Anda di halaman 1dari 5

Salah satu bukti masuknya Islam di Indonesia adalah adanya Kerajaan Islam di Indonesia.

Kerajaan-
kerajaan tersebut tersebar diseluruh penjuru negeri yang menandakan bahwasanya persebaran Islam
telah menyebar ke seluruh Nusantara sedari dulu. Berikut nama Kerajaan Islam di Indonesia beserta
nama rajanya :

a. Kerajaan Samudera Pasai

Pada abad ke 13 M berdidirlah Kerajaan Samudera Pasai. Kerajaan ini didirikan oleh Sultan Malik Al
Saleh. Letak kerajaan Samudera Pasai sendiri berada di Aceh Utara tepatnya di kabupaten
Lhokseumawe. Pada tahun 1326 ketika Kerajaan Samudera Pasai dipimpin oleh Sultan Malik Al Tahir,
diberlakukanlah koin emas sebagai mata uang kerajaan Samudera Pasai.

Jejak sejarah dari Kerajaan Samudera Pasai terdiri dari berbagai macam benda. Peninggalan tersebut
adalah Cakra Donya , Naskah Surat Sultan Zainal Abidin , Makam Sultan Malik al Saleh, Makam Zain al-
Abidin Malik az-Zahir, stempel Kerajaan Samudra Pasai, Makam Ratu Al-Aqla.

b. Kerajaan Aceh Darusaalam

Kerajaan ini berdiri pada tahun 1514 yang dipimpin oleh Sultan Ibrahim. Beliau merupakan raja pertama
Kerajaan Aceh Darusalam yang memimpin selama 10 tahun. Kerajaan ini terletak di daerah yang
sekarang disebut dengan nama Aceh Besar. Kerajaan Aceh berjaya pada tahun 1607-1636 dibawah
kepemimpinan Sultan Iskandar Muda. Salah satu peninggalan paling terkenal yang ditinggalkan oleh
Kerajaan Aceh Darussalam adalah Masjid Raya Baiturrahman. Peninggalan lainnya berupa Benteng
Indrapatra, Gunongan, Makam Sultan Iskandar Muda, Mariam Kerajaan Aceh Darussalam, dan uang
emas Kerajaan.

c. Kerajaan Demak

Kerajaan Demak merupakan Kerajaan Islam pertama pulau Jawa yang berdiri pada tahun 1478 yang
dipimpin oleh Raden Patah. Tahun 1507 Raden Patah digantikan oleh putranya yakni Pati Unus yang
mendapat julukan sebagai Pangeran Sabrang Lor. Julukan tersebut diberikan karena keberaniannya
melawan Portugis di Malaka. Kerajaan Demak meninggalkan berbagai benda peninggalan prasejarah.
Peninggalan bersejarah tersebut ialah yaitu Masjid Agung Demak, Pintu Bledek, Soko Tatal dan Soko
Guru, Bedug, Kentongan, Situs Kolam Wudhu, Makrusah, Dampar Kencana, Piring Campa.

d. Kerajaan Islam Pajang

Didirikan oleh sosok yang namanya cukup familiar yakni Jaka Tingkir atau Sultan Adi Wijaya pada tahun
1568. Setelah kematiannya pada tahun 1582, ditunjuklah putranya yang bernama Pangeran Benowo
untuk menggantikannya. Hingga kehancuran pun terjadi saat Pengeran Benowo menyerahkan tahta
kepada saudara angkatnya yang bernama Sutowijoyo. tidak jauh berbeda dengan Kerajaan Islam yang
lainnya, Kerajaaan Pajang juga menyisakan peninggalan sebagai jejak sejarah. Peninggalan tersebut
berupa Masjid Laweyan, Makam para bangsawan, Bandar Kabanaran, Pasar Lweyan, dan Kesenian batik

e. Kerajaan Islam Mataram

Didirikan oleh Sutowijoyo pada tahun 1586. Kerajaan ini terletak di Kotagede, sebelah tenggara Kota
Yogyakarta. Setelah wafatnya Sutowijoyo pada tahun 1601, dipilihlah Mas Jolang atau Panembahan
Seda ing Krapyak. Kerajaan Islam Mataram mengalami masa kejayaan pada masa pemeritahan Mas
Rangsang atau Sultan Agung. Jika sebagian besar peninggalan sejarah berupa bangunan atau pun kitab.
Kali ini ada yang sedikit berbeda dengan peninggalan Kerajaan Mataram yaitu Kue Kipo. Selain itu
terdapat peninggalan lain yang berupa Sastra Gendhing karya dari sultan Agung, Kerajinan perak,
Kalang Obong, Kue Kipo, Batu Datar, Pakaian kyai Gundhil, Gapura Makam Kotagede.

f. Kerajaan Islam Cirebon

Kerajaan Islam Cirebon berdiri pada tahun 1522 oleh Raden Fatahillah. Pada masa kepemimpinanya
kerajaan mengalami masa kejayaan. Setelah wafatnya Raden Fatahilllah pada tahun 1570, dipilihlan
Pangeran Pasarean putranya untuk memimpin. Pada masa kepemimpinannya Kerajaan Islam dibagi
menjadi dua yakni Kasepuhan dan Kanoman. Peninggalan Bersejarah dari Kerajaan Islam Cirebon
kebanyakan berupa bangunan keraton. Diantaranya yaitu Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman,
Keraton Kacirebonan. Selain itu terdapat Masjid Sang Cipta Rasa serta Masjid Jami Pakuncen. Terdapat
beberapa Makam.

g. Kerajaan Islam Banten


Didirikan oleh Hasanuddin pada tahun 1552 di Banten. Pada masa kepemimpinannya Kerajaan Banten
mengalami masa kejayaan. Setelah Hasanuddin wafat kemudian digantikan oleh putranya yang bernama
Pangeran Yusuf. Kemunduran Kerajaan Banten terjadi pada masa kepemimpinan Sultan Abdul Muffakir.
Terdapat berbagai jenis peninggalan Kerajaan Islam Banten. Peninggalan bersejarah dari Kerajaan Islam
Banten berupa adalah Masjid Agung Banten, Istana Keraton Kaibon Banten, Istana Keraton Surosowan
Banten, Benteng Speelwijk, Danau Tasikardi, Meriam Ki Amuk.

h. Kerajaan Islam Banjar

Kerajaan Islam Banjar didirikan oleh Raden Samudra pada tahun 1520. Letak Kerajaan ini ialah di
provinsi Kalimantan. Di Kerajaan Islam Banjar terdapat tokoh ulama yang sangat termashur yang
bernama Syeh Muhammad Arsyad al-Banjari. Setelah wafatnya Raden samudra, tahta Kerajaan pun
digantikan oleh Sultan Rahmatullah (1545-1570).Berbeda dengan peninggalan bersejarah Kerajaan
lainnya. Kerajaan Islam Banjar lebih sedikit meninggalkan benda bersejarah. Peninggalan tersebut
adalah Masjid Sultan Suriansyah.

i. Kerajaan Sukadana atau TanjungPura

Kerajaan Tanjungpura dipimpin pertama kali oleh Sultan Muhammad Zainuddin dari tahun 1665 hingga
1724. Sedangkan Gusti Kesuma Matan atau Giri Mustika atau Sultan Muhammad Syaifuddin/Raden
Saradipa/Saradewa merupakan raja terakhir yang memimpin Kerajaan Islam Sukadana atau
Tanjungpura. Sama halnya dengan Kerajaan Islam Banjar, Kerajaan Sukadana pun hanya meninggalkan
satu peninggalan sejarah. Kerajaan Islam Sukadana atau Tanjungpura meninggalkan Negeri Batu. Negeri
Batu sendiri merupakan makam tua di kota yang pernah ditempati Kerajaan Sukadana.

j. Kerajaan Islam Ternate

Kerajaan Islam Ternate didirikan oleh Sultan Marhum. Keberadaan Kerajaan ini adalah di Maluku Utara.
Di Maluku sendiri terdapat 4 Kerajaan yaitu Ternate, Tidore, Obi, dan Bacan. Dari keempat Kerajaan
tersebut Ternate dan Tidore merupakan Kerajaan yang berkembang cepet karena sumber rempah-
rempah yang sangat besar.
Banyak para saudagar yang datang untuk melakukan perdagangan di Kerajaan Ternate, dan selain
bertransaksi perdagangan mereka juga menyebarkan agama islam. Setelah Sultan Mahrum wafat
digantikan oleh Sultan Harun. Sultan Harun kemudian digantikan oleh putranya yang bernama Sultan
Baabulah. Pada masa pemerintahan Sultan Baabullah, Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya.
Sultan Baabulah kemudian meninggal pada tahun 1583. Tampu kekuasaan kemudian digantikan putanya
yang bernama Sahid Barkat. Kerajaan Ternate mengalami kemunduran karena tidak mampu melawan
Spanyol dan VOC.

Peninggalan bersejarah Kerajaan Islam Ternate terdiri dari berbagai macam bangunan dan senjata.
Peninggalan berupa bangunan adalah Istana Sultan Ternate, Masjid Jami Sultan Ternate, Makam Tua,
singgasana. Selain itu yaitu tombak, pedang, senapan, tameng serta tulisan Raja dalam bahasa Arab.

k. Kerajaan Islam Tidore

Berdiri pada tahun 1801 yang dipimpin oleh raja Muhammad Naqil. Kerajaan Islam Tidore terletak di
sebelah selatan Kerajaan Ternate Agama islam menjadi agama resmi Kerajaan Tidore dan disahkan oleh
raja Tidore ke-11 yaitu Sultan Djamalludin berkat dakwah dari Syekh Mansur dari Arab.

Kerajaan Tidore menjadi pusat perdagangan karena banyaknya bangsa Eropa yang melakukan transaksi
perdagangan. Bangsa tersebut seperti Spanyol, Portugis dan Belanda. Kerajaan Islam Tidore mencapai
puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Nuku (1780-1805 Kie

Kerajaan islam Tidore banyak meninggalkan peninggalan berupa makanan tradisional. Makanan
tersebut adalah Lapis Tidore, Kue Bilolo, Kue Kale-kale, Kue Abu, Popeda. Selain makanan, terdapat juga
peninggalan berupa Benteng Torre dan Tahula serta Istana Kie.

l. Kerajaaan Islam Makassar

Terdapat beberapa Kerajaan yang berada di Sulawesi Selatan yaitu Kerajaan Gowa, Bone, Waju, Luwu,
Tallo, dan Soppeng. Diantara kerajan tersebut yang berkembang sangat pesat hanya Kerajaan Gowa dan
Tallo saja. Hal tersebut dikarenakan letak Gowa dan Tallo yang berada ditengah jalur pelayaran yang
strategis. Oleh karena itu raja kedua Kerajaan maju itu memutuskan untuk bergabung dan mendirikan
Kerajaan Islam Makassar dengan raja pertamanya adalah Sultan Alauddin.

Kerajaan Islam Makassar ini gemar menyebarkan dakwah Islam. Masa puncak kejayaan Kerajaan Islam
Makassar ini ialah pada saat pemerintahan Sultan Hasanuddin. Sultan Hasanuddin adalah cucu dari
Sultan Alauddin. Peninggalan bersejarah Kerajaan Islam Makassar banyak berupa bangunan serta
kompleks pemakaman. Peninggalan tersebut adalah Benteng Ford Ratterdam, Batu Pallantikang, Masjid
Katangka, Kompleks Makam Katangka, Makam Syekh Yusuf.

Itulah tadi pemaparan mengenai Kerajaan Islam di Indonesia. Dengan mereview kembali ingatan kita
mengenai sejarah, terutama sejarah Islam diharapkan mampu menambah keimanan dan kecintaan kita
terhadap ilmu agama. Jika para pendahulu sudah berusaha keras menanamkan nilai-nilai Islam, maka
kita tinggal melanjutkan perjuangan mereka.

Anda mungkin juga menyukai