Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH IMBALAN DAN HUKUMAN TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN

KINERJA KARYAWAN
(Studi pada Karyawan Departemen Statistik Bank Indonesia Jakarta)

Faisal Arif Pratama


Hamidah Nayati Utami
Yuniadi Mayowan
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
Arif2493@yahoo.com

Abstract
This research aims to know the influence of partially between reward and punishment againts job satisfaction
and Employee Performance that is applied in the Statistics Department of Bank Indonesia, Jakarta. This study
use explanatory research with quantitative approach. Sample in this study is saturated sample amounting to
93 employees. The research instrument use a questionnaire and documentation. Analysis data used descriptive
and path analysis. Reward have a significant effect on job satisfaction. This can be seen from the value of t
statistics for 7.304 with a probability 0.000 (alpha < 5%). Punishment not significant effect on job satisfaction.
This can be seen from the value of t statistics for 0.896 with probability -0.131 (alpha > 5%). Reward have a
significant effect on employee performance. This can be seen from the value of t statistics for 2.349 with a
probability 0.021 (alpha < 5%). Punishment have a significant effect on employee performance. This can be
seen from the value of t statistics for 2.270 with a probability 0.026 (alpha < 5%). Job satisfaction have a
significant effect on employee performance. This can be seen from the value of t statistics for 3.330 with a
probability 0.001 (alpha < 5%).

Keywords : Reward, Punishment, Job Satisfaction, Employee Performance, Path Analysis

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara parsial antara Imbalan dan Hukuman terhadap
Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan yang diterapkan di Departemen Statistik Bank Indonesia Jakarta.
Penelitian ini menggunakan metode explanatory research dengan pendekatan kuantitatif. Sampel dalam
penelitian ini merupakan sampel jenuh yang berjumlah 93 karyawan. Instrumen penelitian yang digunakan
adalah kuesioner dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis jalur.
Imbalan berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja. Hal ini terlihat dari nilai t statistics sebesar 7.304
dengan probabilitas sebesar 0.000 (alpha < 5%). Hukuman berpengaruh tidak signifikan terhadap Kepuasan
Kerja. Hal ini terlihat dari nilai t statistics sebesar -0.131 dengan probabilitas sebesar 0.896 (alpha > 5%).
Imbalan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan. Hal ini terlihat dari nilai t statistics sebesar 2.349
dengan probabilitas sebesar 0.021 (alpha < 5%). Hukuman berpengaruh signifikan terhadap Kinerja
Karyawan. Hal ini terlihat dari nilai t statistics sebesar 2.270 dengan probabilitas sebesar 0,026 (alpha < 5%).
Kepuasan Kerja berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan. Hal ini terlihat dari nilai t statistics
sebesar 3.330 dengan probabilitas sebesar 0,001 (alpha < 5%).

Kata Kunci : Imbalan, Hukuman, Kepuasan Kerja, Kinerja Karyawan, Path Analysis

1. PENDAHULUAN
Sumber daya manusia (SDM) berperan sangat perusahaan akan terasa nihil jika tidak dilengkapi
penting sebagai unsur utama sebuah perusahaan dengan kemampuan yang berkualitas dan
dibandingkan unsur lainnya seperti modal dan berkompeten dari sumber daya manusia yang
teknologi, sebab manusia itu sendiri yang dimilikinya. Kemampuan yang berkualitas dan
mengendalikan penuh jalannya sebuah perusahaan. berkompeten dari sumber daya manusia itulah yang
Secanggih apapun sumber daya yang dimiliki akan menjadi persaingan ketat dalam menentukan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 22 No. 1 Mei 2015| 1


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
kemajuan sebuah perusahaan di masa yang akan berseberangan dengan penerapan Hukuman yang
datang. diberikan perusahaan. Hukuman yang diberikan
Mengelola perusahaan bukanlah sesuatu hal perusahaan akan berdampak negatif terhadap
yang mudah. Banyak hambatan yang mungkin akan Kepuasan Kerja dan menurunnya Kinerja
dihadapi dalam mewujudkan perusahaan yang Karyawan. Penerapan yang berbeda antara Imbalan
berkualitas dan berkompeten, terutama mengelola dan Hukuman membuat perusahaan harus
manusia di dalam perusahaan. Pengelolaan sumber memperhatikan dengan bijak agar Kepuasan Kerja
daya manusia dalam perusahaan menjadi makin dan Kinerja Karyawannya tidak menurun.
terasa penting karena sumber keberhasilan Imbalan artinya Imbalan, penghargaan, hadiah.
perusahaan di masa yang akan datang ditentukan 0HQXUXW 1DZDZL ³Imbalan adalah
oleh seberapa baik perusahaan mengelola sumber usaha menumbuhkan perasaan diterima (diakui) di
daya manusia yang dimiliki. Keberadaan lingkungan kerja, yang menyentuh aspek
manajemen sumber daya manusia dalam suatu kompensasi dan aspek hubungan antara para pekerja
perusahaan bertujuan untuk meningkatkan \DQJ VDWX GHQJDQ \DQJ ODLQQ\D´ Imbalan atau
kontribusi karyawan terhadap organisasi dalam penghargaan juga diberikan kepada karyawan yang
rangka mencapai tujuan perusahaan. menunjukan loyalitasnya kepada perusahaan,
Perusahaan yang memiliki sumber daya dedikasi tinggi yang dilengkapi dengan disiplin dan
manusia yang berkualitas dan berkompeten sudah budi pekerti yang baik, serta hasil kerja yang baik
pasti ditunjang dengan Kinerja Karyawannya yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai perusahaan
EDLN 0HQXUXW 0DQJNXQHJDUD ³NLQHUMD . Dampak positif dari Imbalan juga dapat membantu
merupakan hasil kerja secara kualitas ataupun karyawan dalam meningkatkan kesejahteraan
kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam hidupnya. Dalam konsep manajemen, Imbalan
melaksanakan tugasnya sesuai tanggung jawab merupakan salah satu cara yang tepat untuk lebih
\DQJ GLEHULNDQ NHSDGDQ\D´ .HVXNVHVDQ VHEXDK meningkatkan Kepuasan Kerja dan Kinerja
perusahaan bergantung kepada kinerja setiap Karyawan di dalam perusahaan.
karyawannya. Perusahaan yang memiliki karyawan Hukuman dapat diartikan sebagai Hukuman
dengan kinerja yang baik akan memudahkan atau sanksi. Menurut Ivancevich, Konopaske,
perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah 0DWWHVRQ GDODP *DQLD ³Hukuman
ditetapkan dan dapat bersaing dengan perusahaan didefinisikan sebagai tindakan menyajikan
lainnya di masa kini dan masa yang akan datang. konsekuensi yang tidak menyenangkan atau tidak
Demi mewujudkan kesuksesan sebuah diinginkan sebagai hasil dari dilakukannya perilaku
organisasi atau perusahaan, maka di dalam WHUWHQWX´ Hukuman yang diberikan perusahaan
perusahaan juga perlu dilakukan suatu cara untuk memiliki efek positif dan negatif. Efek positif yang
meningkatkan Kinerja Karyawan, salah satunya ditimbulkan dari Hukuman yaitu karyawan menjadi
dengan memperhatikan tingkat Kepuasan Kerja. sadar akan kesalahan yang dilakukan dalam
0HQXUXW /XWKDQV ³ Kepuasan Kerja pekerjaan dan berusaha untuk memperbaikinya.
adalah hasil dari persepsi karyawan mengenai Efek negatif dari Hukuman jika dikaitkan dengan
beberapa baik pekerjaan mereka memberikan hal tingkat Kepuasan Kerja yaitu ketidakpuasan
\DQJ GLQLODL SHQWLQJ´ Kepuasan Kerja bisa diukur karyawan akan kerjanya yang kurang dihargai dan
dari seberapa besar Kinerja Karyawan dinilai dan dinilai perusahaan dan juga bisa berakibat
dihargai oleh perusahaan. Karyawan yang merasa menurunnya Kinerja Karyawan. Perusahaan harus
puas dengan penilaian kinerja dari perusahaan maka benar-benar menerapkan Hukuman dengan tepat
kinerjanya pun akan meningkat. Sebaliknya, kepada karyawan yang melanggar peraturan yang
karyawan yang merasa tidak puas dengan penilaian telah disosialisasikan sebelumnya. Hukuman yang
kinerja dari perusahaan maka kinerjanya pun akan diberikan itu dimaksudkan untuk memberikan efek
menurun. jera kepada karyawan yang melakukan kesalahan
Salah satu cara yang harus diterapkan sehingga karyawan tersebut akan menjadi disiplin
perusahaan untuk lebih meningkatkan Kepuasan dalam melakukan setiap pekerjaannya.
Kerja dan Kinerja Karyawan bisa melalui penerapan Kedua cara tersebut merupakan respon atau
Imbalan dan Hukuman. Imbalan diberikan tanggapan dari pemimpin perusahaan akan tingkat
perusahaan dengan tujuan untuk merangsang Kepuasan Kerja dan kinerja yang telah ditunjukkan
Kepuasan Kerja karyawan sehingga akan oleh karyawannya. Imbalan untuk perbuatan yang
berdampak positif dengan kemajuan Kinerja baik dan Hukuman untuk perbuatan yang tidak baik.
Karyawan. Penerapan Imbalan sangat Melihat dari manfaatnya yang bertolak belakang,

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 22 No. 1 Mei 2015| 2


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
akan tetapi sebenarnya sama-sama mempunyai Program Kerja Inisiatif ini adalah penyempurnaan
tujuan akhir agar semua karyawan menjadi lebih sistem MSDM, pemenuhan kebutuhan SDM secara
baik dari sebelumnya. kuantitas dan kualitas, serta perilaku pegawai yang
Beberapa penjelasan tersebut dapat selaras dengan nilai-nilai strategis.
menjelaskan bahwa persepsi terhadap Imbalan dan Kebijakan ini sangat dirasakan pada
Hukuman dapat meningkatkan dan menurunkan Departemen Statistik (DSta) Bank Indonesia,
tingkat Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan di mengingat kuantitas dan kualitas SDM yang ada
dalam perusahaan. Jika perusahaan lebih pada departemen ini sangatlah minim yang
menerapkan Imbalan dengan baik, maka hal ini berakibat masih tumpang tindihnya job description
akan meningkatkan Kepuasan Kerja dan Kinerja yang ada. Permasalahan lain yang dihadapi oleh
Karyawan. Akan tetapi jika perusahaan lebih Departemen Statistik Bank Indonesia yaitu
menerapkan Hukuman, maka hal ini akan karyawan cenderung kurang mampu dalam
menurunkan Kepuasan Kerja dan Kinerja menghadapi penurunan kinerja. Permasalahan ini
Karyawan. Setiap perusahaan memiliki cara yang disebabkan oleh kecenderungan karyawan yang
berbeda-beda dalam menghargai dan menilai hasil kurang aktif, sehingga kinerjanya tidak berorientasi
kerja karyawannya. pada produktivitas tugas. Pembagian tugas dan
Bank Indonesia merupakan lembaga kewenangan yang belum jelas antara sub
independen negara yang bertugas dalam departemen menyebabkan suatu kinerja berjalan
mempertimbangkan kebijakan perekonomian di kurang efektif.
Indonesia. Menindaklanjuti arah dan kebijakan Departemen Statistik (Dsta) Bank Indonesia
Bank Indonesia 2014 yang telah ditetapkan oleh menyadari untuk memaksimalkan Program Kerja
Dewan Gubernur, seluruh satuan kerja di Bank Inisiatif pada bidang manajemen intern, maka
Indonesia melaksanakan strategi sesuai diperlukan adanya suatu cara untuk merangsangnya
kewenangan dan target kinerja yang telah yaitu dengan cara pemberian Imbalan dan
disepakati. Sesuai siklus Perencanaan, Anggaran, Hukuman. Pemberian Imbalan dan Hukuman yang
dan Manajemen Kinerja Bank Indonesia, pada tepat akan memunculkan semangat kerja dan
triwulan II-2014 dilakukan proses pengendalian persaingan yang sehat antar karyawan sehingga
strategis melalui evaluasi terhadap pelaksanaan dan Kepuasan Kerja dan Kinerja yang maksimal akan
pencapaian strategi dalam pertemuan progress tercapai. Selain itu juga akan sejalan dengan tujuan
review kinerja secara berkala, baik untuk perusahaan yang akan dicapai.
pencapaian keseluruhan strategi Bank Indonesia Berkaitan dengan latar belakang masalah yang
maupun masing-masing satuan kerja. Evaluasi telah diuraikan maka dalam penyusunan skripsi ini
terhadap pelaksanaan strategi dan pencapaian penulis mengambil judul ³3HQJDUXK Imbalan dan
kinerja Bank Indonesia dilakukan melalui Hukuman terhadap Kepuasan Kerja dan
pengukuran pencapaian Indikator Kinerja Utama Kinerja Karyawan (Studi Pada Karyawan
(IKU). Evaluasi dilakukan untuk monitoring dan 'HSDUWHPHQ 6WDWLVWLN %DQN ,QGRQHVLD -DNDUWD ´
masukan untuk memastikan pencapaian target-
target yang diharapkan sampai akhir tahun 2014. 2. KAJIAN PUSTAKA
Sampai dengan posisi akhir Juni 2014, Imbalan
pencapaian di bidang stabilitas moneter dan sistem Menurut Nawawi (2005 ³Imbalan
keuangan, pelaksanaan tugas Bank Indonesia masih adalah usaha menumbuhkan perasaan diterima
diwarnai dengan kondisi pemulihan ekonomi global (diakui) di lingkungan kerja, yang menyentuh aspek
sehingga menghadapi tantangan dalam kompensasi dan aspek hubungan antara para pekerja
pencapaiannya. Untuk mengakselarasi pencapaian \DQJ VDWX GHQJDQ \DQJ ODLQQ\D´ Tujuan Imbalan
sasaran strategis dan IKU Bank Indonesia 2014, menurut Gitosudarmo (2000:226) adalah untuk
Dewan Gubernur Bank Indonesia juga telah memotivasi anggota organisasi, membuat kerasan
menetapkan 12 Program Kerja Inisiatif (PK pekerja yang sudah ada, untuk menarik orang-orang
Inisiatif) yang menjadi prioritas untuk yang berkualitas.
dilaksanakan, salah satunya yang ada pada bidang Menurut Ivancevich, Konopaske, Matteson
Manajemen Intern. Bidang manajemen intern dalam Gania (2006:228) Imbalan dibagi menjadi
memiliki Program Kerja Inisiatif mengembangkan dua jenis yaitu Imbalan ekstrinsik dan Imbalan
organisasi dan menerapkan sistem Manajemen intrinsik. Imbalan ekstrinsik terdiri dari Imbalan
Sumber Daya Manusia (MSDM) yang efektif dan finansial dan non finansial. Imbalan ekstrinsik
efisien, serta kultur baru Bank Indonesia. Tujuan finansial terdiri dari gaji, upah, tunjangan, bonus,

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 22 No. 1 Mei 2015| 3


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
insentif. Imbalan ekstrinsik non finansial terdiri dari Kepuasan Kerja
penghargaan interpersonal dan promosi. Imbalan 0HQXUXW /XWKDQV ³ Kepuasan
intrinsik terdiri dari penyelesaian, pencapaian, Kerja adalah hasil dari persepsi karyawan mengenai
otonomi dan pertumbuhan pribadi. Jenis Imbalan beberapa baik pekerjaan mereka memberikan hal
tersebut biasanya tidak sama di setiap perusahaan. yang dinilai penting. Secara umum dalam bidang
Hal ini dikarenakan adanya perbedaan dari cara perilaku organisasi, Kepuasan Kerja adalah sikap
perusahaan melihat, menilai, serta memberikan \DQJ SDOLQJ SHQWLQJ GDQ VHULQJ GLSHODMDUL´
Imbalan yang pantas untuk karyawannya. Setiap perusahaan pasti memiliki cara yang
berbeda-beda dalam menilai tingkat Kepuasan
Hukuman Kerja. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan
Setiap perusahaan pasti memiliki standar variabel Kepuasan Kerja pada setiap karyawan
kualitas kerja dalam hubungannya dengan kinerja dalam perusahaan yang sangat beragam. Selain itu
para karyawan. Hal tersebut dilakukan sebagai alat juga perbedaan jenis pekerjaan membuat Kepuasan
pemicu dalam memotivasi para karyawan agar Kerja pada setiap perusahaan pasti berbeda.
patuh terhadap peraturan dan juga sebagai upaya Menurut Mangkunegara (2013:117) Kepuasan
mencapai tujuan perusahaan. Menurut Kerja berhubungan dengan variabel-variabel seperti
Mangkunegara (2013:130) ³Hukuman merupakan :
ancaman yang bertujuan untuk memperbaiki 1. Turnover
karyawan pelanggar, memelihara peraturan yang 2. Tingkat ketidakhadiran (absen) kerja
berlaku dan memberikan pelajaran kepada 3. Umur
SHODQJJDU´ Menurut Rivai (2013:450) jenis-jenis 4. Tingkat pekerjaan
Hukuman dapat diuraikan sebagai berikut: 5. Ukuran organisasi perusahaan
1. Hukuman ringan, dengan jenis : Perusahaan yang ingin meningkatkan
a. Teguran lisan kepada karyawan yang Kepuasan Kerja harus selalu memperhatikan faktor-
bersangkutan. faktor Kepuasan Kerja. Faktor Kepuasan Kerja
b. Teguran tertulis. inilah yang menjadi tolak ukur tingkat Kepuasan
c. Pernyataan tidak puas secara tidak tertulis. Kerja karyawan. Setiap karyawan pasti memiliki
2. Hukuman sedang, dengan jenis : tingkat Kepuasan Kerja yang berbeda-beda.
a. Penundaan kenaikan gaji yang sebelumnya Menurut Luthans (2006:244) faktor- faktor yang
telah direncanakan sebagaimana karyawan mempengaruhi Kepuasan Kerja antara lain :
lainnya. 1. Pekerjaan itu sendiri
b. Penurunan gaji yang besarnya disesuaikan 2. Gaji
dengan peraturan perusahaan. 3. Promosi
c. Penundaan kenaikan pangkat atau Promosi 4. Pengawasan
3. Hukuman berat, dengan jenis : 5. Kelompok kerja
a. Penurunan pangkat atau demosi. 6. Kondisi kerja
b. Pembebasan dari jabatan.
c. Pemberhentian kerja atas permintaan Kinerja Karyawan
karyawan yang bersangkutan. Pengertian kinerja menurut Rivai
d. Pemutusan hubungan kerja sebagai (2013 ³NLQHUMD PHUXSDNDQ SHULODNX Q\DWD \DQJ
karyawan di perusahaan. ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang
Syarat-syarat dari Hukuman dibuat agar pihak dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya
perusahaan dan karyawan tahu kapan dan GDODP SHUXVDKDDQ´
bagaimana Hukuman itu harus dilaksanakan. Pengukuran Kinerja Karyawan sangat
Hukuman yang diberikan tidak boleh pandang bulu. dibutuhkan perusahaan untuk mengukur tingkat
Menurut Suprihanto, Harsiwi , dan Hadi (2003:59) prestasi kerja karyawan dalam usaha mencapai
agar Hukuman efektif, maka harus kinerja yang maksimal. Untuk lebih memudahkan
mempertimbangkan kondisi sebagai berikut : pengukuran Kinerja Karyawan, Bangun (2012:233)
1. Penentuan waktu (timing) EHUSHQGDSDW EDKZD ´VWDQGDU SHNHUMDDQ KDUXV GDSDW
2. Intensitas (Intensity) diukur dan dipahami secara jelas. Suatu pekerjaan
3. Penjadwalan (scheduling) dapat diukur melalui jumlah, kualitas, ketepatan
4. Kejelasan Alasan (claritying the reason) waktu mengerjakannya, kehadiran, kemampuan
5. Tidak bersifat pribadi (impersonal) bekerja sama yang dituntut suatu pekerjaan
WHUWHQWX´

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 22 No. 1 Mei 2015| 4


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
1. Jumlah Pekerjaan. Pemberian Imbalan dan Hukuman merupakan salah
Dimensi ini menunjukkan jumlah pekerjaan satu cara yang bisa digunakan perusahaan dalam
yang dihasilkan individu atau kelompok rangka mengevaluasi setiap pekerjaan karyawan.
sebagai persyaratan yang menjadi standar Menurut Ivancevich, Konopaske, dan
pekerjaan. Setiap pekerjaan memiliki 0DWWHVRQ GDODP *DQLD ³VDODK VDWX
persyaratan yang berbeda, sehingga menuntut tujuan utama dari program Imbalan adalah
karyawan harus memenuhi persyaratan mendorong karyawan untuk mencapai kinerja yang
tersebut baik pengetahuan, keterampilan, WLQJJL´ VHGDQJNDQ PHQXUXW 0DQJNXQHJDUD
maupun kemampuan yang sesuai. ³Hukuman bertujuan untuk
2. Kualitas Pekerjaan. memperbaiki Kinerja Karyawan pelanggar,
Setiap karyawan dalam perusahaan harus memelihara peraturan yang berlaku dan
memenuhi persyaratan tertentu untuk dapat PHPEHULNDQ SHODMDUDQ NHSDGD SHODQJJDU´
menghasilkan pekerjaan sesuai kualitas yang Imbalan dan Hukuman merupakan suatu
dituntut suatu pekerjaan tertentu. bentuk respon dari perusahaan kepada karyawannya
3. Ketepatan waktu. atas hasil kerja yang ditunjukkan. Imbalan diberikan
Setiap pekerjaan memiliki karakteristik yang kepada karyawan yang memberikan kontribusi
berbeda, untuk jenis pekerjaan tertentu harus lebih kepada perusahaan. Sedangkan Hukuman
diselesaikan tepat waktu, karena memiliki diberikan kepada karyawan yang kurang disiplin
ketergantungan atas pekerjaan lainnya. Jadi, dalam tata tertib perusahaan.
bila pekerjaan pada suatu bagian tertentu tidak Jika dikaitkan dengan Kepuasan Kerja maka
selesai teapat waktu maka akan menghambat Imbalan dan Hukuman akan bertolak belakang
pekerjaan pada bagian lain, sehingga dalam rangka peningkatan Kinerja Karyawan.
memengaruhi jumlah dan kualitas hasil Kepuasan Kerja menurut Hasibuan (2010:202)
pekerjaan. ³Kepuasan Kerja adalah sikap emosional yang
4. Kehadiran. menyenangkan dan mencintai pekerjaannya´
Suatu jenis pekerjaan tertentu menuntut Karyawan yang diberikan Imbalan maka akan
kehadiran karyawan dalam mengerjakannya cenderung lebih puas dan juga berpengaruh positif
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. terhadap peningkatan kinerjanya. Sedangkan
Kinerja Karyawan ditentukan oleh tingkat karyawan yang diberikan Hukuman maka akan
kehadiran karyawan dalam mengerjakannya. cenderung tidak puas dan juga akan berpengaruh
5. Kemampuan kerja sama. negatif terhadap peningkatan kinerjanya. Akan
Untuk jenis pekerjaan tertentu mungkin harus tetapi Hukuman yang diberikan perusahaan
diselesaikan oleh dua orang karyawan atau dimaksudkan agar karyawan lebih patuh terhadap
lebih, sehingga membutuhkan kerja sama tata tertib dan memotivasi karyawan untuk lebih
antar karyawan. Kinerja Karyawan dapat meningkatkan kinerjanya.
dinilai dari kemampuannya dalam bekerja Pemberian Imbalan dan Hukuman sangat
sama. bertolak belakang dengan tingkat Kepuasan Kerja
karyawan. Fenomena ini bisa dilihat dari hasil akhir
Pengaruh Imbalan dan Hukuman terhadap kinerja yang akan dicapai karyawan apabila tingkat
Kepuasan dan Kinerja Karyawan. kepuasannya tergantung pada pemberian Imbalan
Setiap perusahaan pasti menyadari bahwa dan Hukuman. Hal ini didukung pendapat menurut
sangat pentingnya pengelolaan sumber daya Mangkunegara (2013:67) ³NLQHUMD adalah hasil kerja
manusia secara baik dan benar, karena kebanyakan secara kualitas ataupun kuantitas yang dicapai oleh
perusahaan tidak berhasil dalam mencapai visi, misi seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya
dan tujuannya karena kesalahan dalam mengelola VHVXDL WDQJJXQJ MDZDE \DQJ GLEHULNDQ NHSDGDQ\D´
sumber daya manusia yang ada. Untuk mencegah Pencapaian kerja baik secara kualitas ataupun
kegagalan tersebut maka para karyawan harus dapat kuantitas akan berhasil apabila tingkat Kepuasan
beradaptsi dengan peraturan yang berlaku dalam Kerja dari karyawan itu terpenuhi. Sebaliknya
perusahaan. Pencapaian keberhasilan perusahaan apabila tingkat Kepuasan Kerja tidak terpenuhi akan
ditentukan oleh seberapa baik perusahaan dan sulit untuk perusahaan mencapai visi misi yang
karyawan dapat bekerja sama. Untuk lebih telah ditetapkan. Maka dari itu hasil akhir dari
memaksimalkan kemampuan dari karyawan maka Kinerja Karyawan dapat terpenuhi apabila
diperlukan suatu cara untuk merangsangnya yaitu perusahaan dapat menempatkan pemberian Imbalan
dengan pemberian Imbalan dan Hukuman.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 22 No. 1 Mei 2015| 5


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
dan Hukuman secara tepat dan juga memperhatikan Berdasarkan hasil pengujian validitas
tingkat Kepuasan Kerja dari karyawan. instrumen dapat diketahui bahwa semua koefisien
korelasi lebih besar dari nilai cut off sebesar 0.3.
Hipotesis Dengan demikian item-item pengukur variabel
Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai Imbalan, Hukuman, Kepuasan Kerja, dan Kinerja
berikut Karyawan dinyatakan valid dan dapat dipergunakan
H1: Ada pengaruh signifikan antara Imbalan (X1) sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini.
terhadap Kepuasan Kerja (Y1) pada Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas,
Departemen Statistik Bank Indonesia Jakarta. diketahui bahwa semua variabel menghasilkan
H2: Ada pengaruh signifikan antara Hukuman &URQEDFK¶V $OSKD yang lebih besar dari 0.6,
(X2) terhadap Kepuasan Kerja (Y1) pada sehingga item-item pengukur Imbalan, Hukuman,
Departemen Statistik Bank Indonesia Jakarta. Kepuasan Kerja, dan Kinerja Karyawan dinyatakan
H3: Ada pengaruh signifikan antara Imbalan (X1) handal dan layak dipergunakan sebagai alat
terhadap Kinerja Karyawan (Y2) pada pengumpul data.
Departemen Statistik Bank Indonesia Jakarta.
H4: Ada pengaruh signifikan antara Hukuman 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
(X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y2) pada Gambaran Umum Responden
Departemen Statistik Bank Indonesia Jakarta. Responden dalam penelitian ini adalah
H5 : Ada pengaruh signifikan antara Kepuasan karyawan Departemen Statistik Bank Indonesia
Kerja (Y1) terhadap Kinerja Karyawan (Y2) Jakarta sebanyak 93 orang. Identitas responden
pada Departemen Statistik Bank Indonesia digunakan untuk mengetahui karakteristik dari
Jakarta. responden yang telah berpartisipasi dalam
penelitian ini. Karakteristik tersebut dapat ditinjau
3. METODE PENELITIAN dari lima hal, yaitu jenis kelamin, usia, pendidikan
Jenis penelitian yang digunakan dalam terakhir, jabatan dan masa kerja.
penelitian ini adalah jenis penelitian penjelasan
(explanatory research), dengan metode pendekatan Hasil Penelitian
kuantitatif. Variabel-variabel yang akan diteliti Analisis Deskriptif
dalam penelitian ini yaitu pengaruh variabel Analisis deskriptif merupakan analisis untuk
Imbalan(X1), Hukuman(X2), terhadap Kepuasan mengetahui distribusi frekuensi responden
Kerja (Y1) dan Kinerja Karyawan (Y2). Lokasi yang berdasarkan kuesioner yang telah dikumpulkan oleh
dipilih peneliti dalam penelitian ini adalah pada peneliti di tempat penelitian. Kuesioner yang
Departemen Statistik Bank Indonesia Jakarta yang disebar dalam penelitian ini sebanyak 93 kuesioner
beralamat di Jl. MH. Thamrin No.2 Jakarta Pusat dan telah diberikan kepada 93 karyawan
10350 Indonesia. Pada penelitian ini populasi dan Departemen Statistik Bank Indonesia. Variabel
sampelnya adalah karyawan Departemen Statistik yang diteliti terdiri dari 4 variabel, yaitu Imbalan
Bank Indonesia yang berjumlah 93 orang. Teknik (X1), Hukuman (X2), Kepuasan Kerja (Y1), dan
pengambilan sampel yang dipilih dalam penelitian Kinerja Karyawan (Y2).
ini yaitu sampel jenuh atau semua populasi dalam Nilai rata-rata keseluruhan item pada variabel
penelitian dijadikan sampel. Skala pengukuran yang Imbalan sebesar 3,84. Hal ini berarti Imbalan yang
digunakan di dalam penelitian ini adalah skala diberikan kepada karyawan Departemen Statistik
likert. Pada penelitian ini sumber data diperoleh dari Bank Indonesia dalam kriteria baik. Nilai rata-rata
data primer dan data sekunder. Data primer keseluruhan item pada variabel Hukuman sebesar
diperoleh dari kuesioner yang disebarkan kepada 3,34. Hal ini berarti Hukuman yang diberikan
responden dan data sekunder diperoleh dari sumber- kepada karyawan Departemen Statistik Bank
sumber yang telah ada seperti perpustakaan dan Indonesia dalam kriteria cukup baik. Nilai rata-rata
juga dokumen dari Departemen Statistik Bank keseluruhan item pada variabel Kepuasan Kerja
Indonesia Jakarta berupa sejarah bank, jumlah sebesar 4,10. Hal ini berarti Kepuasan Kerja yang
karyawan struktur organisasi dan job description. dirasakan karyawan Departemen Statistik Bank
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini Indonesia dalam kriteria baik. Nilai rata-rata
adalah analisis deskriptif, analisis jalur dan keseluruhan item pada variabel Kinerja Karyawan
pengujian hipotesis sebesar 4,02. Hal ini berarti Kinerja Karyawan yang
diberikan kepada karyawan Departemen Statistik
Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Bank Indonesia dalam kriteria baik.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 22 No. 1 Mei 2015| 6


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
pengujian tersebut menunjukkan bahwa
Pengujian Hipotesis probabilitas < alpha (5%). Hal ini berarti terdapat
Tabel 1 Hasil Uji Hipotesis pengaruh signifikan secara langsung Kepuasan
t Kerja terhadap Kinerja Karyawan.
Pengaruh Beta Prob. Keterangan
statistics
Imbalan
terhadap Analisis Jalur (Path Analysis)
0,638 7,304 0,000 Signifikan Konversi diagram jalur ke dalam model
Kepuasan
Kerja pengukuran
Hukuman Konversi diagram jalur ke dalam model
terhadap Tidak pengukuran dimaksudkan untuk mengetahui
-0,011 -0,131 0,896
Kepuasan Signifikan
Kerja
pengaruh antar konstruk yang dijelaskan oleh efek
Imbalan pada model, yaitu efek langsung dan efek tidak
terhadap langsung.
0,259 2,349 0,021 Signifikan
Kinerja
Karyawan
Hukuman
terhadap
0,198 2,270 0,026 Signifikan
Kinerja
Karyawan
Kepuasan
Kerja
terhadap 0,350 3,330 0,001 Signifikan
Kinerja
Gambar 1. Konversi Diagram Jalur
Karyawan
Model empirik yang dihasilkan adalah sebagai
berikut :
Pengaruh Imbalan terhadap Kepuasan Kerja
Model 1 : Kepuasan Kerja = 0,638 Imbalan ±
menghasilkan nilai t statistics sebesar 7,304 dengan
0,011 Hukuman
probabilitas sebesar 0,000. Hasil pengujian tersebut
Model 2 : Kinerja = 0,259 Imbalan + 0,198
menunjukkan bahwa probabilitas < alpha (5%). Hal
Hukuman + 0,350 Kepuasan Kerja
ini berarti terdapat pengaruh signifikan secara
langsung Imbalan terhadap Kepuasan Kerja.
Pembahasan Penelitian
Kemudian pengaruh Hukuman terhadap
Pengaruh Imbalan terhadap Kepuasan Kerja
Kepuasan Kerja menghasilkan nilai t statistics
%HUGDVDUNDQ KDVLO DQDOLVLV GDSDW GLNDWDNDQ
sebesar -0,131 dengan probabilitas sebesar 0,896.
EDKZD ,PEDODQ \DQJ GLEHULNDQ 'HSDUWHPHQ
Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa
6WDWLVWLN %DQN ,QGRQHVLD -DNDUWD WHODK VHVXDL GDQ
probabilitas > alpha (5%). Hal ini berarti tidak
GDSDW PHQLQJNDWNDQ .HSXDVDQ .HUMD 'HQJDQ
terdapat pengaruh signifikan secara langsung
GHPLNLDQ VHPDNLQ EHVDU ,PEDODQ \DQJ GLEHULNDQ
Hukuman terhadap Kepuasan Kerja.
PDND FHQGHUXQJ GDSDW PHQLQJNDWNDQ .HSXDVDQ
Selanjutnya Imbalan terhadap Kinerja
.HUMD +DO LQL VHVXDL GHQJDQ SHQGDSDW /DZOHU GDODP
Karyawan menghasilkan nilai t statistics sebesar
,YDQFHYLFK .RQRSDVNH 0DWWHVRQ EDKZD
2,349 dengan probabilitas sebesar 0,021. Hasil
NHSXDVDQ GLSHQJDUXKL ROHK VHEHUDSD SXDV NDU\DZDQ
pengujian tersebut menunjukkan bahwa
GHQJDQ SHQJKDUJDDQ LQWULQVLN PDXSXQ HNVWULQVLN
probabilitas < alpha (5%). Hal ini berarti terdapat
3HQHOLWLDQ WHUVHEXW PHQGDSDWNDQ KDVLO \DQJ VDPD
pengaruh signifikan secara langsung Imbalan
GHQJDQ SHQHOLWLDQ \DQJ WHODK GLODNXNDQ ROHK
terhadap Kinerja Karyawan.
:LMD\DQWL \DQJ PHQ\DWDNDQ EDKZD ,PEDODQ
Kemudian pengaruh Hukuman terhadap
EHUSHQJDUXK VLJQLILNDQ WHUKDGDS .HSXDVDQ .HUMD
Kinerja Karyawan menghasilkan nilai t statistics
PDND SHQHOLWLDQ LQL GDSDW PHQGXNXQJ SHQHOLWLDQ
sebesar 2,270 dengan probabilitas sebesar 0,026.
\DQJ GLODNXNDQ ROHK :LMD\DQWL GLPDQD
Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa
,PEDODQ EHUSHQJDUXK VLJQLILNDQ WHUKDGDS .HSXDVDQ
probabilitas < alpha (5%). Hal ini berarti terdapat
.HUMD %HUGDVDUNDQ SDQGDQJDQ WHUVHEXW PDND
pengaruh signifikan secara langsung Hukuman
'HSDUWHPHQ 6WDWLVWLN %DQN ,QGRQHVLD KDUXV
terhadap Kinerja Karyawan.
PHPSHUKDWLNDQ WLQJNDW SHQJKDUJDDQ EDLN
Berikutnya Kepuasan Kerja terhadap Kinerja
SHQJKDUJDDQ LQWULQVLN PDXSXQ HNVWULQVLN $GDQ\D
Karyawan menghasilkan nilai t statistics sebesar
SHUEHGDDQ GDODP SHQHQWXDQ SHQJKDUJDDQ MXJD KDUXV
3,330 dengan probabilitas sebesar 0,001. Hasil
PHQMDGL SHUWLPEDQJDQ SLKDN 'HSDUWHPHQ 6WDWLVWLN

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 22 No. 1 Mei 2015| 7


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
%DQN ,QGRQHVLD GDODP PHQFDSDL .HSXDVDQ .HUMD 3HQHOLWLDQ WHUVHEXW PHQGDSDWNDQ KDVLO \DQJ VDPD
VHWLDS NDU\DZDQQ\D GHQJDQ SHQHOLWLDQ \DQJ WHODK GLODNXNDQ ROHK
)HEULDQWL \DQJ PHQ\DWDNDQ EDKZD ,PEDODQ
Pengaruh Hukuman terhadap Kepuasan Kerja EHUSHQJDUXK VLJQLILNDQ WHUKDGDS .LQHUMD .DU\DZDQ
%HUGDVDUNDQ KDVLO DQDOLVLV GDSDW GLNDWDNDQ PDND SHQHOLWLDQ LQL GDSDW PHQGXNXQJ SHQHOLWLDQ
EDKZD +XNXPDQ GLEHULNDQ 'HSDUWHPHQ 6WDWLVWLN \DQJ GLODNXNDQ ROHK )HEULDQWL GLPDQD ,PEDODQ
%DQN ,QGRQHVLD -DNDUWD FHQGHUXQJ PHQXUXQNDQ EHUSHQJDUXK VLJQLILNDQ WHUKDGDS .LQHUMD .DU\DZDQ
.HSXDVDQ .HUMD +DO LQL GLVHEDENDQ NDUHQD
NDU\DZDQ \DQJ EHNHUMD GL GDODP 'HSDUWHPHQ 3HQJDUXK +XNXPDQ WHUKDGDS .LQHUMD
6WDWLVWLN %DQN ,QGRQHVLD DSDELOD PHQJDODPL .DU\DZDQ
NHVDODKDQ SLPSLQDQ FHQGHUXQJ ODQJVXQJ %HUGDVDUNDQ KDVLO DQDOLVLV GDSDW GLNDWDNDQ
PHPEHULNDQ +XNXPDQ WHUKDGDS NDU\DZDQQ\D \DQJ EDKZD +XNXPDQ \DQJ GLEHULNDQ 'HSDUWHPHQ
PHQ\HEDENDQ PHQXUXQQ\D .HSXDVDQ .HUMD 6HODLQ 6WDWLVWLN %DQN ,QGRQHVLD -DNDUWD GDSDW
LWX NHWLGDNNRQVLVWHQDQ SHPEHULDQ +XNXPDQ MXJD PHPSHQJDUXKL GDQ PHQLQJNDWNDQ .LQHUMD
PHQ\HEDENDQ SHQJDUXK QHJDWLI WLGDN VLJQLILNDQ .DU\DZDQ +DO LQL VHVXDL GHQJDQ SHQGDSDW \DQJ
WHUKDGDS .HSXDVDQ .HUMD NDU\DZDQ 3HQHOLWLDQ GLNHPXNDNDQ ROHK 0DQJNXQHJDUD
WHUVHEXW PHQGDSDWNDQ KDVLO \DQJ VDPD GHQJDQ EDKZD +XNXPDQ PHUXSDNDQ DQFDPDQ +XNXPDQ
SHQHOLWLDQ \DQJ WHODK GLODNXNDQ ROHK 3UDPLWD \DQJ EHUWXMXDQ XQWXN PHPSHUEDLNL NDU\DZDQ
\DQJ PHQ\DWDNDQ EDKZD +XNXPDQ WLGDN SHODQJJDU PHPHOLKDUD SHUDWXUDQ \DQJ EHUODNX GDQ
EHUSHQJDUXK VLJQLILNDQ WHUKDGDS .HSXDVDQ .HUMD PHPEHULNDQ SHODMDUDQ NHSDGD SHODQJJDU 'DUL
PDND SHQHOLWLDQ LQL GDSDW PHQGXNXQJ SHQHOLWLDQ SHPEHODMDUDQ LWX QDQWLQ\D NDU\DZDQ GDSDW PHUXEDK
\DQJ GLODNXNDQ ROHK 3UDPLWD GLPDQD SHULODNX \DQJ NXUDQJ EDLN PHQMDGL OHELK EDLN ODJL
+XNXPDQ WLGDN EHUSHQJDUXK VLJQLILNDQ WHUKDGDS VHKLQJJD NLQHUMDQ\D SXQ DNDQ LNXW PHQLQJNDW
.HSXDVDQ .HUMD +DVLO LQL MXJD GLSHUNXDW GHQJDQ VHLULQJ GHQJDQ SHUXEDKDQ SHULODNXQ\D 7XMXDQ GDUL
WHRUL \DQJ GLNHPXNDNDQ /RFNH GDODP SHPEHULDQ +XNXPDQ VHPDWD PDWD XQWXN
0DQJNXQHJDUD EDKZD .HSXDVDQ .HUMD PHQLQJNDWNDQ .LQHUMD .DU\DZDQ VHKLQJJD WXMXDQ
NDU\DZDQ EHUJDQWXQJ SDGD SHUEHGDDQ DQWDUD DSD YLVL GDQ PLVL SHUXVDKDDQ GDSDW WHUFDSDL 6HODLQ LWX
\DQJ GLGDSDW GDQ DSD \DQJ GLKDUDSNDQ NDU\DZDQ SHQHOLWLDQ LQL PHQGDSDWNDQ KDVLO \DQJ VDPD GHQJDQ
0DNVXGQ\D DGDODK MLND SHUXVDKDDQ PHQLODL VDODK SHQHOLWLDQ \DQJ WHODK GLODNXNDQ ROHK -D\DQWL
GDQ PHPEHULNDQ +XNXPDQ DWDV SHNHUMDDQ \DQJ PHQ\DWDNDQ EDKZD +XNXPDQ EHUSHQJDUXK WHUKDGDS
GLODNXNDQ NDU\DZDQ +DO LQL MHODV DNDQ EHUGDPSDN SURGXNWLYLWDV NHUMD NDU\DZDQ GDQ )HEULDQWL
ODQJVXQJ NHSDGD WXUXQQ\D .HSXDVDQ .HUMD PHQ\DWDNDQ EDKZD +XNXPDQ EHUSHQJDUXK
NDU\DZDQ %HUGDVDUNDQ SDQGDQJDQ WHUVHEXW PDND VLJQLILNDQ WHUKDGDS .LQHUMD .DU\DZDQ 3HQHOLWLDQ
'HSDUWHPHQ 6WDWLVWLN %DQN ,QGRQHVLD KDUXV LQL PHQGXNXQJ SHQHOLWLDQ \DQJ GLODNXNDQ ROHK
PHQJHYDOXDVL XODQJ PHQJHQDL SHPEHULDQ +XNXPDQ NHGXD SHQHOLWL WHUGDKXOX \DLWX -D\DQWL GDQ
WHUKDGDS NDU\DZDQQ\D DJDU WLQJNDW .HSXDVDQ .HUMD )HEULDQWL GLPDQD +XNXPDQ EHUSHQJDUXK
NDU\DZDQ WLGDN PHQXUXQ VLJQLILNDQ WHUKDGDS .LQHUMD .DU\DZDQ %HUGDVDUNDQ
KDVLO \DQJ GLGDSDWNDQ GDUL SHQHOLWLDQ PDND
3HQJDUXK ,PEDODQ WHUKDGDS .LQHUMD .DU\DZDQ 'HSDUWHPHQ 6WDWLVWLN %DQN ,QGRQHVLD KDUXV
%HUGDVDUNDQ KDVLO DQDOLVLV GDSDW GLNDWDNDQ PHPEHULNDQ SDQGDQJDQ NHSDGD NDU\DZDQQ\D
EDKZD ,PEDODQ \DQJ GLEHULNDQ 'HSDUWHPHQ PHQJHQDL WXMXDQ GDUL SHPEHULDQ +XNXPDQ
6WDWLVWLN %DQN ,QGRQHVLD -DNDUWD GDSDW 3HQLQJNDWDQ .LQHUMD .DU\DZDQ GDSDW WHUOLKDW
PHPSHQJDUXKL GDQ PHQLQJNDWNDQ .LQHUMD VHLULQJ GHQJDQ NHVDGDUDQ GDUL NDU\DZDQ LWX VHQGLUL
.DU\DZDQ 6HPDNLQ WLQJJL ,PEDODQ \DQJ GLEHULNDQ XQWXN WLGDN PHQJXODQJL NHVDODKDQ GDODP EHNHUMD
PDND DNDQ VHPDNLQ WLQJJL SXOD .LQHUMD .DU\DZDQ
+DO LQL VHVXDL GHQJDQ SHQGDSDW \DQJ GLNHPXNDNDQ Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja
6XQDUWR EDKZD WXMXDQ ,PEDODQ DGDODK Karyawan
XQWXN PHQGRURQJ NLQHUMD EHUQLODL OHELK GHQJDQ %HUGDVDUNDQ KDVLO DQDOLVLV GDSDW GLNDWDNDQ
PHPIRNXVNDQ SDGD SHQJJDMLDQ NLQHUMD 'HPL EDKZD .HSXDVDQ .HUMD NDU\DZDQ 'HSDUWHPHQ
PHQFDSDL YLVL PLVL \DQJ WHODK GLWHWDSNDQ 6WDWLVWLN %DQN ,QGRQHVLD -DNDUWD GDSDW
'HSDUWHPHQ 6WDWLVWLN %DQN ,QGRQHVLD PDND SLKDN PHPSHQJDUXKL GDQ PHQLQJNDWNDQ .LQHUMD
'HSDUWHPHQ 6WDWLVWLN %DQN ,QGRQHVLD KDUXV VHODOX .DU\DZDQ +DO LQL GLSHUNXDW GHQJDQ SHQGDSDW \DQJ
PHPSHUKDWLNDQ ,PEDODQ \DQJ DNDQ GLEHULNDQ GLNHPXNDNDQ ROHK 6XWULVQR \DQJ
NHSDGD NDU\DZDQ DJDU NLQHUMDQ\D GDSDW PHQLQJNDW PHQ\DWDNDQ EDKZD .HSXDVDQ .HUMD PHUXSDNDQ

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 22 No. 1 Mei 2015| 8


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
PDVDODK SHQWLQJ \DQJ GLSHUKDWLNDQ GDODP sehingga kinerja yang maksimal akan
KXEXQJDQQ\D GHQJDQ NLQHUMD 0DNVXG GDUL ditunjukkan karyawan.
SHQGDSDW WHUVHEXW EDKZD DSDELOD NDU\DZDQ PHUDVD 2. Mengacu pada hasil penelitian yaitu Hukuman
SXDV GHQJDQ SHNHUMDDQQ\D PDND DNDQ VHMDODQ tidak berpengaruh signifikan terhadap
GHQJDQ SHQLQJNDWDQ NLQHUMD 'DQ VHEDOLNQ\D DSDELOD Kepuasan Kerja maka hendaknya pihak
NDU\DZDQ WLGDN PHUDVD SXDV GHQJDQ SHNHUMDDQQ\D Departemen Statistik Bank Indonesia Jakarta
PDND DNDQ VXOLW XQWXN PHQLQJNDWNDQ NLQHUMDQ\D mengevaluasi ulang terhadap penerapan
6HODLQ LWX SHQHOLWLDQ LQL PHQGDSDWNDQ KDVLO \DQJ Hukuman yang diterapkan saat ini. Sebab
VDPD GHQJDQ SHQHOLWLDQ \DQJ WHODK GLODNXNDQ ROHK karyawan merasa persepsi akan Hukuman itu
,QGUDULQL PHQ\DWDNDQ EDKZD .HSXDVDQ merupakan suatu respon atau tanggapan yang
.HUMD EHUSHQJDUXK SRVLWLI GDQ VLJQLILNDQ WHUKDGDS buruk dari perusahaan. Selain itu hendaknya
NLQHUMD 3HQHOLWLDQ LQL PHQGXNXQJ SHQHOLWLDQ \DQJ pihak Departemen Statistik Bank Indonesia
GLODNXNDQ ROHK SHQHOLWL WHUGDKXOX \DLWX ,QGUDULQL dapat lebih memperhatikan pemberian
GLPDQD .HSXDVDQ .HUMD EHUSHQJDUXK SRVLWLI Hukuman pada karyawan. Karena jika
GDQ VLJQLILNDQ WHUKDGDS NLQHUMD %HUGDVDUNDQ karyawan merasa terbebani dengan adanya
SDQGDQJDQ WHUVHEXW PDND 'HSDUWHPHQ 6WDWLVWLN Hukuman maka Kepuasan Kerja tidak akan
%DQN ,QGRQHVLD KDUXV VHODOX PHPSHUKDWLNDQ WLQJNDW tercapai.
.HSXDVDQ .HUMD NDU\DZDQQ\D DJDU WHUFDSDL NLQHUMD 3. Imbalan yang telah diberikan oleh Departemen
\DQJ PDNVLPDO 8QWXN PHQFDSDL WLQJNDW .HSXDVDQ Statistik Bank Indonesia Jakarta kepada
.HUMD SLKDN 'HSDUWHPHQ 6WDWLVWLN %DQN ,QGRQHVLD karyawannya telah diterapkan dengan baik.
KDUXV WHSDW GDODP PHQHUDSNDQ ,PEDODQ GDQ Akan tetapi dalam rangka untuk lebih
+XNXPDQ \DQJ DNDQ GLEHULNDQ NHSDGD memaksimalkan Kinerja Karyawan hendaknya
NDU\DZDQQQ\D -LND VXGDK GDSDW PHQHUDSNDQ pihak perusahaan harus mampu bersifat
GHQJDQ EDLN PDND WLQJNDW .HSXDVDQ .HUMD SDVWL obyektif terhadap setiap Kinerja Karyawan
DNDQ PHQLQJNDW GDQ MXJD VHMDODQ GHQJDQ yang ditunjukkan. Hal ini bertujuan untuk
SHQLQJNDWDQ .LQHUMD .DU\DZDQ membuat persaingan yang sehat sehingga
setiap karyawan akan belomba untuk lebih
5. KESIMPULAN DAN SARAN meningkatkan kinerjanya agar mendapatkan
Kesimpulan Imbalan dari perusahaan.
Berdasarkan pembahasan yang dikemukakan, 4. Hukuman yang berlaku pada Departemen
maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu : Statistik Bank Indonesia Jakarta telah
1. Terdapat pengaruh signifikan secara langsung berdampak pada Kinerja Karyawan. Namun
Imbalan terhadap Kepuasan Kerja karyawan. pada realisasinya hendaknya perusahaan dapat
2. Tidak terdapat pengaruh signifikan secara lebih mensosialisasikan makna dari pemberian
langsung Hukuman terhadap Kepuasan Kerja Hukuman kepada karyawannya. Perusahaan
karyawan. harus menciptakan pola pikir kepada karyawan
3. Terdapat pengaruh signifikan secara langsung bahwa pemberian Hukuman menjadi suatu alat
Imbalan terhadap Kinerja Karyawan. untuk mengontrol setiap perilaku karyawan
4. Terdapat pengaruh signifikan secara langsung untuk tidak melakukan kelalaian atau kesalahan
Hukuman terhadap Kinerja Karyawan. dalam pekerjaan dan terpacu menjadi lebih baik
5. Terdapat pengaruh signifikan secara langsung lagi dalam meningkatkan kinerjanya.
Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan.
DAFTAR PUSTAKA
Saran Bangun, Wilson. 2012. Manajemen Sumber Daya
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari Manusia. Jakarta: Erlangga
hasil penelitian, maka dapat dikemukakan beberapa
saran, yaitu: Gitosudarmo, Indriyo. 2000. Perilaku
1. Mengacu pada hasil penelitian yaitu Imbalan Keorganisasian. Edisi Pertama . Yogyakarta:
berpengaruh dominan terhadap Kepuasan BPFE.
Kerja dan Kinerja Karyawan maka hendaknya Hasibuan, Malayu S.P. 2010. Manajemen Sumber
perusahaan dapat terus memberikan Imbalan Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara
atas setiap proses kerja yang dilakukan
karyawan. Hal ini bertujuan guna Ivancevich, Konopaske, dan Matteson. 2006.
meningkatkan Kepuasan Kerja karyawan, Perilaku dan Manajemen Organisasi. Jilid 1

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 22 No. 1 Mei 2015| 9


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Edisi Ketujuh. Diterjemahkan oleh : Gina
Gania. Jakarta: Erlangga.
Luthans. 2006. Perilaku Organisasi. Edisi
Kesepuluh. Diterjemahkan oleh Vivin
Andhika Yuwono,dkk. Yogyakarta : Andi
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2013.
Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Nawawi, Hadari. 2005. MSDM Untuk Bisnis Yang
Kompetitif. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Rivai, Veitzal. 2013. Manajemen Sumber Daya
Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
Sunarto. 2004. Manajemen Reward. Yogyakarta :
UST Press Yogyakarta.
Suprihanto, Harsiwi dan Hadi. 2003. Perilaku
Organisasional. Edisi Pertama. Yogyakarta:
STIE YKPN.
Sutrisno, Edy. 2011. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta : Kencana Prenada Media
Group.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 22 No. 1 Mei 2015| 10


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai