Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KEPSTRAT INDIVIDU

 Komponen 5 disiplin (The fifth discipline)


1. Berfikir Sistem
Berfikir sistem merupakan landasan terpenting yang dapat mengintegerasikan
setiap individu, kegiatan, serta disiplin yang ada di dalam organisasi. Karena
tanpa mengaplikasikan berfikir sistem, individu di dalam organisasi hanya
melihat segala sesuatu yang ada secara parsial tanpa melihat dengan cara
keseluruhan. Sehingga individu tidak dapat melihat sebuah organisasi sebagai
sebuah proses yang dinamis.
a. Strategi-strategi untuk berpikir sistem
Paradoks yang muncul dalam kehidupan organisasional, saat tektika saya
mengalami pertumbuhan yang tertinggi merupakan saat yang terbaik
untuk merencanakan masa-masa sulit, kebijakan yang memberikan hasik
terbesar untuk posisi kita merupakan kebijakan yang paling cepat
menguras sumber daya anda, semakin keras anda memperjuangkan apa
yang anda inginkan semakin banyak anda merusak kesempatan anda
untuk mencapainya. Prinsip di atas bukan karena diri sendiri melainkan
karena mewakili cara berpikir dan bertindak yang lebih efektif.
b. Berfikir sistem sangat penting untuk mengetahui bagaimana cara
mencapai perubahan yang membawa hasil dalam organisasi yang di sebut
juga dinamika sistem, pemahaman dinamika sistem adalah tentang
bagaiman proses umpan balik yang kompleks bisa membuat pola
problematis dari prilaku dalam organisasi dan sistem.
c. Sistem : suatu keseluruhan yang dirasakan yang unsur unsurnya
“tergantung bersama’’ karena unsur-unsur it uterus menerus saling
mempengaruhi dari waktu ke waktu dan beroprasi menuju suatu tujuan
bersama
Contoh : Fedral Expres, bekerja dengan berfikir sistem dalam suatu
laboratorum pembelajaran printis yang telah membawa pada kemajuan yang
tidak pernah terjadi sebelumnya Antara hubungan Antara perusahaan dan
sejumblah besar pelanggan. Para pelanggan mulai memperhatikan bahwa kantor
perawakilan mereka lebih terbuka, lebih bersedia berkolaborasi dan lebih
mampu meyelesaikan isu isu strategis. “kata pat Walls seorang managing
diractor mengatakan bahwa tidak ada perubahan kebijakan yang dramatis
terhadap permasalahan yang timbul. Jika anda melacak kisah tersebut
kebelakang di dapati bahwa semua perubahan ini berasal dari ratusan
perubahan perubahan kecil yang dilakukan oleh individu0individu dengan cara
yang berbeda jika anda mulai berfikir secara berbeda anda melihat berbagai hal
dengan cara yang berbeda pula dan semua tindakan anda mulai berubah.
2. Keahlian Pribadi/ Personal Mastery
Organisasi hanya dapat berkembang apabila para anggota yang berada di
dalamnya memiliki keinginanan dan kemampuan untuk terus belajar. Dengan
disiplin penguasaan pribadi berarti individu di dalam organisasi terus
memfokuskan diri untuk meningkatkan kemampuan dan kapabilitas diri
dengan belajar dan memfokuskan energi untuk terus menerus memperdalam
visi pribadi. Disiplin ini sangat diperlukan, karena untuk tetap dapat bersaing
di era global, perusahaan harus memiliki anggota yang memiliki kompetensi
yang tinggi.
Istilah keahlian (Mastery) diturunkan dari akar kata Mah dari Bahasa
sangsekerta yang bearti lebih besar. Dalam Bahasa latin dan inggris kuno arti
keahlian adalah dominasi atas sesuatu. Keahlian, pada masa kini bearti tidak
hanya memproduksi hasil namun juga menguasai.
Contoh : Menurut Charlotte Roberts ada yang bisa anda harapkan dari praktek
keahlian pribadi (Why how). Bayangkan dalam suatu organisasi yang penuh
dengan orang-orag yang datang untuk bekerja antusia , tahu bahwa mereka
akan berkembang dan maju, dan bermaksut untuk memenuhi visi dan sasaran
perusahaan yang lebih besar. Ada suatu kemudahan, keanggunan, dan tidak
ada kesulitan dalam pelaksanaan berbagai hal. Pekerjaan mengalir tampa
rintangan pada antar tim. Orang-orang merasa senang dan bangga dalam setiap
aspek perusahaan misalnya dalam cara mereka berbicara berani secara
terbuka, saling merenungkan opini satu sama lain, dan mempunyai pengaruh
yang kuat terhadap struktur di sekitar mereka banyak energy yang dimiliki
organisasi tersebut dalam setiap hari sehingga pekerjaan dapat diselesaikan
dala jumlah yang semakin meningkat dan berdampak kepada rasa senang dalm
bekerja. Jika anda tidak ingin orang orang membawa gairah, perhatian dan
focus yang sebanyak ini dalam pekerjaan mereka maka jangan
mempraktekkan disiplin yang berkekuatan besar ini.
3. Mental Model
Mental model merupakan suatu disiplin yang menggambarkan proses
penilaian pribadi berdasarkan asumsi dan generaliasai yang ditangkap yang
dapat mempungaruhi individu dalam melakukan sebuah tindakan dan
pengambilan keputusan. Disiplin mental model ini melatih individu untuk
dapat mengkomunikasikan pemikiran atau asumsi secara efektif sehingga
dapat mempengaruhi orang lain.
Model mental merupakan gambaran, asumsi, dan kisah yang kita bawa tentang
diri kita sendiri, orang lain, lembaga-lembaga dan setiap aspek dari dunia ini.
Seperti jendela kaca memberikan kerrangka dan secara samar menyimpangkan
visi kita, model-model mental menentukan apa yang kita lihat. Model mental
membentuk bagaimana kita bertindak, biasanya tidak terucapkan ada dibawah
sadar kita.

Putaran refleksi adalah keyakinan kita mempengaruhi data apa yang kita pilih
di lain waktu :
1. Data dan pengalaman yang dapat diamati (seperti yang bisa di tangkap
oleh sebuah videotape recorder)
2. Saya memilih data dari apa yang saya amati
3. Saya menambah makna makna (budaya dan pribadi)
4. Saya membuat asumsi-asumsi makna-makna yang saya tambahkan
5. Saya menarik kesimpulan
6. Saya mengadopsi keyakinan-keyakinan tentang dunia
7. Saya mengambil tidakan berdasarkan keyakinan keyakian saya
Contoh : menggunakan frustasi sebagai suatu sumber penyelidikan baru, tim
berjuang dalam pembentukan model model mental, sekalipun hal itu
diorientasikan pada suatu masalah bisnis. Kadang mereka merasa bahwa
kemampuan mereka untuk berkomunikasi bersama tidak memadai untuk tugas
tsb. Dan kadang para anggota memerlukan waktu untuk merenung, atau untuk
membangun rasa nyaman. Tim tsb perlu memngembangkan strategi untuk
mengubah dirinya sendiri melangkah sehingga mengetahui kapan mereka
harus berhenti, harus mempercepat langkah atau menghadapi jalan buntu.kita
seharusnya membangun suatu atmosfir dimana frustasi-frustasi bisa diketahui
secara dini.jika orang merasa bahwah kelompok tsb kekurangan pengetahuan
untuk mempunyai suatu model mental yang memadai tentang kebutuhan
pelanggan mereka maka mereka bisa meggunakan pertanyaan pertanyaan
untuk menggali kekurangan seperti:
1. Fakta apa yang kita ketahui tentang para pelanggan kita \
2. Hal apa yang kita rasa benar tapi tidak bisa didukung.
4. Pembelajaran Bersama (Shared Vision)
Disiplin ini menggambarkan begitu besar dan pentingnya peranan seorang
pemimpin sebagai penentu arah organisasi. Membagi tujuan orgnisasi dengan
cara mengkomunikasikannya kepada seluruh anggota organisasi yang ada di
dalamnya adalah tugas penting pemimpin. Karena dengan mengkomunikasi
visi organisasi, pemimpin sudah menumbuhkan kesadaran.
Suatu tempat untuk membangun makna bersama, suatu strategi yang sukses
untuk membangun visi bersama akan dibangun berdasarkan beberapa prinsip
utama.
Harapan ketika kita membangun visi bersama :
1. Tantangan baru bagi pemimpin
2. Momentum dari kesuksesan yang terdahulu
3. Menjaga visi tetap fleksibel
4. Menyelaraskan seluruh satuan kerja
Contoh: Financial Post pada tahun 1993 untuk perusahaan dengan
managemen
paling baik secara lingkungan di kanada. Pada mulanya, tim managemen
puncak,
yang dihadapkan dengan peraturan lingkungan yang semakin ketat memberi
tugas
kepada seorang manager bernama pam kemthrone untuk menjaga agar kita
tidak
terlibat masalah hanya dengan menerima sukarelawan, ia akhirnya mempunyai
lebih dari dua puluh orang untuk membentuk suatu satgas dengan pekerjaan
intensif
berdasarkan nilai dan visi pribadi. Ketika mereka mengetahui kekohesifan
mereka
dalam hal nilai tersebut, COU Ault Graham Freemen menyampaikan cerita
tersebut,
kelompok mereka mempunyai semangat yang membara. Mereka menjadi
berapi
api, komite managemen senior kami memeberi waktu sepuluh menit untuk
menyampaikan gagasan gagasan mereka. Mereka berkata, kami perlu dua
setengah
jam dan tidak kurang semenitpun pada akhir dua pertemuan dengan mereka
kami
sepenuhnya sepakat dengan mereka. Kami telah berputar seratus delapan
puluh
derajat dari rundingan awal akhirnya kami lakukan praktek lingkungan dengan
berdasarkan kepada suatu komunitas yang bersemangat dalam organisasi dan
saling
mendukung satu sama lain.
5. Team Learning / Pembelajaran Kelompok
Team Learning merupakan suatu proses menyelaraskan dan membangun
kapasitas tim untuk mencapai tujuan yang diinginkan bersama. Ini merupakan
salah satu karakteristik dari sebuah Learning Organization. ... Pada hakekatnya
proses belajar tidak mengenal perbedaan, apapun latar belakang hidup
seseorang
Pembelajaran tim bukanlah pembangunan tim dan tidak seharusnya di pandang
ringan, namun anda segera bisa berfokus pada kepentingan dan isu utama
organisasi anda.
Contoh :
Dengan adanya proses pembelajaran secara bersama-sama, organisasi telah
mempererat ikatan bagi seluruh anggota didalamnya dengan melakukan dialog
dan mentransfer ilmu yang dimiliki secara perseorangan. Dan dengan adanya
dialog tersebut para anggota dapat terus meningkatkan kompetensinya masing-
masing. Peter Senge menyebutkan bahwa, bukan hanya menciptakan hasil
yang baik untuk organisasi, tetapi anggota dengan bersama-sama dapat lebih
cepat menyerap informasi dan tumbuh lebih cepat dari pada melakukan proses
pembelajaran secara pribadi atau perseorangan. Pembelajaran tim bukanlah
pembangunan tim dan tidak seharusnya di pandang ringan, namun anda segera
bisa berfokus pada kepentingan dan isu utama organisasi anda.
Peter Senge (1992) menyebutkan untuk menjadi organisasi pembelajar, organiasi
dapatmengaplikasikan lima disipin ilmu atau yang sering dikenal dengan The Fifth
Discipline, yaitu penguasaan pribadi, membagi visi, model mental, berfikir sitem, dan
pembelajaran kelompok.

1. Personal Mastery / Penguasaan Pribadi


Organisasi hanya dapat berkembang apabila para anggota yang berada di dalamnya
memiliki keinginanan dan kemampuan untuk terus belajar. Dengan disiplin penguasaan
pribadi berarti individu di dalam organisasi terus memfokuskan diri untuk
meningkatkan kemampuan dan kapabilitas diri dengan belajar dan memfokuskan energi
untuk terus menerus memperdalam visi pribadi. Disiplin ini sangat diperlukan, karena
untuk tetap dapat bersaing di era global, perusahaan harus memiliki anggota yang
memiliki kompetensi yang tinggi.
2. Mental Model / Model Mental
Mental model merupakan suatu disiplin yang menggambarkan proses penilaian pribadi
berdasarkan asumsi dan generaliasai yang ditangkap yang dapat mempungaruhi
individu dalam melakukan sebuah tindakan dan pengambilan keputusan. Disiplin
mental model ini melatih individu untuk dapat mengkomunikasikan pemikiran atau
asumsi secara efektif sehingga dapat mempengaruhi orang lain
3. Shared Vision / Membagi visi
Disiplin ini menggambarkan begitu besar dan pentingnya peranan seorang pemimpin
sebagai penentu arah organisai. Membagi tujuan orgnisasi dengan cara
mengkomunikasikannya kepada seluruh anggota organisasi yang ada di dalamnya
adalah tugas penting pemimpin. Karena dengan mengkomunikasi visi organisasi,
pemimpin sudah menumbuhkan kesadaran jangka panjang para anggota organisasi
untuk terus maju dan berkembang.
4. Team Learning / Pembelajaran Kelompok
Dengan adanya proses pembelajaran secara bersama-sama, organisasi telah
mempererat ikatan bagi seluruh anggota didalamnya dengan melakukan dialog dan
mentransfer ilmu yang dimiliki secara perseorangan. Dan dengan adanya dialog
tersebut para anggota dapat terus meningkatkan kompetensinya masing-masing. Peter
Senge menyebutkan bahwa, bukan hanya menciptakan hasil yang baik untuk
organisasi, tetapi anggota dengan bersama-sama dapat lebih cepat menyerap informasi
dan tumbuh lebih cepat dari pada melakukan proses pembelajaran secara pribadi atau
perseorangan.
5. System Thinking / Berfikir Sistem
Berfikir sistem merupakan landasan terpenting yang dapat mengintegerasikan setiap
individu, kegiatan, serta disiplin yang ada di dalam organisasi. Karena tanpa
mengaplikasikan berfikir sistem, individu di dalam organisasi hanya melihat segala
sesuatu yang ada secara parsial tanpa melihat dengan cara keseluruhan. Sehingga
individu tidak dapat melihat sebuah organisasi sebagai sebuah proses yang dinamis.

Anda mungkin juga menyukai