Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Magnet berasal dari daerah peradaban kuno yaitu Magnesia. Di daerah tersebut ditemukan
batu-batu yang dapat menarik logam dan batu sejenisnya sehingga dinamakan magnet.
Magnet adalah suatu objek yang mempunyai suatu medan magnet. Kata magnet (magnit)
berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian. Magnesia adalah
nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini bernama Manisa (sekarang berada
di wilayah Turki) di mana terkandung batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di
wilayah tersebut. Medan magnet adalah suatu medan yang dibentuk dengan menggerakan
muatan listrik (arus listrik) yang menyebabkan munculnya gaya di muatan listrik yang
bergerak lainnya. (Putaran mekanika kuantum dari satu partikel membentuk medan magnet
dan putaran itu dipengaruhi oleh dirinya sendiri seperti arus listrik; inilah yang menyebabkan
medan magnet dari ferromagnet "permanen").

Induksi Magnet adalah kuat medan magnet akibat adanya arus listrik yang mengalir dalam
konduktor. Adanya kuat medan magnetik di sekitar konduktor berarus listrik diselidiki
pertama kali oleh Hans Christian (Denmark, 1774 – 1851). Jika jarum kompas diletakkan
sejajar dengan konduktor, maka konduktor itu akan dialiri arus listrik. Gaya Lorentz adalah
gaya (dalam bidang fisika) yang ditimbulkan oleh muatan listrik yang bergerak atau oleh arus
listrik yang berada dalam suatu medan magnet B. Fluks magnetik (sering disimbolkan Φm),
adalah ukuran atau jumlah medan magnet B yang melewati luas penampang tertentu,
misalnya kumparan kawat (hal ini sering pula disebut "kerapatan medan magnet").

Dalam makalah ini,kami akan membahas dua hal yang berkaitan dengan medan magnet,
yaitu induksi magnet serta Gaya Lorentz dan Fluks Magnetik.
1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 apakah yang dimaksud dengan induksi magnet?

1.2.2 Apakah yang dimaksud dengan gaya lorentz dan fluks magnetik?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 mengetahui apa yang dimaksud dengan induksi magnet.

1.3.2 Mengetahui apa yang dimaksud dengan gaya lorentz dan fluks magnetik

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Medan Magnet

Magnet atau magnit adalah suatu objek yang mempunyai suatu medan magnet. Kata
magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian.
Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini bernama
Manisa (sekarang berada di wilayah Turki) di mana terkandung batu magnet yang
ditemukan sejak zaman dulu di wilayah tersebut.

Pada saat ini, suatu magnet adalah suatu materi yang mempunyai suatu medan magnet.
Materi tersebut bisa dalam berwujud magnet tetap atau magnet tidak tetap. Magnet yang
sekarang ini ada hampir semuanya adalah magnet buatan.
Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north/ N) dan kutub selatan
(south/S). Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan magnet kecil tersebut akan
tetap memiliki dua kutub.

Magnet dapat menarik benda lain. Beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat dari yang
lain, yaitu bahan logam. Namun tidak semua logam mempunyai daya tarik yang sama
terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi yang mempunyai daya tarik
yang tinggi oleh magnet. Sedangkan oksigen cair adalah contoh materi yang mempunyai
daya tarik yang rendah oleh magnet.

Satuan intensitas magnet pada Satuan Internasional (SI) adalah Tesla dan SI untuk total
fluks magnetik adalah weber (Wb). 1 weber/m2 = 1 tesla.

dari Medan magnet, dalam ilmu Fisika, adalah suatu medan yang dibentuk dengan
menggerakan muatan listrik (arus listrik) yang menyebabkan munculnya gaya di muatan
listrik yang bergerak lainnya. Putaran mekanika kuantum dari satu partikel membentuk
medan magnet dan putaran itu dipengaruhi oleh dirinya sendiri seperti arus listrik; inilah yang
menyebabkan medan magnet dari ferromagnet "permanen". Sebuah medan magnet adalah
medan vektor: yaitu berhubungan dengan setiap titik dalam ruang vektor yang dapat berubah
menurut waktu. Arah medan ini adalah seimbang dengan arah jarum kompas yang diletakkan
di dalam medan tersebut.

Dalam bab Medan Magnetik mempelajari dua subbab, yaitu Induksi Magnet dan Gaya
Lorentz dan Fluks Magnetik.

2.2 Induksi Magnet


Induksi Magnet ditemukan oleh Michael Faraday pada tahun 1821.[2] Dua tahun
sebelumnya Oersted, telah menemukan bahwa jarum magnit kompas biasa dapat
beringsut, jika arus listrik dialirkan dalam kawat yang tidak berjauhan. [2] Ini membuat
Michael Faraday berkesimpulan,bahwa jika magnit diketatkan, yang bergerak justru
kawatnya.[2] Atas dasar dugaan ini, dia berhasil membuat suatu skema yang jelas dimana
kawat akan terus-menerus berputar berdekatan dengan magnit sepanjang arus listrik
dialirkan ke kawat.[2] Sesungguhnya dalam hal ini Michael Faraday sudah menemukan
motor listrik pertama, suatu skema pertama penggunaan arus listrik untuk membuat
sesuatu benda bergerak.[

Induksi Magnet adalah kuat medan magnet akibat adanya arus listrik yang mengalir
dalam konduktor. Adanya kuat medan magnetik di sekitar konduktor berarus listrik
diselidiki pertama kali oleh Hans Christian (Denmark, 1774 – 1851). Jika jarum kompas
diletakkan sejajar dengan konduktor, maka konduktor itu akan dialiri arus listrik. Bila
arah arus dibalik, maka penyimpangannya juga berbalik.

Dalam materi Induksi Magnet terdapat dua hukum, yaitu Hukum Biot-Savart dan Hukum
Ampere.

2.2.1 Hukum Biot-Savart

Hukum Biot-Savart berbunyi “gaya yang dilakukan oleh suatu muatan pada titik lainnya
bekerja sepanjang garis yang menghubungkan kedua muatan tesebut. Besarnya gaya
berbanding terbalik kuadrat jaarak keduanya, berbanding lurus dengan perkalian kedua
muatan”.

Hukum Biot-Savart menyatakan besar induksi magnet di suatu titik dalam


medan magnet:
a. Berbanding lurus dengan arus listrik (I);
b. Berbanding lurus dengan panjang elemen kawat (dl);
c. Berbanding lurus dengan sinus sudut antara arah arus dan garis
penghubung titik itu ke elemen kawat: dan
d. Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara titik itu ke elemen
kawat.
Berdasarkan faktor-faktor di atas, Hukum Biot-Savart dirumuskan dalam persamaan
berikut.
Keterangan:
I = kuat arus (A)
dl = elemen panjang kawat (m)
α = sudut antara elemen arus dengan garis hubung elemen kawat
k = tetapan dalam SI (k = 10–7 Wb/Am)
Db = induksi magnet di titik P yang disebabkan elemen arus (Wb/m 2 atau T)
r = jarak titk ke elemen kawat (m)
µ0 = permeabilitas ruang hampa (4π × 10–7 T m/A)

Hukum Biot-Savart dapat dipelajari dengan memahami konsep induksi magnet pada
kawat (penghantar) berarus pada kondisi lurus dan melingkar.

A. Induksi Magnet di sekitar Penghantar Lurus Berarus


Pada Induksi magnetik terdapat konsep aturan genggaman tangan kanan.
Aturannya yaitu tangan kanan menggenggam penghantar lurus dengan ibu jari
menunjukkan arah arus listrik dan lengkungan keempat jari lainnya menunjukkan
arah putaran garis-garis medan magnet.

Besar induksi magnet pada kawat lurus berarus dengan panjang tertentu
dituliskan dalam persamaan berikut.

B = µ0I/4πa (cos α + cos ß)

Sementara itu, jika kawat lurus berarus memiliki panjang tak terhingga,
persamaan induksi magnet menjadu seperti berikut.

B = µ0I(cos α + cos ß)
= µ0I/4πa (2)
= µ0I/2πa

Keterangan:
a = jarak suatu titik ke kawat berarus listrik (meter)
B. Induksi Magnet di Penghantar Melingkar Berarus

Medan magnet oleh kawat melingkar di sebuah titik yang memiliki jarak tertentu
terhadap pusat lingkaran dirumuskan sebagai berikut.
B =µ0Ia2/2(x2+a2)3/2
Atau
B = µ0Ia2/4r3
Keterangan:
B = kuat medan magnet (tesla)
a = jari-jari lingkaran penghantar (meter)
x = jarak pusat lingkaran dengan titik (meter)
r = √ x 2 + a2
Sementara itu, kuat medan magnet di pusat lingkaran dituliskan dalam
persamaan berikut.
B = µ0I/2a
Adapun jika lingkaran memiliki sejumlah N lilitan akan berlaku persamaan
berikut.
B = N µ0I/2a
2.2.2 Hukum Ampere
Hukum Ampere berbunyi, “untuk semua bentuk lintasan tertutup yang mengelilingi
penghantar berarus I di dalam vakum, medan magnet yang ditimbulkan akan berlaku
B =ʃ B dl cos ϴ= µ0 I dengan dl sebagai elemen panjang dari lintasan tertutup , q
sebagai sudut antara arah induksi magnet B dengan elemen lintasan dl,dan l sebagai
total kuat arus yang dilingkupi oleh lintasan tertutup”,
Hukum Ampere dapat digunakan untuk menentukan besar induksi magnetik di
sumbu toroid dan induksi magnet di pusat maupun ujung solenoid .

a.Induksi Magnet di Sumbu Toroid

Toroid adalah kumparan yang ditekuk sehingga berbentuk lingkaran.Jika toroid


dialiri arus listrik akan timbul garis-garis medan magnet berbentuk lingkaran di
dalam toroid.Salah satu garis medan dimisalkan memiliki jari-jari efektif yang
besarnya a. Besar induksi magnet di titik Q bernilai nol,sedangkan besar induksi
magnet di sumbu toroid ditentukan dengan persamaan berikut.
B = besar induksi magnet (T)
N = banyak lilitan toroid (lilitan)
I = kuat arus (ampere)
a = jari-jari efektif (m)
µ0 = permeabilitas vakum (4π × 10–7 Wb/Am)

b.Induksi Magnet di Pusat dan di Ujung Solenoid


Solenoid merupakan penghantar yang memiliki banyak lilitan dan menyerupai lilitan
pegas.Solenoid yang dialiri arus listrik akan menghasilkan garis medan magnet
dengan pola sama dengan pola yang dihasilkan magnet batang.Sementara itu,besar
induksi magnet dapat ditentukan dengan menerapkan hukum ampere

Besar induksi magnet di pusat

B.Gaya Lorentz dan Fluks Magnetik


Gaya Lorentz terjadi akibat adanya interaksi medan magnet dengan arus listrik atau
interaksi antara medan magnet dengan muatan listrik.Gaya ini dapat terjadi pada
penghantar berarus yang terletak di dalam medan magnet dan terjadi pada dua buah
penghantar yang dialiri arus listrik.Sebelum mempelajari tentang gaya medan
magnet,lakukan kegiatan berikut.
1.Gaya Lorentz
Gaya Lorentz adalah gaya yang ditimbulkan oleh medan magnetik pada arus
listrik.Gaya Lorentz pada kawat berarus dapat ditentukan arahnya dengan
menerapkan kaidah tangan kanan.Kaidah tersebut menyatakan “Jika tangan kanan
dibuka dengan ibu jari menunjukkan arah arah arus l dan keempat jari lain yang
dirapatkan menunjukkan arah gaya Lorentz”. Arah gaya Lorentz ini dapat ditentukan
dengan kaidah tangan kanan seperti ilustrasi pada Gambar 3.6

Jika kuat arus I dan induksi magnetik B membentuk sudut 90° terhadap arah arus
serta panjang kawat lurus yang panjangnya L,besar gaya Lorentz adalah:

Jika kawat penghantar arus membentuk sudut antara arah arus dan arah medan
magnetik, gaya lorentz dirumuskan sebagai berikut.
a.Gaya Pada Muatan yang Bergerak dalam Medan Magnet
Jika muatan sebesar q bergerak dengan kecepatan v dalam sebuah medan magnet
homogen(B) dengan arah v tegak lurus terhadap arah B,Gaya yang bekerja pada
muatan tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut .

Fl = B q v

Jika arah v dan arah B membentuk sudut ...., persamaan diatas menjadi;
Fl = B q v sin ...
Keterangan:
q = muatan listrik (C)
v = kecepatan gerak muatan listrik (m/s)
Muatan yang bergerak tegak lurus medan magnetik mengalami gaya Lorentz yang
selalu tegak lurus terhadap kecepatan,Gaya ini hanya mengubah arah gerak
muatan,tidak mengubah besar kecepatan.Gaya Lorentz (FL) berfungsi sebagai gaya
sentripetal(Fsp) sehingga geraknya merupakan gerak melingkar
beraturan.Persamaannya menjadi:
Fsp.....
Dengan demikian, persamaannya menjadi :
Fl = Fsp atau......
Jadi, jari-jari

b.Gaya Antara Dua Kawat Sejajar Berarus


Medan magnet dapat timbul di sekitar kawat berarus listrik.Kawat berarus yang
diletakkan di daerah bermedan magnet akan timbul suatu gaya .Jika dua buah kawat
diletakkan sejajar dengan jarak a dan dialiri arus sebesar I1 dan I2,akan
menimbulkan induksi magnetik B1 dan B2.Dengan demikian kawat berarus I1 akan
berada dalam medan magnet B2, sedangkan kawat berarus I2 akan berada dalam
medan magnet B1(Gambar 3.8).Jika arah arus sama,kedua kawat akan tarik-
menarik.Jika arah arus berlawanan,kedua kawat akan tolak-menolak (Gambar 3.9)
LIAT GAMBAR DIBUKU SAMA RUMUSNYA
2.Fluks Magnetik
Konsep fluks magnetik dikembangkan oleh Michael Faraday.Ia menggambarkan
medan magnet sebagai garis-garis yang dinamakan garis-garis medan magnet.Garis-
garis medan magnet yang semakin rapat menunjukkan bahwa medan magnet
semakin kuat.Kuat medan magnet dinyatakan sebagai induksi medan magnet.Induksi
medan magnet dinyatakan sebagai ukuran kerapatan garis-garis medan
magnet.Adapun fluks magnet dinyatakan sebagai banyaknya garis medan magnet
yang dilingkupi oleh suatu luas daerah tertentu dalam arah tegak lurus.Fluks magnet
dinyatakan dalam persamaan matematis sebagai berikut.

Anda mungkin juga menyukai