Anda di halaman 1dari 13

STANDARD OPERATING PROSEDURE

PEMELIHARAAN TRAFO DISTRIBUSI


PLN UP3 LUBUK PAKAM

DISUSUN OLEH

NAMA : CRISTHOPER ARITONANG


NIM : 1814210183
KELAS : III REG 2 E J/S (T-2)

MATKUL : STANDARISASI

TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas penyertaan
dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Kami juga menyampaikan
terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah banyak memberi kontribusi kepada
penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Terimakasih kami sampaikan kepada Bapak
Adisastra Pengalaman Tarigan, S.T., M.T selaku Dosen mata kuliah Standarisasi yang
memberikan kesempatan kepada kami untuk menulis makalah berjudul “KONSEP
DASAR TEKNIK DIGITAL” ini. Dan terimakasih kepada seluruh sumber internet
yang menjadi media penulis dalam menulis makalah ini.
Adapun tujuan makalah ini ialah untuk mengedukasi pembaca tentang
pentingnya Standard Operating Procedure (SOP) dalam bekerja serta menguraikan SOP
Pemeliharaan Trafo Distribusi diarea kerja saya. Makalah ini juga dibuat guna
memenuhi tugas mata kuliah Teknik Digital oleh Bapak Adisastra Pengalaman Tarigan,
S.T., M.T.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca untuk
menambah wawasan pembaca seputar SOP terutama SOP Pemeliharaan Trafo
Distribusi sesuai judul topik makalah ini. Namun dari semua itu, Penulis juga
menyadari mungkin dalam penulisan makalah masih memiliki beberapa kekurangan dan
belum lah sempurna. Oleh karena itu, penulis berharap akan kritik dan saran dari
pembaca guna membangun makalah ini untuk menjadi lebih baik.

Medan, 03 Desember 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...............................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................4
LANDASAN TEORI..............................................................................................5
2.1 Pengertian SOP...............................................................................................5
2.2 Tujuan SOP....................................................................................................5
2.3 Fungsi SOP.....................................................................................................6
2.4 Jenis Jenis SOP...............................................................................................6
2.4.1 SOP Teknis..............................................................................................5
2.4.2 SOP Administratif...................................................................................6
2.5 Informasi yang terdapat pada SOP.................................................................7
2.6 Prinsip penerapan SOP...................................................................................8
BAB III....................................................................................................................9
PEMBAHASAN.....................................................................................................9
2.4 Tujuan SOP pemeliharaan Trafo Distribusi...................................................9
2.4 Ruang Lingkup Kerja.....................................................................................9
2.4 Peralatan Kerja...............................................................................................9
2.4 Peralatan K3.................................................................................................10
2.4 Peralatan Bantu.............................................................................................10
2.4 Persyaratan K3.............................................................................................10
2.4 Langkah Kerja..............................................................................................10
KESIMPULAN.....................................................................................................12
3.1 Kesimpulan...................................................................................................12
3.2 Saran.............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bagi sebagian perusahaan, terutama perusahaan-perusahaan yang sudah


memahami arti penting keberadaan SOP bagi bisnis mereka, sangat menyakini
bahwa SOP akan memberikan manfaat yang sangat banyak bagi pertumbuhan
bisnis mereka. Sementara bagi perusahaan-perusahaan yang belum memahami arti
penting dari SOP, akan memperlakukan SOP dengan sebelah mata, SOP dianggap
sebagai aturan kaku yang akan mengganggu fleksibilitas kerja mereka, akan
mengganggu irama permainan mereka dalam berbisnis. Proses pada suatu
pekerjaan harus dirancang dan dikembangkan, kesalahan prosedur dapat terjadi,
bila suatu pekerjaan tidak dirancang dengan baik, dapat menimbulkan kecelakaan
atau kerusakan. Untuk itu perlu dibuat suatu prosedur tetap yang bersifat standard,
sehingga siapa sajapun, kapan sajapun dan dimana sajapun dilakukan langkah-
langkahnya tidak berubah. Langkah-langkah kerja yang tertib ini disebut SOP
(Standard Operating Procedure), sebutan lainnya Protap (Prosedur tatap).
Lembaga atau perusahaan yang besar dan bonafide umumnya telah memakai SOP
dalam melaksanakan tugas, seperti: Departemen/dinas Kimpraswil, Operasi pasien
di rumah sakit, Bapedal, POLRI, dan lainnya. SOP merupakan hasil finalisasi dan
kesempurnaan prosedur kerja. Dengan adanya SOP diharapkan pekerjaan dapat
terlaksana dengan baik, tepat waktu, dan dapat dipertanggung jawabkan.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan permasalahan yang menjadi dasar pemikiran tersusunnya


makalah ini adalah sebagai berikut:

a. Apa yang dimaksud dengan SOP?


b. Apa saja keuntungan menggunakan SOP?
c. Apa saja langkah-langkah dalam Pemeliharaan Trafo Distribusi?

4
5

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian SOP


SOP adalah suatu set instruksi yang memiliki kekuatan sebagai suatu
petunjuk atau direktif. SOP merupakan tatacara atau tahapan yang dibakukan dan
yang harus dilalui untuk menyelesaikan suatu proses kerja tertentu.
Jadi, SOP (Standard Operating Procedures) adalah panduan hasil kerja
yang diinginkan serta proses kerja yang harus dilaksanakan. SOP dibuat dan di
dokumentasikan secara tertulis yang memuat prosedur (alur proses) kerja secara
rinci dan sistematis. Alur kerja (prosedur) tersebut haruslah mudah dipahami dan
dapat di implementasikan dengan baik dan konsisten oleh pelaku. Implementasi
SOP yang baik akan menunjukkan konsistensi hasil kerja, hasil produk dan proses
pelayanan seluruhnya dengan mengacu kepada kemudahan, pelayanan dan
pengaturan yang seimbang.

2.2 Tujuan SOP


Tujuan pembuatan SOP adalah untuk menjelaskan perincian atau standar
yang tetap mengenai aktivitas pekerjaan yang berulang-ulang yang
diselenggarakan dalam suatu organisasi. SOP yang baik adalah SOP yang mampu
menjadikan arus kerja yang lebih baik, menjadi panduan untuk karyawan baru,
penghematan biaya, memudahkan pengawasan, serta mengakibatkan koordinasi
yang baik antara bagian-bagian yang berlainan dalam perusahaan.

Tujuan Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah sebagai berikut (Indah


Puji, 2014:30):
1. Untuk menjaga konsistensi tingkat penampilan kinerja atau kondisi
tertentu dan kemana petugas dan lingkungan dalam melaksanakan sesuatu
tugas atau pekerjaan tertentu.
2. Sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan tertentu bagi sesama pekerja,
dan supervisor.
6

3. Untuk menghindari kegagalan atau kesalahan (dengan demikian


menghindari dan mengurangi konflik), keraguan, duplikasi serta
pemborosan dalam proses pelaksanaan kegiatan.
4. Merupakan parameter untuk menilai mutu pelayanan. 
5. Untuk lebih menjamin penggunaan tenaga dan sumber daya secara efisien
dan efektif. 
6. Untuk menjelaskan alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas
yang terkait.
7. Sebagai dokumen yang akan menjelaskan dan menilai pelaksanaan proses
kerja bila terjadi suatu kesalahan atau dugaan mal praktek dan kesalahan
administratif lainnya, sehingga sifatnya melindungi rumah sakit dan
petugas.
8. Sebagai dokumen yang digunakan untuk pelatihan.
9. Sebagai dokumen sejarah bila telah di buat revisi SOP yang baru.

2.3 Fungsi SOP


1. Memperlancar tugas petugas/pegawai atau tim/unit kerja.
2. Sebagai dasar hukum bila terjadi penyimpangan.
3. Mengetahui dengan jelas hambatan-hambatannya dan mudah dilacak.
4. Mengarahkan petugas/pegawai untuk sama-sama disiplin dalam bekerja.
5. Sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan rutin.

2.4 Jenis – Jenis SOP


Berdasarkaan sifat kegiatannya, SOP dapat dikategorikan ke dalam dua jenis yaitu
2.4.1.      SOP Teknis
SOP Teknis, adalah prosedur standar yang sangat rinci dari kegiatan yang
dilakukan oleh satu orang aparatur atau pelaksana dengan satu peran atau jabatan.
Setiap prosedur diuraikan dengan sangat teliti sehingga tidak ada kemungkinan-
kemungkinan variasi lain. SOP teknis ini biasanya dilaksanakan oleh satu orang
atau satu kesatuan tim kerja. SOP Teknis berisi langkah-langkah rinci atau cara
melakukan pekerjaan atau langkah detail melaksanakan pekerjaan. Dalam
7

penyelenggaraan administrasi pemerintahan SOP teknis diterapkan pada bidang-


bidang yang dilaksanakan oleh pelaksana tunggal seperti: pemeliharaan sarana-
prasarana, pemeriksaan keuangan, kearsipan, korespondensi, dokumentasi dan
lainnya.

2.4.2. SOP Administratif
SOP Administratif, adalah prosedur standar yang bersifat umum dan tidak
rinci dari kegiatan yang dilakukan oleh lebih dari satu orang aparatur atau
pelaksana dengan lebih dari satu peran atau jabatan.
Ciri-ciri SOP Administratif adalah sebagai berikut:
1.      Pelaksana kegiatan berjumlah banyak atau lebih dari satu aparatur atau
lebih dari satu jabatan dan bukan merupakan satu kesatuan tunggal.
2.      Berisi tahapan-tahapan pelaksanaan kegiatan atau langkah pelaksanaan
kegiatan yang bersifat makro ataupun mikro yang tidak menggambarkan cara
melakukan kegiatan.
3.      Dalam penyelenggaraan administrasi pemerintahan lingkup makro, SOP
administratif dapat digunakan untuk proses-proses perencanaan, penganggaran,
dan lainnya, atau secara garis besar proses-proses dalam siklus penyelenggaraan
administrasi pemerintahan. SOP administratif dalam lingkup mikro, disusun untuk
proses-proses administratif dalam operasional seluruh instansi pemerintah, dari
mulai tingkatan unit organisasi yang paling kecil sampai pada tingkatan organisasi
yang tertinggi, dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya.

2.5 Infomasi yang terdapat pada SOP


1. Nama prosedur kerja, gambaran umum pekerjaan, dan tujuan dari
pekerjaan tersebut.
2. Bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan SOP
3. Waktu yang tepat untuk melaksanakan pekerjaan.
4. Standar yang dipakai dalam suatu prosedur yang dibuat.
5. Staf yang melakukan SOP tersebut yang disertai dengan jabatannya
6. Langkah-langkah rinci dengan petunjuk untuk menyelesaikan atau
intruksi dan dokumen pendukung lainnya.
8

7. Tanggal pembuatan SOP harusdituliskan dan selalu diperbarui


8. tingkat kelengkapan atau detail dari sebuah prosedur tersebut, terutama
di langkah-langkah petunjuk dapat bervariasi tergantung pada
kompleksitas tugas.

2.6 Prinsip Penerapan SOP


       Dalam melaksanakan SOP, terdapat beberapa prinsip yang harus dipenuhi,
yaitu sebagai berikut.
1.       Efisien
Setiap aktivitas kerja diharapkan bisa lebih cepat dan tepat. SOP dijadikan acuan
agar karyawan mampu melaksanakan pekerjaan seefisien mungkin dengan cermat
dan tepat.
2.      Konsisten
SOP harus selalu dilaksanakan secara konsisten oleh siapa pun dan dalam kondisi
apa pun dalam suatu organisasi.
3.      Komitmen
SOP harus dilaksanakan dengan komitmen penuh dari seluruh jajaran karyawan,
mulai dari karyawan yang posisinya paling tinggi hingga karyawan yang
posisinya paling rendah.
4.      Mengikat
SOP harus mengikat para karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya, sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan.
5.      Perbaikan berkelanjutan
Dalam melaksanakan pekerjaan, penerapan SOP harus terus disempurnakan agar
dapat menerapkan prosedur kerja lebih efisien dan efektif.
6.      Memiliki peran penting
Seluruh karyawan mempunyai peran penting. Karyawan yang tidak dapat
melaksanakan perannya dengan baik akan mengganggu proses kerja secara
keseluruhan, bahkan dikhawatirkan akan mengganggu perusahaan.
7.      Terdokumentasi
Seluruh prosedur kerja yang telah dibakukan harus didokumentasikan dengan baik
sehingga akan menjadi dokumen perusahaan/organisasi yang permanen.
9

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Tujuan SOP Pemeliharaan Trafo Distribusi


Instruksi Kerja ini dibuat sebagai petunjuk pemeliharaan distribusi Trafo
distribusi

3.2 Ruang Lingkup Kerja


Instruksi Kerja ini aktivitas meliputi pemeliharaan Trafo distribusi PT.
PLN (Persero) UP3 Lubuk Pakam

3.3 Peralatan Kerja


1. Genset minimal berkapasitas 1 kVA
2. Vacum Cleaner
3. Alat Ukur Tahanan Isolasi 5000 Volt
4. Stager 1.5 Meter
5. Tool Set 127 Pcs
6. MultiMeter / Tang Ampere
7. Kain Majun katun warna putih
8. Ember
9. Kuas
10. Lampu Penerangan
11. Amplas besi halus
12. Kenadaraan Operasional
13. Alat Ukur Pentanahan (Earth Tester)
14. Stick 20Kv
10

3.4 Peralatan K3
a. Helm Pengaman
b. Sarung Tangan Karet
c. Kacamata
d. Rompi
e. Safety Shoes
f. Masker
g. Body Harness

3.4 Peralatan Bantu


a. Cairan TCE / Alkohol 90%
b. Cairan Metal Cleaner
c. Air Bersih
d. Electrial Insulating Varnish Dielectric min 20 kV / mm

3.5 Persyaratan K3
a. Pekerjaan pelepasan tegangan harus menggunakan sarung tangan dan
safety shoes 20 kV.
b. Pada saat bekerja menggunakan helm pengaman
c. Pada saat bekerja diketinggian menggunakan Body Harness
d. Pada saat pekerjaan pembersihan debu menggunakan masker

3.6 Langkah Kerja


1. Mempersiapkan material dan alat kerja.
2. Transportasi menuju lapangan.
3. Pengawas memberi pengarahan urutan pelaksaan kerja dan mengecek
pemakaian peralatan K3, dilanjutkan dengan doa bersama.
4. Informasikan ke petugas ULP bahwa pekerjaan pemeliharaan Trafo
Distribusi akan dilaksanakan.
11

5. Ukur tegangan trafo phasa netral/phasa phasa sebelum dipadamkan


(buang beban).
6. Cabut Fuse Cut Out (FCO) dan yakinkan bahwa Trafo Distribusi
sudah bebas tegangan dengan melihat lampu indicator dan ukur
tegangan pada terminal LVC dengan volt meter.
7. Lakukan pengkuran tahanan isolasi Trafo sebelum dipelihara (Primer–
Primer, Primer–Body, Primer–Skunder, Skunder–Skunder, Skunder–
Body) dan catat dalam check list pemeliharaan.
8. Bersihkan debu pada body Trafo dengan Vacum Cleaner.
9. Cek level minyak Trafo pada gelas penduga dan kondisi silicagel serta
catat dalam check list pemeliharaan.
10. Cek kekencangan mur baut pada Bushing dan Packing Trafo.
11. Bersihkan body Trafo dengan Multi Purpose Cleaner (MPC), Bushing
Trafo dengan cairan TCE atau Alkogol 90%.
12. Lakukan pengukuran tahanan isolasi Trafo Distribusi setelah
dipeliharan dan catat dalam check list pemeliharaan.
13. Ukur tegangan Trafo Phasa-Netral / Phasa-Phasa setelah
pemeliharaan.
14. Cek system pembumian/grounding Trafo Distribusi.
15. Ukur ulang tahanan Pentanahan.
16. Yakinkan bahwa tidak ada peralatan yang tertinggal di atas Trafo.
17. Masukkan kembali Fuse Cut Out (FCO) Trafo setelah dipelihara.
12

BAB IV

KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan

SOP (Standard Operating Procedures) adalah panduan hasil kerja yang


diinginkan serta proses kerja yang harus dilaksanakan. SOP dibuat dan di
dokumentasikan secara tertulis yang memuat prosedur (alur proses) kerja secara
rinci dan sistematis. Alur kerja (prosedur) tersebut haruslah mudah dipahami dan
dapat di implementasikan dengan baik dan konsisten oleh petugas/pegawai.

4.2 Saran

SOP dibuat oleh perusahaan bukan untuk menyusahkan karyawannya,


sebaliknya untuk memperlancar dan meningkatkan kinerja.
13

Daftar Pustaka

1. https://id.wikipedia.org/wiki/Prosedur_operasi_standar

2. https://www.academia.edu/38098841/PENERAPAN_SOP_STANDARD_OPE
RATING_PROCEDURES_UNTUK_MENINGKATKAN_KUALITAS_KER
JA_PADA_SUATU_KANTOR_APPLICATION_OF_SOP_STANDARD_OP
ERATING_PROCEDURES_TO_INCREASE_WORK_QUALITY_AT_AN_
OFFICE

3. SOP HARDIST dan OPDIST UP3 LUBUK PAKAM

Anda mungkin juga menyukai