Anda di halaman 1dari 2

Khasanah Islam dan Kapitalisme Besar-besaran

Khasanah Islam tak bisa dimungkiri musti bertemu dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Namun sering kali ilmu pengetahuan itu dapat menggeser atau
bahkan merusak khasanah islam.Pergerakan kaum kapitalis terus saja mencoba mereguk
keuntungan melalui banyak jalan.

Program kapitalisme dilaksanakan dengan dalih kesejahteraan ekonomi sampai


spiritualitas dijadikan barang dagangan. Agama menjadi lahan yang subur untuk menjadi
jarahan kapitalisme. Entitas nilai-nilai keislaman dan kesakralan mulai mulai bergeser karena
maraknya paham kapitalisme yang begitu mencokol. Masyarakat indonesia yang doyan
dengan mitos dan dogma menjadi sasaran empuk di hadapan para kapital.

Ada justru peran yang sedikit mendukung gagasan kapitalisme. Seperti Emak-emak
dalam majalah Trend Khasanah vol. 15 thn. 2014 yang membikin suatu komunitas
Hijabersmom Comunity (HMC). Komunitas yang berada di Solo-raya ini berkecimpung
dalam jagat fashion busana muslim yang milennial dan kekinian. Secara sadar ataupun tidak
sadar kapitalisme telah merasuki dunia mode busana muslim.

Paham kapitalisme telah melahirkan pelbagai produk apapun yang ada di dunia.
Tetapi para kaum kapitalis sangat cerdik memainkan simbol dan tanda sebagai sebuah siklus.
Persoalan busana yang menjadi kebutuhan primer umat manusia menjadi peluang yang begitu
besar bagi para kapitalis. Busana-busana muslim yang terkesan kompleks ini menjadi
santapan yang begitu lezat.

Mode fashion busana Islam semestinya tetap menjaga cultur value yang telah menjadi
sebuah kebudayaan. Tetapi yang terjadi pada zaman sekarang seakan-akan malah
menimbulkan kesan yang berlebih sampai menggeser nilai otentik dan kesakralannya.
Penggunaan busana kini bergerak menjadi panggung eksistensi dan keglamoran diri. Padahal,
fungsi dasar dan pokok busana sesuai kacamata fiqh Islam adalah untuk menutupi aurat dan
melindungi tubuh.
BIOSING (biodata singkat)

Robby Ashari, 1604016045, UIN Walisongo Semarang, mahasiswa semester tujuh.

Tinggal di Semarang, sekarang berkecipung dalam dunia cupang, Breeder cupang,


suka cupang.

Anda mungkin juga menyukai