Anda di halaman 1dari 8

CRITICAL JURNAL REVIEW

KELOMPOK 2 :

1. Alfin Ali Butar-Butar (5173550008)


2. Ayu Agustina (5173550014)
3. Heru Gunawan (5173550023)

Prodi Teknik Sipil (S1)


Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017
DAFTAR ISI

HALAMAN
HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... iii

BAB I. Pendahuluan ......................................................................................................... 1

BAB II. Analisis Jurnal..................................................................................................... 2

II.A. Sajian Materi I ................................................................................................... 3

II.B. Sajian Materi II................................................................................................... 3

BAB III. Penutup..................................................................................................... 4

IV.A. Kesimpulan...................................................................................................... 4

BAB V. Implikasi .............................................................................................................. 5

V.A. Teori ................................................................................................................. 5

V.B. Program Pembangunan di Indonesia ................................................................ 5

V.C. Pembahasan dan Analisis ................................................................................. 5

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 7

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi kami kekuatan dan petunjuk
untuk menyelesaikan tugas CJR ini. Tanpa pertolongan-Nya saya tidak akan bisa
menyelesaikan CJR ini dengan baik.

CJR ini disusun berdasarkan tugas dan proses pembelajaran yang telah
dititipkan kepada saya. CJR ini disusun dengan menghadapi berbagai rintangan,
namun dengan penuh kesabaran Saya mencoba untuk menyelesaikan CJR ini.

CJR ini memuat tentang “Karya Ilmiah”. Tema yang akan dibahas di CJR ini
sengaja dipilih kami untuk dipelajari lebih dalam. Butuh waktu yang cukup panjang
untuk mendalami materi ini sehingga saya dapat menyelesaikan CJR ini dengan baik.

Saya selaku penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak pihak
yang telah banyak membantu dalam proses penyelesaian CJR ini. Semoga CJR yang
saya buat ini dapat dinilai dengan baik dan dihargai oleh para pembaca meski CJR ini
masih mempunyai kekurangan. Saya selaku penyusun, mohon kritik dan sarannya.
Terima kasih.

Medan, 16 Maret 2018

Penyusun
BAB I. PENDAHULUAN

I.A. Latar Belakang

Pada umumnya karya ilmiah dipandang sebagai suatu perbuatan atau kegiatan antara
pembaca dan penulis berdasarkah tulisn atau teks yang telah dihasilkan.
Karya ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian
atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi
kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Ada
berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium,
dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan
ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut
dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian
selanjutnya.

I.B. Tujuan

Tujuan utama penulisan cjr ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok mata
kuliah ilmu ukur tanah , selain itu juga untuk membahas tentang pengaruh elevasi
permukaan tanah terhadap bangunan.

I.C. Manfaat

Manfaat penulisan cjr ini adalah untuk menambah wawasan pembaca


mengenai karya ilmiah dan bagaimana proses membuat karya ilmiah itu baik
internasional maupun nasional

BAB II. Analisis Jurnal

II.A. Sajian Materi 1


Dalam menulis karya ilmiah, seharusnya dosen mampu meng-gunakan EyD.
Namun pada ke-nyataanya, setelah melakukan analisis terhadap karya ilmiah dosen dalam
bentuk artikel jumal temyata dosen masih melakukan beberapa kesalahan penggunaan EyD
dalam menulis karya ilmiah. Bukan hanya itu, ditemukan juga bahwa dosen tidak hanya
melakukan kesalahan dalam penggunaan EyD tetapi juga dalam afiksasi, koherensi dan
kohesi. Namun, karena penelitian ini hanya untuk mengetahui apakah dosen telah
menggunakan EyD dengan tepat dan jenis kesalahan penggunaan EyD apa yang paling
banyak dilakukan dosen dalam menulis karya ilmiah, jadi kesalahan afiksasi, koherensi
dan kohesi diabaikan.
Dari hasil analisis semua karya ilmiah masih ditemukan kesalahan penggunaan EyD.
Tidak terkecuali artikel untuk jurnal Bina Bahasa. Dari artikel MBiA, ditemukan 61
kesalahan dari 5.304 kata (1.15%). Dari artikel Matriks, ditemukan 28 kesalahan dari 4.748
kata (0.59%). Dari artikel Tekno, ditemukan 103 kesalahan dari 4.964 kata (2.07%). Dari
artikel Inovasi, ditemukan 27 kesalahan dari 4.956 kata (0,54%). Dari artikel Bina Bahasa,
ditemukan 31 kesalahan dari 5566 kata (0.56%). Kesalahan ejaan yang ditemukan meliputi:
1) pemakaian huruf miring 28,07%; 2) pemakaian huruf kapital 23,46%; 3) penulisan
kata depan di, ke, dan dari (18,07%); 4) pemakaian tanda koma 14,61%; 5)
penulisan unsur serapan 3,90%; 6) penulisan singkatan dan akronim
2,69%;7) pemakaian tanda titik dua 2,30%; 8) kata ganti ku-, kau~, -ku, -mu
1,92%; 9) pemakaian tanda titik koma 1,92%; 10) penulisan partikel 1,53%; 11)
pemakaian tanda hubung 1,53%. Kesalahan pada pemakain huruf miring
banyak terjadi karena dosen tidak menggunakan huruf miring untuk istilah asing
yang digunakan dalam tulisan. Yang^paling banyak melakukan kesalahan pada
bagian ini adalah MBiA jurnal ekonomi, dan Tekno, jurnal teknik. Banyaknya
istilah asing yang digunakan dikarenakan artikel yang diambil sebagai bahan
analisis banyak menggunakan terminologi bahasa asing yang belum ada
padanan katanya dalam bahasa Indonesia. Penggunaan istilah asing memang
tidak dapat dihindari. Namun, dosen seharusnya sudah mengetahui bahwa
bahasa asing yang masuk ke dalam tulisan berbahasa Indonesia harus dicetak
rniring. Pemakaian huruf kapital di awal kalimat dalam penulisan nama orang
masih terjadi kesalahan. Namun kesalahan ini sangat kecil (satu kesalahan)
sehingga sangat besar kemungkinan. bahwa kesalahan ini masuk kategori lapse
atau kesalahan yang tidak disengaja. Kesalahan kategori lapse juga terjadi pada
penggunaan huruf kapital di awal kalimat. Hal ini terjadi. diduga, karena
ketidakbati-hatian. Agak janggal kalau masih ada yang tidak mengetahui bahwa
awal kalimat harus menggunakan huruf kapital.

II.B Sajian Materi 2


kontrol diperoleh rata-rata nilai produk akhir 68,69. Kemampuan menulis karya
ilmiah geografi dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan selisih antara nilai produk
awal dan nilai produk akhiryang disebut score. Nilai tersebut diperoleh dengan cara
mengurangi nilai produk akhir dari masing-masing subjek dengan nilai produk awal. Nilai
gain score ini menggambarkan kemampuan menulis karya ilmiah geografi dari keseluruhan
subjek, baik kelas kontrol maupun eksperimen. Berdasarkan data nilai gain score diketahui
bahwa nilai rata-rata kelas kontrol adalah 20,50 dan kelas eksperimen yaitu 27,19. Angka
tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas
kontrol. Berdasarkan hasil analisis data melalui uji beda(independent sampel t test)
diketahui bahwa nilai signifikansi (sig)kurang dari 0,05 (sig < 0,05) yaitu sig 0,00. Hal ini
berarti H 0(pembelajaran berbasis proyek tidak berpengaruh signifikan terhadap
kemampuan menulis karya ilmiah geografi siswa SMA) ditolak
dan H 1(pembelajaran berbasis proyek berpengaruh signifikan terhadap kemampuan
menulis karya ilmiah geografi siswa SMA) diterima. Berdasarkan hasil uji hipotesis
menunjukkan bahwa model pembelajaran berbasis proyek berpengaruh signifikan terhadap
kemampuan menulis karya ilmiah geografi siswa. Hasil penelitian ini menguatkan temuan
dari beberapa hasil penelitian sebelumnya, yaitu: (1) hasil penelitian Turyantana (2013)
menyimpulkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa hingga tercapainya tingkat
ketuntasan hasil belajar pada kegiatan menulis karya ilmiah siswa kelas XI IPS, dan (2)
hasil penelitian Marlinda (2012) menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
penggunaan model pembelajaran berbasis proyek terhadap kemampuan berpikir kreatif
dan kinerja ilmiah siswa. Pengaruh yang signifikan model pembelajaran berbasis proyek
terhadap kemampuan menulis karya ilmiah geografi siswa diduga karena hal berikut.
Pertama, siswa menjadi tertantang untuk menyelesaikan permasalahan nyata melalui kegiatan
proyek menulis karya.
Ilmiah geografi, Hal ini dibuktikan ketika guru memberikan pilihan antara
menggunakan permasalahan real di sekitar lingkungan tempat tinggal atau menggunakan
masalah yang dapat ditemukan pada buku ataupun internet. Sebanyak 95% siswa memilih
menggunakan permasalahan nyata. Siswa beralasan bahwa menggunakan permasalahan nyata
di lapangan akan lebih dan menantang karena langsung berhubungan dengan kehidupan
sehari-hari. Siswa merasa tertantang untuk mencari jawaban dari permasalahan
lingkungan yang ditemukan melalui proyek penulisan karya ilmiah geografi. Temuan di
atas didukung oleh Wena (2012) yang mengungkapkan bahwa kerja proyek memuat tugas-
tugas yang kompleks berdasarkan kepada pertanyaan dan permasalahan yang menantang,
menuntut siswa untuk merancang, memecahkan masalah, membuat keputusan,
melakukan kegiatan investigasi, dan memberikan kesempatan untuk bekerja secara mandiri.
John (dalam Moerdiyanto &Sunarta, 2011) mengatakan bahwa pembelajaran berbasis
proyek lebih menekankan pada pemecahan masalah autentik yang terjadi sehari-hari
melaluipengalaman belajar praktik langsung di masyarakat. Kedua siswa menjadi lebih
aktif dalam pembelajaran. Hal ini dibuktikan dari temuan selama pembelajaran, siswa
aktif mengikuti kegiatan proyek dari awal sampai akhir pembelajaran. Di awal pembelajaran
siswa telihat aktif mengidentifikasi masalah lingkungan dan menyusun rencana proyek
penulisan karya ilmiah geografi. Pada pelaksanaan penelitian di lapangan, siswa terlihat
aktif melakukan observasi lapangan dan wawancara di lokasi penulisan hasil dan
pembahasan setelah observasi lapangan, siswa aktif mencari sumber teori baik dari
buku di perpustakaan maupun browsing internet di laboratorium komputer. Di samping
itu, siswa juga aktif melakukan bimbingan langsung kepada guru dan melakukan revisi
pada penulisan karya ilmiah geografi. Ketiga, kinerja siswa dalam menyelesaikan proyek
lebih tertata. Hal ini karena aktivitas siswa didasarkan pada perencanaan atau desain
proyek jadwal pelaksanaan proyek yang telah dibuat di awal. Sebelum proyek, siswa
melakukan perencanaan dengan membuat desain proyek dalam hal ini membuat
proposal penelitian. 54 Arif Baidowi, Sumarmi, Ach. Amirudin. Pengaruh Model
Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Kemampuan Menulis Karya Ilmiah Geografi Siswa
Sma.
II.C. Sajian Materi 3
Writing in this context, especially with reference to a language classroom in a
secondary school, means learning and practicing the grammar of a language through written
exercises. The students learn to write the sentences grammatically correct in
orthography.Wren and Marten (2006) also narrated that the student has to construct sentences
keeping in mind grammatical synchronization and variation, not to mention using appropriate
terminology and correct spellings. At this stage the learner is likely to view words as entities
of grammar, and to concentrate on the morphological changes necessary to sentence
construction, rather than to see them as vehicles of meaning, through which he can
communicate. The ultimate meaning of writing skill is to construct grammatically correct
sentences and to communicate a meaning to the reader. Real life communicative writing
tasks, on the other hand, are letter-writing, form filling, report writing and so on. These
communicative writing tasks are rarely practiced in our language classrooms. Communicative
writing should be logical and coherent. Cohesion; the grammatical or structural unity
coherence; the unity of sense or meanings are also essential for high-quality writing
(Shahid, 1999). Moreover the communicative writing must have a purpose and logic.
Writing can be divided into sub-skills like descriptive, narrative and expository writing skills
(Wilcox, 2002). The style of what is written will automatically be affected by the status of the
addressee, age, profession and relationship with the writer. Hywel (2003) bifurcated the sub-
skills of writing such as descriptive skill (description of people, places and things), narrative
skill (narrating stories, incidents, events with proper sequence in chronological order) and
expository skill (writing with the purpose to justify, explain, define, classify, compare and
contrast). English is taught as a compulsory subject from class one up to graduation level in
Pakistan. Writing in this context, especially with reference to a language classroom in
a secondary school, means learning and practicing the grammar of a language through
written exercises. The students learn to write the sentences grammatically correct in
orthography. Wren and Marten (2006) also narrated that the student has to construct
sentences keeping in mind grammatical synchronization and variation, not to mention using
appropriate terminology and correct spellings. At this stage the learner is likely to view words
as entities of grammar, and to concentrate on the morphological changes necessary to
sentence construction, rather than to see them as vehicles of meaning, through which
he can communicate.

The ultimate meaning of writing skill is to construct grammatically correct sentences


and to communicate a meaning to the reader. Real life communicative writing tasks, on the
other hand, are letter-writing, form filling, report writing and on. Thesecommunicative
writingtasks are rarely practiced in our language classrooms. Communicative writing
should be logical and coherent. Cohesion; the grammatical or structural unity and
coherence; the unity of sense or meanings are also essential for high-quality writing
(Shahid, 1999). Moreover the communicative writing must have a purpose and logic.
Writing can be divided into sub-skills like descriptive, narrative and expository writing skills
(Wilcox, 2002). The style of what is written will automatically be affected by the status of the
addressee, age, profession and relationship with the writer. Hywel (2003) bifurcated the sub-
skills of writing such as descriptive skill (description of people, places and things), narrative
skill (narrating stories, incidents, events with proper sequence in chronological order) and
expository skill (writing with the purpose to justify, explain, define, classify, compare and
contrast). English is taught as a compulsory subject from class one up to graduation
level in Pakistan. English is not the mother tongue of Pakistani students. It is a second
language for them. That’s why they feel it difficult to learn The majority of the students think
are Javed, Juan & Nazli 133 International Journal of Instruction.

BAB III. PENUTUP


III.A. Kesimpulan
Dengan adanya penjelasan dalam materi jurnal tersebut dapat di simpulkan
bahwa dasar dalam penulisan karya ilmiah sangatlah penting dan tidak akan lepas
dari unsur penulisan karya ilmiah baik internasional maupun nasional di mana di
jelaskan pada jurnal ini dasar merupakan tahapan awal dalam berkarya. Berfikir
secara kritis dan kreatif, mengaplikasikan pengetahuan,menghasilkan idea atau
ciptaan yang kreatif dan inovatif, mengatasi cara berfikir yang terburu-buru, kabur
dan sempit, meningkatkan aspek kognitif dan afektif, dan seterusnya perkembangan
intelek mereka, jadi jurnal yang saya pelajari cukup memberikan saya banyak
pengetahuan di mana proses pembuatan karya ilmiah perlu diperhatikan bahwa
dasar-dasar dalam penulisan terutama pada EYD sangat berperan penting juga
dalam meningkatkan kreatifitas penulisan karya ilmiah khususnya bagi diri saya
sendiri.

Anda mungkin juga menyukai