Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

EKONOMI BIAYA PELUANG, PRINSIP


& MOTIF EKONOMI, EKONOMI
SYARIAH

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Pelajaran: Ekonomi
Guru: ibu Anastasya Purba

Oleh:
Jesica Rumondang Coryni Sinaga

KELAS X (10) MIA 1


SMA FRANSISKUS 2 JAKARTA
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………….ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………….i

BAB 1 BIAYA PELUANG………………………………………………..1


a. Pengertian …...…………………………………………………….1
b. Ciri………………………………...………………………………..1
c. Menghitung biaya peluang………………………………………..1
BAB 2 PRINSIP DAN MOTIF EKONOMI
a. Prinsip Ekonomi…………………………………………………...3
b. Motif ekonomi……………………………………………………..4
BAB 3 EKONOMI SYARIAH
a. Pengertian dan tujuan………………………………………...6
b. Prinsip ………………………………………………………....6
c. Ciri ciri dan manfaat………………………………………….7
PENUTUP…………………………………………………........................8
KATA PENGANTAR
Saya, Jesica Rumondang Coryni Sinaga (X MIA 1) mengucapkan terimakasih karena masih
di izinkan membuat makalah ini. Saya mengucapkan syukur kepada Allah atas limpahan
nikmat sehat-Nya, sehingga makalah Ekonomi ini dapat diselesaikan.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata pelajaran ekonomi. Penulis berharap
makalah tentang Biaya peluang, prinsip & motif ekonomi, ekonomi syariah dapat menjadi
referensi bagi masyarakat dan dapat menambah wawasan baru dan menginspirasi pembaca.
Saya menyadari makalah bertema seni ini masih perlu banyak penyempurnaan karena
kesalahan dan kekurangan. Saya terbuka terhadap kritik dan saran pembaca agar makalah ini
dapat lebih baik. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, baik terkait penulisan
maupun konten, saya memohon maaf.

Demikian yang dapat saya sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Shalom.

Jakarta, 6 Agustus 2020

Jesica Rumondang Coryni Sinaga (X MIA 1)


BAB 1: BIAYA PELUANG
A. Pengertian biaya peluang
biaya peluang (opportunity cost) atau biaya alternatif ada karena hilangnya
kesempatan akibat pemenuhan suatu kebutuhan lain.

biaya alternatif berfungsi untuk tolak ukur dari biaya ekonomi yang harus dikeluarkan
dalam menciptakan suatu barang atau jasa tertentu dalam kaitannya dengan alternatif
lain yang harus dihilangkan

Misalnya, jika lebih banyak sumber daya untuk memproduksi makanan, akan lebih
sedikit sumber daya yang untuk memproduksi minuman. muncul, karena adanya
pilihan individu-individu, perusahaan, dan masyarakat atas kelangkaan yang dihadapi.

Pilihan yang dibuat menyebabkan pengorbanan pilihan yang lain, makanya timbul
biaya peluang. Dalam ekonomi, opportunity cost adalah biaya yang muncul akibat
memilih sebuah opsi terbaik dari beberapa opsi yang ada

B. Ciri ciri biaya peluang

Biaya peluang juga memiliki ciri ciri, yaitu :


-Cara menghitung opportinity cost engga selalu dikaitkan dengan uang. Tapi dapat
dihubungkan dengan kebahagiaan, waktu, benefit yang didapat di masa mendatang,

-punya banyak possibility terkait dengan kegunaannya.


Penetapan pilihan opportunity cost tergantung maksud sama kondisi setiap
individu/perusahaan.

-Biaya peluang pada umumnya merupakan kebutuhan sekunder maupun tersier.

C. Menghitung biaya peluang

perhitungan biaya peluang memberi beberapa manfaat yang diantaranya adalah


sebagai berikut.

-Meminimalisasi Risiko
menghitung biaya peluang bermanfaat untuk meminimalisasi risiko, dalam berbisnis,
butuh perhitungan matang untuk memilih risiko terendah.

-Membantu dalam Perhitungan Modal


modal menjadi penting. Perhitungan modal juga harus memperhatikan risiko. Melalui
biaya peluang, kisaran modal bisa diprediksi untuk menghindari kerugian yang lebih
besar.
-Mempermudah Penentuan Prioritas
Menghitung biaya peluang untuk menentukan skala prioritas. Hal ini lantaran pilihan
bisnis akan sangat berkaitan dengan nilai ekonominya. Semakin menguntungkan,
semakin besar peluang untuk dipilih.

-Menghemat Pengeluaran Bisnis


Melalui perhitungan biaya peluang, maka perusahaan bisa menentukan pilihan terbaik
dengan biaya terhemat. Biaya ini juga berkaitan dengan dana tambahan yang harus
bisa diminimalisasi.

Cara menghitung biaya peluang:

-Jika ada dua pilihan, maka akan dihitung nilai peluang yang dikorbankan alias yang
tidak dipilih.
-Jika ada lebih dari dua pilihan, maka akan dihitung nilai peluang terbaik yang
dikorbankan.

Contoh persoalan:

A mendapat tawaran pekerjaan di dua kota berbeda yaitu Kota Jakarta dengan gaji Rp
7.000.000 perbulan dan Kota Bogor dengan gaji Rp 5.000.000 perbulan. Namun,
berdasarkan perhitungan biaya hidup, A akhirnya memilih bekerja di Kota Bogor
meskipun gajinya lebih kecil. Ini artinya, biaya peluang yang diambil A adalah
sebesar Rp 7.000.000 karena nilai itulah yang dikorbankannya (tidak dipilih).
BAB 2: PRINSIP DAN MOTIF EKONOMI
A. PRINSIP EKONOMI

PENGERTIAN:
adalah panduan dalam kegiatan ekonomi untuk mencapai perbandingan rasional antara
pengorbanan yang dikeluarkan juga hasil yang diperoleh.

Prinsip ekonomi juga berusaha dengan pengorbanan sekecil-kecilnya untuk


memperoleh hasil tertentu atau dengan pengorbanan tertentu ingin memperoleh hasil
maksimal.

CIRI CIRI:
 Bersikap hemat
seseorang melakukan tindakan ekonomi selalu menghindari pemborosan dengan
membeli barang yang memang sangat dibutuhkan.

 Menyusun skala prioritas


Dalam memenuhi kebutuhannya, seseorang membuat urutan pemenuhan
kebutuhan berdasarkan tingkat kepentingan. Skala prioritas dimulai dari
pemenuhan kebutuhan yang paling mendesak sampai kebutuhan yang
pemenuhannya bisa ditangguhkan.

 Bertindak rasional
Dalam melakukan kegiatan atau tindakan ekonomi selalu menggunakan akal sehat,
bukan berdasarkan emosi atau hawa nafsu

 Memperhitungkan untung rugi


Dalam melakukan kegiatan ekonomi selalu memperhitungkan keuntungan dan
kerugian yang akan didapat.

MANFAAT:
-Mengoptimalkan sumber daya yang ada untuk memperoleh keuntungan
maksimal.

-Bekerja hemat, cepat dan tepat untuk memperkecil risiko kerugian atau
kerusakan.

-Mencapai tujuan dengan tepat waktu dan berhasil untuk mencapai tingkat
kemakmuran yang diinginkan.

-Mencapai hasil kerja yang terjamin mutunya untuk memenuhi tingkat


kepuasan pelaku ekonomi. Hidup lebih maju dalam persaingan sehat.
TUJUAN:
-Memaksimalkan keuntungan di mana kita mendapatkan hasil yang sebesar-
besarnya.

-Meminimalkan kerugian dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya.

CONTOH:
prinsip ekonomi menurut Gregory Mankiw:

 Orang-orang menghadapi trade-off.


 Biaya adalah apa yang orang korbankan untuk mendapatkan sesuatu.
 Orang rasional berpikir pada batas-batas.
 Orang tanggap terhadap insentif. Perdagangan menguntungkan semua pihak. Pasar
adalah tempat yang baik untuk mengorganisasikan kegiatan ekonomi. Pemerintah
terkadang mampu meningkatkan hasil-hasil dari pasar.
 Standar hidup suatu negara bergantung pada kemampuannya menghasilkan barang
dan jasa.
 Harga-harga meningkat jika pemerintah mencetak uang terlalu banyak. Masyarakat
menghadapi trade-off jangka pendek antara inflasi dan pengangguran.

B. MOTIF EKONOMI

PENGERTIAN:
Motif ekonomi adalah hal-hal yang mendasari dilakukannya tindakan ekonomi.

motivasi yang mendorong tindakan ekonomi. Pembaca bisa mengartikan motif sebagai
motivasi, dorongan, alasan dan sebagainya. Istilah ekonomi menekankan bahwa
tindakan yang dilakukan adalah tindakan ekonomi.

Motif ini bisa ekstrinsik atau intrinsik.


 Ekstrinsik motivasi yang mendorong berasal dari luar diri individu.
 Sedangkan intrinsik dari dalam diri individu.

Sebagai contoh,
seorang siswa ingin menjadi dokter karena disuruh orang tuanya untuk jadi dokter.
Dokter duitnya banyak dan bisa menolong orang sakit. Motif karena disuruh ini adalah
motif yang bersifat ekstrinsik. Lain halnya jika seorang siswa mau jadi sosiolog karena
panggilan jiwanya, yaitu ingin mengurangi kesenjangan sosial di masyarakat. Motif
tersebut bersifat intriksik karena berasal dari dalam jiwanya.
JENIS JENIS:

 Motif untuk memenuhi kebutuhan sendiri


Sebagai contoh, kita makan nasi tiap hari karena kebutuhan. Apabila tidak makan, kita
kelaparan dan sakit. Sesekali kita puasa tapi waktunya berbuka tetap makan. Makan
karena kebutuhan hidup adalah salah satu motif ekonomi.

 Motif untuk memperoleh keuntungan


Sebagai contoh, kita membeli hape keluaran terbaru yang mahal untuk ukuran awam.
Setahun kemudian, hape yang lebih baru dan lebih canggih dirilis. Kita beli lagi. Hape
yang lama kita jual daripada dibuang. Menjual hape lama ketimbang dibuang atau
dikasihkan orang adalah bentuk motif ekonomi untuk memperoleh keuntungan.

 Motif untuk memperoleh penghargaan


Sebagai contoh, seorang anak tukang bakso yang miskin belajar tekun hingga lulus dan
dapat beasiswa ke luar negeri. Di luar negeri ia malah bikin bakso dan dijual dengan
pendapat sepuluh kali lipat dari orang tuanya. Sepulangnya studi, ia mendirikan
restoran bakso. Masyarakat pun menghormatinya karena sekarang kaya. Belajar tekun
dan jualan bakso menjadi salah satu bentuk motif ekonomi.

 Motif untuk memperoleh kekuasaan


seorang siswa mentraktir temannya agar tidak dicalonkan menjadi ketua kelas.
Mentraktif dijadikan alasan agar bisa menguasai pendapat temannya karena ia tidak
mau dicalonkan jadi ketua kelas. Bisa pula sebaliknya, mentraktif biar dicalonkan.
Intinya, mentraktir teman dilakukan untuk menguasai suara teman.

 Motif sosial
seorang mahasiswa merintis usaha, lalu mempekerjakan teman-temannya sebagai
karyawan. Motifnya adalah membantu teman-temannya ketimbang nganggur.
Membuka usaha dan mempekerjakan teman-temannya adalah salah satu bentuk motif
ekonomi.
BAB 3: EKONOMI SYARIAH
A. Pengertian dan Tujuan

Pengertian
Ekonomi syariah merupakan ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-
masalah ekonomi rakyat yang dilhami oleh nilai-nilai Islam. Ekonomi syariah atau
sistem ekonomi koperasi berbeda dari kapitalisme, sosialisme, maupun negara
kesejahteraan (Welfare State).

Ekonomi Syariah adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang berupaya untuk
memandang, menganalisis, dan akhirnya menyelesaikan permasalahan-
permasalahan ekonomi dengan cara-cara Islam, yaitu berdasarkan atas ajaran
agama Islam, yaitu Al Qur’an dan Sunnah Nabi (P3EI, 2012:17).

Tujuan
 Penyucian jiwa agar setiap muslim bisa menjadi sumber kebaikan bagi
masyarakat dan lingkungannya.
 Tegaknya keadilan dalam masyarakat. Keadilan yang dimaksud mencakup
aspek kehidupan di bidang hukum dan muamalah.
 Tercapainya maslahah (merupakan puncaknya). Para ulama menyepakati
bahwa maslahah yang menjad puncak sasaran di atas mencakup lima jaminan
dasar, yaitu: keselamatan keyakinan agama (al din), kesalamatan jiwa (al nafs),
keselamatan akal (al aql), keselamatan keluarga dan keturunan (al nasl) dan
keselamatan harta benda (al mal)

B. PRINSIP EKONOMI SYARIAH

Pelaksanaan ekonomi syariah harus menjalankan prinsip-prinsip sebagai berikut


(Sudarsono, 2002:105):
 Berbagai sumber daya sebagai pemberian atau titipan dari Allah swt kepada
manusia.
 Islam mengakui pemilikan pribadi batas- tertentu.
 Kekuatan penggerak utama Ekonomi Syariah ialah kerja sama.
 Ekonomi Syariah menolak akumulasi kekayaan yang dikuasai oleh
segelintir orang saja.
 Ekonomi Syariah menjamin pemilikan masyarakat dan penggunaannya
untuk kepentingan banyak orang.
 Seorang muslim harus takut kepada Allah swt dan hari penentuan di akhirat
nanti.
 Zakat harus dibayarkan atas kekayaan yang telah memenuhi batas (nisab).
Islam melarang riba dalam segala bentuk.
C. MANFAAT EKONOMI SYARIAH
 Mewujudkan integritas seorang muslim yang kaffah, sehingga islam-nya
tidak lagi setengah-setengah. Apabila ditemukan ada umat muslim yang
masih bergelut dan mengamalkan ekonomi konvensional, menunjukkan
bahwa keislamannya belum kaffah

 Menerapkan dan mengamalkan ekonomi syariah melalui lembaga keuangan


islam, baik berupa bank, asuransi, pegadaian, maupun BMT (Baitul Maal
wat Tamwil) akan mendapatkan keuntungan dunia dan akhirat. Praktik
ekonomi berdasarkan syariat islam mengandung nilai ibadah, karena telah
mengamalkan syariat Allah.

 Mengamalkan ekonomi syariah melalui lembaga keuangan syariah, berarti


mendukung kemajuan lembaga ekonomi umat Islam.

 Mengamalkan ekonomi syariah dengan membuka tabungan, deposito atau


menjadi nasabah asuransi syariah berarti mendukung upaya pemberdayaan
ekonomi umat. Sebab dana yang terkumpul akan dihimpun dan disalurkan
melalui sektor perdagangan riil.

 Mengamalkan ekonomi syariah berarti ikut mendukung gerakan amar


ma’ruf nahi munkar. Sebab dana yang terkumpul pada lembaga keuangan
syariah hanya boleh disalurkan kepada usaha-usaha dan proyek yang halal.
PENUTUP
Sekalian dari makalah saya dan informasi yang saya cari dan sajikan, terima kasih. Mohon
maaf jika ada kata atau kalimat yang menyinggug perasaan pembaca. Semoga makalah
ekonomi ini dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan. Sekian dan terimakasih.
Salam sehat selalu

Jakarta, 6 Agustus 2020

Jesica Rumondang Coryni Sinaga (X MIA 1)

Anda mungkin juga menyukai