PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi merupakan hal terpenting dalam kehidupan. Komunikasi dibuat
untuk menyebarluaskan pesan kepada publik, mempengaruhi khalayak dan
menggambarkan kebudayaan pada masyarakat. Hal ini membuat media menjadi
bagian dari salah satu institusi yang kuat di masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan
berinteraksi yang bersifat antarpribadi, dipenuhi melalui kegiatan komunikasi
interpersonal atau antarpribadi. Sedangkan kebutuhan untuk berkomunikasi secara
publik dengan orang banyak, dipenuhi melalui aktivitas komunikasi massa.
Dengan demikian komunikasi menjadi unsur penting dalam berlangsungnya
kehidupan suatu masyarakat. Selain merupakan kebutuhan, aktivitas komunikasi
sekaligus merupakan unsur pembentuk suatu masyarakat. Sebab tidak mungkin
manusia hidup di suatu lingkungan tanpa berkomunikasi satu sama lain.
Komunikasi merupakan metode utama dalam mengimplementasikan proses
asuhan. Bidan perlu memahami dan mengaplikasikan konsep dan proses komunikasi
untuk meningkatkan hubungan saling percaya dengan klien yang akan membantu
perubahan perilaku klien ke arah yang positif. Komunikasi juga merupakan dasar
interaksi antara bidan dengan tim kesehatan lain. Penggunaan komunikasi yang tepat
saat bidan berinteraksi dengan tim kesehatan lain akan memengaruhi hasil pelayanan
kesehatan yang dilakukan.
Dalam praktik kebidanan, pemberian asuhan kebidanan yang berkualitas
sangat dibutuhkan. Kualitas kebidanan ditentukan dengan cara bidan membina
hubungan, baik sesama rekan sejawat ataupun dengan orang yang diberi asuhan.
Upaya meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan juga ditentukan oleh keterampilan
bidan untuk berkomunikasi secara efektif dan melakukan konseling yang baik kepada
klien. Karena melalui komunikasi yang efektif serta konseling yang berhasil,
kelangsungan dan kesinambungan penggunaan jasa pelayanan bidan untuk kesehatan
perempuan selama siklus kehidupan akan tercapai.
1
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi komunikasi
2. Tujuan dan alasan
3. Unsur/elemen dalam komunikasi
a. Penyampai
b. Pesan
c. Saluran
d. Penerimaan
e. Umpan balik
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
dalam organisasi, serta dalam masyarakat menciptakan dan
mengirimkan maupun menggunakan informasi untuk mengkoordinasi
lingkungannya dan orang lain. Pengertian organisasi tersebut tidak
hanya bersifat fakta tapi juga fiksi, humor, atau bujukan. Berdasarkan
defenisi tersebut terlihat bahwa tujuan komunikasi adalah memengaruhi
tingkah laku orang lain.
d. Menurut William J. Seller (1988), Komunikasi adalah proses yang mana
symbol verbal dan nonverbal dikirimkan dan diterima serta diberi arti.
4
pengertian antara dua orang ataupun lebih dalam suatu kelompok kecil
manusia.
2) Organization Communications: Organization communications ialah
proses dimana pembicara secara sistematis memberikan informasi serta
memindahkan pengertian kepada orang yang banyak dalam suatu organisasi
dan kepada pribadi-pribadi dan juga lembaga-lembaga di luar yang berkaitan.
5
b. Sebagai Kendali: komunikasi berfungsi sebagai kendali artinya bahwa
komunikasi bertindak untuk mengendalikan perilaku orang lain ataupun
anggota dalam beberapa cara yang mesti dipatuhi.
c. Sebagai Motivasi: Komunikasi dapat memberikan perkembangan dalam
memotivasi dengan memberikan penjelasan dalam hal-hal di dalam kehidupan
kita.
d. Sebagai Pengungkapan Perasaan: Komunikasi mempunyai peranan
dalam mengungkapkan perasaan kepada orang lain, baik itu berupa perasaan
senang, gembira, kecewa, maupun tidak suka. dan lain-lainnya.
6
bisa sajasesuai keinginan ataupun tidak sesuai dengan keinginan komunikator.
a) Penyampaian
Komunikator merupakan unsur komunikasi yang bertindak sebagai
penyampai pesan. Komunikator merupakan sumber informasi bagi
komunikan. Sehingga bagaimana komunikator mendeliver sebuah pesan
sangat memnpengaruhi keberhasilan komunikasi. Apakah komunikan dapat
menangkap dan mengerti sebuah pesan atau tidak, dan bagaimana respon yang
di hasilakn komunikan sangat di tentukan oleh kemampuan komunikator
dalam menyampaikan pesan.
Berikut beberapa hal yag prlu dimiliki oleh sesorang komunikator
agaer pesan yang di sampaikan dapat di terima oleh komunikan :
Menguasai teknik bicara atau menulis untuk menyampaikan pesan.
Memiliki pengetahuan luas mengenai pean ynag akan di sampaikan.
Memiliki kemampuan untuk menyusun isi pesan dengan baik.
Memiliki kemampuan untuk memilih media yang paling tepat untuk di
gunakan dalam menyampaikan pesan.
Memiliki kredibilitas yang baik di mata audience atau komunikan.
Memiliki pengetahuan untk mengantisipasi gangguan yang mungkin
timbul.
Memiliki kemampuan untuk memberikan tanggapan atas feedback yang
diberikan komunikan.
b) Pesan
Pesan merupakan ide,informasi atau berita yang ingin di sampaikan
7
komunikator kepada komunikan. Pesan disini bisa berupa kata-kata, tulisan,
gambar, atau lainnya. Pesan mengandung materi yang di tujukan untuk
mempengaruhi atau mengubah komunikan. Pesan sendiri terbagi dalam
beberapa jenis sebagai berikut :
Pesan Informatif
Pesan informative adalah pesan yang sifatnya memberikan keterangan,
fakta, atau informasi lainnya. Pesan jenis ini merupakan pesan ynag dapat
di jadikan acuan dalam pengambilan sebuah keputusan oleh komunikan.
Contoh pesan jeini misalnya informasi mengenai bencana alam, jenis
bantuan apa yang di butuhkan oleh pengungsi.
Pesan Persuasif
Pesan persuasif adalah pesan yang bersifat membujuk. Tujuan pesan jenis
ini adalah untuk merubah sikap komunikan. Dengan pesan ini komunikan
dapat perubahan sikap komunikan di dapatkan dapat adanya paksaan,
namun berasal dari keinginan komunikan sendiri. Contoh pesan jenis ini
misalnya iklan sebuah produk.
Pesan Koersif
Berkebalikan dengan pean persuasif, pesan koersif merupakan pesan yang
bersifat memaksa. Dalam mencapai tujuannya, yaitu merubah perilaku
komunikan, pesan jenis ini mengandung unsur paksaan seperti pemberian
sanksi atau semacamnya. Contoh pesan persuasif misalnya peraturan
pegawai dalam sebuah perusahaan.
c) Saluran
Pesan berasal dari sumber dan di tujukan pada sasaran . Pesan bisa
berupa kata-kata, gambar ataupun symbol-simbol. Perlu kesamaan
pengalaman, kesamaan pengertian, dll. Saluran atau media merupakan sarana
yang di gunakan oleh komunikator untuk menyampaikan pesan kepada
8
komunikan. Secara umum terdapat tiga macam media komunikai, yaitu media
umum, media massa, dan media khusus. Media umum merupakan media yang
dapat di gunakan oleh semua orang, misalnya telepon, surat menyurat, media
social,dan lain-lain.
Media masa merupakan media yang di gunakan untuk komunikasi
massa (skala masal). Contoh media massa misalnya koran, majalah, radio,
televise, dan sebaginya. Sedangkan media khusus merupakan media yang
hanya di gunakan secara terbatas. Hanya oleh dan untuk orang-orang,
kelompok atau organisasi tertenju saja. Misalnya berupa kode atau sandi.
d) Penerima
Penerima atau komunikan merupakan penerima pesan. Individu atau
kelompok yang menjadi sasaran pesan. Secara umum da tiga jenis penerima
pesan, yaitu personal misalnya pada komunikasi ynag terjadi lewat tatap muka
empat mata, lewat sms atau panggilan telepon kepada seseorang. Sedangkan
iklan di televise misalnya, merupakan komunikasi ynag penerima pesannya
adalah massa (khalayak umum).
Agar komunikasi berjalan dengan baik, ada beberapa syarat yang perlu
di penuhi komunikan yaitu : keterampilan menangkap dan meneruskan pesan
yang di terimanya; pengetahuan yang cukup seputar pesan yang akan di
terimanya, serta sikap yang siap untuk menerima serta serta member pesan.
e) Umpan Balik
Umpan balik merupakan reaksi atau respon ynag di berikan
komunikan untuk menanggapi pesan yang di terimanya. Feedback ini bisa
berupa feedback negative maupun positif. Feedback dapat membantu
komunikator untuk menilai apakah kounikasi yang di lakukan efektif atau
tidak. Jika feedback yang diberikan positif, berarti komunikasi yang di
lakukan efektif.
9
Feedback bisa di berikan secara langsung maupun tidak langsung.
Feedback langsung biasanya terjadi jika komunikan dan komunikator
melakukan kommunikasi secara langsung, misalnya dalam pembicaraan tatap
muka. Feedback langsung bisa berupa komentar maupun gesture tubuh.
Sedangkan feedback tidak langsung terjadi jika komunikan dan
komunikator tidak dapat melakukan kontak langsung dalam berkomunikasi.
Biasanya terjadi pada komunikasi yang melibatkan banyak orang di
dalamnya. Feedback tidak langsung bisa berupa surat pembaca, atau jawaban
polling.
BAB III
10
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
11