PORTOFOLIO Ke-7
PORTOFOLIO Ke-7
Pengertian disiplin
Kata disiplin berasal dari bahasa latin “disciplina” yang menunjuk kepada belajar dan
mengajar. Kata ini berasosiasi sangat dekat dengan istilah “disiple” yang berarti
mengikuti orang belajar dibawah pengawasan seorang pemimpin. Disiplin merupakan
sesuatu yang berkenaan dengan pengendalian diri seseorang terhadap bentuk-bentuk
aturan.
keuntungan lain dari adanya disiplin adalah para peserta didik belajar hidup dengan
pembiasaan yang baik, positif dan bermanfaat bagi dirinya dan lingkungannnya. Di
sekolah disiplin banyak digunakan untuk mengontrol tingkah laku siswa yang
dikehendaki agar tugas-tugas di sekolah dapat berjalan dengan optimal.
Teknik Pembinaan Disiplin Kelas
Ada tiga macam teknik yang sudah dikenal dalam pembinaan disiplin yaitu
teknik otoriter : Dalam teknik ini disiplin ditegakkan secara kaku. Penerapan
hukuman pada anak bertujuan untuk memperkuat kepatuhan anak akan aturan-aturan
yang telah ditetapkan Bila anak melakukan pelanggaran terhadap aturan tesebut, maka
anak akan dihukum.
Teknik permisif : Teknik permisif ini merupakan lawan dari teknik otoriter. Pada
teknik ini guru memberikan kebebasan kepada anak dalam mengembangkan
perilakunya. Dalam hal ini campur tangan guru yang berlebihan dianggap suatu
hambatan bagi anak dalam menentukan segala tindakannya dalam berperilaku.
Teknik demokratis : pemberian kesempatan pada anak untuk tumbuh dan
berkembang secara wajar. Dasar pemikiran dari teknik ini adalah mengembangkan
kendali tingkah laku sehingga anak mampu melakukan hal yang benar tanpa harus
diawasi dengan ketat. Dalam penerapan teknik ini anak berhak untuk mengeluarkan
pendapat, usul, dan inisitif, namun dalam penentuan keputusan anak akan dibantu
oleh guru.
Prinsip kemanusiaan dan demokrasi berfungsi sebagai petunjuk dan pengecek bagi
para guru dala mengambil kebijakan yang berhubungan dengan disiplin. Oleh karena itu,
pendekatan disiplin yang dilakukan oleh guru harus:
A. Menggambarkan prinsip-prinsip pedagogi dan hubungan kemanusiaan;
B. Mengembangkan dan membentuk profesionalisme personel dan sosial lulusan;
C. Merefleksikan tumbuhnya kepercayaan dan kontrol dari peserta didik;
D. Menumbuhkan kesungguhan berbuat dan berkreasi, baik dikalangan guru dan
peserta didik tanpa ada kecurigaan dan kecemasan;
E. Menghindari perasaan beban berat an rasa terpaksa dikalangan para peserta didik.
Para peserta didik, dengan disiplin diharapkan bersedia untuk tunduk dan
mengikuti peraturan tertentu dan menjauhi larangan tertentu pula. Terciptanya
kesediaan semacam ini harus dipelajari dan harus secara sadar diterima.