pembuluh darah vena dan ASInya hanya keluar sedikit.
terlihat, pasien belum bisa memenuhi DO:Puting susu menonjol keluar,
kebutuhan menyusui bayinya karena terdapat hyperpigmentasi,
berada di ruang perinatologi. colesterum keluar sedikit,
ANALISA DATA konsistensi agak kenyal, pelebaran
pembuluh darah vena terlihat, pasien
Pasien mengeluh nyeri pada area
belum bisa memenuhi kebutuhan
genetalia/kelamin rasanya nyut
menyusui karena bayinya berada
nyutan juga hilang timbul ukuran
diruang perinatology. Masalah
nyerinya skala 5 DO :Terdapat luka
ketidakefektifan pemberian ASI,
jahitan pada kelamin. Pasien tampak
diskontinuitas pemberian ASI.
meringis menahan nyeri, Pasien
tampak gelisah, Kesadaran compos DIAGNOSIS KEPERAWATAN
mentisNadi: 84 x/mnt, Tensi: 110/70 1. Nyeri Akut berhubungan dengan
mmHg, RR: 20x/mnt agen cidera fisik (Episiotomi) yang
Masalah nyeri akut, etiologi agen ditandai dengan pasien mengeluh nyeri
cidera fisik skala 5
Pasien mengatakan sebelum 2. Risiko infeksi berhubungan dengan
melahirkan keluar cairan pervagina ketuban pecah dini yang ditandai
sedikit sedikit mulai tanggal 05 Pasien mengganti pembalut setiap 4
November 2019. Persalinan tanggal jam sekali, Lochea rubra ±50 cc, dan
08 November 2019 klien juga leukosit 11.600/ul

8
3. Ketidakefektifan pemberian ASI mengkolaborasikan dengan tim
berhubungan dengan diskontinuitas medis lainnya dalam pemberian obat
pemberian ASI yang ditandai dengan analgesik untuk mengurangi nyeri.
puting susu menonjol keluar, terdapat Berkaitan dengan implementasi
hyperpigmentasi, colesterum keluar diagnosis keperawatan yang kedua
sedikit, konsistensi agak kenyal, antara lain resiko infeksi yang
pembuluh darah vena terlihat pasien berhubungan dengan ketuban pecah
belum bisa memenuhi kebutuhan dini pada perencanaan dan
menyusui karena bayinya berada di pelaksanaan sudah dilaksanakan
ruang perinatology. dengan baik seperti memantau
tanda-tanda infeksi dan faktor risiko
PEMBAHASAN infeksi, ,mengobservasi tanda-tanda
vital, manajemen perawatan personal
Berkaitan dengan pelaksanaan
hygine dan kolaborasi dengan tim
diagnosis keperawatan yang pertama
medis lain dalam pemberian
anatara lain nyeri akut yang
antibiotik. Semua pelaksanaan pada
berhubungan dengan agen cidera
diagnosis dua dilaksanakan sesuai
fisik (Episiotomi) yang ditandai
dengan perencanaan karean pasien
dengan pasien mengeluh nyeri skala
harus bisa perawatan personal
5. Rencana keperawatan sudah
hygine secara mandiri setelah
dilaksanakan dengan baik dan semua
diajarkan oleh tenaga kesehatan.
terlaksana sesuai dengan rencana
Berdasarkan dengan pelaksanaan
keperawatan yang telah di buat
diagnosis keperawatan yang ketiga
seperti manajemen nyeri pada
antara lain ketidakefektifan
pasien, mengoservasi tanda-tanda
pemberian ASI berhubungan dengan
vital, mengkaji skala nyeri, memberi
diskontinuitas pemberian ASI
tindakan manajemen nyeri (relaksasi
ditandai dengan puting susu
nafas dalam), memberikan
menonjol keluar, terdapat
pendidikan kesehatan tentang
hyperpigmentasi, colesterum keluar
manajemen nyeri pada pasien,
sedikit, konsistensi agak kenyal,
kolaborasi dengan tim medis dalam
pembuluh darah vena terlihat pasien
pemberian analgesik. Pasien
belum bisa memenuhi kebutuhan
diajarkan tindakan manajemen nyeri
menyusui karena bayinya berada di
misalnya, relaksasi nafas dalam dan
ruang perinatologi pada perencanaan
9
dan pelaksanaannya sudah dilakukan dengan skala nyeri 1 dan raut wajah
dengan baik seperti memberikan rileks.
pendidikan kesehatan tentang cara Berkaitan dengan evaluasi pada
perawatan dan cara menyusui yang diagnosis yang kedua pada tujuan
benar, mengajarkan pasien untuk dan kriteri hasil sama dengan kasus
menyusui yang benar. Semua pada Ny. Y. Hari pertama 08
pelaksanaan sudah sams dengan November 2019 masalah belum
yang direncanakan karena Ny. Y teratasi, Hari kedua tanggal 09
harus mengetahui perawatan dan November 2019 masalah teratasi
cara menyusui yang benar sehingga sebagian, Pada hari ketiga tanggal 10
pasien dapat melakukannya dengan November 2019 masalah teratasi
baik. data objektif luka sudah tidak
EVALUASI kemerahan, mampu melakukan
Berkaitan dengan evaluasi pada personal hygine dengan baik.
diagnosis yang pertama pada tujuan Berdasarkan evaluasi pada diagnosis
dan kriteria hasil pada teori sama ketiga pada tujuan dan kriteri hasil
dengan kasus pada Ny. Y. Pada juga sama dengan kasus pada Ny. Y.
tanggal 08 November 2019 masalah Hari pertama 08 November 2019
belum teratasi karena skala nyeri 5, masalah belum teratasi, pasien
wajah meringis, dan psien mengatakan bingung karena tidak
mengatakan area jahitan di bisa menyusui dengan baik dan
kelaminnya masih nyeri. Pada benar serta ASInya belum keluar.
tanggal 09 November 2019 masalah Hari kedua tanggal 09 November
teratsi sebagian karena pasien 2019 masalah teratasi sebagian,
mengatakan nyerinya sudah pasien mengatakan masih belum bisa
berkurang dengan data obyektif menyusui dengan benar. Pada hari
nyeri luka jahitan bekas episiotomi ketiga tanggal 10 November 2019
sudah berkurang skala 3 dan wajah masalah teratasi pasien mengatakan
sedikit rileks. Pada tanggal 10 ASI sedikit keluar , bisa menyusui
November 2019 masalah teratasi dengan baik dan menggendong
pasien mengatakan bahwa nyeri pada bayinya.
kelaminnya bekas jahitan episiotomi Pada diagnosis keperawatan yang
sedikit terasa dengan data obyektif pertama evaluasi terkahir didapatkan
adanya luka jahitan bekas episiotomi hasil masalah teratasi. Hal tersebut
10
dikarenakan pasien mengatakan diagnosa ketiga masalah juga
bahwa nyeri pada jahitan bekas teratasi.
episiotomi sedikit terasa dengan Saran
dkala nyeri 1 dan wajah rileks. Pada Setelah melakukan asuhan
diagnosis keperawatan yang kedua keperawatan pada pasien dengan
evaluasi terkahir didapatkan hasil riwayat persalinan spontan indikasi
masalah teratasi dikarenakan luka ketuban pecah dini, maka saya ingin
sudah tidak kemerahan, mampu memberi masukan yang positif bagi:
melakukan personal hygine dengan Ibu Post Partum
baik. Pada diagnosis keperawatan Mencari informasi segera kepada
yang ketiga evaluasi terkahir petugas kesehatan apabila ada yang
didapatkan hasil masalah teratasi tidak diketahui berkaitan dengan
karena pasien mengatakan ASI perawatan di rumah sebelum timbul
sedikit keluar, bisa menyusui dengan masalah baru
baik dan menggendong bayinya. Keluarga
PENUTUP Keluarga diharapkan mendampingi
Kesimpulan ibu untuk membantu proses
Rencana tindakan pada Ny. Y yaitu penyembuhan
disusun sesuai dengan diagnosa Bagi Rumah Sakit
keperawatan yang ditemukan pada Untuk mencegah resiko terjadinya
pasien. Penulis telah menyusun ketuban pecah dini pasieen diberi
rencana asuhan keperawatan yang informasi yang memadai mengenai
telah disesuaiakan dengan diagnosa ketuban pecah dini. Dengan
yang muncul. Implementasi diperolehnya informasi yang cukup
keperawatan yaitu tindakan pencegahan pun dapat dilakukan
keperawatan yang dilakukan sesuai dengan segera. Dan pindah ke ruang
dengan rencana tindakan yang rawat gabung jika kondisi pasien
sebelumnya telah disusun penulis. memungkinkan untuk rawat gabung.
Evaluasi dilaksanakan 3 kali Bagi Institusi Pendidikan
berturut-turut. Evaluasi dilakukan Peningkatan kualitas dan
mulai tanggal 08 November 2019 pengembangan ilmu mahasiswa
sampai 10 Novembr 2019. Evaluasi melalui studi kasus agar dapat
diagnosa pertama masalah teratasi, menetapkan asuhan keperawatan
diagnosa kedua masalah teratasi, secara komprehensif.
11
Peneliti selanjutnya Dinarti dkk. (2009). Dokumentasi
Disarankan pada peneliti selanjutnya Keperawatan. Jakarta: Trans Info
dapat melengkapi karya tulis ilmiah Media.
yang berkaitan dengan ibu post
Herdman, Heather T. (2018-2020).
partum spontan indikasi ketuban
NANDA-1 Diagnosis Keperawatan:
pecah dini maupun asuhan
Definisi Dan Klasifikasi 2018-
keperawatan sebagai tolak ukur
2020, Edisi Ke-11. Jakarta: EGC.
penulis berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA Hidayat, Asri, Mufdilah, & Sujiyanti.
(2009). Asuhan Patologi Kebidanan.
Bahiyatun. (2012). Buku Ajar Asuhan
Yogyakarta: Nuha Medika.
Kebidanan Nifas Normal. Jakarta:
EGC. Indriyani, Diyan, Asmuji, & Wahyuni,
S. (2016). Edukasi Postnatal.
Brace, RA. (2010). Amniotic Fluid Yogyakarta: Trans Medik.
Dynamics. In: Maternalfetal Medicine,
5th Ed. Philadelphia: W B Manuaba, I. (2012). Memahami
Saunders, 45-54. Kesehatan Reproduksi Wanita (2 Ed.).
Jakarta: EGC.
Bulechek G.M.(2013). Nursing
Intervention Classification (NIC).6 th
Edition.United Kingdom: Marmi. (2012). Asuhan Kebidanan

Elsevier. Pada Masa Nifas.Yogyakarta:


pustaka pelajar.
Bulechek G.M, .(2013). Nursing Mochtar, Rustam. (2012) . Sinopsis
th
Outcomes Classification (NOC).5 Obstetri Jilid 1 . Jakarta : EGC
Edition.United Kingdom:
Elsevier. Bahiyatun. (2013). Buku Ajar Asuhan
Kebidanan Normal. Jakarta: EGC.

Dermawan, D. (2012). Proses


Mitayani. (2011). Asuhan Keperawatan
Keperawatan Penerapan Konsep
Maternitas. Jakarta: Salemba
& Kerangka Kerja (1st ed.).
Medika.
Yogyakarta: Gosyen Publishing.

12
13

Anda mungkin juga menyukai