Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM MESIN CNC TU-3A

Dosen Pengampu : Bambang Tjahyono, S.T., M.T.

Disusun oleh :

Rozi Nur Madani

4.21.18.1.22

MS-2B

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN

TEKNIK MESIN PRODUKSI DAN PERAWATAN

JURUSAN TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG


2019/2020

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukurtidak henti-hentinya saya panjatkan kehadirat Allah Swt
yang telah memberi rahmat, nikmat dan anugrah-Nya sehingga laporan praktikum
in dapat terselesaikan dengan baik, walaupun jauh dari kata sempurna.

Saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu


saya dalam proses pembuatan Laporan Praktikum MESIN CNC TU-3A ini,
terkhusus kepada :

1. Orang tua saya yang telah membiayai kuliah saya.


2. Dosen/Instruktur pengampu praktek kerja CNC , Bapak Bambang
Tjahyono, S.T., M.T.
3. Teman satu kelompok yang telah membantu dalam proses pembuatan.

Demikian laporan ini saya buat dengan sepenuh hati. Tidak lupa kritik dan
saran saya harapkan agar laporan ini dapat menjadi lebih baik lagi. Semoga
laporan ini bisa bermanfaat bagi semua dan terkhusus bagi selaku penulis.

Terimakasih

Semarang, 07 Januari 2020

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

saat ini perkembangan industri di Indonesia semakin pesat, peralihan dari


masyarakat agraris ke masyarakat industri membuat sebagian orang agak
kebingungan untuk bekerja di industri. Politeknik Negeri Semarang sebagai
pusat pendidikan yang mempersiapkan tenaga kerja siap pakai untuk industri,
jurusan Teknik Mesin mempersiapkan mahasiswanya berupa praktek bengkel
untuk melatih skill mahasiwa guna bersaing di ranah industri setelah lulus.
Awal lahirnya mesin CNC (Computer Numerically Controlled) bermula dari
1952 yang dikembangkan oleh John Pearseon dari Institut Teknologi
Massachusetts, atas nama Angkatan Udara Amerika Serikat. Semula proyek
tersebut diperuntukkan untuk membuat benda kerja khusus yang rumit.
Semula perangkat mesin CNC memerlukan biaya yang tinggi dan volume
unit pengendali yang besar.

Pada tahun 1973, mesin CNC masih sangat mahal sehingga masih sedikit
perusahaan yang mempunyai keberanian dalam mempelopori investasi
dalam teknologi ini. Dari tahun 1975, produksi mesin CNC mulai
berkembang pesat. Perkembangan ini dipacu oleh perkembangan
mikroprosesor, sehingga volume unit pengendali dapat lebih ringkas. Dewasa
ini penggunaan mesin CNC hampir terdapat disegala bidang. Dari bidang
pendidikan dan riset yang mempergunakan alat-alat demikian dihasilkan
berbagai hasil penelitian yang bermanfaat yang tidak terasa sudah banyak
digunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat banyak.
1.2. Tujuan Praktikum

Tujuan Intruksional Umum

Setelah praktikum mahasiswa diharapkan memahami prinsip kerja dan dapat


membuat benda kerja dengan mesin frais CNC TU 3A.

Tujuan Intruksional Khusus

Setelah praktikum mahasiswa :

a. Dapat menetapkan kedudukan cutter sebelum operasi progam di mulai


b. Dapat membedakan informasi penjalan cutter dengan informasi gerakan
mesin dan fungsi tambahan
c. Dapat menyelesaikan pembuatan benda kerja pada bidang XY
dengan gerakan cutter lurus
d. Dapat menyelesaikan pembuatan benda kerja pada bidang XY
dengan gerakan cutter melingkar (membuat radius)
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. PENGERTIAN MESIN CNC TU 3A

Mesin CNC (Computer Numerically Controlled) TU 3A adalah salah


satu mesin perkakas dengan teknik pengerjaan secara otomatis yang dikontrol
dengan komputer, yaitu melalui instruksi secara numerical yang dinyatakan
dalam suatu kode atau program, program harus dipersiapkan terlebih dahulu.
Progam kemudian direkam dengan memasukannya melalui tombol-tombol
pada papan penampil dengan tiga sumbu utama yaitu sumbu x, y, dan z, yang
kemudian tersimpan dalam memori.

2.2. SISTEM PERSUMBUAN MESIN CNC TU 3A

Mesin CNC TU 3A adalah mesin Training Unit yang menggunakan 3


Axis atau sumbu. Pada sistem persumbuan ini, letak atau posisi dari sumbu
mengacu kepada posisi tegak lurus kepala tegak dengan meja mesin, ketika
terjadi pergeseran posisi kepala tegak, maka letak posisi persumbuan akan
mengikuti ke arah mana kepala tegak tersebut bergeser.

2.3. SPESIFIKASI MESIN CNC TU-3A


Spesifikasi mesin ini adalah sebagai berikut :
a. Daerah kerja putaran spindel antara 50 - 3200 rpm
b. Kecepatan gerak pahat arah longitudinal atau melintang
o Kecepatan penuh ( tidak boleh memotong) : 700 mm/mnt Kecepatan
secara manual (mode manual) : 5-400 mm/mnt
o Kecepatan secara otomatis (mode CNC) : 5-499 mm/mnt
c. Ketelitian gerakan (yang tercantum pada display digital) : 0,01 mm
d. Daerah kerja memanjang, melintang dan vertikal : 300 mm
e. Kapasitas cengkam ragum : 60 mm x 60 mm. Gaya pemakanan maksimum
yang dibolehkan : 1000 N

2.4. BAGIAN-BAGIAN MESIN CNC TU-3A


a. Monitor
Pada mesin CNC Frais EMCO TU 3A monitor berfungsi untuk
menampilkan informasi program yang sedang berjalan pada mesin.
b. Ragum
Fungsi dari ragum adalah untuk mencekam benda kerja.
c. Arbor
Arbor berfungsi untuk mencekam pahat frais.
d. Motor listrik
Motor listrik pada mesin CNC berfungsi menjalankan pahat serta
memutar pahat.
e. Tempat pahat
Tempat pahat berfungsi untuk meletakan jenis-jenis pahat yang hendak
digunakan untuk melakukan eksekusi benda kerja.

2.5. TOMBOL UNTUK MENGOPERASIKAN


a. Saklar utama, digunakan untuk menghidupkan/mematikan mesin.
b. Emergency Stop Button, merupakan saklar darurat.
c. Tombol untuk memilih satuan yang dipakai dan jenis penggunaan frais
(horizontal atau vertikal)
d. Saklar untuk rnenghidupkan spindel (untuk saklar menunjuk angka 0 –
spindel mati, angka I – spindel hidup untuk pelayanan manual, CNC –
spindel hidup untuk pelayanan CNC/otomatis).
e. Amperemeter, menunjukkan besar arus yang dipakai saat mesin
digunakan. Pemakaian arus diharapkan tidak lebih dari 2A, sebab kalau
arus terlalu besar menunjukkan beban pada mesin sangat besar yang dapat
menimbulkan kebakaran.
f. Tempat kaset untuk menyimpan program.
g. Tombol H/C yang berfungsi untuk pergantian mode (pelayanan), dan
mode manual ke CNC atau sebaliknya.
h. Lampu indikator untuk mode CNC.
i. Tombol START yang berfungsi untuk menjalankan program.
j. Tombol untuk memasukkan program, yaitu tombol-tombol angka, tombol
INP + DEL dan sebagainya, yang letaknya berdekatan.
k. Display nilai-nilai atau huruf dari program CNC yang ditunjuk.
l. Lampu kontrol untuk kode-kode program CNC.
m. Pengatur kecepatan spindel, selain itu juga ada tombol-tombol untuk gerak
manual arah +X, -X, +Y,Y, +Z dan –Z, yang terletak disebelah tombol
angka (keyboard). Mesin juga dilengkapi dcngan monitor yang dipakai
untuk memantau koordinat pahat (pada mode manual) atau program CNC
yang aktif (pada mode CNC).
BAB III

ISI

3.1. Perencanaan Kerja

Y
y

X
0,0

X
20mm

- Benda Kerja 50 mm x 50 mm x 20 mm

- Cutter diameter 6 mm

- Kecepatan spindel (S) 1000 rpm

- Kecepatan pemakanan (F) 100mm/menit

- Tebal pemakanan (t) 1 mm


N G/M X Y Z/H F/T
00 G 92 -2000 0 0
01 M 06 D : 300 S : 1000 H:0 T : 01
02 M 03
03 G 00 X 1000 Y 00 Z 00
04 G 01 X 1000 Y 00 Z -50 F 25
05 G 01 X 00 Y 00 Z -50 F 100
06 G 01 X 00 Y 1000 Z -50 F 100
07 G 00 X 00 Y 1000 Z 100
08 G 00 X 00 Y 4000 Z 100
09 G 01 X 00 Y 4000 Z -50 F 25
10 G 01 X 00 Y 5000 Z -50 F 100
11 G 01 X 1000 Y 5000 Z -50 F 100
12 G 00 X 1000 Y 5000 Z 100
13 G 00 X 4000 Y 5000 Z 100
14 G 01 X 4000 Y 5000 Z -50 F 25
15 G 01 X 5000 Y 5000 Z -50 F 100
16 G 01 X 5000 Y 4000 Z -50 F 100
17 G 00 X 5000 Y 4000 Z 100
18 G 00 X 5000 Y 1000 Z 100
19 G 01 X 5000 Y 1000 Z -50 F 25
20 G 01 X 5000 Y 00 Z -50 F 100
21 G 01 X 4000 Y 00 Z -50 F 100
22 G 00 X 4000 Y 00 Z 100
23 G 00 X 2500 Y 300 Z 100
24 G 01 X 2500 Y 300 Z -50 F 25
25 G 02 X 2000 Y 800 Z -50 F 50
26 G 01 X 2000 Y 2000 Z -50 F 100
27 G 01 X 800 Y 2000 Z -50 F 100
28 G 02 X 300 Y 2500 Z -50 F 50
29 G 02 X 800 Y 3000 Z -50 F 50
30 G 01 X 2000 Y 3000 Z -50 F 100
31 G 01 X 2000 Y 4200 Z -50 F 100
32 G 02 X 2500 Y 4700 Z -50 F 50
33 G 02 X 3000 Y 4200 Z -50 F 50
34 G 01 X 3000 Y 3000 Z -50 F 100
35 G 01 X 4200 Y 3000 Z -50 F 100
36 G 02 X 4700 Y 2500 Z -50 F 50
37 G 02 X 4200 Y 2000 Z -50 F 50
38 G 01 X 4200 Y 2000 Z -50 F 100
39 G 01 X 3000 Y 800 Z -50 F 100
40 G 02 X 2500 Y 300 Z -50 F 50
41 G 00 X 2500 Y 300 Z 100
42 G 00 X 1000 Y 1000 Z 100
43 G 01 X 1000 Y 1000 Z -50 F 25
44 G 00 X 1000 Y 1000 Z 100
45 G 00 X 1000 Y 4000 Z 100
46 G 01 X 1000 Y 4000 Z -50 F 25
47 G 00 X 1000 Y 4000 Z 100
48 G 00 X 4000 Y 4000 Z 100
49 G 01 X 4000 Y 4000 Z -50 F 25
50 G 00 X 4000 Y 4000 Z 100
51 G 00 X 4000 Y 1000 Z 100
52 G 01 X 4000 Y 1000 Z -50 F 25
53 G 00 X 4000 Y 1000 Z 100
54 G 00 X 2500 Y 2500 Z 100
55 G 01 X 2500 Y 2500 Z -50 F 25
56 G 00 X 2500 Y 2500 Z 100
57 G 00 X -2000 Y 00 Z 100
58 G 00 X -2000 Y 00 Z 00
59 M 05
60 M 30

BAB IV

KESELAMATAN KERJA

4.1. Pencegahan Kecelakaan


1. Berdoalah sebelum memulai setiap memulai pekerjaan.
2. Ikuti petunjuk guru pembimbing dalam memasang benda kerja dan setting.
3. Selalu berambut pendek dan berpakaian rapi agar tidak ada bagian pakaian
yang tergulung mesin.
4. Pastikan anda mengetahui dengan jelas fungsi bagian-bagian mesin CNC
TU 3A sesuai SOP yang telah ditetapkan.
5. Pastikan anda benar-benar mengetahui fungsi setiap bagian panel kendali
(control panels) dengsn baik sesuai SOP yang telah ditetapkan.
6. Pastikan anda benar-benar mengetahui cara memasang peralatan
perlengkapan mesin dan benda kerja (work piece) sesuai SOP.
7. Pastikan anda mengetahui spesifikasi tools, ukuran cara mengukur nomor
dan cara pemasangannya pada tool turret sesuai dikehendaki program.
8. Pastikan settingan tool benar sesuai dengan SOP.
9. Pastikan anda benar-benar mengetahui cara mengoeprasikan mesin CNC
TU 3A.
10. Susunlah peralatan, alat ukur dan perlengkapan dengan benar sesuai SOP.
11. Gunakan pakaian dan perlengkapan keselamatan kerja yang sesuai standar.
12. Periksa bagian-bagian mesin yang mungkin longgar, lepas, atau, terletak
tidak pada tempatnya.
13. Periksa keadaan kebebasan bagian-bagian berputar dan bergerak sebelum
mesin dihidupkan.
14. Selalu waspada dengan segala kemungkinan keadaan emergency dan cara
mengatasinya.
15. Jangan sekali-kali bergurau ketika melakukan pekerjaan pada mesin CNC.
Lakukan pekerjaan dengan sikap kerja berdiri yang baik dan jauhkan kursi
dan tempat duduk lainnya dari mesin.
16. Bertanyalah kepada pembimbing apabila ada yang diragukan.

BAB V

PEMBAHASAN

5.1. Pembahasan Umum


Faktor-Faktor Penentu Kualitas Dari Benda Kerja
Dalam melakukan suatu pekerjaan, kehalusan dan kualitas produk yang
dihasilkan oleh pekerjaan tersebut tertentu menjadi ukuran keberhasilan
pekerjaan itu sendiri. Termasuk dalam pekerjaan dengan menggunakan mesin
CNC TU 3A dimana terdapat hal-hal yang bisa mempengaruhi ketepatan
benda kerja antara lain :
1. Program
Program yang dibuat harus benar dan program tersebut harus diinput
dengan benar pula untuk mendapatkan hasil benda kerja sesuai yang
diinginkan.

2. Benda kerja
Pemasangan benda kerja yang tidak seimbang atau tidak lurus dan tepat
pada posisi pencekam, sehingga benda kerja cenderung oleng sewaktu
bergesekan dengan pahat. Oleh karena itu, sangat diperhatikan dalam hal
pemasangan benda kerja yang dipasang dengan baik dan benar.

3. Pahat
Pahat yang digunakan harus sesuai dengan kekuatan benda kerja, dalam
haal ini pahat harus tajam agar pemakanan lebih cepat dan lebih halus
sehingga ketepatan dan kualitas benda kerja yang dihasilkan bisa
semaksimal mungkin.

4. Kecepatan potong
Kecepatan potong yang digunakan harus disesuaikan dengan kekuatan
bahan. Makin tinggi kekuatan bahan maka kecepatan potong harus lebih
rendah. Untuk menghindari alat potong agar tidak cepat kalah atau aus
yang bisa menyebabkan kualitas benda kerja menjadi berkurang.

5. Putaran spindel
Putaran spindel harus disesuaikan dengan jenis pemotong yang akan
dilakukan. Untukpemotongan kasar digunakan putaran spindel 600
putaran per menit dan untuk pemotonganhalus digunakan putaran spindel
800 putaran per menit. Kesalahan dalam memilih putaranspindel bisa
mempengaruhi kualitas hasil benda kerja.

6. Penentuan titik referensi


Hal ini dapat menyebabkan langkah pemakanan dan ukuran kedalaman
pemakanan dapatmengalami kesalahan, sehingga proses pengerjaan tidak
sesuai yang diinginkan.

.2. PEMBAHASAN KHUSUS


1. Jenis benda kerja Vs. F
F = asutan (mm/mnt).
Jenis benda kerja adalah keras, lunak (tahanannya). Hubungan antara
jenis benda kerja dengan kecepatan asutan (F) adalah semakin tinggi
tahanan benda kerja maka kecepatanasutan akan semakin kecil. Begitu
juga sebaliknya, semakin rendah ketahanan pengerjaan maka akan
semakin besar kecepatan asutan.

2. Jenis benda kerja Vs. Vc


Vc = kecepatan potong (m/mnt).
Jenis benda kerja adalah ketahanannya. Hubungan antara jenis benda
kerja dengan kecepatan potong adalah semakin tinggi tahanan dari
benda kerja maka makin rendah kecepatan potongnya. Begitu juga
sebaliknya, semakin rendah tahanan dari benda kerja maka semakin
tinggi kecepatan potongnya.

3. Jenis benda kerja Vs. T


T = waktu pengerjaan.
Jenis benda kerja adalah ketahanannya. Hubungan antara jenis benda
kerja denganwaktu pengerjaan adalah semakin tinggi ketahanan benda
kerja maka waktu yang dibutuhkan untuk pengerjaan akan semakin
besar. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah ketahanan benda kerja
maka waktu yang dibutuhkan akan semakin kecil.

4. Jenis benda kerja Vs. t


t = dalamnya pemotongan.
Jenis benda kerja adalah ketahanannya. Hubungan antara jenis benda
kerja dengan kedalaman pemotongan adalah semakin tinggi ketahanan
dari benda kerja maka kedalaman pemotongan akan semakin kecil.
Begitu pula sebaliknya, semakin rendah ketahanan dari benda kerja
maka kedalaman pemotongan akan semakin besar (bisa diperbesar)
karena apabila jenis benda kerja dan kedalaman tidak sesuai maka
pahat bisa patah.
BAB VI

PENUTUP

6.1. Kesimpulan
1. Mesin CNC TU 3A dapat melakukan pengerjaan pada benda kerja
berupa pembuatan ulir, alur T, roda gigi dan sebagainya.
2. Terdapat dua sistem pemograman pada mesin CNC, yaitu
pemrograman absolutdan inkramental

Anda mungkin juga menyukai