Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ahmad Dendy Fadillah

NIM : 1909360
Kelas : PJKR C 2019
Mata Kuliah : Tes dan Pengukuran Penjasorkes

1. Cari alat untuk mengukur keterampilan sepak bola


2. Bagaimana cara guru mengukur lompat jauh? Berikan alesan
3. Cari istilah pengukuran penjas sebanyak-banyaknya.

1.Alat untuk mengukur tes keterampilan sepak bola meliputi sebagai berikut :
Tes tahan bola (passing dan stopping)
Tujuan : mengukur keterampilan dan gerak kaki dalam menyepak dan menahan bola.
Alat/fasilitas : bola 2 buah, stopwatch, bangku swedia 4 buah (papan ukuran 3m x 60cm
sebanyak 2 buah) dan kapur.
 Pelaksanaan :
 Siswa berdiri dibelakang garis tembak yang berjarak 4m dari sasaran/papan.
 Pada aba-aba “ya” siswa mulai menyepak bola kesasaran/papan dan menahannya
kembali dengan kaki dibelakang garis tembak kaki yang akan menyepak bola
berikutnya kearahnya berlawanan dengan sepakan pertama.
 Lakukan gerakan ini bergantian antara kaki kiri dan kaki kanan selama 30 detik.
 Apabila bola keluar dari daerah sepak, maka siswa menggunakan bola cadangan yang
telah disediakan.
 Gerakan tersebut dinyatakan gagal jika bola ditahan dan disepak didepan garis sepak
yang akan menyentuh bola atau hanya menahan danmenyepak nola dengan satu kaki
saja.
 Cara memberi skor : jumlah menyepak dan menangkis bola yang sah selama 30 detik.
Hitungan 1, diperoleh dari satu kali gerakan bola.
Tes menggiring bola.
Tujuan : mengukur keterampilan, kelincahan, dan kecepatan kaki dalam memainkan bola.
Alat/fasilitas : bola 2 buah,stopwatch, 6 buah rintangan (tongkat/lembing), tiang bendera dan
kapur.
 Pelaksanaan :
 Pada aba-aba “siap”, siswa berdiri di belakang garis start dengan bola dalam
penguasaan kakinya.
 Pada aba-aba “ya” siswa mulai menggiring bola kearah kiri melewati rintangan
pertama dan berikutnya menuju rintangan berikutnya sesuai dengan arah panah yang
telah ditetapkan sampai siswa melewati garis finish.
 Salah arah dalam menggiring bola, siswa harus memperbaikinya tanpa menggunakan
anggota badan selain kaki, dimana siswa melakukan kesalahan dan selama itu pula
stopwatch tetap jalan.
 Menggiring bola dilakukan oleh kaki kanan dan kiri bergantian atau minimal salah
satu kaki pernah menyentuh bola satu kali sentuhan.
 Gerak tersebut dinyatakan gagal bila :
 Siswa menggiring bola hanya dengan satu kaki saja.
 Siswa menggiring bola tidak sesuai dengan arah panah
 Siswa menggunakan anggota badan selain kaki pada saat menggiring bola.
Cara memberi skor :
Waktu yang ditempuh oleh siswa dari aba-aba “ya” sampai siswa melewati garis finis. Waktu
dicatat sampai 1/10 detik.

Tes menembak atau menendang bola kesasaran (shooting)

Tujuan : mengukur keterampilan, ketepatan dan kecepatan gerak kaki dalam menyepak bola
kesasaran.

Alat/fasilitas : bola 2 buah, stopwatch, gawang, tali, nomor-nomor, dan kapur.


Pelaksanaan :
 Siswa berdiri dibelakang bola diletakan pada sebuah titik berjarak 16,5m didepan
gawang.
 Pada saat kaki siswa mulai menendang bola, maka stopwatch dijalankan dan berhenti
saat bola mengenai sasaran.
 Siswa diberi tiga kali kesempatan .
Siswa dinyatakan gagal bila :
Jumlah skor dan waktu yang ditempuh bola pada sasaran dalam tiga kali kesempatan.
Bila bola hasil tendangan mengenai tali pemisah skor pada sasaran, maka diambil skor
terbesar dari kedua sasaran tersebut.

Tes memainkan bola dengan kepala (heading)

Tujuan : mengukur keterampilan dan gerak kepala serta keseimbangan anggota badan dalam
memainkan bola.

Alat/fasilitas : bola 1 buah, stopwatch.


Pelaksanaan :
 Pada aba-aba “siap”, siswa berdiri bebas dengan bola berada dalam penguasaan
tangannya.
 Pada aba-aba “ya”, siswa melempar bola keatas kepalanya dan kemudian memainkan
bola tersebut dengan dahi.
 Lakukan gerakan tersebut ditempat selama 30 detik.
 Apabila bola terjatuh, maka siswa mengambil bola itu dan memainkannya kembali
ditempat bola tersebut diambil.
Gerak tersebut dinyatakan gagal jika :
Siswa memainkan bola tidak dengan dahi.
Dalam memainkan bola, siswa berpindah-pindah tempat.
2. Alat untuk mengukur lompat jauh yaitu salah satunya menggunakan meteran
Mengapa menggunakan meteran dikarenakan meteran lebih akurat dan bisa
dipertanggungjawabkan hasilnya, olahraga lompat jauh dinilai dari jauhnya lompatan tersebut
oleh karena itu meteran cocok untuk mengukur seberapa jauhnya lompatan, lompatan dalam
lompat jauh harus diukur dari tempat awalan bekas pendaratan ditarik ke arah bak tumpuan
melompat.
Disini tugas kita sebagai guru tidak usah memerhatikan gerakannya terlebih dahulu akan
tetapi lebih baik gerakan-gerakan lompat jauh yang benar tetap diperhatikan sebagai mestinya
agar siswa mengetahui atau memahami peraturan-peraturan yang ada di lompat jauh.
3. Istilah pengukuran penjas yang saya dapat yaitu
Pengukuran (Measurment) Dalam dunia pendidikan pengukuran merupakan sebuah proses
pengumpulan data melalui pengamatan empiris. Proses pengumpulan ini dilakukan untuk
menaksir apa yang telah diperoleh siswa setelah mengikuti pelajaran selama waktu tertentu.
Proses ini dapat dilakukan dengan mengamati kinerja mereka, mendengarkan apa yang
mereka katakan serta mengumpulkan informasi yang sesuai dengan tujuan melalui apa yang
telah dilakukan siswanya. Proses pengumpulan data/informasi dari suatu obyek tersebut
(skor, frekuensi, waktu, jarak) tinggi badan : 179 cm, 165 cm dsb. Data bersifat kuantitatif
Tes adalah sebuah instrumen yang dipakai untuk memperoleh informasi tentang seseorang
atau objek (observasi, wawancara, angket, tes, skill)

Anda mungkin juga menyukai