Anda di halaman 1dari 5

Resensi Novel

Judul : Egosentris
Penulis : Syahid Muhammad
Penerbit : Gradien Mediatama
Terbit : 2018
Tebal : 372 halaman

Novel Egosentris merupakan karya tunggal pertama yang ditulis oleh Syahid
Muhammad atau biasa dipanggil Bang Iid. Ia lahir di Bandung, 1 november 1990.
Sebelumnya, ia telah berkolaborasi dengan Stefani Bella untuk menerbitkan dua novel yaitu
Kala dan Amor Fati. Meskipun ia merupakan penulis baru, namun novel-novelnya telah
memiliki peminat yang cukup banyak di berbagai kalangan. Ia memiliki cara pengemasan
yang unik dan menarik sehingga novelnya selalu mendapat nilai lebih di mata para pembaca.
Dalam novelnya ia selalu menyelipkan kalimat-kalimat puitis dan juga sajak-sajak yang sarat
akan makna.
Novel Egosentris merupakan novel fiksi yang bertema romantis. Novel ini berisi
tentang kisah persahabat antara tiga mahasiswa jurusan Psikologi di salah satu kampus di
daerah Bandung. Ketiganya tumbuh dari latar belakang dan keadaan keluarga yang berbeda
sehingga mereka memiliki karakter yang berbeda pula dalam novel ini. Fatih memiliki sikap
yang sangat dingin dan memiliki pemikiran sangat kritis terhadap berbagai hal yang ada
dilingkungan sekitarnya. Sedangkan seringkali memilih untuk bersikap santai. Namun dibalik
itu, Saka memiliki sejuta pesona untuk perhatian para mahasiswi di kampusnya. Hidup
sebagai mahasiswa psikologi memaksa diri mereka untuk terus mengkaji dan memahami
tentang banyak hal terutama pada berbagai permasalah sosial yang ada. Tak jarang perbedaan
pendapat diantara mereka menimbulkan banyak perdebatan dan keributan. Namun, dengan
kehangatan dan sifat tenang yang dimiliki Fana mampu meredam emosi pada diri Saka dan
juga Fatih. Akan tetapi, dibalik cara pandang mereka dalam mengkritisi suatu permasalahan
ternyata ada banyak luka yang mereka pendam sedalam mungkin pada diri mereka. Luka
tersebut memang tersembunyi, namun rasa sakitnya masih tergambar dalam sikap mereka
sehari-hari. Terutama pada diri Fatih, dibalik sikap kakunya dan pemikiran kritisnya ada
banyak luka dan trauma masa kecil yang tersimpan rapi di dalam dirinya. Hanya Fana yang
mampu memahami rasa sakit Fatih meski tak sepenuhnya. 
Kelebihan novel ini ialah dicetak dengan kertas yang tidak mengganggu mata ketika
dibaca serta dilengkapi cover yang sangat bagus. Selain itu, pengambilan sudut pandang yang
dikaitkan dengan ilmu psikologi dan berbagai nilai kemanusiaan yang juga membuat novel
ini semakin menarik dan membuat pembaca mampu memahami realitas kisah yang dialami
tokoh. Meskipun konflik yang diangkat merupakan hal yang sering terjadi di kehidupan,
namun didalamnya ada banyak makna yang disampaikan oleh penulis melalui kalimat-
kalimat yang mengagumkan. Alur cerita yang dibuat maju mundur juga membuat novel ini
semakin menarik dan membuat pembaca mampu mengetahui berbagai kisah yang dialami
oleh semua tokoh dalam novel ini melalui kepingan memori yang telah dialami oleh tokoh.
Hampir setiap bab pada novel ini diselipi puisi singkat yang sarat akan makna. Salah satu
puisi yang ada pada novel ini ialah :
Keluh kesah ialah jelmaan resah.
Yang bingung mencari arah,
untuk sekedar berserah.

Tak mudah menjadi yang terpilih.


Untuk sekedar mendengar dan mengerti.

Tentang ketakutan,
tentang kesepian,
tentang kerapuhan.
Tak mudah juga, menyimpan semua itu seorang diri.

Jadi mana yang baik, mendengar atau didengar?


Atau mungkin, menemukan makna diantaranya adalah hal terbaik?
(Novel “Egosentris” - Halaman 123)

Tidak ada kekurangan dalam novel ini. Meskipun ada beberapa kalimat yang terkesan
kasar dan kalimat yang sulit dimengerti namun hal tersebut tidak terlalu berpengaruh apabila
novel ini dibaca oleh kalangan umur yang tepat.
Meskipun demikian, ada banyak kejutan menarik yang disuguhkan dan dikemas
dengan kalimat yang mampu menggugah pembaca dalam novel ini. Novel ini sangat layak
dibaca oleh kalangan usia remaja sampai dewasa yang sudah mulai menemui beberapa
tekanan dan permasalahan dalam hidupnya. Hal ini karena didalamnya terdapat banyak
pelajaran berharga bagi pembaca terutama pada orang-orang yang ingin memaknai hidup
lebih dalam serta ingin memahami berbagai permasalahan yang seringkali hadir dalam
kehidupan ini. 
Menentukan Sistematika Resensi Novel Fiksi

No Bukti Pendukung
Struktur
. (Paragraf ke-)

1 Judul Resensi “Resensi Novel”

Judul : Egosentris
Penulis : Syahid Muhammad
Identitas
2 Penerbit : Gradien Mediatama
Buku/Karya
Terbit : 2018
Tebal : 372 halaman

Novel Egosentris merupakan karya tunggal pertama


yang ditulis oleh Syahid Muhammad atau biasa dipanggil Bang
Iid. Ia lahir di Bandung, 1 november 1990. Sebelumnya, ia
telah berkolaborasi dengan Stefani Bella untuk menerbitkan
dua novel yaitu Kala dan Amor Fati. Meskipun ia merupakan
penulis baru, namun novel-novelnya telah memiliki peminat
3 Kepengarangan yang cukup banyak di berbagai kalangan. Ia memiliki cara
pengemasan yang unik dan menarik sehingga novelnya selalu
mendapat nilai lebih di mata para pembaca. Dalam novelnya ia
selalu menyelipkan kalimat-kalimat puitis dan juga sajak-sajak
yang sarat akan makna.

(Paragraf ke-1)

Novel Fiksi bergenre Romantis


4 Jenis Buku/Karya
(Paragraf ke-2)

5 Sinopsis Novel ini berisi tentang kisah persahabat antara tiga


mahasiswa jurusan Psikologi di salah satu kampus di daerah
Bandung. Ketiganya tumbuh dari latar belakang dan keadaan
keluarga yang berbeda sehingga mereka memiliki karakter
yang berbeda pula dalam novel ini. Fatih memiliki sikap yang
sangat dingin dan memiliki pemikiran sangat kritis terhadap
berbagai hal yang ada dilingkungan sekitarnya. Sedangkan
seringkali memilih untuk bersikap santai. Namun dibalik itu,
Saka memiliki sejuta pesona untuk perhatian para mahasiswi di
kampusnya. Hidup sebagai mahasiswa psikologi memaksa diri
mereka untuk terus mengkaji dan memahami tentang banyak
hal terutama pada berbagai permasalah sosial yang ada. Tak
jarang perbedaan pendapat diantara mereka menimbulkan
banyak perdebatan dan keributan. Namun, dengan kehangatan
dan sifat tenang yang dimiliki Fana mampu meredam emosi
pada diri Saka dan juga Fatih. Akan tetapi, dibalik cara
pandang mereka dalam mengkritisi suatu permasalahan
ternyata ada banyak luka yang mereka pendam sedalam
mungkin pada diri mereka. Luka tersebut memang
tersembunyi, namun rasa sakitnya masih tergambar dalam
sikap mereka sehari-hari. Terutama pada diri Fatih, dibalik
sikap kakunya dan pemikiran kritisnya ada banyak luka dan
trauma masa kecil yang tersimpan rapi di dalam dirinya. Hanya
Fana yang mampu memahami rasa sakit Fatih meski tak
sepenuhnya. 

(Paragraf ke-2)

6 Keunggulan Kelebihan novel ini ialah dicetak dengan kertas yang


tidak mengganggu mata ketika dibaca serta dilengkapi cover
yang sangat bagus. Selain itu, pengambilan sudut pandang
yang dikaitkan dengan ilmu psikologi dan berbagai nilai
kemanusiaan yang juga membuat novel ini semakin menarik
dan membuat pembaca mampu memahami realitas kisah yang
dialami tokoh. Meskipun konflik yang diangkat merupakan hal
yang sering terjadi di kehidupan, namun didalamnya ada
banyak makna yang disampaikan oleh penulis melalui kalimat-
kalimat yang mengagumkan. Alur cerita yang dibuat maju
mundur juga membuat novel ini semakin menarik dan
membuat pembaca mampu mengetahui berbagai kisah yang
dialami oleh semua tokoh dalam novel ini melalui kepingan
memori yang telah dialami oleh tokoh. Hampir setiap bab pada
novel ini diselipi puisi singkat yang sarat akan makna.

(Paragraf ke-3)

Tidak ada kekurangan dalam novel ini. Meskipun ada


beberapa kalimat yang terkesan kasar dan kalimat yang sulit
dimengerti namun hal tersebut tidak terlalu berpengaruh
7 Kelemahan
apabila novel ini dibaca oleh kalangan umur yang tepat.

(Paragraf ke-4)

Meskipun demikian, ada banyak kejutan menarik yang


disuguhkan dan dikemas dengan kalimat yang mampu
menggugah pembaca dalam novel ini. Novel ini sangat layak
dibaca oleh kalangan usia remaja sampai dewasa yang sudah
mulai menemui beberapa tekanan dan permasalahan dalam
8 Simpulan hidupnya. Hal ini karena didalamnya terdapat banyak pelajaran
berharga bagi pembaca terutama pada orang-orang yang ingin
memaknai hidup lebih dalam serta ingin memahami berbagai
permasalahan yang seringkali hadir dalam kehidupan ini. 

(Paragraf ke-5)

Anda mungkin juga menyukai