RIVA DJOHAR
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
BAB I
PENDAHULUAN
1
PERAN PEMERINTAH INDIA DALAM TRASNFROMASI HCL TECHNOLOGIES MENJADI EMNCs
RIVA DJOHAR
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Dalam Fortune’s List pada tahun 2004, dari 500 MNC terbesar yang
menduduki peringkat dunia 44 diantaranya dari negara latecomers.1 Dengan
hadirnya perusahaan mutlinasional dari negara-negara berkembang memberikan
dampak pada persaingan global yang baru dimana dahulunya hanya dikuasai oleh
MNC dari negara maju. Hanya dalam beberapa tahun, negara-negara latecomers ini
terus memunculkan industri atau perusahaan-perusahaan yang menjadi MNC hingga
dapat bersaing secara global. Perusahaan-perusahaan multinasional yang lahir dari
emerging market disebut juga Emerging Multinational Corporation (EMNCs). Dari
negara anggota BRICS, China dan India yang telah menempati jumlah tertinggi
dalam melahirkan perusahaan multinasional baru. Meskipun demikian dari laporan
yang dikeluarkan oleh Pricewaterhouse Coopers International Limited (PwCIL)
tahun 2010 dengan tema Emerging Multinational; The rise of New Multinational
Companies from Emerging Economies telah memprediksikan bahwa India memeliki
peluang lebih besar untuk menghasilkan MNC baru dibandingkan dengan China.2
1
Chirinos Adriana, BRICS Strategies; International Journal of BRIC Business Research (IJBBR) Volume
2, Number 2, 2013,
<.http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ved=0CBsQFjAA&url=http
%3A%2F%2Fwireilla.com%2Fmanagement%2Fijbbr%2Fpapers%2F2213ijbbr01.pdf&ei=DSFQVeb8N4
aRuASpzYDYDw&usg=AFQjCNEJpJ1xkwp2O6HVeNW5Z_fVYp_WiA&sig2=lY_LEOqe8fMn339fu7
9cUQ&bvm=bv.92885102,d.c2E&cad=rja >, diakses 21 Maret 2015.
2
Pricewaterhouse Coopers International Limited (PwCIL), Emerging Multinational: the Rise of New
Multinational Companies from Emerging Economies, April 2010, <www.pwc.co.uk/assets/pdf/emerging-
multinationals-27-april-10.pdf>, diakses 20 Maret 2015
2
PERAN PEMERINTAH INDIA DALAM TRASNFROMASI HCL TECHNOLOGIES MENJADI EMNCs
RIVA DJOHAR
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
multinasional. Kondisi dalam negeri India masih banyak masyarakatnya yang hidup
dalam kondisi ekonomi dan politik yang belum stabil, meskipun demikian dengan
kekurangan-kekurangan yang dimiliki oleh India tersebut, pemerintah India masih
dapat membuat kebijakan dan strategi yang baik agar memiliki peranan yang cukup
besar dalam dunia internasional. Hal ini dapat dilihat dari data yang dikeluarkan
Forbes yang memasukan 12 perusahaan asal India dalam kategori 50 perusahaan
publik terbesar di dunia, seperti Tata Consultancy Service (TCS) yang merupakan
salah satu bagian dari anak perusahaan Tata Group, Hindustan Computers Limited
Technologies (HCLTechnologies) dan HDFC bank sebagai bagian dari perusahaan
publik terbaik di Asia Pasifik. Selain itu juga masih ada perusahaan lainnya, seperti
Asian Paints, Axis Bank, Lupin, Mahindra and Mahindra, Mothersome Sumi
Systems, Sun Pharma, Tata Motors, dan Tech Mahindra and Titan.3 Dalam terbitan
Economist dalam hasil penelitiannya melihat bahwa India dalam beberapa tahun
terakhir telah menghasilkan lebih banyak EMNCs baru yang jumlahnya melebihi
China dan juga memiliki potensial untuk terus menghasilkan perusahaan
multinasional baru.4
3
Business Standard , 12 Indian firms in Forbes' top 50: India trails China with 12 companies on the list,
the same number as last year's (daring), 2014, <www.wap.business-standard.com/aticle/companies/12-
indian-firms-in-forbes-top-50-114090300002_1.html > , diakses 20 mei 2015
4
Economiscs. Emeringi Multinationals; The Rise of New Multinational Companies from Emerging
Economist (daring), 2010, < https://www.pwc.com/th/en/publications/assets/pdf-emerging-
multinationals-final-27Apri2010.pdf > . diakses 15 April 2015
3
PERAN PEMERINTAH INDIA DALAM TRASNFROMASI HCL TECHNOLOGIES MENJADI EMNCs
RIVA DJOHAR
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Selain itu, peran HCL Technologies dalam industri TI saat ini sangat
diperhitungkan terutama dalam hubungan kerjasama dengan berbagai pihak dalam
industri TI. Hal ini bisa dilihat dari mitra kerjasamanya dengan perusahaan-
perushaan seperti Microsoft dan menjadi satu-satunya mitranya dalam efisiensi
program digital bagi Microsoft. Selain Microsoft HCL Technologies juga
bekerjsama dengan CISCO, CSC, EMC, SAP, Apple dan Hp. 6 Salah satu faktor
yang menyebabkan peningkatan pertumbuhan ekonomi India adalah industri TI.
India telah memiliki teknologi yan cukup maju untuk dapat bersaing dengan
teknologi dari negara maju. Beberapa jenis teknologi yang telah diproduksi oleh
perusahaan lokal India yang telah menggunakan teknologi yang cukup tinggi,
seperti industri otomotif, farmasi, software, dan hardware yang terus berkembang
pesat baik dari segi kualitas maupun kuantitas dari produk tersebut.
5
HCL Technologies, About HCL Technologies, 2015, <http://www.hcltech.com/about-us/about-hcl-
technologies >, diakses 21 April 2015.
6
HCL Technologies, Microsoft Alliance, 2015, < http://www.hcltech.com/about-us/microsoft-alliance >,
diakses 21 April 2015
7
HCL Technologies. Business Process Outsourcing, 2015, <http://www.hcltech.com/business-process-
outsourcing>, diakses 17 April 2015.
4
PERAN PEMERINTAH INDIA DALAM TRASNFROMASI HCL TECHNOLOGIES MENJADI EMNCs
RIVA DJOHAR
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Meskipun kondisi dalam negeri India sendiri masih berbagai masalah dalam
aspek ekonomi, sosial dan politik seperti halnya negara berkembang lainnya namun
India dalam beberapa tahun terakhir telah menunjukan perkembangan yang
signifikan dari segi pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat dan mampu
bersaing dengan negara-negara maju dalam beberapa aspek seperti dalam berbagai
forum internasional seperti di WTO yang mana India berani memperjuangkan
kepentingan dari negara-negara berkembang. Berdasarkan latar belakang tersebut
sehingga penulis tertarik untuk mengkaji lebih jauh tentang bagaimana strategi
EMNCs India khususnya HCL Technologies sehingga dapat bertransformasi
menjadi EMNCS dan juga dapat bersaing dengan MNC TI dari negara maju.
5
PERAN PEMERINTAH INDIA DALAM TRASNFROMASI HCL TECHNOLOGIES MENJADI EMNCs
RIVA DJOHAR
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
inilah yang menarik bagi penulis karena meskipun India merupakan negara
berkembang tetapi memiliki perusahaan yang mampu bersaing dalam perdagangan
global. Selain itu juga, sebelumnya telah banyak peneliti yang melakukan penelitian
tentang MNC dari negara TRIAD, namun masih jarang yang membahas tentang
MNC dari latecomers (Emerging Multinational Corporation-EMNCs) sehingga
menambah ketertarian bagi penulis untuk membahas secara detail dengan memilih
fokus pada salah satu EMNCs India yang saat ini telah berkespansi hingga di 31
negara dunia dan juga telah diakui di pasar Amerika dan Eropa. Sehingga kemudian
menimbulkan pertanyaan yang menjadi fokus penelitian, yaitu;
8
Thomas Oatley, International Political Economy. United Kingdom:Longman, 2012, p. 161
6
PERAN PEMERINTAH INDIA DALAM TRASNFROMASI HCL TECHNOLOGIES MENJADI EMNCs
RIVA DJOHAR
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Utara, Uni Eropa dan Jepang) agar tetap mampu bersaing secara internasional.
Menurut Gilpin, MNC merupakan sumber utama modal, teknologi, dan akses pasar
dihampir setiap negara. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan MNC memiliki dampak
yang sangat besar pada distribusi kemakmuaran global. Namun terlepas dari
keuntungan dari adanya MNC, banyak negara berkembang yang menjadi host
country tetap merasa takut kehilangan otonomi nasionalnya dengan adanya
kerjasama antara kepentingan bisnis domestik dan asing dalam bentuk intervensi
dari home country MNC tersebut, kecuali negara yang menjadi host country
memiliki posisi tawar yang tinggi seperti memiliki dana atau kemampuan keuangan,
memiliki teknologi yang substansial serta mampu mengontrol pasar. Selain itu
dalam bukunya, Gilpin juga menyatakan bahwa pembangunan “export platform”
dinegara-negara yang memiliki upah buruh yang rendah seperti negara-negara di
Asia Tenggara merupakan strategi dari investasi luar negeri mereka. Dengan adanya
kemajuan yang pesat dalam bidang tekhnologi dan informasi semakin mendorong
suatu negara baik negara maju maupun negara berkembang untuk perusahaan
lokalnya agar melakukan internasionalisasi.9 Oetlay mengutip Caves “an MNC is a
firm that controls and manages production establishments – plants – in at least two
countries” (Caves 1996,1). Oetlay juga menambahkan “MNCs are engaged
simultanously in economic production, international economic, and cross border
investment.” Dimana suatu MNC dapat membangun perusahaan baru di host country
atau bisa juga dengan membeli perusahaan yang ada melalui FDI.10
7
PERAN PEMERINTAH INDIA DALAM TRASNFROMASI HCL TECHNOLOGIES MENJADI EMNCs
RIVA DJOHAR
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Selain itu juga Hymer juga berpendapat bahwa walaupun MNC mungkin
akan menambah kekayaan dari seluruh penggunaan sumber daya alam secara
efisien, juga akan mendapat keuntungan dari negara asal MNC tersebut.13 Ini dapat
dijadikan acuan bahwa suatu MNC yang beroperasi di negara-negara berkembang
yang sering menjadi host country akan secara langsung maupun tidak langsung juga
berhadapan dengan negara home country dari MNC tersebut. Sehingga, selain
keuntungan yang dapat diterima berupa pemasukan bagi negara yang didatangi oleh
MNC tersebut, mereka juga akan berhadapan dengan negara home country MNC
itu. Namun dampak negatifnya juga terkadang MNC dapat mempengaruhi kebijakan
pemerintah Home country maupun Host Country. Selain itu juga dampak MNC
mengalihkan sebagian kegiatan produksinya ke luar negeri untuk memperoleh biaya
yang murah, ini dapat dilihat terutama pada perusahaan (MNC) yang bergerak
dibidang pertambangan.14
11
Richard J. Barnet & Ronal E. Muller, Global Reach: The Power of the Multinational Corporation, New
York, Simon and Schuster, .1974,
12
Yanuar Ikbar, Ekonomi Politik Internasional 2: Impelemtasi Konsep dan Teori, Bandung, Refika
Aditama, pp. 180-183
13
Yanuar Ikbar.,pp. 186-187
14
Lia Amalia, Ekonomi Internasional, Yogyakarta, Graha Ilmu, 2007, p. 45
8
PERAN PEMERINTAH INDIA DALAM TRASNFROMASI HCL TECHNOLOGIES MENJADI EMNCs
RIVA DJOHAR
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
dua cara, yaitu dengan mendirikan gedung atau anak perusahaan langsung di home
country (greenfield investment) dan dapat juga dengan membeli saham dari
perusahaan lokal yang telah ada serta berpartisipasi dalam pengelolaan perusahaan
tersebut (merger dan acquisitions). Adapaun perbedaan yang dimiliki oleh MNC,
diantaranya adalah integrasi secara horizontal dan vertical. Dimana horizontal
integration, MNC memperluas daerah pengoperasiannya dengan menghasilkan
produk yang sama atau produk yang sejenis dengan cabang perusahaan di luar
negeri. Sedangkan, vertical integration adanya perbedaan tahapan produksi dengan
beberapa hasil sebagai masukan pada kerjasama lainnya. Perusahaan yang
menggunakan vertical integration untuk memperoleh competitive advantage dalam
proses produksi.15
Dalam perdagangan global saat ini tidak hanya fokus pada MNC dari negar
maju saja tetapi pada EMNCs dari negara-negara berkembang yang semakin cepat
tumbuh karena adanya globalisasi. (Aulakh 2007, Engardio 2006 Khanna dan
Palepu tahun 2002, OECD 2006). Dimana EMNCs ini tampaknya mulai megubah
industri dan pasar di seluruh dunia sehingga menjadi ancaman bagi MNC dari
negara maju yang sejak pasca perang dunia II telah menguasai pasar internasional.16
Menurut Mark Foster, MNC dari negara latecomers sekarang memiliki 70
perusahaan yang masuk dalam 500 perusahaan terbesar di dunia berdasarkan
Fortune Global. Ekspansi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan ini sehingga
menjadi EMNCs didorong oleh keinginan untuk mencari pasar yang baru,
melakukan efisiensi, inovasi, sumber imput, dan dalam beberapa hal adanya prestise
nasional dan kemijakan pemerintah. Selain itu munculnya EMNCs bertepatan
dengan adanya pasokan modal yang murah serta kebijakan dalam negeri untuk
meliberalisasikan investasi serta kemajuan teknologi informasi. Ekspansi
15
Theodore H. Cohn, Global Political Economy; Theori and Practice. United States of America, Pearson,
.2010, pp. 251-253
16
Raveendra Chittoor, M. B. Sarkar, Sougata Ray & Preet S. Aulakh, Multinationals: Institutional
Changes and Organizational Transformation in the Indian Pharmaceutical Industry. United Kongdom,
INFORMS, 2009, <http://www.jstor.org/stable/pdf/25614648.pdf>, diakses 17 April 2015.
9
PERAN PEMERINTAH INDIA DALAM TRASNFROMASI HCL TECHNOLOGIES MENJADI EMNCs
RIVA DJOHAR
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Dalam proses ekonomi politik internasional dewasa ini, MNC memiliki peranan
yang sangat besar. Secara umum MNC memiliki kantor pusat di sebuah negara
(home country) dan mengoperasikan perusahaan tersebut secara keseluruhan atau
parsial. Bila dilakukan secara parsial, maka MNC lain (subsidiary company) yang
didirikan untuk mengurus cabang perusahaan itu di negara lain dan MNC yang
17
Mark Foster, Multi Pilar World 2; The Rise of The Emerging Market Multinational. Accenture, 2007,
<http://www.accenture.com/sitecollectiondocuments/pdf/mpw2.pdf>, diakses 21 mei 2015
18
David A. Lake, “A New Imperial System”; The Role of the Multinational Corporations
Reconsidered,In: David Fieldhouse. (ed ,International Political Economy, St. Martin, Bedford, 2000,
pp.170-171
10
PERAN PEMERINTAH INDIA DALAM TRASNFROMASI HCL TECHNOLOGIES MENJADI EMNCs
RIVA DJOHAR
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
menjadi subsidiary tersebut melaporkan kepada MNC pusat.19 Hal ini juga dapat
dijadikan karakteristik umum dari suatu perusahaan yang melakukan investasi FDI,
dimana salah satu caranya yaitu mendirikan langsung anak perusahaan langusng di
host country dan tetap memeiliki perusahaan pusat di negara asalnya.
Sejak memasuki abad ke-21, peran MNC yang ideal merupakan peran MNC
dalam persepktif liberal dimana MNC merupakan aktor yang bebas dari pengaruh
pemerintah. Hal ini menjadi perbedaan antara MNC dari perspektif liberal dengan
yang terjadi dengan MNC dari emerging market di negara-negara berkembang
seperti BRICS. Perbedaanya adalah perkembangan MNC dari negara latecomers
tidak dapat terlepas dari peranan pemerintah negara asalnya. Mohtar Mas‟oed juga
menyatakan bahwa salah satu ciri dari MNC dari negara latecomers yaitu adanya
hubungan yang erat dengan pemerintah negara asalnya (home country) dan memiliki
latar belakang institusional dan politik dari home country yang jauh berbeda dengan
negara-negara TRIAD.20 Sehingga menurut Howard martin, emerging market akan
terus menjadi motor penggerak pada pertumbuhan ekonomi global, menjadi
kekuatan baru yang berpengaruh besar terhadap kompetisi dalam pasar global
karena memiliki jumlah penduduk yang besar dengan tingkat kemakmuran yang
terus meningkat akan mendorong peningkatan konsumsi dan urbanisasi sehingga
akan terjadi persaingan baru.21
19
Multinational Corporation, “Enscyclopedia Britannica”,
<http://www.search.eb.com.colib.ccc.edu:80/eb/article9054240 > . diakses 15 Februaru 2015
20
Mochtar Mas‟oed,dkk, Kebangkitan PMN dari Selatan; Konteks Historik dan Struktural Global (ed).
Adidaya Ekonomi Dari Selatan; Kemunculan dan Transformasi perusahaan Multinational Negara Sedang
Berkembang. Institute of International Studies-UGM, Yogyakarta, 2013, pp. 40-41
21
Howard Martin, Six Global Trends Shaping The Business World-Emerging Markets Increase Their
Global Power, 2012, < http://www.ey.com/GL/en/Issues/Business-enviroment/>, diakses. 22 April 2015
11
PERAN PEMERINTAH INDIA DALAM TRASNFROMASI HCL TECHNOLOGIES MENJADI EMNCs
RIVA DJOHAR
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
22
Aknolt Kristian Pakpahan, Multinational Corporation Dalam Perekonomian Global, Jurnal Ilmu
Hubungan Internasional, vol 1. September, 2005, p. 235
12
PERAN PEMERINTAH INDIA DALAM TRASNFROMASI HCL TECHNOLOGIES MENJADI EMNCs
RIVA DJOHAR
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
adalah untuk mempertahankan atau meningkatkan pasar mereka. Selain itu suatu
perusahaan dapat bergabung dalam horizontal integration karena kebijakan luar
negeri pemerintah home country. Perusahaan yang menggunakan horizontal
integration berusaha untuk mempertahankan atau meningkatkan pasar mereka.
Sedangkan, vertical integration adanya perbedaan geografis dengan perusahaan
induk dengan hasil dari beberapa cabang atau anak perusahaan sebagai penyuplai
untuk cabang perusahaan lainnya. Perusahaan yang menggunakan integarasi ini
untuk memperoleh competitive advantage dalam proses produksi. Dengan vertical
integration MNC juga dapat memperbesar kontrol terhadap transaksi atau proses
yang tidak jelas dengan kepemilikian yang berbeda pada berbagai tahapan dalam
proses produksi secara internal. MNC yang menggunakan integarasi ini juga
membatasi pengawasan pemerintah pada aktifitas perusahaan. 23 Untuk HCL hingga
saat ini telah beroperasi di 31 negara dunia dengan usaha adalah R&D dan
engineering, custom aplikasi, aplikasi enterprise, TI infrastruktur manajemen dan
BPO yang mana semuanya termasuk dalam industri TI.24 Dalam proses memperluas
pasar, HCL technologies juga secara langsung maupun tidak langsung mendapat
kemudahan dari aturan serta kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah India.
23
Theodore H. Cohn, Global Political Economy; Theori and Practice, United States of America,
Pearson, 2010, pp. 251-253
24
HCL Technologies, About HCL Technologies, 2015, <http://www.hcltech.com/about-us/about-hcl-
technologies>, diakses pada 20 Maret 2015
25
Raveendra Chittoor, M. B. Sarkar, Sougata Ray dan Preet S. Aulakh, Multinationals: Institutional
Changes and Organizational Transformation in the Indian Pharmaceutical Industry, INFORMS, United
Kongdom, 2009, < http://www.jstor.org/stable/pdf/25614648.pdf >, diakses 17 April 2015.
13
PERAN PEMERINTAH INDIA DALAM TRASNFROMASI HCL TECHNOLOGIES MENJADI EMNCs
RIVA DJOHAR
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Dalam Dunning’s Electic theory juga menjelaskan tentang integrasi dari teori
internalization yang merupakan teori yang menjelaskan tentang suatu perusahaan
yang ingin mengembangkan perusahaanya hingga ke luar negeri sehingga menjadi
perusahaan multinasional. Selain itu, Alan Rugmen (2008) juga menjelaskan bahwa
dalam teori internalization terdapat dua unsur utama yang digabungkan dalam two-by-
two matrix untuk menganalisa kegiatan, pelaksanaan dan strategi dari suatu MNC.
Pertama, faktor perusahaan yang menentukan daya saing suatu organisasi atau Firm
Specific Advantages (FSA). Dalam konsep ini menjelaskan bahwa setiap perusahaan
memiliki FSA yang mana dengan memiliki keunggulan ini maka suatu perusahaan
akan dapat mengembangkan kapasitas perusahaanya. Keunggulan atau kemampuan
khusus dari pemilik suatu organisasi yang dibangun dengan produk atau proses
teknologi, pemasaran hingga dengan keahlian distribusi agar dapat sukses diluar dari
pasar negara asalnya. Selain itu juga konsep ini mengharuskan perusahaan
mempunyai FSA yang lebih bernilai dan tidak dapat ditiru oleh perusahaan lainnya
(inimitable).
14
PERAN PEMERINTAH INDIA DALAM TRASNFROMASI HCL TECHNOLOGIES MENJADI EMNCs
RIVA DJOHAR
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Selain itu, suatu EMNCs akan berekspansi ke luar negeri untuk meningkatkan
Firms Specific Advantages (FSA). Tujuan dari teori internalization ini adalah untuk
mencoba menjelaskan Competitive Advantages dari suatu perusahaan yang ingin
berekspansi ke luar dan bersaing dalam pasar global.28 Namun, dalam beberapa
tulisannya, Ravi Ramamurti juga menjelaskan tentang teori yang sama. Dimana
menurut Ramamurti FSA pada umunya lebih berkaitan dengan MNC dari negara maju
yang termasuk dalam kepemilikan teknologi, kekuatan brand, proses pemasaran dan
memiliki kemampuan menajerial, memiliki aset yang intangible termasuk dalam
kemampuan untuk membuat, memproses dan menerapkan pengetahuan secara luas
sebagai salah satu bagian dari kompetisi mereka. 29
27
Ravi Ramamurti & Jitendra V. Sing, pp. 404-410
28
Alan M.Rugman, „Theoretical Aspects od MNEs From Emerging Economy‟,Ravi Ramamurti dan
Jitendra Singh (ed), Emerging Multinational from Emerging Markets, Cambridge UK, Cambridge
University Press, 2009, pp. 50-52.
29
Ravi Ramamurti & Jitendra V. Sing, Emerging Multinationals in Emerging Markets, Cambridge
University Press. United Kingdom, 2009, p. 402.
30
Alan Rugman, pp. 50-52.
15
PERAN PEMERINTAH INDIA DALAM TRASNFROMASI HCL TECHNOLOGIES MENJADI EMNCs
RIVA DJOHAR
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Berdasarkan latar belakang dan teori yang telah dijelaskan sebelumnya, maka yang
menjadi argumen utama dalam penelitian ini ialah pemerintah India sejak awal telah
menyadari pentingnya industri teknologi informasi sehingga telah memberikan
perhatian khusus untuk meningkatkan sumber daya masyarakat di India yang dimulai
dari mendirikan sekolah, universitas atau institut yang khusus dalam bidang TI,
manejerial, perbankan, otomotif, dan tenaga medis. Hal ini dilakukan untuk
meningkatkan sumber daya manusia di India agar dapat bersaing dengan negara-negara
maju. Setiap negara termasuk India memiliki keunggulan tersendiri (CSA) dan tentunya
berbeda dari negara lainnya. Hal tersebut disesuaikan dengan kepentingan negara
31
Ravi Ramamurti & Jitendra V. Sing, pp.402-405.
32
Alan Rugman, pp. 50-52.
16
PERAN PEMERINTAH INDIA DALAM TRASNFROMASI HCL TECHNOLOGIES MENJADI EMNCs
RIVA DJOHAR
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
HCL Technologies yang menjadi 20 perusahaan publik terbesar di dunia dan kedua
di Asia. Tentunya dengan kemajuan tersebut selain adanya dukungan pemerintah, faktor
penunjang utamanya adalah strategi internal perusahaan untuk berkembang lebih besar
lagi. Meskipun telah menjadi perusahaan besar dalam bidang TI, perkembangan HCL
Technologies sendiri tentunya tidak terlepas dari hambatan yang bukan hanya dari
perusahaan pesaingnya melainkan juga dari para konsumen yang menggunakan jasa
perusahaannya. Perusahaan multinasional HCL Technologies yang telah mengalami
perkembangan yang sangat pesat dari awalnya merupakan perusahaan kecil yang
bergerak dalam industri hardware namun saat ini telah menjadi perusahaan
multinasional yang bergerak dalam industri TI dan layanan TI yang mana saat ini fokus
HCL Technologies fokus pada transformasi outsourcing namun juga tidak membatasi
industri TI yang ingin ditekuni namun lebih kepada mengikuti permintaan konsumen
dan kemajuan teknologi. HCL Technologies juga berusaha menciptakan keunggulan
ataupun keunikan (FSA) bagi perusahaanya dengan melakukan kerjasama dan
berinovasi pada produk maupun layanan perusahaan mereka. Sehingga dengan FSA
yang dimiliki oleh HCL Technologies beserta keunggulan spesifik (CSA) yang dimiliki
oleh India sehingga membantu HCL Technologies untuk bertransformasi menjadi salah
satu EMNCs dalam industri TI terbaik di dunia.
17
PERAN PEMERINTAH INDIA DALAM TRASNFROMASI HCL TECHNOLOGIES MENJADI EMNCs
RIVA DJOHAR
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
permasalahan yang penulis bahas. Data-data ini dikumpulkan dari berbagai macam
sumber berupa buku-buku, jurnal ilmiah, surat kabar, situs informasi resmi
pemerintah, situs informasi jaringan independen, dan internet untuk mengambil
rujukan terkait dengan tema strategi EMNCs India HCL Technologies dan
perkembangan industri TI India yang disertai bentuk-bentuk kebijakan pemerintah
India. Data-data yang dikumpulkan akan dianalisa melalui pendekatan kualitatif
kemudian diseseuaikan dengan konsep-konsep yang dipakai dalam studi Hubungan
Internasional, sehingga bisa menjawab pertanyaan penelitian dan menarik
kesimpulan hasil penelitian.
18
PERAN PEMERINTAH INDIA DALAM TRASNFROMASI HCL TECHNOLOGIES MENJADI EMNCs
RIVA DJOHAR
Universitas Gadjah Mada, 2016 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
India dan strategi perusahaan HCL Technologies sehingga perusahaan asal India ini
dapat menjadi EMNCs TI yang diakui dalam pasar internasional.
Pada bab I membahas mengenai latar belakang dan alasan dari ketertarian penulis
untuk membahas topik tentang MNC dari negara berkembang khususnya India
dengan studi kasus HCL Technologies dalam melakukan ekpsansi ke negara-negara
dunia.
Bab III akan menguaraikan tentang strategi transformasi HCL Technologies menjadi
EMNCs dengan menggunakan pendekatan konsep FSA .
Bab V, akan berisi kesimpulan dan saran dari peneliti sesuai dengan permasalahan
yang diangkat.
19