Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Magnet berasal dari daerah peradaban kuno yaitu Magnesia. Di daerah tersebut ditemukan
batu-batu yang dapat menarik logam dan batu sejenisnya sehingga dinamakan magnet.
Magnet adalah suatu objek yang mempunyai suatu medan magnet. Kata magnet (magnit)
berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian. Magnesia adalah
nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini bernama Manisa (sekarang berada
di wilayah Turki) di mana terkandung batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di
wilayah tersebut. Medan magnet adalah suatu medan yang dibentuk dengan menggerakan
muatan listrik (arus listrik) yang menyebabkan munculnya gaya di muatan listrik yang
bergerak lainnya. (Putaran mekanika kuantum dari satu partikel membentuk medan magnet
dan putaran itu dipengaruhi oleh dirinya sendiri seperti arus listrik; inilah yang menyebabkan
medan magnet dari ferromagnet "permanen").
Induksi Magnet adalah kuat medan magnet akibat adanya arus listrik yang mengalir dalam
konduktor. Adanya kuat medan magnetik di sekitar konduktor berarus listrik diselidiki
pertama kali oleh Hans Christian (Denmark, 1774 – 1851). Jika jarum kompas diletakkan
sejajar dengan konduktor, maka konduktor itu akan dialiri arus listrik. Gaya Lorentz adalah
gaya (dalam bidang fisika) yang ditimbulkan oleh muatan listrik yang bergerak atau oleh arus
listrik yang berada dalam suatu medan magnet B. Fluks magnetik (sering disimbolkan Φm),
adalah ukuran atau jumlah medan magnet B yang melewati luas penampang tertentu,
misalnya kumparan kawat (hal ini sering pula disebut "kerapatan medan magnet").
Dalam makalah ini,kami akan membahas dua hal yang berkaitan dengan medan magnet,
yaitu induksi magnet serta Gaya Lorentz dan Fluks Magnetik.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.2 Apakah yang dimaksud dengan gaya lorentz dan fluks magnetik?
1.3.2 Mengetahui apa yang dimaksud dengan gaya lorentz dan fluks magnetik
BAB II
PEMBAHASAN
Magnet atau magnit adalah suatu objek yang mempunyai suatu medan magnet. Kata
magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian.
Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini bernama
Manisa (sekarang berada di wilayah Turki) di mana terkandung batu magnet yang
ditemukan sejak zaman dulu di wilayah tersebut.
Pada saat ini, suatu magnet adalah suatu materi yang mempunyai suatu medan magnet.
Materi tersebut bisa dalam berwujud magnet tetap atau magnet tidak tetap. Magnet yang
sekarang ini ada hampir semuanya adalah magnet buatan.
Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north/ N) dan kutub selatan
(south/S). Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan magnet kecil tersebut akan
tetap memiliki dua kutub.
Magnet dapat menarik benda lain. Beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat dari yang
lain, yaitu bahan logam. Namun tidak semua logam mempunyai daya tarik yang sama
terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi yang mempunyai daya tarik
yang tinggi oleh magnet. Sedangkan oksigen cair adalah contoh materi yang mempunyai
daya tarik yang rendah oleh magnet.
Satuan intensitas magnet pada Satuan Internasional (SI) adalah Tesla dan SI untuk total
fluks magnetik adalah weber (Wb). 1 weber/m2 = 1 tesla.
dari Medan magnet, dalam ilmu Fisika, adalah suatu medan yang dibentuk dengan
menggerakan muatan listrik (arus listrik) yang menyebabkan munculnya gaya di muatan
listrik yang bergerak lainnya. Putaran mekanika kuantum dari satu partikel membentuk
medan magnet dan putaran itu dipengaruhi oleh dirinya sendiri seperti arus listrik; inilah yang
menyebabkan medan magnet dari ferromagnet "permanen". Sebuah medan magnet adalah
medan vektor: yaitu berhubungan dengan setiap titik dalam ruang vektor yang dapat berubah
menurut waktu. Arah medan ini adalah seimbang dengan arah jarum kompas yang diletakkan
di dalam medan tersebut.
Dalam bab Medan Magnetik mempelajari dua subbab, yaitu Induksi Magnet dan Gaya
Lorentz dan Fluks Magnetik.
Induksi Magnet adalah kuat medan magnet akibat adanya arus listrik yang mengalir
dalam konduktor. Adanya kuat medan magnetik di sekitar konduktor berarus listrik
diselidiki pertama kali oleh Hans Christian (Denmark, 1774 – 1851). Jika jarum kompas
diletakkan sejajar dengan konduktor, maka konduktor itu akan dialiri arus listrik. Bila
arah arus dibalik, maka penyimpangannya juga berbalik.
Dalam materi Induksi Magnet terdapat dua hukum, yaitu Hukum Biot-Savart dan Hukum
Ampere.
Hukum Biot-Savart berbunyi “gaya yang dilakukan oleh suatu muatan pada titik lainnya
bekerja sepanjang garis yang menghubungkan kedua muatan tesebut. Besarnya gaya
berbanding terbalik kuadrat jaarak keduanya, berbanding lurus dengan perkalian kedua
muatan”.
Hukum Biot-Savart dapat dipelajari dengan memahami konsep induksi magnet pada
kawat (penghantar) berarus pada kondisi lurus dan melingkar.
Besar induksi magnet pada kawat lurus berarus dengan panjang tertentu
dituliskan dalam persamaan berikut.
Sementara itu, jika kawat lurus berarus memiliki panjang tak terhingga,
persamaan induksi magnet menjadu seperti berikut.
B = µ0I(cos α + cos ß)
= µ0I/4πa (2)
= µ0I/2πa
Keterangan:
a = jarak suatu titik ke kawat berarus listrik (meter)
B. Induksi Magnet di Penghantar Melingkar Berarus
Medan magnet oleh kawat melingkar di sebuah titik yang memiliki jarak tertentu
terhadap pusat lingkaran dirumuskan sebagai berikut.
B =µ0Ia2/2(x2+a2)3/2
Atau
B = µ0Ia2/4r3
Keterangan:
B = kuat medan magnet (tesla)
a = jari-jari lingkaran penghantar (meter)
x = jarak pusat lingkaran dengan titik (meter)
r = √ x 2 + a2
Sementara itu, kuat medan magnet di pusat lingkaran dituliskan dalam
persamaan berikut.
B = µ0I/2a
Adapun jika lingkaran memiliki sejumlah N lilitan akan berlaku persamaan
berikut.
B = N µ0I/2a
2.2.2 Hukum Ampere
Hukum Ampere berbunyi, “untuk semua bentuk lintasan tertutup yang mengelilingi
penghantar berarus I di dalam vakum, medan magnet yang ditimbulkan akan berlaku
B =ʃ B dl cos ϴ= µ0 I dengan dl sebagai elemen panjang dari lintasan tertutup , q
sebagai sudut antara arah induksi magnet B dengan elemen lintasan dl,dan l sebagai
total kuat arus yang dilingkupi oleh lintasan tertutup”,
Hukum Ampere dapat digunakan untuk menentukan besar induksi magnetik di
sumbu toroid dan induksi magnet di pusat maupun ujung solenoid .
Jika kuat arus I dan induksi magnetik B membentuk sudut 90° terhadap arah arus
serta panjang kawat lurus yang panjangnya L,besar gaya Lorentz adalah:
Jika kawat penghantar arus membentuk sudut antara arah arus dan arah medan
magnetik, gaya lorentz dirumuskan sebagai berikut.
a.Gaya Pada Muatan yang Bergerak dalam Medan Magnet
Jika muatan sebesar q bergerak dengan kecepatan v dalam sebuah medan magnet
homogen(B) dengan arah v tegak lurus terhadap arah B,Gaya yang bekerja pada
muatan tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut .
Fl = B q v
Jika arah v dan arah B membentuk sudut ...., persamaan diatas menjadi;
Fl = B q v sin ...
Keterangan:
q = muatan listrik (C)
v = kecepatan gerak muatan listrik (m/s)
Muatan yang bergerak tegak lurus medan magnetik mengalami gaya Lorentz yang
selalu tegak lurus terhadap kecepatan,Gaya ini hanya mengubah arah gerak
muatan,tidak mengubah besar kecepatan.Gaya Lorentz (FL) berfungsi sebagai gaya
sentripetal(Fsp) sehingga geraknya merupakan gerak melingkar
beraturan.Persamaannya menjadi:
Fsp.....
Dengan demikian, persamaannya menjadi :
Fl = Fsp atau......
Jadi, jari-jari