Makalah DBD
Makalah DBD
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
genangan air yang terjadi pada selokan yang buntu, gorong – gorong
musim nyamuk telah tiba pula, itulah kata-kata yang melakat pada saat
yang disebut nyamuk. Antara nyamuk dan manusia bisa dikatakan hidup
yang dibunuh manusia jauh lebih banyak daripada jumlah manusia yang
1
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang
ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan air laut. Demam
Berdarah Dengue (DBD) kini sedang mewabah, tak heran jika penyakit
hal ini terjadi sepanjang bulan Januari sampai April 1998 (Tempo, 2004).
bocah kecil dengan daya tahan tubuh ringkih, terinfeksi demam berdarah
setiap tahun.
2
parah bisa terjadi kegagalan sirkulasi darah dan pasien jatuh syok
yang disebabkan oleh virus dengue yang penularannya dari satu penderita
ke penderita lain disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Oleh karena itu
resiko serta kerja sama lintas program dan lintas sektor terkait sampai
3
dan berkesinambungan serta menggerakan masyarakat dalam
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan air laut. Dokter dan
5
2. Pada pemeriksaan uji torniquet, tampak adanya jentik (puspura)
perdarahan.
lain-lainnya.
(Hemokonsentrasi).
pembuluh darah.
6
B. Vektor Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
7
Dengue seperti Aedes rotumae, Aedes cooki dan lain-lain. Sub
di bagian kiri dan kanan yang menjadi ciri dari spesies ini. Sisik-
tua. Ukuran dan warna nyamuk jenis ini kerap berbeda antar
8
diperoleh nyamuk selama perkembangan. Nyamuk jantan dan
rambut tebal pada antena nyamuk jantan. Kedua ciri ini dapat
betina yang lancip ujungnya dan memiliki cerci yang lebih panjang
siphon yang tidak langsing dan hanya memiliki satu pasang hair
tuft serta pecten yang tumbuh tidak sempurna dan posisi larva
9
C. Perilaku Dan Siklus Hidup Nyamuk Aedes aegepty
Aedes aegypti bersifat diurnal atau aktif pada pagi hingga siang hari.
bunga ataupun tumbuhan. Jenis ini menyenangi area yang gelap dan
selama pagi hingga siang hari dan kaki mereka yang tersembunyi di
darah dilakukan dari pagi sampai petang dengan dua puncak yaitu setelah
17.00) (Srisasi G et al., 2000). Infeksi virus dalam tubuh nyamuk dapat
10
Di Indonesia, nyamuk A. aegypti umumnya memiliki habitat di
dalam bak mandi ataupun tempayan. Oleh karena itu, jenis ini bersifat
biak nyamuk Aedes misalnya gentong air murni, kaleng kosong berisi air
hujan, bak kamar mandi atau pada lipatan dan lekukan daun yang berisi
air hujan, vas bunga berisi air dan lain-lain. Nyamuk Aedes aegypti lebih
rumah.
dewasa memerlukan waktu sekitar 10-12 hari dan umur nyamuk Aedes
aegypti betina berkisar antara 2 minggu sampai 3 bulan atau rata-rata 1,5
telur pada permukaan air bersih secara individual. Telur berbentuk elips
berwarna hitam dan terpisah satu dengan yang lain. Telur menetas dalam
11
dari pupa. Perkembangan dari telur hingga nyamuk dewasa
bulan dalam keadaan kering. Jika terendam air, telur kering dapat
rumah dan sekitarnya pada tempat yang terlindung atau tertutup. Hal ini
rumah dan menyukai genangan air alami yang terdapat di luar rumah
yang tergantung di dalam rumah seperti pakaian, sarung, kopiah dan lain
terletak antara 35º lintang utara dan 35º lintang selatan. Selain itu Aedes
12
aegypti jarang ditemukan pada ketinggian lebih dari 1.000 m. Tetapi di
orang secara bergantian dalam waktu singkat. Hal ini disebabkan karena
nyamuk Aedes aegypti sangat sensitif dan mudah terganggu. Keadaan ini
rumah. Ada 3 angka indeks yang perlu diketahui yaitu indeks rumah,
Breteau adalah jumlah kontainer yang positif dengan larva Aedes aegypti
13
kontainer adalah prosentase kontainer yang positif dengan larva Aedes
aegypti. Penelitian dari Bancroft pada tahun 1906 memberi dasar kuat
Dasar ini didukung pula dengan hasil penelitian Cleland dan kawan-
kawan tahun 1917, juga penelitian dari Jupp tahun 1993 di Afrika Selatan
Aegypti
dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan nyamuk Aedes
demam secara tiba-tiba 2-7 hari, disertai sakit kepala berat, sakit pada
sendi dan otot (myalgia dan arthralgia) dan ruam merah terang, petechie
dan biasanya muncul dulu pada bagian bawah badan menyebar hingga
14
dengan kombinasi sakit di perut, rasa mual, muntah-muntah atau diare
kepala, nyeri sendi, nyeri otot, dan timbulnya ruam pada kulit
Segera terjadi viremia selama 2 hari sebelum timbul gejala dan berakhir
setelah lima hari gejala panas mulai. Makrofag akan segera bereaksi
sitotoksik yang akan melisis makrofag yang sudah memfagosit virus juga
15
yang telah dikenali yaitu antibodi netralisasi, antibodi hemaglutinasi,
yang dapat diwariskan. Konsep ini merupakan salah satu teori kejadian
(Gambar 2.1). Volume plasma menurun lebih dari 20% pada kasus-kasus
berat, yang didukung penemuan post mortem meliputi efusi serosa, efusi
16
Pencegahan dan pemberantasan infeksi dengue diutamakan pada
1. Lingkungan
17
Metode lingkungan untuk mengendalikan nyamuk tersebut
rumah. Tumpah atau bocornya air dari pipa distribusi, katup air,
tidak dilakukan.
2. Biologis
3. Kimiawi
18
mengurangi kemungkinan penularan sampai batas waktu tertentu.
penampungan air seperti gentong air, vas bunga, kolam, dan lain-
lain.
yang sakit harus diajak ke luar rumah dahulu, selain itu semua ternak
ada untuk memastikan bahwa tidak ada orang dalam rumah termasuk
bayi, anak-anak maupun orang tua dan orang yang sedang terbaring
19
kurang lebih satu jam dengan harapan nyamuk-nyamuk yang berada
sebagai berikut :
20
Jentik tersebut berada di kamar mandi, satu kamar mandi ditemukan
yang kamar mandinya masih ditemukan jentik, maka pada saat itu
21
Cara yang paling efektif dalam mencegah penyakit DBD adalah
dengan dosis 10 gr/ 100 liter air, untuk membunuh jentik-jentik pada
bak kamar mandi maupun kolam-kolam ikan di rumah, dalam hal ini
abate ini hanya membunuh jentik nyamuk dan aman bagi manusia
22
petugas dan kembali dilaksanakan PSN oleh masyarakat. Jika cara
berdarah akan lebih cepat teratasi. Sebab jika hanya satu daerah saja
tertular demam berdarah pula dan dengan cepat penyakit inipun akan
23
penyakit DBD dan vektor dengan dukungan laboratorium yang
pagi sampai sore, karena nyamuk Aedes aktif di siang hari (bukan malam
siang hari, terutama di daerah yang ada penderita DBD nya. Beberapa
cara yang paling efektif dalam mencegah penyakit DBD melalui metode
24
harus disikat. Menutup rapat – rapat bak – bak penampungan
25
dalam genangan air tersebut untuk membunuh jentik-jentik
nyamuk. Ulangi hal ini setiap 2-3 bulan sekali. Selama 3 bulan
= 10 gram abate
semprot yang siap pakai dan bisa juga memakai obat oles anti
26
nyamuk yang memberikan daya fungsi menolak (repellent)
Tingkah Laku
27
Yaitu kegiatan yang bertujuan mencegah atau membatasi
lainnya.
28
a. Predator
b. Patogen
29
c. Parasit
nyamuk.
30
BAB III
A. Kesimpulan
31
Dan pencegahan dapat dilakukan dengaan metode pengontrolan atau
pengendalian vektornya :
2. Pengendalian Kimiawi
menghindari gigitan nyamuk pada waktu pagi hingga sore hari dengan
B. Saran
32
2. P e r l u n y a d i g a l a k k a n G e r a k a n 3 M p l u s , tidak hanya bila
masyarakat.
4. Segenap pihak yang terkait dapat bekerja sama untuk mencegah DBD.
33
DAFTAR PUSTAKA
http://danialonline.wordpress.com/2009/08/07/ciri-ciri-nyamuk-
penyebab-penyakit-demam-berdarah-nyamuk-aedes-aegypti/. Di akses
http://indonesiannursing.com/2008/05/etiologi-dan-patogenesis-dbd/
DBD ] http://majalahkesehatan.com/nyamuk-transgenik-harapan-
Lebih Diutamakan.
http://masterhama.wordpress.com/2009/04/22/pengendalian-nyamuk-
dengan-pendekatan-secara-non-kimiawi-lebih-diutamakan/.
http://indonesiannursing.com/2008/05/program-penanggulangan-dbd-
34
Faziah A. Siregar. 2004. Epidemiologi dan Pemberantasan Demam Berdarah
November 2019.
35