Anda di halaman 1dari 4

Presentasi berjudul: "PENGORGANISASIAN (ORGANIZING)"—

Transcript presentasi:

1  PENGORGANISASIAN (ORGANIZING)

2  ARTI PENGORGANISASIAN
PENGORGANISASIAN ADALAH SALAH SATU FUNGSI MANAJEMEN UNTUK
MENGKOORDINASIKAN HUBUNGAN BERBAGAI SISTEM KEWENANGAN DAN
PERTANGGUNGJAWABAN TUGAS-TUGAS YANG ADA DI DALAM ORGANISASI.KEWENANGAN,
TUGAS-TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TERSEBUT KEMUDIAN DIATUR DALAM SUATU
STRUKTUR ORGANISASI.

3  MENGAPA PENGORGANISASIAN PENTING ?


PENGORGANISASIAN PENTING KARENA :MENGATUR PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG
JAWAB DALAM ORGANISASI MELALUI STRUKTUR YANG JELASMENGKOORDINASIKAN BERBAGAI
SUMBERDAYA YANG ADA DI DALAM ORGANISASIMENGATUR PENGGUNAAN SUMBERDAYA-
SUMBERDAYA SECARA EFISIEN DAN EFEKTIFMENGATUR HUBUNGAN-HUBUNGAN FORMAL
YANG TERJADI DALAM ORGANISASI

4  PENGORGANISASIAN PERKEBUNAN
Bisnis perkebunan adalah bisnis global, sehingga perilaku bisnis dan dinamika perubahan
lingkungan mau tidak mau harus menyesuaikan dengan perkembangan global.Salah satu yang
sangat berpengaruh terhadap bisnis tersebut adalah struktur organisasi.Guna terwujudnya
struktur organisasi yang solid, diperlukan manajemen strategi untuk menentukan strategi dan
arah yang digunakan perusahaan haruslah sesuai/cocok.

5  Manajemen perkebunan memiliki tujuan tertentu yang telah ditetapkan dalam program
jangka panjang maupun jangka pendek.Tujuan tersebut harus dapat dijelaskan secara fisik dan
didistribusikan pada setiap lini, pada setiap unit kerja bahkan sampai kepada setiap
individu.Tujuan tersebut hanya dapat tercapai dengan adanya pembagian kerja. Jika suatu saat
strategi dirubah maka perusahaan wajib untuk merubah atau menyesuaikan struktur
organisasinya agar cocok dengan strategi yang baru.

6  Struktur OrganisasiJenjang organisasi yakni tingkat-tingkat satuan organisasi yang di


dalamnya terdapat pejabat, tugas serta wewenang tertentu menurut kedudukannya dari atas
ke bawah dalam fungsi tertentu.Jenjang organisasi dapat dibedakan atas tiga macam,
yaitu:Struktur organisasi pipihStruktur organisasi datarStruktur organisasi curam

8  Proporsi Unsur Manajemen pada Level Devisi


Unsur NanajemenPersonil PelaksanaPlanningASISTEN KEBUNOrganizingAsisten KebunMandor
IMandorActuatingControlling
9  Strategi KerjaStrategi kerja yang diterapkan disesuaikan dengan situasi dan kondisi di unit
kerja.Untuk keberhasilan dalam penerapan strategi kerja, pada umumnya
dibutuhkanketrampilan,teknik memberi perintah,pemantauan hasil kerja berupa umpan balik.

10  1. KeterampilanAda tiga keterampilan yang perlu dimiliki oleh Asisten sebagai supervisor,
agar strategi kerja dalam proses manajemen berjalan dengan efektif yaitu:Keterampilan
Teknisadalah pemahaman dan kecakapan melakukan aktivitas tertentu.Keterampilan ini
meliputi pengetahuan dan pemahaman konsep, proses dan metode dalam suatu bidang
tertentu.Keterampilan ini diperlukan untuk mengenali, menganalisis dan memecahkan masalah
dalam bidang tertentu.

11  adalah kemampuan untuk berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain.


Keterampilan Konseptualadalah pemahaman dan kecakapan dalam menilai/ melihat
keterkaitan antar kegiatan dan antar unit serta menilai dampak dari keputusannya terhadap
organisasi secara keseluruhan.Keterampilan Sosialadalah kemampuan untuk berhubungan dan
berinteraksi dengan orang lain.Kemampuan untuk mengekspresikan diri melalui tingkah laku
dan ucapan sehingga dimengerti oleh orang lain.Kemampuan untuk memahami tingkah laku
orang lain.

12  2. Pemberian Perintah Kesiapan penerima perintah


Usaha agar orang lain mau dan dapat mengerjakan suatu tugas sesuai dengan apa yang
diharapkan pemberi perintah.Beberapa hal yang penting diperhatikan agar pemberian
perintah dapat efektif adalah:Kesiapan penerima perintahKaryawan yang terlibat harus terlatih,
terampil dan mampu secara fisik untuk melaksanakan apa yang diperintahkan.Hasil yang baik
baru dapat dicapai bila pelaksana ‘mau’ mengerjakan apa yang diperintahkan.Perintah harus
dirumuskan secara jelas mengenai apa dan bilamana tugas tersebut harus dilaksanakan.

13  Fakta di belakang suatu perintah


Dalam memberikan suatu perintah, tunjukkan atau perlihatkan fakta-fakta atau kondisi-kondisi
yang menyebabkan perintah tersebut perlu dilaksanakan.Nyatakan hasil yang
diharapkanSebaiknya besaran tentang hasil yang diharapkan dapat ditentukan secara
kuantitatif, misalnya dalam satuan waktu, jumlah dan lain-lain.Tindak lanjut (Follow
up)Memberikan perintah saja pada hakikatnya baru menyelesaikan separuh pekerjaan.
Sesungguhnya yang lebih penting adalah separuh pekerjaan yang lain, yaitu mengikuti
perkembangan pemberian perintah selanjutnya yaitu apakah perintah dilaksanakan sesuai
dengan apa yang diharapkan.

14  Beberapa hal yang sering menghambat efektivitas pelaksanaan tugas karena terjadinya
kesalahan dalam pemberian perintah:Bicara tidak tegas atau menggunakan kata-kata yang
tidak sepenuhnya mendukung arti perintah tersebut.Susunan perintah tidak teratur dan
sembarangan.Terlalu cepat menganggap pelaksana sudah mengerti apa yang diharapkan dari
dirinya, padahal pada kenyataannya mungkin pelaksana belum memahami tugas tersebut
sepenuhnya.
15  3. Umpan BalikSeorang pemimpin dalam bekerja harus menjalankan fungsi
pengendalian.Salah satu alat pengendalian terhadap tingkah laku bawahan adalah
memberikan umpan balik.Dalam mengambil tindakan terhadap bawahan atau karyawan,
seorang Pemimpin harus memeriksa terlebih dulu apakah penyimpangan terjadi karena
kekurangan pada karyawan atau karena hal-hal di luar kendali karyawan tersebut.Setiap
penilaian perlu mempunyai dasar terhadap mana prestasi kerja dapat diukur/dibandingkan.

16  Umpan balik merupakan informasi yang diterima karyawan mengenai prestasi


kerjanya.
Umpan balik sifatnya informal, sehari-hari diberikan untuk tugas tertentu serta mempunyai
tujuan akhir untuk pengembangan pribadi.

17  Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan umpan balik:


TujuanMemberikan umpan balik harus diyakini benar-benar untuk kebaikan bawahan dan
bukan untuk menghilang-kan kejengkelan.Umpan balik positif dan negatifSelain untuk
memberitahukan kekurangan bawahan, umpan balik dapat digunakan untuk hal-hal yang
positif (kekuatan atau kelebihannya).

18  Dapat diperbaikiUntuk umpan balik yang negatif, harus diketahui terlebih dahulu apakah
kekurangan tersebut dapat diperbaiki atau tidak. Bila tidak dapat diperbaiki, umpan balik
jangan diberikan.Siap menerimaPerlu dipikirkan pemberian umpan balik tepat dengan
mempertimbangkan keadaan emosional bawahan (tenang, gelisah, tergesa-gesa, marah
dsb).HubunganUmpan balik akan lebih efektif bila pemberi dan penerima sudah mengenal
cukup baik.

19  AlternatifAda kemungkinan bila seseorang menerima umpan balik yang negatif, ia akan
menanyakan tindakan perbaikannya kepada pemberi umpan balik. Dalam hal ini sebaiknya
pemberi umpan balik sudah siap dengan beberapa alternatif yang mungkin dapat
digunakan.Non evaluatifPada umumnya tidak ada orang yang senang dinilai kekurangannya,
maka umpan balik sebaiknya diberikan dalam bentuk yang non-evaluatif. Bila tidak mungkin
dapat juga memberikan terlebih dahulu umpan balik yang positif. Biasanya orang akan lebih
siap menerima umpan balik yang negatif setelah diberitahu mengenai hal-hal yang positif
mengenai dirinya.

20  Satu per satuJanganlah memberikan umpan balik terlalu banyak pada suatu saat karena
hal ini hanya akan membingungkan dan mungkin mematahkan semangat
seseorang.Kesempatan untuk berdiskusiMemberikan umpan balik yang positif maupun yang
negatif, biasanya penerima menginginkan penjelasan lebih banyak. Berilah kesempatan.

TUGAS KELOMPOK
1. Jumlah personil kelompok max 3 orang
2. Dari point-point materi di atas, buat bentuk presentasinya dengan design varian
(kreatifitas)
3. Buat makalah berdasarkan materi tesebut dengan pengembangan yang lebih luas lagi
4. Kirim tugas melalui email ihsaniyahelly@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai