Disusun Oleh :
Sekar Kamila
20160710022
2019
A. Latar Belakang
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal, yang memiliki fungsi
sebagai wadah untuk mengajar dan mendidik siswa agar memiliki
akademik yang bagus dan sikap yang baik. Sekolah merupakan tempat
kedua bagi siswa setelah lingkungan keluarga. Oleh karena itu pendidikan
disekolah merupakan hal yang cukup penting.
Dalam proses pemilihan tempat praktek pengalaman lapangan banyak
sekali pilihan, sehingga akhirnya memilih SMP 3 Muhammadiyah
Wirobrajan ini, dengan alasan dalam permasalahan disekolah tidak bisa
dikatakan sepele. Dari hasil pengamatan selama satu minggu berjalan
banyak sekali problem yang ada di SMP Muhammadiyah 3 Wirobrajan.
Fungsi dari bimbingan konseling disekolah menfasilitasi dalam membantu
mengembangkan potensi anak didik dalam aspek perkembangan baik fisik
aspek, intelektual, emosi, sosial serta moral spiritual.
Dalam sistem pendidikan di Indonesia, saat ini pendidikan karakter sedang
digencarkan dalam k13 semua jenjang pendidikan dari mulai sekolah dasar
hingga sekolah menengah atas. Adapun relevasi dengan BK adalah sama
sama memuat aspek perkembangan anak yang wajib dikembangkan
sehingga anak mampu menjalankan kehidupannya sesuai dengan apa yang
diharapkan dari tujuan pendidikan karakter itu ditetapkan.
Harapan dari praktik pengalaman kerja ini mampu mengaplikasikan teori-
teori yang telah dipelajari dibangku perkuliahan. Adapun praktisnya
mampu mendapatkan pengalaman dalam menanggani klien disekolah
dengan berbagai macam latar belakang dan kebutuhan yang berbeda, serta
lebih mendalami klien anak-anak sekolah menengah pertama dalam
menumbuhkan karakternya. Karena kita ketahui masa-masa SMP
merupakan masa peralihan dari anak-anak ke remaja, sehingga kita akan
banyak menemukan dinamika yang cukup beragam.
B. Gambaran Umum
a. Sejarah SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta
Pada tahun 1972 – 1974 kepala sekolah dijabat oleh Bapak Drs. Marzuki.
Pada tahun ini diadakan penambahan ruang kelas baru, mushola, dan
pembenahan administrasi sekolah untuk mengantarkan SMP Muhammadiyah III
Yogyakarta ke status yang lebih baik. Akhir tahun 1974 Bapak Drs. Marzuki
pensiun dan digantikan oleh Bapak Muktar Hamroni, B.A (1974 – 1982). Pada
masa ini status sekolah ditingkatkan menjadi sekolah swasta bersubsidi. Karena
tidak ada penambahan tanah, maka penamabahan ruang kelas baru dengan cara
membuat bagunan bertingkat menjadi 8 ruang kelas untuk belajar.
Tahun 1981 – 1982 kepla sekolah dijabat oleh Bapak Drs. Sutadi sebagai
pelaksana harian sehubungan Bapak Mukhtar Hamroni, BA sakit dan tidak dapat
menjalankan tugas. Pada tanggal 2 januari 1982. Bapak Suratman,BA yang
semula guru SMP Muhammadiyah II Putri Yogyakarta dilantik oleh Pimpinan
Wilayah Muhammadiyah Majelis Dikdasmen Propinsi Yogyakarta menggantikan
Bapak Mukhtar Hamroni, BA yang meninggal dunia karena sakit.
c. Deskripsi Sekolah
Kepala Sekolah
Heriyanti, S.Pd.,M.M.
Ketua Komite Sekolah
H. Lukman Hakim, M. Ag
Wakil Kepala Sekolah
Siti Mudiah, S.Pd
Kepala T U
Martopo, S.Kom
URUSAN SARPRAS URUSAN KESISWAAN URUSAN KURIKULUM URUSAN HUMAS URUSAN AL-ISLAM
M. Riyadi, S.Pd Suwahono, S.Pd Dian Sriwidiarti, M.Pd Mencik Rumiasih, S.Pd Azhari, S.Pd.I
Ely Herjanto, kS.Pd Hariyanto, S.TP Agus Wiratno, S.Si Ratna Susilowati, S.Pd.Si Supardi, S.Ag
TIM
KOORDINATOR PENJAMIN TIM
AKREDITASI TIM KOOR WALI GURU GURU TENAGA
MANAJEMEN PENGEMBANG
MGMP EDS TIM LAB KELAS MAPEL BK KEPENDIDIKAN
MUTU SNP, SPMI KURIKULUM
C. Penempatan Tempat Kerja
Penempatan kerja secara umum yakni ditempatkan dibagian bimbingan
konseling, karena itu sesuai dengan ranah kami dan sebelumnya pun kami
mengajukan untuk hal tersebut. Secara khusus kami berlima memiliki
ruang masing masing dalam kesehariannya. Dari tiap orang dari kami
ditempat dikelas 7,8,9. Masing masing kelas 7 dipegang oleh satu orang,
kelas 8 dipegang oleh tiga orang dan kelas 9 dipegang oleh satu orang.
Alasan kenapa kelas 8 dipegang oleh tiga orang, karena dimasa masa usia
kelas 8 banyak sekali fase fase yang membutuhkan bimbingan.
Karena ranah kami bukan dipendidikan maka kami lebih konsen dibagian
konseling individu, namun tidak hanya itu kami belajar untuk melakukan
bimbingan klasikal. Hal ini dilakukan untuk menunjang kebutuhan kami
dalam menentukan calon klien yang akan kami tanggani, sekaligus
pengalaman tambahan bagi kami.
Jadi masing masing dari kami mendapatkan tugas untuk mengisi
bimbingan klasikal dalam kelas dengan tatap muka lima kali dengan tema
lingkungan. Hal ini dilakukan dalam rangka program SMP 3
Muhammadiyah yang akan menjadikan sekolah nasional adiwiyata
sehingga kami gencar untuk mengedukasi siswa.
D. Kegiatan Kerja
Kegiatan yang dilakukan selama praktik pengalaman kerja yaitu kami
konsen dibagian bimbingan konseling. Sesuai dari permintaan program
studi kami ditugaskan untuk menanggani lima klien. Adapun untuk
mendapati itu semua, maka kami melakukan bimbingan klasikal kesetiap
kelas. Setelah menemukan klien kami membuat rencana pelaksanaan
layanan untuk menidentifikasi masalah. Kemudian setelah melakukan
konseling, kami membuat laporan setiap klien.
Selain itu kami berlima dijadwal untuk masuk kelas selama lima kali
pertemuan, untuk melakukan bimbingan klasikal. Adapun bimbingan
klasikal yang akan kami bawakan mengenai lingkungan yang bermengacu
pada Q.s Al Qasas 28 ayat 77. Selain itu kami membantu para guru dalam
menyelsaikan permasalahan-masalah atas dasar laporan yang dilakukan
pelapor.