Universitas identik sebagai tempat kaum cendekiawan dan inteleksenantiasa
dipercaya oleh publik. Universitas menjadi salah satu wadah pengembangan IPTEK dan menjadi tolak ukur tata perilaku dan etika. Namun kenyataan sekarang ini banyak mahasiswa yang tidak lagi menjunjung tinggi nilai-nilai etika. Mahasiswa memang tidak melakukan korupsi terhadap uang negara, namun mereka melakukan pelanggaran yang diamanahkan padanya.
Fakta menunjukkan bahwa, budaya koruptif kian menggejala dikalangan
mahasiswa, salah satunya adalah menitip absen ketika tidak hadir dalam perkuliahan. Sampai saat ini banyak yang belum tahu bahwa tindakan titip absen merupakan awal terjadinya tindak pidana korupsi. Walaupun sebenarnya hal ini telah ditegaskan oleh Pimpinan KPK, Saut Situmorang yang menyatakan bahwa “sebuah tindak korupsi besar terjadi dimulai dari sesuatu yang sangat kecil. Termasuk kebiasaan titip absen di kalangan mahasiswa "Budaya titip absena dalah pembentuk mental korupsi. Perliaku mahasiswa saat ini, tidak bisa dipungkiri dan harus diakui memang tidak pernah lepas dengan kegiatan titip absen. Perilaku mahasiswa inilah yang jika diteruskan akan menjadi sebuah budaya buruk, kebiasaan buruk yang akan merusak mental, integritas, dan nilai kejujuran. Ketika perilaku tersebut sudah menjadi budaya tentu dampaknya akan seperti bom waktu, saat mahasiswa yang memiliki budaya tersebut lulus dari perguruan tinggi, maka saat itu juga kita bisa melihat koruptor muda pun telah lepas dan mulai berkeliaran di negara ini. Negara ini pun akan menangis, biaya yang dikeluarkan untuk dunia pendidikan yang seharusnya menghasilkan sumber daya manusia yang baik demi kemajuan negara, malah sebaliknya melahirkan tikus-tikus yang kapanpun siap menggerogoti negara ini.