Anda di halaman 1dari 19

HALAMAN SAMPUL

SKENARIO 3 GIZI OLAHRAGA


Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Gizi Olahraga

DOSEN PENGAMPU :
ANA FITRIANI, S.Gz,M.Si

KELOMPOK 5:
AYU WULANDARI 1905025001
NISA NURKHAFAH 1905025061
DIDA NURAIDA 1905025145
SAFIRA ALFIYYATU 1905025193
DEWI ALYA 1905025093
ECHA NUR A. 1905025037

PROGRAM STUDI GIZI


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA JAKARTA

i
2021

KATA PENGANTAR

Puji serta syukur saya panjatkan kepada Allah Swt, karena atas nikmat dan karunia- Nya
penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul, “Skenario 3 Gizi Olahraga”. Solawat
serta salam semoga senantiasa tercurah kehariban Baginda Rasulullah saw, keluarga dan para
sahabatnya. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, sejak
masa perkuliahan sampai pada penyusunan makalah ini, sangatlah sulit bagi penulis untuk
menyelesaikan makalah. Semoga Allah Swt. Memberikan balasan yang berlipat ganda kepada
semua pihak yang telah turut membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan makalah. Oleh
karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Ana Fitriani, S.KM, M.KM selaku dosen pengampu mata kuliah Gizi Olahraga
program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan.
2. Berbagai sumber informasi dalam penyusunan makalah

Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu saran dan kritik yang membangun penulis harapkan demi penyusunan makalah
selanjutnya yang lebih baik. Selain itu, besar harapan bahwa apa yang telah penulis kerjakan
dapat memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu, peneliti lain, pembaca umum dan
semua pihak.

Jakarta, 12 Januari 2021

Penulis

ii
Y

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
BAB 1..............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................2
C. Tujuan...............................................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
ISI....................................................................................................................................................3
BAB III............................................................................................................................................7
PENUTUP.......................................................................................................................................7
A. Kesimpulan.......................................................................................................................7
B. Saran..................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................8

iii
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebugaran jasmani merupakan sebuah tuntutan dalam hidup agar kita sehat
dan mampu menghasilkan sesuatu secara produktif. Sebagai bagian dari program
pendidikan jasmani, pembinaan kebugaran jasmani sangat strategis, karena
mendukung kapasitas belajar Atlet secara menyeluruh, yang sangat diutamakan di
tingkat dasar ialah pembinaan kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan. Salah
satu tujuan pendidikan jasmani yang menjadi kepedulian pelatih ialah pemahaman
konsep kebugaran jasmani dan aktifitas jasmani untuk mencapai keadaan sehat.
Kebugaran dapat dicapai melalui sebuah kombinasi dari latihan teratur dan
kemampuan yang melekat pada seseorang, (kebugaran yang terkait dengan perfoma:
kelincahan (agility), keseimbangan (belence), koordinasi, kekuatan (power)dan
kecepatan(speed) serta waktu reaksi. Kebugaran jasmani (yang terkait dengan
kesehatan) adalah kemampuan seseorang untuk melakukan tugas fisik yang
memerlukan kekuatan, daya tahan dan fleksibilitas. Kebugaran itu dapat dicapai
melalui sebuah kombinasi dari latihan yang teratur dan kemampuan yang melekat pada
seseorang (kebugaran yang terkait dengan perfoma: agilitas, keseimbangan,
koordinasi, kecepatan, power dan waktu reaksi).
Pada dasarnya pelatih harus memperhatikan tingkat kesegaran jasmani atlet,
yaitu dengan memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan sehari-hari atlet yang
tampak di tempat latihan, sekaligus mengamati masalah kesehatan pada atlet dengan
berkomunikasi secara langsung (misalnya dengan atlet maupun orang tua atlet) dan
menguji sejauh mana tingkat kebugaran jasmani atlet itu sendiri. Dalam hal ini peneliti
harus melihat masalah tingkat kesegaran jasmani yang belum sesuai dengan apa yang
menjadi harapan, yaitu tingkat kesegaran jasmani atlet yang mempengaruhi perfoma
atlet.
Kesehatan fisik yang prima dapat dimiliki Atlet, salah satunya dengan cara
memenuhi kebutuhan nutrisi sesuai dengan kebutuhan atlet tersebut. Asupan nutrisi
yang terpenuhi dapat menghasilkan energi yang cukup yang diperlukan Atlet saat
berlatih maupun bertanding. Jika sumber energi dalam tubuh tercukupi maka atlet

1
dapat berlatih dan bertanding secara maksimal, sehingga akan bepengaruh terhadap
peningkatan prestasi Atlet. Pemenuhan asupan gizi merupakan kebutuhan dasar bagi
atlet. Berdasarkan teori olahraga dijelaskan bahwa gizi dan latihan fisik menghasilkan
prestasi (Kemenkes, 2014).
Makanan Atlet harus mengandung zat gizi sesuai dengan yang dibutuhkan
untuk memenuhi kebutuhan energi saat beraktifitas sehari-hari dan olahraga. Makanan
yang dikonsumsi harus mengandung zat gizi penghasil energi yang maksimal. Selain
itu makanan juga harus mampu mengganti zat gizi dalam tubuh yang berkurang akibat
digunakan untuk aktifitas olahraga. Makanan yang mengandung zat gizi seimbang
tersebut diharapkan mampu meningkatkan kecukupan energi atlet yang tergambar
pada status gizi atlet. Perhitungan dan pemenuhan kebutuhan energi dan zat gizi bagi
atlet harus mempertimbangkan jenis olahraga, tahapan pemenuhan gizi untuk periode
latihan, kompetisi dan pemulihan. Selain itu perlu juga diperhatikan variasi makanan,
kesukaan dan daya terima atlet agar asupannya dapat memenuhi kebutuhan atlet.
Energi dihasilkan dari zat gizi makro yaitu karbohidrat, protein dan lemak (Kemenkes,
2014).

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara mengetahui kebugaran seorang atlet?
2. Bagaimana cara menghitung kebutuhan karbohidrat, lemak dan protein atlet dalam
sehari?
3. Bagaimaca cara mengatur pola asupan makanan atlet?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui kebugaran seorang atlet
2. Untuk mengetahui cara menghitung kebutuhan karbohidrat, lemak dan protein atlet
dalam sehari
3. Untuk mengetahui cara mengatur pola asupan makanan atlet

2
BAB II
ISI

Skenario 3
Seorang atlet renang jarak jauh, berjenis kelamin perempuan dengan usia 18 tahun
memiliki tinggi badan 175 cm dengan berat 63 kg. Ia rajin mengikuti kompetisi renang.
Tiga hari dalam seminggu ia berlatih renang selama 8 jam dan diselingi 2-3 hari latihan fisik
di darat. Beberapa bulan lalu, ia memutuskan untuk tidak lagi mengonsumsi junk food
dengan harapan dapat memperbaiki performa renangnya.
Setelah melakukan perubahan diet, catatan waktunya dalam 200 m gaya kupu-kupu,
400 m gaya bebas dan 1.500 m gaya bebas mulai membaik dan ia merasa senang dengan
pencapaiannya tersebut. Hasil lain dari perubahan diet dan latihan kerasnya adalah
penurunan berat badannya sekitar 12,5 kg dalam 6 bulan menjadi 63 kg seperti saat ini.
Melihat keadaan ini, pelatihnya merasa khawatir bahwa ia telah berlebihan menurunkan
berat badan dan juga telah mengalami penurunan massa otot yang malah akan berdampak
negatif pada performa renangnya.
Saat ini ia sedang dalam masa persiapan pertandingan sehingga, ia mengonsumsi bermacam
makanan dan juga minuman olahraga sebagai upaya mempertahankan berat badan dan
kekuatannya serta mencegah dehidrasi. Tetapi ia belum mengetahui bagaimana cara pengaturan
asupan yang sehat termasuk pengaturan makan dan minum sesaat menjelang pertandingan, saat
dan setelah pertandingan.

 Kata Sulit :
- Junk food : makanan tidak sehat yang tinggi kalori dari gula atau lemak, dengan
sedikit serat makanan, protein, vitamin, mineral, atau bentuk nilai gizi penting
lainnya.
- Dehidrasi : Keluarnya banyak cairan tubuh yang membahayakan, yang disebabkan
oleh penyakit, keringat berlebih atau kurangnya asupan.

3
 Kata Kunci :
- Atlet renang jarak jauh
- Perempuan, usia 18 tahun.
- Tb : 175 cm dan Bb : 63 kg
- Rajin mengikuti kompetesi renang
- Tiga hari dalam seminggu berlatih renang
- Setiap 8 jam dan 2-3 hari latihan fisik di darat
- Tidak mengkonsumsi junk food
- Perubahan diet dan latihan keras
- Berlebihan menurunkan berat badan
- Penurunan masa otot
- Masa persiapan pertandingan
- Pengaturan asupan yang sehat menjelang dan setelah pertandingan.

 Kalimat Masalah
Seorang atlet perempuan renang jarak jauh berusia 18 tahun. Dengan Tb 175 cm
dan BB 63 kg. Jika dilihat dari IMT maka atlet tersebut memiliki status gizi normal. Ia
rajin mengikuti kompetisi renang dengan latihan fisik 3 hari dalam seminggu dengan
durasi renang selama 8 jam dan di selingi 2-3 hari di darat. Perubahan diet yang ia
lakukan menyebabkan penurunan berat badan hingga 12,5 kg. karena ia berlebihan
menurunkan berat badan menyebabkan penurunan masa otot sehingga berdampak negatif
terhadap performa renangnya. Dan dalam masa persiapan pertandingan ia belum
mengetahui bagaimana cara pengaturan asupan yang sehat menjelang dan setelah
pertandingan.

 Pohon Masalah

Kebugaran

Status Gizi

Aktivitas Fisik
Performa Atlet
4
Pola Makan

Diet Ekstrim Frekuensi


Tidak Lagi
Latihan
Mengkonsumsi
Junk Food
Penurunan
 Pertanyaan dan Jawaban Berat Badan Penurunan Massa Otot
1. Bagaimana hubungan antara dehidrasi dengan status gizi?
Adanya hubungan yang signifikan antara status gizi dengan derajat dehidrasi
yaitu semakin berat status gizinya, maka akan semakin parah tingkat dehidrasi yang
terjadi.
2. Apa yang di maksud dengan kebugaran?
Kebugaran adalah serangkaian karakteristik fisik yang dimilikinya atau dapat
dicapai seseorang yang berkait dengan kemampuan untuk melakukan aktivitas fisik
(Haskell & Kiernan, 200)
3. Bagaimana hubungan antara kebugaran dengan status gizi?
Status gizi itu merupakan ukuran keadaan gizi seseorang, maka status gizi yang
baik akan mencerminkan kualitas fisik yang baik begitu juga sebaliknya apabila
status gizi yang kurang maka akan mencerminkan juga fisik yang rendahdan akan
memberikan dampak pada tingkat kebugaran jasmani.
4. Bagaimana hubungan antara frekuensi latihan dengan kebugaran?
Ada hubungan yang signifikan antara frekuensi latihan dengan kebugaran yaitu
jika melakukan latihan dengan frekuensi teratur maka akan mencapai tingkat
kebugaran yang baik dan normal.
5. Bagaimana hubungan antara junk food dengan pengaturan berat badan?
Terdapat hubungan signifikan antara junk food dengan pengaturan berat badan
yaitu orang yang mengkonsumsi junk food itu akan mempunyai asupan energi diatas
rata-rata, hal tersebut akan merusak pengaturan berat badan jika tidak diimbangi
dengan latihan fisik ataupun olahraga.
6. Bagaimana hubungan antara penurunan massa otot dengan kebugaran?

5
Ada hubungan yang bermakna antara penurunan massa otot dengan kebugaran
yaitu jika massa otot mengalami penurunan maka tingkat kebugaran pun juga
menurun begitu juga sebaliknya, maka perlunya dilakukan secara rutin pengukuran
massa otot sehingga dapat meningkatkan kebugaran pada atlet.
7. Apa yang di maksud dengan parforma atlet?

8. Bagaimana hubungan antara kebugaran dengan performa atlet?


Adanya hubungan yang signifikan antara kebugaran dengan performa atlet
yaitu jika kebugaran tubuh kita terjaga dengan baik maka akan memberikan performa
maksimal saat latihan maupun pertandingan.
9. Apa yang terjadi jika atlet melakukan diet secara ekstrim?
akan berdampak negatif pada performa olahraga seorang atlet. Seperti mudah
Lelah dan mood Swing, metabolisme melambat,kekurangan gizi, mempengaruhi
Kesehatan pencernaan.
10. Bagaimana Hubungan diet ektriem dengan status gizi ?
Ada hubungan yang signifikan antara diet ekstrim dengan status gizi yaitu jika
diet ekstrim itu dilakukan oleh atlet maka akan berdampak pada status gizi yang
kurang baik. Jika atlet ingin melakukan diet, maka dapat dilakukan diet sesuai gizi
seimbang melalui konsultasi dengan ahli gizi untuk mencapai berat badan yang ideal.
11. Apa Saja Prinsip pengaturan gizi pada saat di pemusatan latihan?
Selama berada di pemusatan pelatihan, prinsip pengaturan gizi untuk atlet yaitu :
a. Menikmati aneka ragam makanan.
b. Mengurangi konsumsi makanan yang banyak mengandung lemak dan minyak.
c. Meningkatkan konsumsi karbohidrat terutama jenis karbohidrat kompleks.
d. Minum dalam jumlah yang cukup untuk menjaga kadar elektrolit dalam darah
serta mengganti cairan yang hilang setiap hari.
12. Untuk apa pengaturan gizi dan makanan seorang atlet pada saat di pemusatan
Latihan?
Pengaturan gizi dan makanan pada saat di pemusatan latihan dapat merupakan
sarana uji coba atlet mengatur makanannya pada saat kompetisi. Sehingga atlet
terbiasa dengan kondisi pertandingan dan tidak mengalami hambatan pada saat

6
kompetisi yang sesungguhnya. Di pemusatan latihan atlet juga perlu mempersiapkan
diri dan membiasakan makan makanan yang mungkin nanti disediakan saat
kompetisi.
13. Pada saat bertanding makanan dan minuman yang seperti apa yang dapat diberikan
untuk Atlet ?
Pada saat bertanding makanan dan minuman yang dapat diberikan untuk Atlet
harus sesuai jenis olahraga dan lama pertandingan. Saran makanan untuk atlet yaitu:
a. Minum sebelum bertanding dan selama bertanding yaitu pada saat istirahat, atau ke
pinggir lapangan misalnya untuk minum sebentar kemudian langsung kembali ke
lapangan. Cairan yang diminum dapat berbentuk air putih atau sport drink.
b. Pada olahraga enduran, olahraga yang memerlukan waktu yang lama maka selain
cairan dapat juga diberi makanan cair atau makanan padat. Makanan padat dapat
diberi dalam bentuk pisang atau biskuit.
14. Bagaimana tahapan pengaturan gizi setelah bertanding ?
Tahapan pengaturan gizi adalah sebagai berikut:
a. Langsung minum untuk mengganti cairan yang keluar melalui urin dan
keringat.
b. Kemudian 1-2 jam setelah selesai bertanding dapat mengkonsumsi makanan
kecil atau snack serta minuman.
c. Setelah 3-4 jam selesai bertanding dilanjutkan makan makanan lengkap yaitu
nasi, lauk pauk, sayur dan buah serta minuman.
15. Apakah fungsi utama protein untuk atlet ?
Yaitu sebagai pertumbuhan, perbaikan sel dan jaringan utama terkait adaptasi
stimulus OR
16. Apakah suplement dapat mempengaruhi kebugaran atlet?

Kebugaran jasmani adalah suatu kemampuan tubuh yang berfungsi secara


efisien dan efektif (Corbin 2010). Kebugaran jasmani dipengaruhi oleh berbagai
macam faktor, diantaranya sistem respirasi, kadar hemoglobin, sistem otot, sistem
metabolisme, dan status gizi, serta tergantung pada umur, jenis kelamin, program
aktivitas jasmani, dan latihan olahraga (Sarwono 2008). Selain itu, terdapat makanan

7
dan minuman yang dikonsumsi akan meningkatkan performa selama aktivitas fisik
seperti konsumsi vitamin, mineral ataupun berupa suplementasi (Magfirah et al.
2013).
17. Bagaimana Strategi manajmen berat badan aktifitas fisik seorang atlet ?
a. Latihan teratur setiap hari satu jam
b. PAL tinggi, terutama walking 28 mil/minggu
c. Wanita exercise expend 2545 kkal/minggu
d. Pria  exercise expend 3293 kkal/minggu
18. Apa saja efek Latihan terhadap protein otot
a. Latihan mengakibatkan perubahan pada komposisi asam amino.
b. Asam amino rantai bercabang (BCAA) seperti leusin, isoleusin dan valin dapat
dioksidasi untuk menyediakan energi selama latihan..
c. Setelah latihan, konsentrasi asam-asam amino dalam plasma pun menurut
d. Selain itu, terbentuk ammonia yang merupakan produk akhir metabolisme yang
beracun dan mengakibatkan kelelahan (Wagenmakers, 1991).
e. Triptophan merupakan prekursor hormon dan peptida di system syaraf pusat
pemindahannya ke otak mengakibatkan gangguan transmisi syaraf dan kelelahan
yg bersifat sentral/central fatigue (Newsholme et al, 1991).

19. Apakah berat badan pada atlet akan mempengruhi performa?


20. Bagaimana cara mengatasi atlet yang kekurangan berat badan?
21. Vitamin apa saja yang dapat dikonsumsi atlet?
22. Pola makan yang bagaimanakah yang dapat menjaga kebugaran atlet?
23. Makanan apakah yang cocok dikonsumsi atlet sebelum pertandingan?
24. Apakah Junk Food mempengaruhi performa atlet ?
 Adime ( sampai Menyusun Menu )
 Assesment
- Riwayat Personal
Nama : -
Usia : 18 Tahun
Asal : -
Pekerjaan : Atlet
Status Ekonomi : Baik

8
- Antropometri
BB sebelum diet : 75,5kg
BB setelah diet : 63 kg
TB : 175 cm

63 63
IMT = = = 20,57 (normal)
( 1,75 )( 1,75 ) 2,625

BBI = (175-100) – 10% = 75 – 7,5 = 67,5 kg

- Biokimia :
tidak ada data

- Klinis/fisik :
Telah berlebihan menurunkan berat badan dan juga telah mengalami penurunan massa
otot yang malah akan berdampak negatif pada performa renangnya.
- Dietary History
o Tidak lagi mengonsumsi junk food dengan harapan dapat memperbaiki performa
renangnya.
o Mengonsumsi bermacam makanan dan juga minuman olahraga sebagai upaya
mempertahankan berat badan dan kekuatannya serta mencegah dehidrasi.

BMR = (1,53 x 63) + 679 = 1643


SDA= 10% x 1643 = 164,3
BMR + SDA x 1,4 = (1643 + 164,3 + 31,5) x 1,4 = 2574,32
10× 480 ×3
Estimasi Energi Latihan = =2.057,14
7
TEE= 2530,22+2057,14 = 4631,36
Karbohidrat = 10 x 63 = 630 x 4 = 2620 kkal
Protein= 2 x 63= 126 x 4 = 504 kkal

9
1463,36
Lemak= 4631,36 – (2620+504) = = 167
9

 Diagnosa Gizi
 Asupan makan nya sehat karena atlet memilih tidak lagi mengonsumsi junk food
agar performa renang nya membaik.
 Asupan makanan nya kurang beragam karena atlet belum mengetahui bagaimana
cara pengaturan asupan yang sehat termasuk pengaturan makan dan minum sesaat
menjelang pertandingan, saat dan setelah pertandingan.

 Intervensi
Tujuan pemberian makan atlet:
- Memberikan makanan sesuai kebutuhan energi dan zat gizi mikro
- Memperbaiki dan mempertahankan status gizi agar tidak terjadi kurang gizi atau gizi lebih
(kegemukan).
- Membentuk otot dan mencapai tinggi badan optimal.Memelihara kondisi tubuh dan menjaga
kesegaran jasmani

Syarat makanan atlet sebelum pertandingan:


- Tinggi karbohidrat tetapi rendah gula
- Rendah protein dan lemak
- Mengandung paling sedikit tiga gelas air
- Mencegah rasa sakit karena kelaparan selama pertandingan dan
- Mudah dicerna.
Syarat makanan atlet setelah pertandingan :
- Cukup energi
- Tinggi karbohidrat (60 – 70 % ), vitamin dan mineral
- Cukup protein dan rendah lemak
- Banyak cairan

Edukasi:

10
- Peranan gizi dalam olah raga,
- Kebutuhan gizi utama bagi atlet,
- Peranan karbohidrat, lemak, dan protein sebagai sumber energi dalam kegiatan
olahraga.
- Peranan vitamin dan mineral dalam pengaturan tubuh,
- Contoh bahan makanan sumber karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral,
- Prinsip pengaturan makan secara umum bagi atlet renang.

 Monitoring dan Evaluasi


- Asupan makanan sesuai kebutuhan
- Jenis bahan makanan dan frekuensi makan sesuai gizi seimbang

MENYUSUN MENU

Waktu Menu makan Porsi Kkal KH Lemak Protein

07.00 Nasi goreng ayam 2p 495 62,94 18 18,74

Makan pagi

Minuman Smoothie 2p 396 82,29 6,46 6,83


buah
Selingan Kentang goreng 2p 384 49,92 19,68 4,87
pagi

Jus sari buah 2p 100 24 - -


11.00 Nasi merah 2p 429 88,84 3,47 9,98

Makan
siang

Dada ayam 2p 200 - 14 14


panggang
Tumis kangkung 1p 106 4,31 9,4 2,76

Buah naga 2p 101 24,51 0,75 1,55

11
Air putih 1p - - - -

1 Jam Sandwich keju 1p 290 27,85 15,77 9,16


sebelum panggang
berlatih
Telur setengah 2p 150 - 10 14
matang

17.00 Yogurt original 2p 360 74 3 12

Sesaat Milk shake 2p 250 44 12 14


menjelang
berlatih
21.00 Nasi merah 2p 429 88,84 3,47 9,98

Makan
malam

Ikan panggang 2p 200 - 14 14


Capcay 1p 60 8,7 2,33 1,42

Salad buah 2p 108 25 1,63 1,27


Menjelang Susu full cream 2p 300 20 20 14
tidur

Jumlah 4880 670,74 155,14 152,1

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kebugaran jasmani merupakan sebuah tuntutan dalam hidup agar kita sehat dan mampu
menghasilkan sesuatu secara produktif. Sebagai bagian dari program pendidikan jasmani,
pembinaan kebugaran jasmani sangat strategis, karena mendukung kapasitas belajar Atlet secara
menyeluruh, yang sangat diutamakan di tingkat dasar ialah pembinaan kebugaran jasmani yang
terkait dengan kesehatan.Kebugaran jasmani (yang terkait dengan kesehatan) adalah kemampuan
seseorang untuk melakukan tugas fisik yang memerlukan kekuatan, daya tahan dan fleksibilitas.

Pada dasarnya pelatih harus memperhatikan tingkat kesegaran jasmani atlet, yaitu dengan
memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan sehari-hari atlet yang tampak di tempat latihan,
sekaligus mengamati masalah kesehatan pada atlet dengan berkomunikasi secara langsung
(misalnya dengan atlet maupun orang tua atlet) dan menguji sejauh mana tingkat kebugaran
jasmani atlet itu sendiri.Dan mengetahui dan mengontrol asupan nutrisi pada atlet sangatlah
penting.Dan asupan nutrisi yang terpenuhi dapat menghasilkan energi yang cukup yang
diperlukan Atlet saat berlatih maupun bertanding. Diet secara berlebihan dapat juga bisa saja
mengalami penurunan massa otot yang malah akan berdampak negatif pada performa renangnya.dan
karna itu pentingnya makanan atlet harus mengandung zat gizi yang mengandung penghasil energi yang
maksimal.Selain itu makanan juga harus mampu mengganti zat gizi dalam tubuh yang berkurang
akibat digunakan untuk aktifitas olahraga. Makanan yang mengandung zat gizi seimbang

13
tersebut diharapkan mampu meningkatkan kecukupan energi atlet yang tergambar pada status
gizi atlet.

Kebutuhan yang bagus untuk kebutuhanperformanya adalah karbohidrat ;630 protein ; 126
lemak ; 167. Itulah Kebutuhan yang harus terpenuhi oleh atlet renang untuk memenuhi zat gizi
yang kurang dan pola makan menu yang sehat ini.

B. Saran

14
DAFTAR PUSTAKA

15

Anda mungkin juga menyukai