Anda di halaman 1dari 2

CARA MELATIH ANAK UNTUK MENJAGA KEBERSIHAN SEKOLAH

KOMPAS.com – Bisa karena biasa. Pepatah ini bisa menjadi gambaran saat guru
maupun orangtua menuntut anak untuk senantiasa membuang sampah pada
tempatnya.
Membuang sampah, merapikan mainan, atau mencuci tangan menjadi sejumlah
sikap yang bisa dilakukan spontan oleh anak bila ia telah dibiasakan untuk hidup bersih
sedari kecil. Pembiasaan ini perlu diterapkan di mana saja, terutama di sekolah sebagai
“rumah kedua” anak.
Di rumah, anak dapat lebih mudah dilatih untuk hidup bersih karena pengawasan
orang tua maupun pengasuh hanya tertuju pada anak. Sedangkan di sekolah, guru
perlu memiliki strategi agar kebiasaan hidup bersih dapat dilakukan oleh anak walau
tanpa diawasi.
Cara Orangtua Membantu Anak Mengatur PR Sekolah Melansir dari laman resmi
Sahabat Keluarga Kemendikbud, pembisaan hidup bersih tak hanya berdampak pada
kebersihan lingkungan, namun juga melatih kepekaan anak terhadap lingkungan sekitar
dan membantu anak bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri.
Berikut cara untuk melatih anak usia TK maupun SD agar peduli terhadap kebersihan
lingkungan mulai dari sekolah.
1. Sediakan tempat sampah
Menjaga kebersihan lingkungan bisa dimulai dari aktivitas sederhana yakni
membuang sampah pada tempatnya. Guru dan pihak sekolah bisa membuat rambu-
rambu untuk tidak membuang sampah sembarangan dengan media gambar berwarna,
sehingga mudah dipahami maksudnya oleh anak-anak. Lakukan pula persuasi atau
nasihat langsung yang sifatnya lisan pada anak saat jam istirahat dimulai. Lakukan
persuasi ini setiap hari agar tertanam di ingatan anak. Sekolah juga harus menyediakan
tempat sampah dengan jumlah yang memadai atau sesuai kebutuhan, bila
memungkinkan dipisah antara tempat sampah organik atau basah dan tempat sampah
nonorganik atau kering.
2. Budaya saling mengingatkan
Guru perlu mengajak anak-anak untuk mengingatkan teman yang lupa
membuang sampah pada tempatnya. Beri pemahaman bahwa kebersihan sekolah dan
lingkungan adalah tanggung jawab bersama, sehingga mereka harus saling
mewujudkan dan menjaganya.
3. Contoh dari orang dewasa
Orang dewasa perlu memberi contoh nyata pada anak, sebab anak lebih mudah
meniru ketimbang melaksanakan nasihat. Tanpa adanya kerja sama banyak pihak,
kebersihan lingkungan akan sulit terwujud. Orangtua dan guru bisa memberi contoh
untuk peduli pada kebersihan lingkungan sekolah dengan cara memungut sampah
yang tercecer. Lakukan itu sambil memberikan arahan kepada anak-anak untuk
melakukan hal yang sama sehingga lebih mudah diingat dan diikuti.
4. Rutin bersihkan kelas
Buat jadwal rutin untuk bersama-sama membersihkan ruangan kelas dengan
suasana yang menyenangkan agar sesi bersih-bersih tidak seperti beban. Baca juga:
Parenting Layangan, Cara Efektif Mendidik Remaja Milenial Anak-anak dapat dibagi
menjadi beberapa kelompok dan tiap kelompok bertanggung jawab membersihkan
bagian tertentu di kelas. Sediakan alat bersih-bersih dengan bentuk dan warna sesuai
dengan usia anak. Cara ini akan meningkatkan rasa memiliki pada kelas, harapannya
anak akan menjaga kelas agar tetap bersih dan nyaman tanpa diminta.
5. Peduli toilet
Toilet biasanya menjadi ukuran bersih atau tidaknya suatu lingkungan sekolah.
Kalau toiletnya bersih, biasanya bagian lain dari sekolah juga akan bersih, asri dan
tertata dengan baik. Sebaliknya, jika kondisi toiletnya kotor dan bau, biasanya bagian
lainnya juga demikian. Jadi, ingatkan anak-anak untuk menjaga kebersihan dengan
menyiram toilet sampai bersih setelah memakainya. Ajak anak untuk selalu mencuci
tangan usai ke toilet atau membuang sampah demi kesehatan diri.
6. Keasrian lingkungan
Bersih saja tak cukup, agar lingkungan sekolah nyaman, keasrian sekolah juga
perlu mendapat perhatian. Untuk membuat lingkungan sekolah lebih asri, guru dan
pihak sekolah bisa menetapkan hari tertentu untuk mengajak anak-anak menanam
bunga, sayur dan pohon. Selain membuat lingkungan sekolah indah dan sejuk, anak-
anak juga akan turut menjaganya, karena tanaman tersebut mereka yang menanam.
7. Sudut kreatif
Salah satu masalah yang kerap dihadapi guru maupun orangtua saat menjaga
kebersihan lingkungan ialah dinding yang kotor akibat coretan anak. Baca juga:
Mendesak, Pentingnya Pendidikan Berkesinambungan PAUD, SD dan Parenting Perlu
dipahami bahwa anak membutuhkan media yang luas untuk menuangkan kreativitas,
dan bentuk vertikal seperti dinding adalah media yang paling mudah digambar.
Menyediakan satu dinding khusus untuk menggambar bisa menjadi solusi. Selain anak-
anak tidak akan iseng menggambari dinding-dinding sekolah, dinding tersebut akan
memiliki nilai seni tersendiri.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "7 Cara Melatih Anak Menjaga
Kebersihan di Sekolah", https://edukasi.kompas.com/read/2020/01/22/14000091/7-
cara-melatih-anak-menjaga-kebersihan-di-sekolah?page=all.
Penulis : Ayunda Pininta Kasih
Editor : Yohanes Enggar Harususilo

Anda mungkin juga menyukai