Anda di halaman 1dari 22

CHAPTER BOOK

INOVASI PEMBELAJARAN
BERBASIS LIFE SKILL DAN
ENTERPRENEURSHIP
PRAMADITO SASTRA SYAHWANDA
1902326

TUGAS MATA KULIAH KREATIVITAS, INOVASI, DAN


TEKNOLOGI
DOSEN PENGAMPU : Dr. B LENA NURYANTI, M.Pd
Drs. Rd. DIAN H UTAMA, M.si

TAHUN AJARAN
PENDIDIKAN BISNIS
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS 2020/2021
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
CHAPTER BOOK
INOVASI PEMBELAJARAN BERBASIS LIFE SKILL DAN
ENTERPRENEURSHIP
Dosen Pengampu :
Dr. B. Lena Nuryanti, M.Pd.
Drs. Rd. Dian H Utama, M.si

Disusun oleh
Pramadito Sastra Syahwanda
1902326

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BISNIS


FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2020
KATA PENGANTAR

Mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT atas berkat, rahmat dan ridho
Nya, sehingga Chapter Book yang berjudul “INOVASI PEMBELAJARAN
BERBASIS LIFE SKILL DAN ENTERPRENEURSHIP” ini dapat selesai sesuai
dengan ide yang telah ditetapkan. Selesainya Chapter Book ini berkat adanya ide
saya pribadi dan dibantu dengan materi dari berbagai sumber. Sebagai suatu portal
fasilitasi informasi litasi digital bagi kalangan remaja dan keluarga berencana.
Chapter Book ini masih mungkin untuk dikembangkan lebih lanjut baik dalam hal
konten, cara penulisan, maupun tatanannya. Jika dalam penyajian Chapter Book ini
ada yang adanya kesempurnaan, mohon adanya masukan guna penyempurnaan
pada terbitan berikutnya melalui e-mail pramadito15@upi.edu . Demikian semoga
Chapter Book ini bisa menjadi manfaat bagi pembaca dan pengguna dalam
menerapkan pembelajaran Kreativitas, Inovasi, dan Teknologi.

Bandung, Februari 2021

Pramadito Sastra Syahwanda


1902326

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…..........................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

PENDAHULUAN...................................................................................................iv

MIND MAPPING MODUL PEMBELAJARAN....................................................v

BAB I KONSEP INOVASI PEMBELAJARAN ................................................... 6

A. INOVASI ............................................................................................................ 6

B. PEMBELAJARAN…..........................................................................................7

C. INOVASI PEMBELAJARAN.............................................................................8
D. PENTINGNYA INOVASI PEMBELAJARAN..................................................8
E. STRATEGI MENGIMPLEMANTASI PEMBELAJARAN INOVATIF...........9
BAB II PEMBELAJARAN DAN REALITA KEHIDUPAN…………………...10

A. REALITA KEHIDUPAN SAAT INI……………………..…………………..10

B. MARAKNYA PENGANGGURAN BERPENDIDIKAN CERMIN

KURANGNYA SISTEM PENDIDIKAN…....................................................11

BAB III KONSEP PEMBELAJARAN BERBASIS ;IFE SKILL &

ENTERPRENEURSHIP ................................................................................... 13

A. PEMBELAJARAN BERBASIS LIFE SKILL ................................................. 13

B. PEMBELAJARAN BERBASIS ENTERPRENEURSHIP .............................. 14

BAB IV MANFAAT PRODUK INOASI GURU DALAM PENDIDIKAN…....16

A. TRANSFER INOVASI LEBIH UTUH……………………………………....16

B. MERANGSANG KREATIVITAS SISWA ……………………………….....17

C. MERANGSANG SISWA UNTUK BERPIKIR SECARA ILMIAH...............17


D. PENINGKATAN MINAT SISWA TERHADAP MATA
PEMBELAJARAN...........................................................................................17
BAB V LANGKAH-LANGKAH PENANAMAN JIWA

ii
ENTERPRENEUR SEJAK DINI .....................................................................18

A. BERLATIH MANDIRI .................................................................................... 18

B. BELAJAR MENCAPAI TARGET .................................................................. .18

C. BELAJAR MENGELOLA KEUANGAN........................................................19


D. AJAK BEREKSPLORASI................................................................................19
E. MEMPERKENALKAN BISNIS PADA ANAK..............................................19
F. MENDUKUNG ANAK UNTUK MULAI MENJALANKAN BISNIS...........19
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ xx

i
PENDAHULUAN

Inovasi atau pembaharuan merupakan ide, barang, metode yang dirasakan atau diamati
sebagai hal yang baru bagi seseorang atau kelompok masyarakat, baik berupa hasil intervensi
(penemuan baru) atau discovery (baru ditemukan orang), yang digunakan untuk mencapai
tujuan pendidikan atau memecahkan masalah pendidikan nasional (Subadi, 2011 : 01).

Adanya tuntutan inovasi tersebut menjadikan guru sebagai ujung tombak dalam
pelaksanaan pendidikan diharuskan untuk memiliki ide atau barang yang dapat digunakan
dalam rangka memecahkan permasalahan pendidikan di Indonesia lebih khusus lagi
permasalahan yang ada di sekolah. Guru merupakan pihak yang sangat berpengaruh dalam
proses belajar mengajar. Kepiawaian dan kewibawaan guru sangat menentukan kelangsungan
proses belajar mengajar di kelas maupun efeknya di luar kelas. Guru harus pandai membawa
siswanya kepada tujuan yang hendak dicapai. Ada beberapa hal yang dapat membentuk
kewibawaan guru antara lain adalah, metode mengajar yang sesuai dengan situasi dan kondisi
siswa, hubungan antar individu, serta penguasaan materi yang diajarkan (Subadi, 2011 : 08).

iv
MIND MAPPING CHAPTER BOOK

v
BAB I
KONSEP INOVASI PEMBELAJARAN

A. INOVASI

Inovasi menurut Schumpeter memiliki arti, usaha mengkreasikan dan


mengimplementasikan sesuatu menjadi satu kombinasi sehingga, dengan inovasi seseorang
dapat menambahkan nilai dari produk, pelayanan, proses kerja, dan kebijakan pendidikan
tidak hanya bagi lembaga pendidikan tapi juga Stakeholder dan masyarakat. Wina Sanjaya
dalam bukunya kurikulum dan pembelajaran, inovasi diartikan sebagai sesuatu yang baru
dalam situasi sosial tertentu dan digunakan untuk menjawab atau memecahkan suatu
permasalahan.

Secara harfiah inovasi / innovation berasal dari kata to innovate yang mempunyai
arti membuat perubahan atau memperkenalkan sesuatu yang baru, inovasi kadang diartikan
sebagai penemuan namun, maknanya berbeda dengan penemuan dalam arti discovery atau
Invention . Discovery mempunyai makna penemuan sesuatu yang sebenarnya sudah ada

6
sebelumnya, misalnya penggunaan model pembelajaran inkuiri dalam matapelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam, untuk meningkatka kualitas pembelajaran tersebut di Indonesia baru –
baru ini dikembangkan, sebenarnya model pembelajaran tersebut sudah dilaksanakan di
negara – negara lain, atau model pembelajaran melalui jaringan internet. Sedangkan
Invantion ,memiliki pengertian penemuan yang benar – benar baru belum tercipta
sebelumnya.

Jadi inovasi bisa terjadi dalam segala bidang termasuk di dalamnya pendidikan.
Inovasi dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Khususnya dalam bidang pendidikan,
inovasi biasanya muncul dari adanya keresahan dan keinginan dari pihak –pihak tertentu
tentang penyelenggaraan pendidikan. Misalnya, keresahanguru tentang proses belajar
mengajar yang dianggap kurang berhasil, keresahan pihak administrator pendidikan
tentang kinerja guru, atau mungkin keresahan masyarakat terhadap kinerja dan hasil,
bahkan sistem pendidikan. Keresahan – keresahan itu pada akhirnya membentuk
permasalahan – permasalahan yang menuntut penanganan dengan segera. Upaya untuk
memecahkan masalah tersebut maka, munculah ide – ide baru atau gagasan sebagai suatu
inovasi. Begitu juga dengan keinginan dari Guru, dan administrator sekolah akan adanya
sekolah yang lebih maju dan bermutu, sehingga menarik minat masyarakat untuk
memilihnya sebagai tujuan anaknya bersekolah.

B. PEMBELAJARAN

Menurut Hera Lestari Mikarsa ( 2007 : 73 ), ada dua istilah yang berkaitan erat
dengan pembelajaran, yaitu pendidikan dan pelatihan.Pendidikan lebih menitik beratkan
pada pembentukan dan pengembangan kepribadian, jadi mengandung pengertian yang
lebih luas. Sedangkan pelatihan lebih menekankan pada pembentukan keterampilan.
Pendidikan dilaksanakan dalam lingkungan sekolah, sedangkan pelatihan umumnya
dilaksanakan dalam lingkungan industri.Namun demikian, pendidikan kepribadian saja
kurang lengkap. Para siswa perlu juga memiliki keterampilan agardapat bekerja,
berproduksi, dan menghasilkan berbagai hal yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhannya. Olehkarena itu, kedua istilah tersebut hendaknya tidak dipertentangkan
melainkan perlu dipadukan dalam suatu sistemproses yang lazim disebut pengajaran.

Makna pembelajaran merupakan suatu sistem yang tersusun dari unsur-unsur


manusiawi, material, fasilitas,perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi
pencapaian tujuan pembelajaran. Manusia yang terlibatdalam sistem pengajaran terdiri dari

7
siswa, guru, dan tenaga lainnya, misalnya tenaga laboratorium. Material yangmeliputi
buku-buku, papan tulis dan kapur, fotografi, slide dan film, audio dan video tape, serta
material lainnya.(Oemar Hamalik, 1999, dalam Hera Lestari Mikarsa 2007 : 7.3 )

Rumusan makna pembelajaran tersebut mengandung isyarat bahwa proses


pembelajaran adalah sebuah kegiatan penyampaian ilmu pengetahuan dari seorang tenaga
pendidik kepada para peserta didiknya, tidak terbatasdilaksanakan dalam ruangan saja,
melainkan dapat dilaksanakan disembarang tempat dengan cara membacabuku, informasi
melalui film, surat kabar, televisi, internet tergantung kepada organisasi dan interaksi
berbagaikomponen yang saling berkaitan, untuk membelajarkan siswa.

C. INOVASI PEMBELAJARAN

Dari uraian di atas, maka inovasi pembelajaran dapat dimaknai sebagai suatu upaya
baru dalam proses pembelajaran, dengan menggunakan berbagai metode, pendekatan,
sarana dan suasana yang mendukung untuktercapainya tujuan pembelajaran. Hasbullah,
2001 berpendapat bahwa “baru”dalam inovasi itu merupakan apa saja yang belum
dipahami, diterima atau dilaksanakan oleh si penerima inovasi.

Dapat juga dikatakan bahwa inovasi pembelajaran merupakan sebuah upaya


pembaharuan terhadapberbagai komponen yang diperlukan dalam penyampaian materi
pelajaran berupa ilmu pengetahuandari tenaga pendidik kepada para peserta didik dengan
tujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikanyang berlangsung.

D. PENTINGNYA PEMBELAJARAN INOVATIF

Inovasi secara alamiah telah dimiliki oleh setiap orang. Namun tumbuh
danberkembangnya pada setiap orang ini akan berbeda tergantung dari kesempatan masing-
masing untukmengembangkannya. Pengembangan atau tumbuhnya dengan subur
kreativitas dan inovasi pada setiaporang atau sehubungan dengan pekerjaan guru adalah
dengan adanya latihan yang berkesinambungan.Latihan ini harus dibarengi pula dengan
penanaman sikap dan nilai yang luhur, yaitu sikap seorang ilmuwan dan nilai yang
berlandaskan pada IMTAQ.

Inovasi pembelajaran merupakan sesuatu yang penting dan mesti dilakukan oleh guru.

Dengan adanya inovasi pembelajaran maka kita sebagai calon guru sebaiknya dapat belajar
menciptakansuasana belajar yang menyenangkan, menggairahkan, dinamis, penuh

8
semangat, dan penuhtantangan. Suasana pembelajaran seperti itu dapat mempermudah
peserta didik dalam memperoleh ilmudan guru juga dapat menanamkan nilai-nilai luhur
yang hakiki pada peserta didik untuk menuju tercapainyatujuan pembelajaran.

Contoh inovasi pembelajaran yang sederhana yaitu membuka dan menutup


pelajaran dengan nyanyian, membuat materi pelajaran menjadi syair lagu untuk
mempermudah menghafal dan mengingatyang didukung dengan media, juga dapat
memanfaatkan benda-benda yang ada di lingkungan sekitardalam melakukan inovasi
pembelajaran.

Inovasi pembelajaran merupakan sesuatu yang penting dan harus dimiliki atau
dilakukan oleh guru.Hal ini disebabkan karena pembelajaran akan lebih hidup dan
bermakna. Kemauan guru untuk mencobamenemukan, menggali dan mencari berbagai
terobosan, pendekatan, metode dan strategi pembelajaran merupakan salah satu penunjang
akan munculnya berbagai inovasi-inovasi baru.

Tanpa didukung kemauan dari guru untuk selalu berinovasi dalam


pembelajarannya, maka pembelajaran akan menjenuhkan bagi siswa. Di samping itu, guru
tidak dapat mengembangkan potensiyang dimilikinya secara optimal. Mengingat sangat
pentingnya inovasi, maka inovasi menjadi sesuatu yangharus dicoba untuk dilakukan oleh
setiap guru. Oleh karena itu, seorang guru harus selalu melakukan inovasi dalam
pembelajaran. Langkah yang dapat dilakukan yakni perbaikan cara mengajar guru
denganmenggunakan metode baru yang inovatif.

E. STRATEGI MENGIMPLEMANTASI PEMBELAJARAN INOVATIF

Strategi mengimplementasi pembelajaran inovatifsebagai berikut:

1. Kuasai teori pembelajaran


2. Perkaya pemahaman pada metode pembelajaran
3. Pelajari kembali materi yang akan diajarkan
4. Kenali kondisi kelas dan peserta didiknya
5. Lakukan observasi pada pembelajaran sebelumnya
6. Evaluasi pada pembelajaran sebelumnya
7. Mengadakan perbaikan pada pembelajaran sebelumnya

9
BAB II
PEMBELAJARAN DAN REALITA KEHIDUPAN

A. REALITA KEHIDUPAN SAAT INI

Beraneka macam warna kehidupan dan ragam perjalanan hidup manusia. Berbagai
cara ditempuh dalam menjalani kehidupan untuk mencapai tujuan. Diperlukan bekal ilmu
agar dapat dijadikan penerang, cahaya, petunjuk kegelapan menuju keimanan, keyakinan
pada Sang Pencipta. Di zaman sekarang timbul gejala keengganan menuntut ilmu, sekolah
dan belajar orientasinya lebih pada pekerjaan dan materi untuk memenuhi kebutuhan
duniawi dan itu manusiawi sekali, karena pengaruh budaya dan pola pikir yang cenderung
pragmatis, serba instan serta positifistik (Memandang sesuatu dari indera yang
terbatas/materi/ yang tampak, enggan melihat makna tersirat di balik yang tidak tampak).

Di lingkungan yang lebih luas lagi, misalnya lingkungan kerja, masing-masing


pribadi cenderung mementingkan egonya sendiri, memang tidak semua tapi sebagian besar
memiliki kepedulian yang sangat kurang. Bahkan dewasa ini tidak jarang antar karyawan

10
yang berusaha untuk saling menjatuhkan dikarenakan sulitnya atau minimnya lowongan
kerja yang tersedia untuk mereka, sehingga demi mempertahankan kelangsungan karir,
mereka rela untuk menjatuhkan rekan kerjanya sendiri. Selain itu kegiatan bersama yang
mendukung untuk dapat meningkatkan prinsip gotong royong sangat jarang dilakukan di
lingkungan pekerjaan. Misalnya seperti bakti social, olah raga bersama dan kegitatan-
kegiatan yang lain.

B. MARAKNYA PENGANGGURAN BERPENDIDIKAN, CERMIN


KURANGNYA SISTEM PENDIDIKAN

Pengangguran ialah kondisi dimana seseorang tidak bekerja dalam usianya yang
produktif, yakni sekisar antara 15 tahun hingga 65 tahun. Pengangguran merupakan
masalah yang pokok dalam suatu masyarakat modern, dan pada umumnya pengangguran
disebabkan karena jumlah angkatamn kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan
jumlah lapangan kerja yang mampu menyerapnya. Jadi tingkat pengangguran tinggi,
sumber daya menjadi terbuang percuma dan tingkat pendidikan masyarakat merosot.
Situasi ini menimbulkan kelesuan ekonomi yang berpengaruh pada emosi masyarakat dan
kehidupan keluarga sehari-hari.

Pengangguran merupakan penyakit social yang diakibatkan oleh ketiadaan atau


kekurangan kerja. Pengangguran (employment) terjadi apabila jumlah tenaga kerja yang
ditawarkan lebih besar daripada jumlah tenaga kerja yang diminta. Dengan kata lain,
jumlah yang mencari pekerjaan lebih banyak daripada kesempatan kerja yang tersedia.
Menurut Sukirno pengangguran adalah jumlah tenaga kerja dalam perekonomian yang
secara aktif mencari pekerjaan tetapi belum memperolehnya.

Hasil olah data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2019 menunjukkan
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) diisi 79,5 persen lulusan SMA/SMK, 20,4 persen
lain adalah lulusan perguruan tinggi. Alasan pengangguran terdidik tidak mencari
pekerjaan cukup beragam. Bagi lulusan SMA/SMK, putus asa jadi alasan utama. Padahal
mereka digadang siap memasuki dunia kerja dengan kemampuan teknis yang didapat di
bangku sekolah.

Pengangguran terdidik menjadi masalah tersendiri di pasar tenaga kerja. Sebab,


banyaknya pencari kerja yang berpendidikan melebihi kebutuhan dunia usaha/dunia
industri. Atau bisa juga karena kualifikasi tenaga kerja tidak sesuai dengan kebutuhan dunia
industri. Akibatnya, pencari kerja semakin lama mendapatkan pekerjaan. Lulusan

11
SMA/SMK membutuhkan waktu hingga 24 bulan, lulusan perguruan tinggi butuh 12 bulan
untuk mendapatkan pekerjaan. Padahal berbagai upaya sudah dilakukan. Melamar di bursa
kerja adalah yang utama, jumlahnya mencapai 900 ribu orang untuk lulusan SMA/SMK
dan 300 ribu untuk perguruan tinggi. Bukan jumlah yang sedikit saat kesempatan makin
sempit.

12
BAB III
KONSEP PEMBELAJARAN BERBASIS LIFE SKILL DAN ENTERPRENEURSHIP

A. PEMBELAJARAN BERBASIS LIFE SKILL

Pendidikan life skill merupakan pendidikan yang memberikan bekal dasar dan
latihan yang dilakukan secara benar kepada peserta didik tentang nilai-nilai kehidupan yang
dibutuhkan dan berguna bagi perkembangan kehidupan peserta didik. Dengan demikian
pedidikan life skill harus dapat merefleksikan kehidupan nyata dalam proses pengejaran
agar peserta didik memperoleh kecakapan hidup tersebut, sehingga peserta didik siap untuk
hidup ditengah-tengah masyarakat.

Secara umum, manfaat pendidikan life skill bagi peserta didik adalah sebagai bekal
dalam menghadapi serta memecahkan permasalahan, baik secara pribadi masyarakat dan
sebagai warga Negara. Sedangkan tujuan utama dari pendidikan life skill adalah untuk
meningkatkan relevansi pendidikan dengan nilai-nilai kehidupan nyata atau
mempersiapkan peserta didik agar memiliki kemampuan, kesanggupan dan keterampilan

13
yang diperlukan untuk menjaga kelangsungan hidup serta mengembangkan dirinya
(Anwar: 2004).

Pembelajaran life skill dilatarbelakangi rasional yang cukup kuat, dan dapat dilihat
dari tiga dimensi. Pertama, skala makro adalah upaya pemberian keterampilan kompleks
bagi sumber daya manusia Indonesia untuk memasuki persaingan global. Kedua, skala
menengah adalah upaya pemberian keterampilan bagi putra-putri daerah untuk
membangun daerah sesuai dengan tuntutan ekonomi. Ketiga, skala mikro tapi berjangka
pnjang adalah upaya mengatasi persoalan kehidupan sehari-hari (Anwar, 2004: 7).

Berdasarkan hal tersebut di atas, kemudian muncul suatu kebijakan untuk


menerapkan pendidikan berorientasi life skill di seluruh satuan, jenis, dan jenjang
pendidikan. Hal ini bertujuan untuk memberikan keterampilan dasar bagi lulusan dalam
menghidupi dirinya sendiri, juga agar dapat menghadapi tantangan hidup di era pasar bebas
(Anwar: 2004).

Pelaksanaan life skill tidak mengubah kurikulum atau sistem pendidikan yang ada.
Pembelajaran life skill tidak menghilangkan mata pelajaran/mata kuliah, tetapi saling
mendukung dengan mendudukkan pada posisi yang sebenarnya. Sedangkan kecakapan
berfikir rasional dan kecakapan akademik yang merupakan konsep life skill, sebenarnya
sudah diterapkan dengan adanya pendekatan pembelajaran keterampilan proses. Namun
dalam prakteknya tidak secara sengaja dirancang dalam pembelajaran (Tim BBE: 2002).

B. PEMBELAJARAN BERBASIS ENTERPRENEURSHIP

Enterpreneurship merupakan hal yang lebih merujuk kepada kepribadian dan


semangat tertentu, yaitu pribadi yang mulia, kemandirian, inovasi, pengambilan ke-
putusan dan penerapan tujuan yang telah dipertimbangkan. Entrepreneur merupakan
seorang yang mempunyai mental dan semangat entrepreneurship, bermental kuat,
mempunyai rasa percaya diri yang tinggi, efisiensi waktu, kreativitas, ketabahan, ulet,
kesungguhan, dan bertujuan untuk selalu mempersiapkan pribadi maupun masyarakat agar
data hidup layak sebagai manusia, sehingga kehadirannya berdampak positif bagi
pengembangan dirinya sendiri, masyarakat, alam dan kehidupan (Nasution, 2001).

Pelaksanaan kantin jujur di SD Panggungrejo 04 Kepanjen melibatkan siswa


sebagai pelaku pembelajar yang siap dilatih untuk mengasah kemampuan usahanya sebagai
entreprener untuk pe- ngalaman di masa depan. Dalam rangka tujuan tersebut maka siswa

14
diberi pe- ngarahan tentang hakikat kantin jujur oleh guru wali kelas masing-masing
tingkatan khususnya kelas lima sebagai petugas piket. Harapannya jangka panjang setelah
mereka dilatih dalam kegiatan di kantin jujur, itu sebagai pengalaman belajar yang berkesan
bagi siswa dan ada keinginan untuk melatih kemandiriannya dalam berwirausaha.
Pengelolaan koperasi sekolah dengan melibatkan siswa-siswi untuk melatih ke- mandirian,
keberanian, tanggung jawab, belajar menanggung resiko, belajar me- mecahkan masalah.

15
BAB IV
MANFAAT PRODUK INOVASI GURU DALAM PENDIDIKAN

Dalam proses belajar dan mengajar, inovasi dalam pembelajaran merupakan bagian
dari suatu sistem yang tak terpisahkan dengan peserta didik dan pendidik. Peranan inovasi
guru tidak sekedar membantu proses belajar mengajar dengan mencakup satu aspek dalam
diri manusia saja, akan tetapi mencakup apek-aspek lainnya yaitu kognitif, psikomotorik
dan afektif. Secara umum inovasi guru memiliki fungsi utama yaitu membantu
menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat dan efisien. Namun fungsi tersebut dapat
dispesifikkan menjadi beberapa macam antara lain :

A. PENINGKATAN MINAT SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Produk inovasi guru diharapkan akan memberikan situasi yang nyata pada proses
pembelajaran. Selama ini siswa dituntut untuk memiliki kemampuan verbalisme yang
tinggi pada hal-hal yang abstrak. Verbalisme adalah hal sangat sulit sekali dan
membosankan bagi siswa jika terus menerus dipacu di sekolah. Penerapan produk inovasi

16
guru misalnya berupa instrumen yang mampu mengajak siswa belajar ke dunia nyata
melalui visualisasi akan mampu menurunkan rasa bosan siswa dan meningkatkan minatnya
pada mata pelajaran.

B. TRANFER INFORMASI LEBIH UTUH

Hasil inovasi berupa instrumen bantu pendidikan akan memberikan data atau
informasi yang utuh, hal ini terlihat pada aktifnya indera siswa, baik indera penglihatan,
pendengaran dan penciuman, sehingga siswa seakan-akan menemui situasi yang seperti
aslinya.

Produk inovasi guru akan melengkapi gambaran abstrak yang sebelumnya


dipahami siswa dan membetulkan pemahaman yang salah mengenai informasi yang
didapatkan dari teks. Pada kasus penerapan produk inovasi guru pada laboratorium, dengan
memanipulasi objek dan situasi penelitian sedemikian rupa, maka objek dan situsi tersebut
seakan-akan sesuai dengan fenomena-fenomena yang dipelajari oleh siswa.

C. MERANGSANG SISWA UNTUK LEBIH BERPIKIR SECARA ILMIAH

Produk inovasi guru sangat penting dalam pengembangan kerangka berpikir ilmiah
berupa langkah rasional, sistematik, dan konsisten. Hasil-hasil inovasi guru akan
merangsang siswa untuk membantu siswa dalam mengidentifikasi masalah, observasi data,
pengolahan data serta perumusan hipotesis. Kegiatan tersebut tidak hanya memperkuat
ingatan terhadap informasi yang diserap, tetapi juga berfungsi sebagai pembentukan unsur
kognitif yang menyangkut jenjang pemahaman.

D. MERANGSANG KREATIVITAS SISWA

Inovasi guru dapat digunakan secara mandiri oleh siswa, dimana siswa dapat
mengembangkan kreativitasnya serta imajinasi dan daya nalarnya dalam memahami materi
yang diajarkan. Siswa akan memiliki kelancaran, keluwesan, orisinalitas dan keunikan
dalam berpikir.

17
BAB V
LANGKAH-LANGKAH PENANAMAN JIWA ENTERPRENEUR SEJAK DINI

A. BERLATIH MANDIRI
Jangan biasakan anak untuk bergantung pada orang lain, termasuk kamu, orang
tuanya. Hal ini bisa dimulai dengan melatih anak untuk mengerjakan tugas sehari-hari.
Misalnya yang paling sederhana adalah membereskan mainan yang sudah selesai
dimainkan dan mengembalikannya kembali ke dalam boks mainan. Dengan begitu, anak
bukan hanya dilatih untuk mandiri namun juga disiplin dan bertanggung jawab atas apa
yang sudah dikerjakan. Tiga sifat ini akan sangat dibutuhkan ketika ia menjadi seorang
pebisnis nantinya.
B. BELAJAR MENCAPAI TARGET
Ajak anak berdiskusi untuk menentukan hal-hal sederhana yang mereka ingin capai.
Misalnya, dalam satu bulan anak-anak ditargetkan untuk bisa membaca 5 buku. Lalu minta

18
mereka tuliskan judul buku apa saja yang akan dibaca. Selanjutnya, kamu bisa
menempelkan papan pencapaian target di dinding kamar anak. Saat sebuah buku sudah
selesai dibaca, mereka bisa menandainya dengan stiker lucu.
Jika seluruh target yang ditentukan sudah tercapai, tak ada salahnya sesekali
memberikan hadiah untuk mereka. Tapi jika target belum tercapai jangan langsung
membuat mereka berkecil hati ya, tetap beri semangat kepada anak-anak untuk melanjutkan
usaha mereka dalam menyelesaikan misi yang sedang dijalankan. Dengan begitu, anak-
anak akan terbiasa untuk menghargai setiap usaha yang dilakukan dan pantang menyerah.
C. BELAJAR MENGELOLA KEUANGAN
Biasakan anak untuk bisa menghargai uang yang mereka miliki. Misalnya saat akan
membeli mainan, tentukan budget yang dapat digunakan dan jika mereka bimbang di antara
beberapa pilihan mainan yang mereka suka maka Kamu bisa meminta anak-anak untuk
memilih yang paling mereka butuhkan. Jika masih ada sisa uang, maka anak-anak bisa
langsung memasukannya ke dalam celengan lucu yang ia miliki. Selain mengenalkan anak
pada pengelolaan keuangan, kamu juga melatih anak untuk bisa mengambil keputusan
untuk dirinya sendiri.
D. AJAK BEREKSPLORASI
Liburan bukan hanya untuk sekadar bersenang-senang. Dengan mengajak anak-
anak ke tempat baru, itu berarti akan menambah wawasan mereka. Dengan begitu, mereka
bisa mendapatkan lebih banyak inspirasi untuk mengembangkan ide-ide kreatif yang
mereka miliki. Selain itu, mereka juga bisa belajar untuk bersosialisasi dengan orang-orang
baru lintas generasi. Kemudahan bersosialisasi sangat dibutuhkan dalam memperluas
jaringan bisnis. Selain itu, eksplorasi juga akan membuat anak semakin haus akan informasi
baru dan akan memberikan efek positif untuk menciptakan inovasi baru saat mereka mulai
terjun ke dunia bisnis.
E. MEMPERKENALKAN BISNIS PADA ANAK
Ajak anak pergi ke bazaar dimana transaksi jual beli berlangsung dengan beragam
jenis bisnis yang menarik untuk anak-anak. Mereka bisa melihat langsung bagaimana
aktivitas di balik layar para pebisnis tersebut dan antusiasme para konsumen saat membeli
suatu produk.
F. MENDUKUNG ANAK UNTUK MENJALANKAN BISNIS
Setelah melihat ketertarikan anak pada dunia bisnis, jangan batasi langkah mereka
untuk memulainya. Coba diskusikan bisnis yang menarik dan mudah untuk anak-anak.
Misalnya dengan menjual kue kecil kepada teman-teman sekolah atau ikut bazaar di
lingkungan tempat tinggal. Atau mereka juga bisa menjual hasil karya seperti lukisan atau
gambar-gambar lucu. Jangan ragu untuk membantu mereka mewujudkan bisnis
pertamanya.

19
DAFTAR PUSTAKA
Widiasworo, E. 2017. Inovasi Pembelajaran Berbasis Life Skill &
Enterpreneurship.
Nurlaela, Lutfhiah et.al. 2017. Strategi Belajar Berpikir Kreatif. Diakses pada 14
Oktober 2020 melalui https://www.academia.edu/31495478/
STRATEGI_BELAJAR_BERPIKIR_KREATIF

xx

Anda mungkin juga menyukai