Anda di halaman 1dari 33

TUGAS KELOMPOK

ARSITEKTUR DAN ORGANISASI KOMPUTER


MEMORI EKSTERNAL

Kelompok 8 :

I Wayan Wahyu Bagya Arta (16101327)


I Nyoman Yudi Saputra (16101363)
I Komang Yoga Ari Saputra (16101358)

STIMIK STIKOM INDONESIA


TAHUN AJARAN 2016/2017
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................i

BAB I DISK MAGNETIK ..........................................................................1

1.1 Pengertian Disk Magnetik................................................................1


1.2 Metode Pengalamatan Dalam Magnetic Disk..................................2
1.3 Komponen Pada Magnetic Disk.......................................................3

BAB II RAID ................................................................................................5

2.1 Pengertian RAID..............................................................................5


2.2 TIPE RAID.......................................................................................6
2.3 Konsep dasar RAID..........................................................................6
2.4 Struktur RAID..................................................................................6
2.5 Level – level RAID...........................................................................7

BAB III MEMORI OPTIK .......................................................................13

3.1 Pengertian Memori Optik...............................................................13


3.2 Jenis-jenis Optical Disk..................................................................14

BAB IV PITA MAGNETIK .....................................................................22

4.1 Pengertian Pita Magnetik................................................................22


4.2 Fungsi Pita Magnetik......................................................................22
4.3 Cara Kerja Pita Magnetik...............................................................23
4.4 Macam-Macam Pita Magnetik.......................................................24
4.5 Jenis-jenis Kaset dan Kegunaannya...............................................26
4.6 Keuntungan Pita Magnetik.............................................................30
4.7 Keterbatasan Pita Magnetik............................................................30

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................31

i
BAB I

DISK MAGNETIK

1.1 Pengertian Disk Magnetik

Magnetic Disk adalah piringan bundar yang terbuat dari bahan tertentu


(logam atau plastik) dengan permukaan dilapisi bahan yang dapat di
magnetasi. Mekanisme baca / tulis yang digunakan disebut head yaitu kumparan
pengkonduksi (conducting coil) selama operasi pembacaan dan penulisan, head
bersifat stationer sedangkan piringan bergerak-gerak di bawahnya biasanya yang
menggantung diatas permukaan dan tertahan pada sebuah bantalan udara.

Dalam magnetic disk terdapat dua metode layout data pada disk
yaitu Constant Angular Velocity dan Multiple Soned Recording. Disk diorganisasi
(permukaan dari piringan dibagi) dalam bentuk cincin – cincin konsentris yang
disebut track atau garis yang memisahkan atar track seperti gambar dibawah. tiap
track dipisahkan oleh gap, fungsi gap adalah untuk mencegah atau mengurangi
kesalahan pembacaan atau penulisan yang disebabkan melesetnya head atau
karena interferensi medan magnet. 

Blok-blok data disimpan dalam disk berukuran blok yang disebut


dengan sector. Track biasanya terisi beberapa sector, umumnya 10 hingga 100
sector tiap tracknya, untuk lebih jelas lagi lihat gambar berikut ini :

Gambar 1.1 Blok-blok sector dan track pada Disk.

1
1.2 Metode Pengalamatan Dalam Magnetic Disk

Metode pengalamatan dalam magnetic disk ada dua yaitu metode silinder
dan metode sektor, penjelasannya sebagai berikut :

a) Metode Silinder
Metode silinder merupakan Pengalamatan berdasarkan nomor silinder,
nomor permukaan dan nomor record. Semua track dari disk pack
membentuk suatu silinder. Jadi bila suatu disk pack dengan 200 track per
permukaan, maka mempunyai 200 silinder. Bagian nomor permukaan dari
pengalamatan record menunjukkan permukaan silinder record yang
disimpan. Jika ada 11 piringan maka nomor permukaannya dari 0 – 19 atau
dari 1 – 20. Pengalamatan dari nomor record menunjukkan dimana record
terletak pada track yang ditunjukkan dengan nomor silinder dan nomor
permukaan.

Gambar 1.2 Metode Silinder.

b) Metode Sektor
Metode sektor, Setiap track dari pack dibagi kedalam sektor-sektor.
Setiap sektor adalah storage area untuk banyaknya karakter yang tetap.
Pengalamatan recordnya berdasarkan nomor sektor, nomor track, nomor
permukaan. Nomor sektor yang diberikan oleh disk controller menunjukkan
track mana yang akan diakses dan pengalamatan record terletak pada track
yang mana. Setiap track pada setiap piringan mempunyai kapasitas

2
penyimpanan yang sama meskipun diameter tracknya berlainan.
Keseragaman kapasitas dicapai dengan penyesuaian density yang tepat dari
representasi data untuk setiap ukuran track. Keuntungan lain dari
pendekatan keseragaman kapasitas adalah file dapat ditempatkan pada disk
tanpa merubah lokasi nomor sector (track atau cylinder) pada file.

1.3 Komponen Pada Magnetic Disk

Hard disk terdiri atas beberapa komponen penting. Komponen


utamanya adalah pelat (platter) yang berfungsi sebagai penyimpan data. Pelat ini
adalah suatu cakram padat yang berbentuk bulat datar, kedua sisi permukaannya
dilapisi dengan material khusus sehingga memiliki pola-pola magnetis. Pelat ini
ditempatkan dalam suatu poros yang disebut spindle, penjelasannya sebagai
berikut :

c) Spindle
Hard disk terdiri dari spindle yang menjadi pusat putaran dari keping-
keping cakram magnetik penyimpan data. Spindle ini berputar dengan cepat,
oleh karena itu harus menggunakan high quality bearing.
Dahulu hard disk menggunakan ball bearing namun kini hard disk
sudah menggunakan fluid bearing. Dengan fluid bearing maka gaya friksi
dan tingkat kebisingan dapat diminimalisir. Spindle ini yang menentukan
putaran hard disk. Semakin cepat putaran rpm hard disk maka semakin
cepat transfer datanya.

d) Cakram Magnetik (Magnetic Disk)


Pada cakram magnetik inilah dilakukan penyimpanan data pada hard
disk. Cakram magnetik berbentuk plat tipis dengan bentuk seperti CD-R.
Dalam hard disk terdapat beberapa cakram magnetik. 
Hard disk yang pertama kali dibuat, terdiri dari 50 piringan cakram
magnetik dengan ukuran 0.6 meter dan berputar dengan kecepatan 1.200
rpm. Saat ini kecepatan putaran hard disk sudah mencapai 10.000rpm
dengan transfer data mencapai 3.0 Gbps.

3
e) Read-write Head
Read-write Head adalah pengambil data dari cakram magnetik. Head
ini melayang dengan jarak yang tipis dengan cakram magnetik. Dahulu head
bersentuhan langsung dengan cakram magnetik sehingga mengakibatkan
keausan pada permukaan karena gesekan. Kini antara head dan cakram
magnetik sudah diberi jarak sehingga umur hard disk lebih lama.
Read-write head terbuat bahan yang terus mengalami perkembangan,
mulai dari Ferrite head, MIG (Metal-In-Gap) head, TF (Thin Film) Head,
(Anisotropic) Magnetoresistive (MR/AMR) Heads, GMR (Giant
Magnetoresistive) Heads dan sekarang yang digunakan adalah CMR
(Colossal Magnetoresistive) Heads.

f) Enclosure
Enclosure adalah lapisan luar pembungkus hard disk. Enclosure
berfungsi melindungi semua bagian dalam hard disk agar tidak terkena
debu, kelembaban dan hal lain yang dapat mengakibatkan kerusakan data. 
Dalam enclosure terdapat breath filter yang membuat hard disk tidak
kedap udara, hal ini bertujuan untuk membuang panas yang ada didalam
hard disk karena proses putaran spindle dan pembacaan Read-write head.

g) Interfacing Module
Interfacing modul berupa seperangkat rangkaian elektronik yang
mengendalikan kerja bagian dalam hard disk, memproses data dari head dan
menghasilkan data yang siap dibaca oleh proses selanjutnya. Interfacing
modul yang dahulu banyak dipakai adalah sistem IDE (Integrated Drive
Electronics) dengan sistem ATA yang mempunyai koneksi 40 pin. 
Teknologi terbaru dari interfacing module adalah teknologi Serial
ATA (SATA). Dengan SATA maka satu hard disk ditangani oleh satu bus
tersendiri didalam chipset, sehingga penanganannya menjadi lebih cepat dan
efisien. hard disk SATA sekarang perlahan sudah menggantikan hard disk
ATA yang makin lama mulai hilang dari pasaran.

4
BAB II
RAID (Redundant Array of Inexpensive Disks)

2.1 Pengertian RAID

RAID, singkatan dari Redundant Array of Independent Disksmerujuk


kepada sebuah teknologi di dalam penyimpanan data komputeryang digunakan
untuk mengimplementasikan fitur toleransi kesalahanpada media penyimpanan
komputer ( utamanya adalah hard disk ) dengan menggunakan cara redundansi
( penumpukan ) data, baik itu dengan menggunakan perangkat lunak, maupun
unit perangkat keras RAID terpisah. Kata "RAID" juga memiliki beberapa
singkatan Redundant Array of Inexpensive Disks, Redundant Array of
Independent Drives, dan juga Redundant Array of Inexpensive Drives. Teknologi
ini membagi atau mereplikasi data ke dalam beberapa hard disk terpisah. RAID
didesain untuk meningkatkan keandalan data dan/atau meningkatkan kinerja I/O
dari hard disk.

Sejak pertama kali diperkenalkan, RAID dibagi ke dalam beberapa skema,


yang disebut dengan "RAID Level". Pada awalnya, ada lima buah RAID level
yang pertama kali dikonsepkan, tetapi seiring dengan waktu, level-level tersebut
berevolusi, yakni dengan menggabungkan beberapa level yang berbeda dan juga
mengimplementasikan beberapa level proprietary yang tidak menjadi standar
RAID.

RAID menggabungkan beberapa hard disk fisik ke dalam sebuah unit logis


penyimpanan, dengan menggunakan perangkat lunak atau perangkat keras khusus.
Solusi perangkat keras umumnya didesain untuk mendukung penggunaan
beberapa hard disk secara sekaligus, dan sistem operasi tidak perlu mengetahui
bagaimana cara kerja skema RAID tersebut. Sementara itu, solusi perangkat lunak
umumnya diimplementasikan di dalam level sistem operasi, dan tentu saja
menjadikan beberapa hard disk menjadi sebuah kesatuan logis yang digunakan
untuk melakukan penyimpanan.

5
2.2 Tipe RAID

Ada dua tipe implementasi RAID. Yaitu       :

Software RAID : Semua konfigurasi ditangani oleh sistem operasi/software.


Keuntungan dari RAID software yang sangat murah, karena tidak perlu membeli
perangkat keras tambahan untuk mengelola RAID. Tetapi karena tidak dikelola
oleh hardware sendiri, maka kelemahannya adalah dia butuh sumber daya memori
dan daya CPU tambahan dari komputer.

Hardware RAID : Semua informasi tentang konfigurasi RAID disimpan


dalam interface card dalam bentuk perangkat keras. Keuntungannya adalah
meningkatkan kinerja. Karena semuanya ditangani oleh interface card, sehingga
komputer tidak tidak perlu menggunakan memori atau daya CPU untuk
menjalankan RAID.

2.3  Konsep dasar RAID

Ada beberapa konsep kunci di dalam RAID:

a. mirroring (penyalinan data ke lebih dari satu buah hard disk),


b. striping (pemecahan data ke beberapa hard disk) dan
c. juga koreksi kesalahan, di mana redundansi data disimpan untuk
mengizinkan kesalahan dan masalah untuk dapat dideteksi dan
mungkin dikoreksi (lebih umum disebut sebagai teknik fault
tolerance/toleransi kesalahan).

2.4 Struktur RAID

Raid memiliki 3 struktur antara lain :

a. RAID adalah sekumpulan disk drive yang dianggap sebagai sistem


tunggal disk.
b. Data didistribusikan ke drive fisik array.

6
c. Kapasitas redunant disk digunakan untuk menyimpan informasi
paritas, yang menjamin recoveribility data ketika terjadi masalah atau
kegagalan disk

2.5 Level – level RAID

RAID dapat dibagi menjadi 8 level yang berbeda, yaitu level 0, level 1,
level 2, level 3, level 4, level 5, level 6, level 0+1 dan 1+0. Setiap level tersebut
memiliki kelebihan dan kekurangannya. :  Berikut level – level RAID :

1) RAID level 0
Raid level 0 menggunakan kumpulan disk dengan striping pada
level blok, tanpa redundansi. Jadi hanya menyimpan melakukan striping
blok data ke dalam beberapa disk. Level ini sebenarnya tidak termasuk ke
dalam kelompok RAID karena tidak menggunakan redundansi untuk
peningkatan kinerjanya.

Gambar 2.1 Raid level 0.

2) RAID level 1
RAID level 1 ini merupakan disk mirroring, menduplikat setiap
disk. Cara ini dapat meningkatkan kinerja disk, tetapi jumlah disk yang
dibutuhkan menjadi dua kali lipat, sehingga biayanya menjadi sangat
mahal. Pada level 1 (disk duplexing dan disk mirroring) data pada suatu
partisi hard disk disalin ke sebuah partisi di hard disk yang lain sehingga
bila salah satu rusak , masih tersedia salinannya di partisi mirror.

7
Gambar 2.2 Raid level 1.
3) RAID level 2
RAID level 2 ini merupakan pengorganisasian dengan error-
correcting-code (ECC).Jadi, jika salah satu bit pada data berubah, paritas
berubah dan tidak sesuai dengan paritas bit yang tersimpan. Dengan
demikian, apabila terjadi kegagalan pada salah satu disk, data dapat
dibentuk kembali dengan membaca error-correction bit pada disk lain.

Gambar 2.3 Raid level 2.


4) RAID level 3
RAID level 3 merupakan pengorganisasian dengan paritas bit
interleaved. Pengorganisasian ini hampir sama dengan RAID level 2,
perbedaannya adalah RAID Level 3 ini hanya memerlukan sebuah disk
redundan, berapapun jumlah kumpulan disk-nya. Jadi tidak menggunakan
ECC, melainkan hanya menggunakan sebuah bit paritas untuk sekumpulan
bit yang mempunyai posisi yang sama pada setiap disk yang berisi data.
Selain itu juga menggunakan data striping dan mengakses disk-disk secara
paralel.

8
Gambar 2.4 Raid level 3.

5) RAID level 4
RAID level 4 merupakan pengorganisasian dengan paritas blok
interleaved, yaitu menggunakan striping data pada level blok, menyimpan
sebuah paritas blok pada sebuah disk yang terpisah untuk setiap blok data
pada disk-disk lain yang bersesuaian. Jika sebuah disk gagal, blok paritas
tersebut dapat digunakan untuk membentuk kembali blok-blok data pada
disk yang gagal tadi. Kecepatan transfer untuk membaca data tinggi,
karena setiap disk-disk data dapat diakses secara paralel.

Gambar 2.5 Raid level 4.

6) RAID level 5
RAID level 5 merupakan pengorganisasian dengan paritas blok
interleaved tersebar. Data dan paritas disebar pada semua disk termasuk
sebuah disk tambahan. Pada setiap blok, salah satu dari disk menyimpan
paritas dan disk yang lainnya menyimpan data.Sebuah paritas blok tidak
menyimpan paritas untuk blok data pada disk yang sama, karena

9
kegagalan sebuah disk akan menyebabkan data hilang bersama dengan
paritasnya dan data tersebut tidak dapat diperbaiki. Penyebaran paritas
pada setiap disk ini menghindari penggunaan berlebihan dari sebuah
paritas disk seperti pada RAID level 4.

Gambar 2.6 Raid level 5.

7) RAID level 6
RAID level 6 disebut juga redundansi P+Q, seperti RAID level 5,
tetapi menyimpan informasi redundan tambahan untuk mengantisipasi
kegagalan dari beberapa disk sekaligus. RAID level 6 melakukan dua
perhitungan paritas yang berbeda, kemudian disimpan di dalam blok-blok
yang terpisah pada disk-disk yang berbeda. Keuntungan dari RAID level 6
ini adalah kehandalan data yang sangat tinggi, karena untuk menyebabkan
data hilang, kegagalan harus terjadi pada tiga buah disk dalam interval
rata-rata untuk perbaikan data (Mean Time To Repair atau MTTR).
Kerugiannya yaitu penalti waktu pada saat penulisan data, karena setiap
penulisan yang dilakukan akan mempengaruhi dua buah paritas blok.

10
Gambar 2.7 Raid level 6.

8) RAID level 1+0


Kombinasi lainnya yaitu RAID 1+0, di mana disk-disk di-mirror
secara berpasangan, dan kemudian hasil pasangan mirrornya di-strip.
RAID 1+0 ini mempunyai keuntungan lebih dibandingkan dengan RAID
0+1. Sebagai contoh, jika sebuah disk gagal pada RAID 0+1, seluruh
stripnya tidak dapat diakses, hanya sebagian strip saja yang dapat diakses,
sedangkan pada RAID 1+0, disk yang gagal tersebut tidak dapat diakses,
tetapi pasangan mirror-nya masih dapat diakses, yaitu disk-disk selain dari
disk yang gagal.

Gambar 2.8 Raid level 1 + 0.

11
9) RAID level 0 + 1
RAID level 0+1 ini merupakan kombinasi dari RAID level 0 dan 1.
RAID level 0 memiliki kinerja yang baik, sedangkan RAID level 1
memiliki kehandalan. Namun, dalam kenyataannya kedua hal ini sama
pentingnya. Dalam RAID 0+1, sekumpulan disk di-strip, kemudian strip
tersebut di-mirror ke disk-disk yang lain, menghasilkan strip-strip data
yang sama.

Gambar 2.9 Raid level 0 + 1.

12
BAB III
MEMORI OPTIK

3.1 Pengertian Memori Optik

Media Memori Optik (penyimpanan optik) adalah media penyimpanan data


yang menyimpan data sebagai pola titik-titik yang dapat dibaca dengan
menggunakan cahaya laser. Data yang disimpan dalam medium penyimpanan
optik dibaca dengan memantulkan sinar laser terhadap permukaan medium
penyimpanan data. Bila memang sinar tersebut mengenai titik di mana data
disimpan, maka sinar tersebut akan dipantulkan kembali secara berbeda, untuk
memberitahukan bahwa di sana ada titik yang berisi data.

Ciri-ciri Memori Optik :

a. Menggunakan laser untuk menulis dan membaca data.


b. Dapat digunakan untuk menyimpan data yang volumenya sangat besar.
c. Dapat membaca lebih cepat

Media Penyimpanan optik dibagi menjadi 2 :

1) Phase-change disk
Disk ini dilapisi oleh bahan yang dapat mengkristal(beku) menjadi
crystalline (serpihan-serpihan kristal) atau menjadi amorphous
state(bagian yang tak berbentuk). Bagian crytalline ini lebih transparan,
karenanya tembakan laser yang mengenainya akan lebih terang melintasi
bahan dan memantul dari lapisan pemantul. Drive Phase-change disk ini
menggunakan sinar laser dengan kekuatan yang berbeda. Sinar laser
dengan kekuatan tinggi digunakan melelehkan disknya kedalam
amorphous state, sehingga dapat digunakan untuk menulis data lagi. sinar
laser dengan kekuatan sedang dipakai untuk menghapus data denga cara
melelehkan permukaan disknya dan membekukannya kembali ke dalam
keadaan crytalline, sedangakan sinar laser dengan kekuatan lemah
digunakan untuk membaca data yang telah disimpan.

13
2) Dye-Polimer disk
Dye-polimer merekam data dengan membuat bump(gelombang)
disk dilapisi dengan bahan yang dapat enyerap sinar laser. sinar laser ini
membakar spot hingga spot ini memuai dan membentuk
bump(gelombang). bump ini dapat dihilangakan atau didatarkan kembali
dengan cara dipanasi lagi dengan sinar laser.
Titik-titik tersebut dapat dibuat dengan menggunakan sinar laser
pula, untuk semua media penyimpanan optik yang mampu ditulisi, seperti
halnya Compact Disk Recordable (CD-R). Sinar ini umumnya
menggunakan daya yang tinggi agar dapat memberikan titik-titik data
dalam medium yang hendak ditulisi. Orang-orang menyebut proses ini
sebagai proses “burning”, karena memang kita sedang “membakar”
medium dengan laser.
Medium penyimpanan optik biasanya berbentuk cakram, sehingga
banyak berbentuk piringan. Berikut ini adalah beberapa media
penyimpanan optik:
a) Compact Disk (CD)
b) Digital Versatile Disk (DVD)
c) BluRay Disk (BDD)
d) High Density Digital Versatile Disk (HD-DVD).

3.2 Jenis-jenis Optical Disk

Ada beberapa Jenis Optical disk saat ini, dimulai dari CD, DVD, Blu Ray,
hingga saat ini ada yang terbaru dari optical disk yaitu FM DISK. Berikut
penjelasan jenis-jenis Optical Disk.

1. CD (Compact Disc atau Laser Optic Disc)


CD merupakan jenis piringan optic yang pertama kali muncul.
Pembacaan dan penulisan data pada piringan melalui laser. CD berbentuk
lingkaran dengan diameter 120 mm serta memiliki libang ditengahnya

14
yang berdiameter 15 mm. kapasitas penyimpanan CD dapat mencapai 870
Mb yang dapat menyimpan data hingga 99 menit.

Gambar 3.1 CD (Compact Disc atau Laser Optic Disc)

Contohnya :
a. CD-Rom (Compact Disk read only memory) adalah jenis
piringan optic yang mempunyai sifat hanya bisa dibaca.
Kapasitas sebuah CD Rom yang berukuran 4,72 inch dapat
menampung hingga 640 Mb atau kira-kira 300.000 halamat text.
b. CD-R (CD Recordable) merupakan jenis CD yang dapat
menyimpan data seperti halnya disket, namun isinya tidak dapat
diubah lagi.
c. CD-RW (CD Writetable) merupakan jenis CD yang dapat
menyimpan data namun isinya dapat dihapus dan dapat diganti
dengan data yang baru.

2. DVD (Digital Video Disc / Digital Versatile Disc)


DVD adalah merupakan pengembangan dari CD. DVD memiliki
kapasitas yang jauh lebih besar dari pada CD biasa, yaitu sekitar 4,7 – 17
GB. Kemampuan DVD dapat dilihat dari jenisnya, yaitu :
a. Single-side, single layer kapasitas 4,7 GB
b. Double-side, single layer kapasitas 8,5 GB
c. Single-sided, double layer kapasitas 9,4 GB
d. Double-sided, double layer kapasitas 17 GB

15
Gambar 3.2 DVD (Digital Video Disc / Digital Versatile Disc)

3. Blu Ray
Teknologi Blu-ray adalah merupakan format disc optic, yang
merupakan perkembangan dari CD dan DVD. Keunggulan dari blu-ray
yaitu pada kapasitas lapisan-sided Blu-ray disc, dimana lebih besar 35 kali
dari CD dan lebih besar lima kali dari DVD. Kapasitas Blu-Ray disc dual
layer memiliki kemampuan menyimpan data sampai dengan 50 Gb per
keping.
Selain itu, spesifikasi Blu-ray dalam kecepatan membaca tiga kali
lipat lebih cepat dibandingkan DVD. Ini mengarah ke video kualitas tinggi
dan audio jernih, Khusus yang penting dalam applikasi HDTV.

Gambar 3.3 Blu Ray

16
Teknologi Multi-layering telah disesuaikan dengan kemampuan
double Blu-ray disc dalam aplikasi standar, dan ada versi eksperimental
ditampilkan sampai dengan sepuluh kali lipat peningkatan dalam ruang
penyimpanan. Manfaat tambahan Blu-ray player melalui pemutar DVD
termasuk Internet konektivitas untuk men-download subtitles dan update
fitur built-in Java virtual machine.
Blu-ray disc menggunakan ultra-short dengan panjang gelombang
laser 405 nanometer, dimana lebih kecil dari pada DVD yang mencapai
650 nanometer. Dengan begitu, maka bisa menyorot objek dengan presisi
lebih tinggi. Hasilnya, data bisa diikat dengan lebih ketat dan disimpan di
ruang yang lebih kecil. Inilah yang membuat BD mampu menyimpan lebih
banyak data meskipun ukuran disknya sama dengan CD atau DVD.
Blu-ray disc juga memiliki lapisan permukaan yang lebih tipis
hanya 0,1mm dibandingkan HD-DVD yang tebalnya 0,6mm. Dengan
begitu, laser bisa menembakkan data dengan lebih fokus. Untuk read atau
write, kecepatan minimal Blu-ray adalah 1x atau sekitar 36Mbps, jauh dari
DVD yang kecepatannya hanya 10Mbps. Dan kabarnya, kecepatan
tersebut masih akan digeber hingga 8x atau 288Mbps.

4. Fluorescent Multilayer DISK(FM DISK)


Fluorescent Multilayer Disc (FM Disc) adalah jenis optical disk
yang mampu menampung sampai 140 GB data sekaligus, dengan
kecepatan baca data sampai 1 GB per detik.

Gambar 3.4 Fluorescent Multilayer DISK(FM DISK)

17
FM Disc berbeda dengan kepingan yang beredar saat ini.
Warnanya tidak keperakan atau keemasan, melainkan bening seperti
sebuah plastik transparan biasa.
Salah satu keistimewaan adalah banyaknya layer yang ada dalam
setiap kepingan. Masing-masing kepingan memang memiliki lebih dari
satu layer atau lapisan. Bahkan lebih dari 10 lapisan sekaligus. Tepatnya
adalah 12 lapisan pada FM Disc yang dikembangkan pada tahap awal.
Banyak sekali aplikasi yang spat menggunakan teknologi ini.
Pertama untuk menyimpan data hiburan seperti Game, Musik, Film dan
tentunya untuk menyimpan data keperjaan. 1 keping FM Disc bisa
menmapung lebih dari 10 film DVD.
Sebagai ruang Back-up, sangat cocok karena kapasitasnya yang
sangat besar. Dengan FM Disc kekhawatiran rusak-nya media back-up
dapat diminalisasi walaupun tergores lapisan luarnya.

Jenis FMD Ada tiga jenis FM teknologi yang telah selesai dikembangkan:
1. FM Disc ROM
Ini adalah jenis pertama yang akan = diperkenalkan. FM
Disc ROM nantinya akan banyak digunakan untuk kepentingan
produksi, baik film maupun pernati lunak. Dengan kapasitas yang
besar kualitas film dapat lebih baik. Karena ini berarti film akan
mengalami lebih sedikit proses kompesi. Sama halnya dengan
audio.
Sedangkan untuk peranti lunak, kehadirannya akan sangat
berpengaruh khussnya untuk peranti lunak seperti game dan peranti
lunak pendidikan yang umumnya membuat banyak informasi.
2. FM Disc WORM (Write Once Read Many)
FM Disc WORM disebut juga Rewritable FM Disc adalah
kepingan yang dapat diisi sendiri. Kepingan inilah yang nantinya
dipergunakan sebagai media back-up.
Cara penulisannya hampir sama dengan menulis pada
rewritable CD, hanya saja ada sedikit perbedaan pada penambahan

18
material fluorescent. Ada dua metode penulisan yang digunakan
masing-masing terletak pada perbedaan penambahan element
fluorescent-nya.
Denga metode pertama atau yang dikenal dengan metode
thermal, material fluorescent diaplikasikan dari awal. Sedangkan
pada metode kedua yang chemical, material fluorescent diaplikasin
pada tahap lanjut.
3. FM Card atau Clear Card
FM Card sebenarnya adalah sebuah FM Disc yang dilapisi
bagian luar berbentuk kartu kecil. Kepingan yang ada didalam
Clear Card adalah kepingan dengan diameter 50 mm, atau 5 cm.
Model pertama yang dikembangkan adalah dengan 20 lapisan data
– 10 GB data serta memiliki densitas recording sebesar 400
Mbytes/cm2.

5. Laser Disk (LD) atau cakram laser.


Cakram laser (LD) adalah sebuah piringan optical yang digunakan
untuk menyimpan video dan film, dan merupakan media penyimpan data
pada cakram optic komersial pertama. Cakram laser awalnya dinamakan
Discovision pada tahun 1978, teknologinya dilisensikan dan dijual dengan
nama Reflective Optical Video disc, laser Video disk, Laser vision,
discovision, dan MCA discovision sampai akhirnya pioneer electronis
memiliki sebagian format ini dan akhirnya dinamai Laser Disc pada
pertengahan dan akhir 1980-an.

6. Foto CD
Foto CD adalah sebuah system yang dirancang oleh Kodak untuk
mendigitalkan dan menyimpan foto dalam CD. Diluncurkan pada 1992,
cakram dirancang untuk menyimpan hampir 100 gambar berkualitas
tinggi, scan sidik jari dan slide dengan menggunakan pengkodean
eksklusif khusus. Foto CD disc didefinisikan dalam buku beige dan sesuai
dengan CD-ROM XACD-I dan spesifikasi bridge juga. Dimaksudkan

19
untuk bermain di CD-I pemain, foto pemutar CD (Apple Power CD
misalnya), dan computer manapun dengan software yang sesuai.

7. CD teks
CD-teks atau dikenal juga dengan Red Book Compact disc
merupakan spesifikasi standar untuk CD audio. Hal ini memungkinkan
untuk penyimpanan informasi tambahan (misalnya, nama album, nama
lagu, dan artis) pada CD audio standar-compliant. Informasi ini disimpan
baik dalam daerah lead-indari CD, dimana terdapat sekitar lima kilo byte
ruang yang tersedia, ataupun disub-kanal untuk RW pada disk, yang dapat
menyimpan sekitar 31 megabyte. Area terakhir ini tidak digunakan oleh
red book.

8. DVD-RDL
DVD+RDL(DL singkatan dari double layer) juga disebut
DVD+R9, adalah turunan dari format DVD+R, diciptakan oleh DVD+Rw
alliance. Secara umum, DVD bisa dapat menyimpan data sebesar 4,7
Gigabit. Penggunaanya didemonstrasikan pertama  kali pada bulan
Oktober 2003. DVD+RDL disc mempekerjakan dua lapisan
recordabledye, yang masing-masing mampu menyimpan hampir 4,7Gb
dari disk single-layer, hampir dua kali lipat kapasitas total disk 8,55 GB
(7,99 GiB).

9. DVD-RW
DVD-RW adalah cakram optic yang dapat ditulis kembali dan
memiliki kapasitas sama dengan DVD-R, biasanya 4,7 GB. Format ini
dikembangkan oleh pioneer pada November 1999 dan telah disetujui oleh
DVD forum. Keuntungan utama DVD-R adalah kemampuan menghapus
dan menulis kembali sebuah cakram DVD-RW. Menurut pioneer cakram
DVD-RW dapat ditulis sekitar 1000 kali, sebanding dengan standar CD-
RW. Cakram DVD-RW biasanya digunakan untuk tujuan backup,
kumpulan berkas atau home DVD video record. Keuntungan lain adalah

20
bila ada kesalahan menulis, cakram masih dapat digunakan dengancara
menghapus data yang salah tersebut.

10. DVD+RW
DVD+RW adalah format rewritable untuk DVD dan dapat
menyimpan data sampai 4,7 GB. DVD+RW diciptakan oleh DVD+RW
allince, sebuah konsorsium industry dan produsen disk drive. Dari sisi
bisnis format DVD+RW yang diciptakan terutama untuk menghindari
pembayaran royalty kepada DVD forum yang menciptakan format DVD-
RW. Selain itu DVD+RW mendukung metode penulisan yang disebut
lossless linking yang membuatnya cocok untuk akses acak (random
access) dan meningkatkan kompatibilitas dengan pemutar DVD.

11. DVD-RAMDVD-RAM
DVD-RAMDVD-RAM (DVD-Random Access Memory) adalah
disk khusus yang diperkenalkan pada tahun 1996 oleh forum DVD, yang
dikhususkan untuk media DVD-RAM RW dan DVD write yang tepat.
DVD-RAM digunakan dalam computer serta cam corder dan perekam
video pribadi sejak tahun 1998.

12. BD-R dan BD-RE(Blu-ray Disc Recordable)


BD-R dan BD-RE  adalah format Blue Ray Disk (BD) yang dapat
direkam dengan perekam optik.  BD-R disc ditulis satu kali, sedangkan
BD-RE bisa dihapus dan direkam berulang kali. Kapasitas disk adalah 25
GB (2,31 GiB) untuk cakram single layer dan 50 GB (46,61 GiB) untuk
lapisan cakram ganda.

13. UniversalMediaDisk
Universal Media Disc (UMD) adalah sebuah media cakram optic
yang dikembangkan oleh Sony untuk penggunaan Play Station Portable.
UMD ini bisa menyimpan data sampai sebesar 1.8 GB (gigabyte),
termasuk permainan video, film, music atau kombinasinya.

21
BAB IV
PITA MAGNETIK

4.1 Pengertian Pita Magnetik


Merupakan penyimpan sekunder dengan pengaksesan secara sequential dan
biasanya digunakan untuk komputer jenis mini atau mainframe. Media
penyimpanan pita magnetik (magnetic tape) terbuat dari bahan magnetik yang
dilapiskan pada plastik tipis, seperti pita pada kaset. Pada proses penyimpanan
atau pembacaan data, kepala pita (tape head) harus menyentuh media, sehingga
dapat mempercepat keausan pita.

Gambar 4.1 Pita Magnetik.

4.2 Fungsi Pita Magnetik


a. untuk media penyimpanan
b. untuk alat input/output
c. untuk merekam audio, video atau sinyal
d. Sebagai medium penyimpanan historis
e. Sebagai File Back up dari File Master yang tertulis pada DASD
f. Sebagai medium input misal pada cash register di toko eceran untuk
mencatat data saat penjualan terjadi
g. Sebagai medium komunikasi yang dapat dikirimkan melalui pos

22
4.3 Cara Kerja Pita Magnetik
Untuk merekam kaset, langkah pertama adalah penghapusan rekaman
sudah ada sebelumnya.. Untuk mencapai hal ini, bias osilator menghasilkan
arus yang digunakan untuk memberi makan menghapus kepala ini
menghapus setiap magnet yang mungkin sudah hadir dalam rekaman.
Langkah berikutnya tergantung pada apakah mesin adalah perekam
stereo atau mono.. Mono Sebuah perekam akan mencatat dengan dua lagu,
satu untuk setiap sisi dari tape recorder stereo A menggunakan empat lagu,
satu untuk setiap saluran di setiap sisi. Pencatatan dan kepala pemutaran
ditempatkan sedemikian rupa sehingga satu sisi menggunakan trek pertama
dan ketiga, sedangkan dua sisi dan keempat menggunakan trek kedua (lihat
ilustrasi di bawah). Dengan cara ini, ketika rekaman itu diserahkan kepada
pihak lain, sebaliknya dua trek yang digunakan untuk merekam dan
playback.

Gambar 4.2 Cara Kerja Perekam Mono.

Proses rekaman relatif sederhana.. Suara atau musik dimasukkan ke


dalam mikrofon, yang kemudian diubah menjadi listrik saat ini dan
diperkuat sebagai disc dengan rekaman sinyal tersebut kemudian
dimasukkan ke dalam sebuah elektromagnet yang disebut kepala rekaman.
Memvariasikan arus listrik yang menghasilkan berbagai derajat dan pola-
pola magnet dalam rekaman itu. Playback justru sebaliknya. Rekaman itu.
magnetisme, karena melewati pemutaran kepala, listrik menginduksi arus di

23
elektromagnet sinyal ini kemudian diperkuat dan direproduksi melalui
speaker. Lihat ilustrasi di bawah untuk penjelasan dari proses.

Gambar 4.3 Cara Kerja Perekam Stereo

Adalah penting untuk menyadari bahwa menempatkan sebuah magnet


dekat dengan tape akan menyebabkan penghapusan.

4.4 Macam-Macam Pita Magnetik


a. Reel Tape
merupakan bentuk magnetic tape tertua bentuk magnet
rekaman audio rekaman di mana media rekaman diadakan pada
reel,. Alat ini mempunyai ukuran lebar 0,5 inchi dan panjangnya
mencapai 2400 feet. biasanya pula mempunyai density atau tingkat
kerapatan hingga 6250 bit per inchi. setiap reel pita magnetic
terdapat dua daerah yang tidak digunakan untuk merekam data
yang disebut dengan leader.

Gambar 4.2 Reel Tape.

24
b. Tape Catridge
(Pita Video/Kaset Video) : tape catridge berbentuk seperti
kaset video atau kaset handycam atau bahkan ada yang seperti
kaset audio yang banyak ditemui di pasaran. Tape Catridge terdiri
dari berbagai macam format, baik dalam format analog maupun
digital. Format analog misalnya VHS, S-VHS ataupun format
berkualitas broadcast, yaitu : Betacam, Format digital dapat dalam
MiniDV, DVC-Pro,DVCAM, HDCAM, Hi8, DVHS, atau format
digital untuk kualitas broadcast Betacam Digital

Gambar 4.3 Tape Catridge

4.5 Jenis-jenis Kaset dan Kegunaannya

Secara Garis Besar, Cassette Tape (Pita Kaset) dibagi menjadi 3 bagian :
1. Kaset Komputer (Binary Cassette)
Berfungsi untuk menyimpan data komputer dengan sistem binary
digit. Alat Pemutar dan Penyimpan data berupa perangkat komputer.
Macam-macam Tape (pita) Komputer :
a. Catridge Tape atau disebut streaming tape

25
Dirancang untuk menyimpan hasil backup suatu file di
disk. Banyak digunakan untuk komputer mini. Alat untuk
membaca dan merekam data di cartridge tape adalah cartridge
tape unit, yang biasanya terdapat hard disk dan disk drive di
dalamnya.

Gambar 4.6 Catridge Tape.


b. Cassette Tape.
Banyak digunakan di komputer mikro, untuk merekam
lagu. Teknik untuk mewakili bilangan binari di cassette tape
adalah FSK (Frequency Shift Keying).

Gambar 4.7 Cassette Tape.


c. Mini-Kaset, 
Sering minicassette tertulis, adalah sebuah format kaset
diperkenalkan oleh Philips pada tahun 1962. Hal ini digunakan
terutama di dikte mesin dan juga digunakan sebagai penyimpanan
data untuk P2000 Philips komputer rumah.
Sebuah versi lebih kecil dari Mini-Kaset itu kemudian
diperkenalkan yang dapat digunakan dalam pemutar standar

26
menggunakan adaptor, namun ini tidak menjadi meluas.  Sebuah
kaset format yang sama (tapi tidak kompatibel) sangat ini
diproduksi oleh Hewlett Packard dan Verbatim (yang HP82176A
Mini Data Kaset) untuk penyimpanan data pada tape drive
HP82161A mereka, sama seperti mini-Kaset, tidak menggunakan
sebuah penggulung.

Gambar 4.8 Mini-Kaset,


2. Kaset Audio (Audio Cassette)
Berfungsi untuk Menyimpan lagu/musik dengan format Binary
Digit menggunakan sistem Frequency Shift Keying. Alat Pemutar dan
Perekam lagu/data informasi berupa Tape Recorder.
Macam-macam Kaset Audio :
a. Cassette Tape,
Selain digunakan dari Komputer, Casstte tape juga dapat
diputar dan direkam melalui tape recorder. Memiliki ukuran
panjang 4 inch dengan lebar 2.5 inch.

Gambar 4.9 Cassette Tape

b. RCA Victor pita cartridge


Adalah format pita magnetik yang dirancang untuk
menawarkan stereo seperempat inci -to-reel tape reel dalam
format yang lebih nyaman untuk kebutuhan rumahan.Itu
diperkenalkan pada tahun 1958, setelah empat tahun

27
pembangunan, pada saat yang sama dengan stereoponis piringan
hitam .

Gambar 4.10 RCA Victor pita cartridge.

c. Elcaset
Adalah singkat audio format yang dibuat oleh Sony pada
tahun 1976, membangun ide diperkenalkan 20 tahun sebelumnya
di cartridge tape RCA . Kaset itu sendiri tampak sangat mirip
dengan kaset standar, hanya lebih besar-sekitar dua kali ukuran.

Gambar 4.11 Elcaset.


d. Kaset tunggal
(CS, juga dikenal dengan merek dagang “Cassingle” atau
dikapitalisasi sebagai merek dagang “Kaset Single”) adalah
sebuah musik tunggal dalam bentuk Kaset Compact .

3. Kaset Audio Video (Audio Video Cassette)


Berfungsi untuk Menyimpan video/gambar bergerak dengan
format DCC (Digital Compact Cassette) yang dikembangkan dari
format Audio Binary Digit. Alat Pemutar dan Perekam Video/gambar
bergerak berupa Video Cassette Recorder.

28
Macam-macam Kaset Video :
a. Kaset mini,
juga dikenal sebagai MiniDV atau ukuran kaset S, telah
dirancang untuk digunakan amatir, tetapi telah menjadi diterima
di produksi profesional juga. MiniDV kaset digunakan untuk
merekam awal DV, DVCAM serta HDV .
b. Ukuran kaset M
Digunakan dalam peralatan Panasonic profesional dan
sering disebut kaset DVCPRO. perekam video kaset Panasonic
yang menerima media dapat memainkan kembali dari dan
merekam ke kaset menengah di berbagai rasa format DVCPRO,
mereka juga akan memainkan kaset kecil berisi DV atau
perekaman DVCAM, melalui adaptor.
c. Ukuran kaset-L
Diterima oleh sebagian besar DV tape recorder standalone
dan digunakan dalam banyak bahu-mount camcorder. cassette
ukuran L bisa digunakan pada kedua Sony dan peralatan
Panasonic, bagaimanapun, mereka sering disebut kaset
DVCAM.Sony deck lama tidak akan bisa memutar  kaset besar
dengan rekaman DVCPRO, tetapi model baru bisa.

Gambar 4.12 Ukuran Kaset Mini,M dan L

4.6 Keuntungan Pita Magnetik


a. Panjang tidak terbatas
b. data tinggi
c. Volume penyimpanan datanya besar dan harganya murah
d. Kecepatan transfer data tinggi.

29
e. Sangat efisiensi bila semua atau kebanyakan record dari sebuah tape
file memerlukan pemrosesan seluruhnya

4.7 Keterbatasan Pita Magnetik


a. Akses langsung terhadap record lambat
b. Masalah lingkungan
c. Memerlukan penafsiran terhadap mesin
d. Proses harus sequential

30
DAFTAR PUSTAKA

http://mata-cyber.co.id/definisi-contoh-penjelasan-lengkap-tentang-magnetic-
disk.html
http://www.aksell17.com/pengertian-dan-penjelasan-raid-beserta_13.html
https://damrayania2.wordpress.com/2013/10/29/memori-optik/
http://dadan-kun.blogspot.co.id/2015/07/media-penyimpanan-pita-magnetik.html
http://dokumen.tips/documents/prinsip-rekam-magnetikdocx-1.html

31

Anda mungkin juga menyukai