Anda di halaman 1dari 5

Nama : Reza Reval

Nim: 1902501147

Prodi : S1 Manajemen

Jawaban no 1

1.Hak atas Kesehatan

menurut pasal 12(2) huruf d Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya
(International Covenant on Economic, Social and Cultural Rights-ICESCR) serta Paragraf 12(b)
Komentar Umum Nomor 14 mengenai Pasal 12 ICESCR, yang telah diratifikasi Indonesia melalui UU
No. 11 tahun 2005, negara wajib mengupayakan perbaikan semua aspek kesehatan lingkungan dan
industri, pencegahan, pengobatan dan pengendalian segala penyakit menular, endemik, penyakit
lainnya yang berhubungan dengan pekerjaan, serta penciptaan kondisi-kondisi yang akan menjamin
semua pelayanan dan perhatian medis.

Hak atas kesehatan juga dijamin dalam Pasal 4 UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan (UU
Kesehatan) serta Pasal 9(3) UU No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.

Selain para tenaga kesehatan, kelompok lain yang juga terancam hak atas kesehatan-nya di tengah
wabah ini adalah kelompok rentan. Siapa saja mereka?

Menurut Pasal 55 UU No. 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, kelompok rentan
meliputi orang lanjut usia; bayi; balita; anak-anak; ibu yang mengandung atau menyusui serta
penyandang disabilitas. Mereka semua wajib diberikan perlindungan secara khusus.

Hak atas Informasi

Hak asasi berikutnya yang terdampak di tengah wabah COVID-19 adalah hak atas informasi.Dalam
pasal 19(2) Kovenan Internasional tentang Hak-hak Sipil dan Politik (International Covenant on Civil
and Political Rights-ICCPR) serta Paragraf 18 Komentar Umum No. 34 terhadap Pasal 19 ICCPR,
negara wajib menjamin hak setiap orang untuk mencari dan menerima informasi, termasuk
informasi yang dimiliki badan publik.

Tidak hanya itu, negara juga wajib menjamin aksesibilitas terhadap informasi kesehatan sesuai pasal
12(1) ICESCR dan Paragraf 12(b) Komentar Umum No. 14 terhadap Pasal 12 ICESCR.

Informasi yang dapat mengancam hajat hidup orang banyak, termasuk informasi terkait epidemik
dan wabah, juga wajib diumumkan oleh badan publik yang memiliki kewenangan, sesuai pasal 12
Peraturan Komisi Informasi No. 1 tahun 2010 tentang Standar Layanan Informasi Publik.Bahkan, jika
kita menilik pasal 154(1) UU Kesehatan, Pemerintah punya kewajiban untuk menetapkan dan
mengumumkan jenis dan persebaran penyakit yang berpotensi menular dan/atau menyebar dalam
waktu yang singkat, serta menyebutkan daerah yang dapat menjadi sumber penularan.
Keterbukaan informasi ini penting dan dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat, terutama oleh
para tenaga kesehatan yang berada di garda terdepan dalam penanganan wabah. Keterlambatan
dan rendahnya transparansi informasi terkait penanganan COVID-19 bisa membahayakan kesehatan,
karena masyarakat dan tenaga kesehatan menjadi tidak bisa mengambil langkah pencegahan yang
maksimal.

Hak atas Privasi

Wabah COVID-19 juga mengancam hak atas privasi. Dalam sejumlah laporan media, dua pasien
pertama positif corona merasa tertekan karena pemberitaan media yang massif tentang lokasi
tempat tinggal mereka yang disampaikan oleh pejabat publik. Belum lagi, dampak dari pemberitaan
itu turut memengaruhi lingkungan terdekat mereka seperti keluarga, teman dan tetangga.

Padahal, Pasal 17 ICCPR dan Undang-Undang No.14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publik telah menjamin informasi dan hak-hak pribadi. Adapun pengecualian untuk dibuka bisa
diberikan apabila terkait dengan riwayat, kondisi anggota keluarga, perawatan kesehatan fisik dan
psikis seseorang. Sehingga, pengungkapan identitas penderita corona secara terbuka tergolong
pelanggaran.

Hak atas Pekerjaan

Dengan diterapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dengan kebijakan jarak sosial
(social-distancing) dan bekerja dari rumah (work from home), para pekerja -di sektor formal hingga
informal, dari pekerja industri rumahan maupun usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), hingga
pekerja harian lepas maupun pekerja berpenghasilan rendah lainnya -rentan menghadapi risiko
pemotongan upah, penolakan hak cuti, dirumahkan tanpa upah, hingga pemutusan hubungan kerja
(PHK).

Jika perusahaan memilih untuk memotong cuti bagi pekerja yang tidak masuk sebagai salah satu
cara pengendalian COVID-19, maka Pemerintah wajib memastikan perusahaan tetap membayarkan
upah pekerja, sesuai dengan Paragraf 41 Komentar Umum No. 23 tahun 2016 mengenai hak atas
pekerjaan.

Pekerja yang mengalami pengurangan pemasukan akibat penyakit juga memiliki hak untuk
mengakses manfaat-manfaat (tunai dan non-tunai), yang setidaknya mencakup pelayanan
kesehatan, air dan sanitasi, serta makanan sesuai paragraf 2 dan paragraf 59 Komentar Umum No.
19 tahun 2007 mengenai Hak atas Jaminan Sosial.

Yang terpenting, penanganan kondisi darurat -apapun penyebabnya dan bagaimanapun dampak
yang dihasilkan -tidak boleh melanggar prinsip-prinsip hak asasi manusia. Di tengah kepihatinan,
kerjasama, solidaritas dan kemanusiaan hendaknya dijadikan semangat bersama.
Jawaban no 2.

2. Rule of law merupakan doktrin hukum yang mulai muncul

pada abad ke-19, bersamaan dengan kelahiran negara

konstitusi dan demokrasi yang merupakan reaksi dan koreksi

terhadap negara absolut yang telah berkembang di Eropa.

 Rule of law merupakan doktrin dengan semangat dan

idealisme keadilan yang tinggi, seperti ”supremasi hukum”

dan “kesamaan setiap orang di depan hukum”.Rule of law adalah prinsip hukum yang menyatakan
bahwa hukum harus memerintah sebuah negara dan bukan keputusan pejabat-pejabat secara
individual. Prinsip tersebut biasanya merujuk kepada pengaruh dan otoritas hukum dalam
masyarakat, terutama sebagai pengatur perilaku, termasuk perilaku para pejabat pemerintah.[2]
Istilah ini berasal dari Inggris pada abad ke-16, dan pada abad berikutnya, teolog Skotlandia Samuel
Rutherford menggunakan istilah tersebut dalam argumennya untuk menentang hak ilahi raja.[3]

Ada empat unsur-unsur rechtsstaats (rule of law) menurut Kant

dan Stahi dalam Burdiadjo (1989), yaitu:

.1.hak-hak asasi manusia

.2.pemisahan atau pembagian kekuasaan untuk menjamin hak-

hak itu

.3.pemerintahan berdasarkan peraturan-peraturan

.4.peradilan administrasi dalam perselisihan

Rule of law menurut Budiardjo(1989), adalah sebagai berikut:

1.perlindungan konstitusional

2. badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak

3. pemilihan umum yang bebas

4. kebebasan untuk menyatakan pendapat

5.kebebasan untuk berserikat

6. pendidikan kewarganegaraan

Jawaban demokrasi secara universal

. Kedaulatan Rakyat

Salah satu prinsip demokrasi secara universal yang utama adalah adanya kedaulatan rakyat. Hal ini
sesuai dengan definisi demokrasi yakni pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

Dalam penerapannya, rakyat berhak maju ke parlemen sebagai wakil rakyat untuk menyalurkan
aspirasi rakyat secara umum. Rakyat juga menjadi pemegang kedaulatan tertinggi dalam
pemerintahan.
2. Pemerintahan Berdasarkan Persetujuan dari yang Diperintah

Prinsip demokrasi berikutnya adalah pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah.
Artinya pemerintahan harus berjalan sesuai kehendak dan aspirasi dari rakyat itu sendiri.

Rakyat harus terus mengontrol kinerja pemerintahan, baik lewat lembaga resmi parlemen seperti
DPR atau DPD, atau lewat penyampaian pendapat secara tidak resmi, guna memenuhi asas
demokrasi itu sendiri.

3. Kekuasaan Mayoritas

Dalam suatu negara demokrasi, pihak mayoritas memiliki kekuasaan lebih, apalagi pada negara yang
beragam, baik dari suku, agama, atau ras. Hal ini juga berlaku pada pengambilan keputusan dan
kebijakan.

Jika cara mufakat tidak bisa diraih, maka pengambilan keputusan lewat suara terbanyak atau
mayoritas akan digunakan. Cara pemungutan suara juga digunakan untuk pemilihan kepala negara
dan kepala daerah.

4. Hak-Hak Minoritas

Meski mayoritas memiliki kuasa lebih, namun pada prinsipnya hak-hak minoritas juga harus tetap
dijaga, dihormati, dan juga dilindungi. Kelompok minoritas bisa diidentifikasikan dari suku, ras,
agama, golongan, atau bahkan pilihan politiknya.

Walau menjadi minoritas dalam suatu negara, bukan berarti mereka tidak memiliki hak dan
kewajiban yang sama sebagai warga negara dibandingkan dengan pihak mayoritasnya.

5. Jaminan Hak Asasi Manusia (HAM)

Hak asasi manusia atau HAM merupakan hak-hak dasar bagi seluruh manusia yang ada sejak lahir
sebagai karunia Tuhan. Hak asasi manusia tiap warga negara harus dijamin oleh pemerintah.

Apalagi dalam negara demokrasi, tentu jaminan HAM wajib dilakukan oleh pemerintah. Hak-hak
dasar tiap warga negara harus dijaga dan dilindungi, contohnya adalah hak hidup, hak berpendapat,
hak mendapat pendidikan, hak berkeyakinan dan sebagainya.

6. Pemilihan yang Bebas, Adil, dan Jujur

Prinsip demokrasi di Indonesia berikutnya adalah adanya pemilihan yang bebas, adil, dan jujur.
Dalam menjalankan pemilu baik pilpres (pemilu presiden), pilkada (pemilu kepala daerah), atau pileg
(pemilu legislatif), dilaksanakan asas luber jurdil (langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil).

Asas luber jurdil ini harus ditegakkan dan diterapkan oleh tiap warga negara. Pemilihan harus
bersifat bebas tanpa adanya paksaan, jujur tanpa adanya kecurangan, serta adil tanpa adanya
tekanan.

7. Persamaan di Depan Hukum

Dalam negara demokrasi, penting untuk menerapkan prinsip persamaan di depan hukum. Hukum
harus bisa ditegakkan setegak-tegaknya, tanpa pandang bulu siapa orang yang diadili dalam sistem
peradilan.
Artinya semua orang memiliki kedudukan yang sama di mata hukum, tanpa memandang status,
kasta, jabatan, atau kekayaan. Pejabat, pengusaha, atau rakyat kecil memiliki kedudukan yang sama
pada proses pengadilan.

Jawaban no 3.

dari sisi nasional pelaksanaan ham di indonesia masih kurang mencangkup dari segi hukum yang
masih timbang tindih atau dalam arti hukum di indonesia tumpul ke atas tajam ke bawah. tidak
sesuai dengan berdiri nya ham, contoh kasus penyiraman terhadap novel baswedan, kasus
penyulikan mahasiswa di tahun 98 . Dan kasus Munir.sampai sekarang belum di usut tuntas...

dari sisi internasional seperti kasus ham di amerika antara ham tentang ras dan warna kulit terjadi di
amerika seperti kasusnya kematian george floyde tentang kekerasan yang di lakukan kepolisian di
amerika yg di lakukan oleh derek chauvin. sehingga ras kulit hitam melakukan demo di gedung putih
amerika

Jawaban no 4.

1. Pengertian HAM adalah hak-hak dasar manusia yang dimiliki sejak berada dalam kandungan dan
setelah lahir ke dunia (kodrat) yang berlaku secara universal dan diakui oleh semua orang.

HAM adalah singkatan dari Hak Asasi Manusia, dimana masing-masing kata tersebut memiliki
makna. Kata “Hak” dalam hal ini berarti sebagai kepunyaan atau kekuasaan atas sesuatu, sedangkan
“Asasi” adalah sesuatu hal yang utama dan mendasar. Jadi, pengertian HAM secara singkat adalah
suatu hal yang mendasar dan utama yang dimiliki oleh manusia. Pengertian HAM adalah hak-hak
dasar manusia yang dimiliki sejak berada dalam kandungan dan setelah lahir ke dunia (kodrat) yang
berlaku secara universal dan diakui oleh semua orang.

2. Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta adalah sistem pertahanan negara yang dianut oleh
Indonesia. Sesuai Undang-Undang RI No 34 Tahun 2004, Hankamrata adalah sistem pertahanan yang
bersifat semesta, yang melibatkan seluruh warga negara, wilayah dan sumber daya nasional lainnya,
serta dipersiapkan secara dini oleh pemerintah dan diselenggarakan secara total, terpadu, terarah,
berkesinambungan dan berkelanjutan untuk menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan
keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan melindungi keselamatan segenap bangsa
dari setiap ancaman.

Anda mungkin juga menyukai