Anda di halaman 1dari 2

NAMA : ARIEF MANDHEGANI

NIM : 190110006

MATKUL : KONSERVASI TANAH DAN AIR

JAWABAN
2. Secara umum, lahan kering daerah tropika basah dan setengah kering didominasi oleh jenis tanah
yang termasuk dalam golongan/ordo Alfisol, Ultisol dan Oksisol.
Sifat/karakteristik yamh dimiliki oleh tanah-tanah yang didominasi Alfisol, Ultisol dan Oksisol,
menyebabkan produktivitas atau kesuburan tanahnya rendah sehingga menjadi kendala dalam
pengembangan nya.Upaya konservasi terhadap tanah terpengaruh garam yaitu Konservasi air
merupakan upaya tindakan konservasi untuk melestarikan sumber daya air.Strategi konservasi air
diarahkan untuk mengupayakan peningkatan cadangan air pada zona perakaran tanaman melalui
pengendalian aliran permukaan yang biasanya merusak dengan cara penenan aliran permukaan,
peningkatan infiltrasi dan mengurangi evaporasi
3. Di Indonesia Keragaman tanah, bahan induk, fisiografi, elevasi, iklim, dan lingkungannya
menjadikan sumber daya lahan yang beranekaragam, baik potensi maupun tingkat kesesuaian
lahannya untuk berbagai komoditas pertanian. Variasi iklim dan curah hujan yang relatif tinggi di
sebagian besar wilayah Indonesia mengakibatkan tingkat pencucian basa di dalam tanah cukup
intensif, sehingga kandungan basa-basa rendah dan tanah menjadi masam. Hal ini yang
menyebabkan sebagian besar tanah di lahan kering bereaksi masam (pH 4,6-5,5) dan miskin
unsur hara, yang umumnya terbentuk dari tanah mineral. Mulyani  et al. (2004) telah
mengidentifikasi lahan kering masam berdasarkan data sumber daya lahan eksplorasi skala
1:1.000.000, yaitu dari total lahan kering sekitar 148 juta ha dapat dikelompokkan menjadi lahan
kering masam 102,8 juta ha dan lahan kering tidak masam seluas 45,2 juta ha.

kemanfaatan sistem olah tanah terkait dengan upaya konservasi tanah masam
Potensi pemanfaatan lahan masam untuk meningkatkan produksi tanaman pangan di Indonesia
masih sangat terbuka lebar. Meskipun produktivitasnya masih relatif rendah, namun dengan
sistem olah tanah terkait upaya koservasi tanam masam melalui tindakan konservasi lahan dan
air, pengelolaan kesuburan tanah, dan pemanfaatan agrokimia,  pemanfaatan lahan masam akan
dapat dioptimumkan.

4. Pengapuran menjadi salah satu pilihan upaya mengatasi masalah di lahan bereaksi masam.
Adapun tujuan pengapuran untuk menghilangkan efek buruk pH rendah (atau menetralkan tanah
asam) atau untuk mengurangi konsentrasi H+ dalam larutan tanah dan H+ dan Al-dd pada koloid
tanah. Khusus di daerah tropik, pengapuran dilakukan untuk
meniadakan pengaruh meracun Al, dan menyediakan hara Ca bagi tanaman. Lebih jauh dapat
dijelaskan nahwa manfaat pengapuran terinci sebagai berikut :
Terkait dengan pertumbuhan dan produksi tanaman, secara langsung pengapuran dapat
meningkatkan ketersediaan hara Ca dan Mg (macro-essential); dan secara tidak langsung
pengapuran memperbaiki sifat kimia tanah ditandai meningkatnya pH, Ca, Mg, dan penurunan
unsur beracun Al), sifat fisika tanah (perbaikan struktur), dan sifat biologi tanah (aktifitas
mikroba meningkat), menciptakan zone perakaran yang kondusif bagi pertumbuhan akar.

Bahan kapur yang lazim digunakan untuk terapi pengapuran adalah sebagai berikut:
a). Senyawa karbonat, yakni: CaCO3 (kapur kalsit), Ca Mg (CO3)2 (dolomit);
b).Senyawa oksida, yakni: CaO (kapur bakar), MgO;
c).Senyawa hidroksida, yakni: Ca(OH)2, Mg(OH)2

5. Karena agroforestri adalah sistem penggunaan lahan terpadu, yang memiliki aspek sosial dan
ekologi, dilaksanakan melalui perpaduan antara pepohonan dengan tanaman pertanian dan atau
ternak (hewan), baik secara bersama-sama atau bergiliran, sehingga dari satu unit lahan dapat
diperoleh hasil-hasil nabati dan hewani secara optimal dan berkesinambungan.

Contoh real dilapangan :


Dijawa adalah mosaik-mosaik padat dari hamparan persawahan dan tegalan produktif yang yang
diselang-selingi oleh rerumpunan pohon,mempunyai struktur yang mendekati hutan alam dengan
beraneka ragam spesies tanaman.

Anda mungkin juga menyukai