Nama Kelompok :
2021/2022
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWt yang hingga saat ini masih
memeberikan kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga kita diberi
kesehatan yang luar biasa ini, yaitu kesempatan untuk menyelesaikan tugas
Makalah Pengertian toksin
Oleh sebab itu kami sangat menantikan kritik dan saran yang
membangun dari setiap pembaca untuk materi evaluasi makalah berikutnya.
Kami juga berharap hal tersebut mampu dijadikan cambuk untuk kami
supaya lebih mengutamakan kualitas laporan di masa yang selanjutnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman........................................................................................................i
Kata Pengantar............................................................................................ii
Daftar Isi......................................................................................................iii
BAB I Pendahuluan
BAB II Pembahasan
3.1 Kesimpulan.......................................................................................13
3.2 Saran................................................................................................13
Daftar Pustaka.........................................................................................14
iii
BAB I
Pendahuluan
1
Butler mengemukakan, pada tahun 1978 saja diperkirakan terdapat
300.000 zat kimia yang digunakan di seluruh dunia dan jumlah ini
diperkirakan bertambah setiap tahun dengan 1.000 – 2.000 jenis
(Soemirat, 2009).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Toksin ?
2. Apa pengertian Racun Kimia ?
3. Apa saja bahan-bahan kimia yang berbahaya ?
4. Bagaimana cara penanganan zat-zat kimia yang berbahaya ?
5. Apa pengertian Racun Biologi ?
6. Apa saja jenis-jenis racun alami yang ada pada makanan ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian toksin
2. Mengetahui pengertian racun kimia
3. Mengetahui bahan-bahan kimia yang berbahaya
4. Mengetahui cara-cara penanganan zat-zat kimia yang berbahaya
5. Mengetahui pengertian racun biologi
6. Mengetahui apa saja jenis racun alami yang ada pada makanan
2
BAB II
Pembahasan
3
memfokuskan diri pada telaah tentang efek pencemaran lingkungan
pada ekosistem dan konstituennya (seperti ikan, dan satwa liar).
Masalah-masalah yang menantang toksikolog lingkungan adalah tugas
yang rumit dalam pencirian akibat dari pengaruh terhadap individu
”organisme” dalam lingkungan dan sebaliknya disebabkan pengaruh
perubahan ekologis yang dialami oleh individu Pendekatan terhadap
tugas ini didasarkan pada hubungan timbal-balik struktural dan
fungsional yang ada diantara masing-masing tingkatan organisasi
biologis. Hubungan ini termasuk juga penentuan hubungan antara
pengaruh yang ditunjukkan oleh organisme pada tingkatan
makromolekul atau selular sebagai tanggapan pokok dari organisme di
lingkungan tersebut. Dalam penelitian pengaruh toksikan pada ekologis
diperlukan pengetahuan dasar mengenai mekanisme fase kerja toksikan
pada organimse, termasuk fase eksposisi, toksokinetik dan toksodinamik
dari toksikan pada organimse target. Disamping itu diperlukan juga
kemampuan mengevaluasi hubungan faktor lingkungan yang dapat
mengubah tanggapan yang diamati dalam makhluk hidup.
Kata racun ”toxic” adalah bersaral dari bahasa Yunani, yaitu dari
akar kata tox, dalam bahasa Yunani tox berarti panah. Dimana panah
pada saat itu digunakan sebagai senjata dalam peperangan, yang selalu
pada anak panahnya terdapat racun. Di dalam ”Papyrus Ebers
(1552B.C.)“. Hippocrates (460 - 370 B.C.), dikenal sebagai bapak
kedokteran, disamping itu dia juga dikenal sebagai toksikolog
dijamannya. Dia banyak menulis racun bisa ular dan di dalam bukunya
juga menggambarkan, bahwa orang Mesir kuno telah memiliki
pengetahuan penangkal racun yaitu dengan menghambat laju
penyerapan racun dari saluran pencernaan.
Secara umum, racun merupakan zat adat, cair, atau gas, yang dapat
mengganggu proses kehidupan sel suatu organisme (Gary, 1996). Dalam
hubungan dengan biologi, racun adalah zat yang menyebabkan luka,
4
sakit, dan kematian organisme, biasanya dengan reaksi kimia atau
aktivitas lainnya dalam skala molekul (Maramis M.R, 2016)
a. Korosif
Korosif adalah sifat suatu subtantsi yang dapat menyebabkan benda
lain hancur atau memperoleh dampak negatif. Korosif dapat
menyebabkan kerusakan pada mata, kulit, sistem pernapasan, dan
banyak lagi. Contoh bahan kimia yang bersifat korosif antara lain
asam sulfat, asam astetat,asam klorida dan lain-lain.
b. Radioaktif
Bahan radioaktif adalah bahan kimia yang mempunyai kemampuan
memancarkan sinar radioaktif dangan aktivitas jenis lebih besar dari
5
0,002 microcuri per gram. Suatu bahan kimia dapat termasuk diantara
satu atau lebih klasifikasi diatas, karena memang mempunyai sifat
ganda. Contoh : Benzena adalah zat beracun, karsiogenik tetapi juga
mudah terbakar, klor adalah zat beracun yang juga bersifat korosif.
Radioaktif adalah bahan yang terkontaminasi dengan radio isotop yang
berasal dari penggunaan medis atau riset radio nukleida. Limbah ini
dapat berasal dari antara lain : tindakan kedokteran nuklir, radio-
imunoassay dan bakteriologis; dapat berbentuk padat, cair atau gas.
c. Evaporatif Bahan toksin evaporatif adalah bahan yang mudah
menguap dan biasanya jenis bahan kimia ini mudah terbakar. Di dalam
laboratorium dapat digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu sebagai
berikut: 1) Padat, misalnya, belerang, hidrida logam, logam alkali,
fosfor merah dan kuning. 2) Cair, misalnya, alkohol, aseton, benzena,
eter, methanol, n-heksana, pentana. 3) Gas, misalnya, hidrogen dan
asetilen.
d. Eksplosif Adalah suatu zat padat atau cair atau campuran keduanya
yang karena suatu reaksi kimia dapat menghasilkan gas dalam jumlah
dan tekanan yang besar serta suhu yang tinggi, sehingga menimbulkan
kerusakan disekelilingnya. Zat eksplosif amat peka terhadap panas dan
pengaruh mekanis (gesekan atau tumbukan), ada yang dibuat sengaja
untuk tujuan peledakan atau bahan peledak seperti trinitrotoluene
(TNT), nitrogliserin dan ammonium nitrat (NH4NO3). Contoh lainnya
adalah Asetilena dan amonium nitrat.
e. Reaktif
1) Bahan kimia beracun yang mudah bereaksi dengan air, asam, udara
sehingga dapat meledak, terbakar dan lainnya.
2) Bahan yang reaktif terhadap air adalah bahan yang apabila bereaksi
dengan air akan mengeluarkan panas dan gas sehingga mudah terbakar
contohnya: alkali dan alkali tanah, garam halida dan anhidrat, oksida
anhidrat dan sulfuril klorida.
6
3) Bahan yang reaktif terhadap asam adalah bahan yang apabila
bereaksi dengan asam akan mengeluarkan panas dan gas sehingga
mudah terbakar, beracun dan korosif contohnya: kalium klorat, kalium
perklorat, kalium permanganat dan asam kromat.
1. Botulinum Toxin A
Racun Botulinum, yang juga dikenal sebagai Clostridium Botulinum,
dikenal sebagai zat paling mematikan di dunia. Botulinum mengacaukan
komunikasi antara sel saraf dan sel otot, kemudian secara bertahap
melumpuhkan korban dan akhirnya terjadi kegagalan sistem pernafasan.
Namun, botulinum dalam dosis yang sangat kecil dapat digunakan untuk
mengobati kejang otot dan keringat berlebihan dan melumpuhkan otot
yang menyebabkan keriput.
2. Asbestos
Asbestos adalah nama yang diberikan pada beberapa mineral berbeda
yang
memiliki satu ciri umum: ikatan kristal yang berserat. Apabila terhirup
berkali-kali, serat asbestos dapat menumpuk di paru-paru dan
menyebabkan penyakit mematikan seperti asbestosis, radang paru-paru,
dan kanker.
3. Ricin
Ditemukan dalam minyak jarak, ricin adalah zat protein beracun yang
menimbulkan kerusakan pada ribosom, pembangun protein pada sel.
Hasilnya adalah kerusakan parah pada organ-organ penting tubuh.
Hanya satu miligram ricin cukup untuk membunuh orang dewasa jika
7
dihirup atau tertelan, menyebabkan banyak negara menyelidiki
penggunaannya sebagai senjata biologis.
4. Karbon Monoksida
Karbon monoksida adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau, dan
sangat beracun yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar organik
yang tidak sempurna, seperti batubara, diesel, kayu dan lain - lain. Ini
adalah salah satu gas beracun utama yang ditemukan di dalam asap
kendaraan.
Zat ini mempengaruhi kapasitas pembawa oksigen dalam darah dengan
mengikat protein hemoglobin. Jika seseorang terkena paparan dengan
konsentrasi karbon monoksida 1,28%, korban akan kehilangan
kesadaran setelah 2-3 kali nafas dan mati dalam waktu kurang dari 3
menit.
5. Sianida
Baik dihirup atau tertelan, sianida adalah salah satu zat beracun dengan
aksi tercepat yang diketahui, membuat korbannya mati dalam hitungan
menit. Gas hidrogen sianida dan natrium padat atau potasium sianida
sangat beracun, mencegah sel-sel tubuh menggunakan oksigen dan
membuat jantung dan otak berhenti bekerja.
8
3. Bahan-bahan yang mudah menguap dan bertekanan tinggi harus
dilindungi dari cahaya matahari . Ventilasi udara dalam ruangan harus
baik .
4. Bahan-bahan oksidator jangan ditempatkan bersama dengan bahan
yangmudah terbakar (bahan organik dan pereduksi) . Ventilasi udara
dalam ruangan harus baik .
5. Bahan-bahan korosif disimpan di tempat yang kering, suhunya
rendahn namun tidak dibawah titik bekunya.
6. Bahan kimia yang mudah bereaksi dengan air, disimpan pada tempat
yang jauh dari sumber air.
7. Bahan kimia yang bila disimpan ditempat yang sama dapat
menimbulkanreaksi yang merugikan (panas yang tinggi, zat baru yang
bersifat racun).
8. Bahan-bahan kimia yang mudah terurai membentuk racun apabila
berhubungan dengan panas, air atau asam tidak diperkenankan disimpan
berdekatan dengan bahan-bahan kimia yang mudah menyala/menguap.
Suhu ruangan harus rendah dan kering .
9
Istilah racun bersinonim dengan kata toksin dan bisa, namun
memiliki definisi yang berbeda antara yang satu dengan lainnya. Kata
"toksin" didefinisi sebagai racun yang dihasilkan dari proses biologi,
atau sering disebut sebagai biotoksin. Sementara, bisa didefinisikan
sebagai cairan mengandung racun yang disekresikan atau dihasilkan
oleh hewan selama proses pertahanan diri atau menyerang hewan lain
dengan gigitan maupun sengatan. Istilah beracun, toksik, dan berbisa
juga merupakan kata yang sebanding apabila digunakan untuk
menyatakan sifat atau efek dari racun. Namun, tetap terdapat sedikit
perbedaan pada ketiga kata tersebut. Beracun digunakan untuk segala
sesuatu yang dapat berakibat fatal atau berbahaya apabila dimasukkan
dalam jumlah tertentu ke makhluk hidup. Sedangkan toksik menyatakan
sifat atau efek dari toksin, dan berbisa mengacu kepada hewan penghasil
bisa.
10
Salah satu makanan yang mengandung racun tersebut adalah
kentang. Racun alami yang dikandung kentang termasuk dalam
golongan glikoalkaloid dengan dua macam racun utama yaitu solanin
dan chaconine. Kadar glikoalkoid yang tinggi dapat menimbulkan rasa
seperti terbakar di mulut, sakit perut, mual dan muntah. Sebaiknya
kentang disimpan di tempat yang sejuk, gelap, dan kering serta
dihindarkan dari paparan sinar matahari atau sinar lampu. Untuk
mencegah terjadinya keracunan sebaiknya kentang dikupas kulitnya dan
dimasak sebelum dikonsumsi.
3. Asam Oksalat
4. Glikoalkaloid
5. Senyawa Psoralen
11
seledri dimasak sebelum dikonsumsi karena psoralen dapat terurai
melalui proses pemasakan.
6. Glikosida Sianogenik
7. Tetrodotoksin ( TTX )
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
14