FISIKA LINGKUNGAN
Disusunoleh :
Agni Pawitra Jati
2A/P27833219002
15
Keterangan : Q = debit air (m3/dt)
H = tinggi (m)
g = gravitasi (m/s2)
cd = 0,6
3. Hasil Pengukuran
Tinggi Triagular Weir = 6 cm
No. Waktu H. Sebelum H Sesudah H (cm)
(cm) (Cm)
1. Mulai Luber 6 8,8 2,8
2. Menit 1 6 9 3,0
3. Menit 2 6 9,4 3,4
4. Menit 3 6 9,6 3,6
Rata-Rata 6 9,2 3,2
8 1
= . . √20 . √0,0322 .√0,032
5 5
8 1 4 2 4
= . . √20 . ( ) .√
5 5 125 125
8 1 16 2
= . . √4 . .
5 5 15625 5
8 1 16 2
= . .2. .
5 5 15625 5
512
=
1953125
= 0,000262144 m3/dt
3 15
Keterangan : Q = Debit air (m3/dt)
g = Gravitasi (m/s2)
b = Lebar bibir Weir
H = Tinggi air (cm)
Cd = 0,6
Catatan : Penggunaan Weir Cipolieti sama dengan penggunaan Weir
Thomson.
1. Study Kasus
Pengukuran debit air yang mengalir disebuah pipa diukur
menggunakan Weir Thomson menghasilkan data sebagai berikut :
Lebar Weir (L) = 9,5 cm = 0,095 m
Tinggi Weir (H) = 6 cm
2. Hasil Pengukuran
No. Waktu H. Sebelum H Sesudah H (cm)
(cm) (Cm)
1. Mulai Luber 6 6,3 0,3
2. Menit 1 6 6,5 0,5
3. Menit 2 6 6,4 0,4
4. Menit 3 6 7 1,0
Rata-Rata 6 6,55 0,55
2 8
Q = cd 2g b.H H
2/3 5/2
3 15
2 8
= 0,6 2 x 10 x 9,5 x 0,55
2/3
x 0,555/2
3 15
b
Formula Weir Rectanguler
2
Q= cd 2g .b.H 3/2
3
Keterangan : Q = Debit air (m3/dt)
g = Gravitasi (m2/s)
b = Lebar
H = Tinggi
Cd = 0,6
1. Study Kasus
Menggunakan debit air yang mengalir dalam Weir Rectanguler
menghasilkan data sebagai berikut :
Lebar Weir (L) = 10 cm
Tinggi Weir (H) = 6 cm
2. Hasil Pengukuran
No. Waktu H. Sebelum H Sesudah H (cm)
(cm) (Cm)
1. Mulai Luber 6 7,9 1,9
2. Menit 1 6 8,1 2,1
3. Menit 2 6 8,0 2,0
4. Menit 3 6 7,8 1,8
Rata-Rata 6 7,95 1,95
∆H = 1,95 cm = 0,0195 m
2
Q= cd 2g .b.H 3/2
3
2
= 0,6 20.10.1,95 3/2
3
= 0,4 x 4,47 x 10 x 2,723
STUDI KASUS
SALURAN TERTUTUP
1. Poulsoulli
Dalam perhitungan debit air yang mengalir dalam suatu pipa dan
dihitung dengan menggunakan formula Poulsoulli.
2. Studi Kasus
Jarak Magetan ke Caruban 50 km. Tekanan di Magetan 1
KgF/cm. Dan di Caruban 3 KgF/cm. Diameter pipa 4 dim, suhu air
240C. Spikositas 0,9161 gr/cm.s.
a. Berapa debit air yang mengalir ?
b. Jalur distribusi itu dapat dipakai berapa jiwa jika kebutuhan
airnya 100/orang/hari ?
c. Berapa kemiringan jalur distribusi hv jika c = 100 ?
Penyelesaian :
Diketahui :
P1 = 1 KgF/cm2
= 1 x 105 Kg/m.s2
P2 = 3 KgF/cm2
= 3 x 105 Kg/m.s2
P = P2 – P1
= 3 x105 – 1 x105
= 2 x105 Kg/m.s2
L = 50 km = 50.000 m
= 0,9161 gr/cm.s
= 0,9161.10-3 Kg.m.s
Ditanya :
a. Q ?
b. Jalur distribusi itu dapat dipakai berapa jiwa jika kebutuhan
airnya 200/orang/hari ?
c. Berapa kemiringan jalur distribusi Hw jika c = 100 ?
Dijawab :
π.r 4 .P
a. Q =
8L
366,44
= 8,37648 orang
129744795
= 19,39 x 102,3
129744795
2. Hanzen Williams
4. Studi Kasus
Hitunglah debit air dan kehilangan tekanan yang mengalir pada
sebuah pipa yang mempunyai diameter 2 dim (1 dem = 2,54 cm)
panjang distribusi 3 km kekerasan pipa tersebut 150 dan kemiringan 8
m /1000
Ditanya : a. Q
b. Dapat dipakai berapa jiwa jalur distribusi
c. S Jika C = 100
Jawab
Diketahui :
D = 2 dem (2 x 2,54 cm)
= 5,08 cm
= 5,08 . 10-2 m
Praktek Fisika Lingkungan 12
L = 3 km = 3000 m
C = 150
S = 8m /1000
= 8 x 10-3
a. Q = 0,2785 x C x D x S1/2
= 0,2785 x 150 x (5,08 x 10-2)2,63 x (8 x 10-3)1/2
= 41,775 . (71,84 x 10-5,3) . (8 x 10-3)1/2
= 41,775 . (71,84 x 10-5,3) . (2,82 x 10-1,5)
= 8463,14 x 10-6,8
1, 85
Q
b. Hf = 0,2785 x C x D 2,63 xL
1, 85
8463,14 x 10- 6,8
= - 2, 2,63
x 30003
0,2785 x 150 x (5,08 . 10 )
1,85
8463,14 x 10- 6,8
= - 5,3
x 30003
3001,116 x 10
S2 = 0,2364 x 10-12,6
S = √0,2364 x 10-12,6
Praktek Fisika Lingkungan 13
S = 0,4862 x 10-6,3
3. Darcy – Weisbach
Pola aliran, dalam pipa yang dihubungkan ke pompa dalam batasan
“tambahan” sehingga Heat Loss gesekan bertambah sebanding dengan
pangkat dua kecepatan aliran.
Formula Darcy Weisbach adalah formula yang sering dipakai
untuk pipa pendek yang digunakan untuk menyambung pipa antara pompa
dan suchour / dischange chambers.
L V2
1. Formula dari Darcy – Wesbactis : Hf = f x x
D 2g
Keterangan :
Hf = Kehilangan tekanan (m)
Fr = Koefisien Gesekan (tabel)
L = Panjang pipa (m)
D = Diameter Pipa (cm)
V2 = Kecepatan (m/s)
g = Gravitasi (10 m/s)
2. Tabel Catatan
Untuk pipa besi cor = F : (0,02 H / 200 D) x 1,5
Untuk pipa baja = F : (0,0144 + 915/100 V ) x 1,5
3. Studi Kasus
0,0914
= 1
x 3,14 x 25,8
4
0,0914
= 20,253
= 0,00451 m/s
L V2
Hf = fv x ( )x ( )
D 2g
4000 (0,00451 ) 2
= 0,02 ( 0,0508 ) x ( )
2.10
= 1590,548 . 10-5 m
= 1,590548 . 10-2 m
Vr
Q
tr
= 685,71 : 74,71
= 9,17 ml/s
Jadi debit air yang mengalir pada sebuah aliran air dengan
kecepatan dan waktu rata-rata yang mewakili sebesar 9,17 ml/s.
1. Pencahayaan
a. BUATLAH SIMULASI PELAKSANAAN PENGUKURAN
PENCAHAYAAN
Pencahayaan
Titik L F Max Min Ave
1 √ 42 0 30
2 √ 50 0 53
3 √ 45 0 43
4 √ 35 1 33
5 √ 42 0 47
6 √ 63 0 52
Praktek Fisika Lingkungan 17
7 √ 45 0 42
Max 322
Min 1
Ave 300
TITIK
WAKTU
PENGUKURAN I II III IV
PENGUKURAN
KE
10.01 1 78 60 56 70
10.02 2 68 77 48 75
10.03 3 57 59 78 50
10.04 4 73 58 70 67
10.05 5 51 73 80 60
10.06 6 80 48 59 80
10.07 7 60 78 62 46
10.08 8 75 57 73 58
10.09 9 58 57 48 73
10.10 10 46 72 68 70
10.11 11 80 54 57 76
10.12 12 73 60 59 62
10.13 13 72 48 80 73
10.14 14 51 67 73 58
10.15 15 57 80 51 48
10.16 16 68 70 52 68
10.17 17 48 54 77 80
10.18 18 58 68 48 70
10.19 19 76 52 57 66
10.20 20 68 48 73 56
10.21 21 54 75 65 80
10.22 22 80 73 62 77
10.23 23 46 63 68 58
10.24 24 62 54 73 52
10.25 25 80 54 48 73
Praktek Fisika Lingkungan 19
WAKTU PENGUKURAN : 10.01 – 10.25
LOKASI : Halaman depan rumah
∆F = ∑ ( F1 x 10Li/10 x 10-8 )
∑ Li
= 0,16796781045
Praktek Fisika Lingkungan 21
1583
= 0,0001061073