Anda di halaman 1dari 3

Resume Tutorial Prosedural Pemasangan Oksigen Pada Pasien

Oleh : Astrid Aisha Andriani


Nim :I1031201045
Hipoksia : kandungan oksigen yang kurang
Hiposemia : kekurangan oksigen dalam darah
Tujuan oksgenasi : menghilangkan sesak napas mencukupi keburuhan O2 pada sel
dan jaringan.
Oksimetri : alat untul mengukur oksigen
Oedema : kelebihan cairan infus cairan tsb akan mengisi rongga perut dan pleura
sehngga menghambat proses pernapasan kita.
Pemasangan oksigen kepada pasien mulai dari persiapan pasien,peralatan,dan tata
cara pemasangannya.
A. Persiapan pasien
1. Memperhatikan saturasi oksigen pada pasien. Gunakan oksimetri yang
diletakkan di ujung kuku. Boleh diujung jari tangan maupun jari kaki.
Biasanya normalnya 99%.
2. Melakukan tahap pra interaksi,perkenalan/orientasi,fase kerja/
interaksi,evaluasi.
3. Melakukan komunikasi tarapeutik atau perkenalan diri sebagai perawat
yang akan menangani pasien.
4. Menaikkan posisi tempat tidur agar pasien tidak sesak

B. Persiapan Alat
1. Siapkan tabung oksigen
2. Manometer (untuk mengetahui isi oksigen tabung dan mengatur
tekanan oksigen)
3. Pastikan humidifier sudah terisi dengan akuades atau air mineral tanpa
melewati batas. Fungsinya unutk melembapkanjalannya pernapasan.
4. Pastikan flowmeter berfungsi dengan benar. Flowmeter berfungsi
untuk mengatur banyaknya aliran oksigen yang diberikan.
5. Persiapkan selang-selang ,di antaranya :
 Nasal Kanul  kecepatan oksigen 1-6 liter permenit.
Menghasilkan 23-44% oksigen.
 Simple mask  kec. Oksigennya 6-8 liter permenit.
Menghasilkan 40-60% oksigen.
 Rebreather Mask  dilengkapi dengan kantung,tapi tidak
memiliki katup. Sehingga saat ekspirasi,CO2 dihirup
kembali. Kec. Oksigennya 8-11 liter permenit. Menghasilkan
50- 75% oksigen.
 Non Rebreather Mask  dilenhkapi dengan kantung dan katup.
Sehingga udara CO2
tidak akan terhirup lagi (murni oksigen saja). Kecepatannya lebih dari
12 liter permenit.
Menghasilkan 80-100% oksigen.

C. Prosedur pemasangan
1. Mengulang kembali prosedur kepada pasien.
2. Hubungkan selang kanul ke sumber oksigen
3. Nyalakan aliran oksigen sesuai dosis yang dibutuhkan pasien, pastikan
ada aliran oksigen yang keluar melalui ujung kanul
4. Pemasangan selang sesuai dengan kebutuhan pasien.
 Nasal Kanul : Memasang nasal kanul ke hidung pasien.
Penggunaan selang yang benar adalah fiksasi kanul dari telinga ke
bawah dagu. Bukan diletakkan diatas kepala.
 Simple Mask : Jangan sampai terbalik antara atas dan bawah
 Rebreather mask : Cara mengembangkan kantung adalah dengan
ditutup terlebih dahulu katupnya dengan tangan. Maka
balon/kantung akan mengembang.
 Non Breather Mask : (sama dengan rebreather mask)
5. Mengemaskan alat dan bahan
6. Mencuci tangan

D. Evaluasi
1. Bertanya kepada pasien atas kondisinya setelah dipasang oksigen.
2. Kajilah kondisi hidung,mulut dan wajah pasien.
3. Cek kanul setelah 8 jam.

E. Dokumentasi
1. Mencatat hari,tanggal dan waktu saat pemasangan oksigen
2. Mencatat aliran oksigen yang diberikan (liter permenit)
3. Hasil observasi
4. Nama klien,dan wali klien(keluarga)
5. Tanda tangan tenaga kesehatan

Refrensi :
1. Video youtube “Tutorial Prosedural Pemasangan Oksigen”

2. https://www.alomedika.com/tindakan-medis/paru-dan-pernapasan/nasal-
kanul/teknik
3. https://www.slideshare.net/septianraha/la-rangki-pemasangan-oksigen-
dengan-nosokomial

4. https://www.google.com/search?
q=regulator,flowmeter,humidifier+dan+alat+alat+oksigen+adalah&safe=st
rict&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwj10JSs1OzrAhXLS
H0KHWPRAX8Q_AUoAXoECAwQAw&biw=1366&bih=625&dpr=1#i
mgrc=Vw36Dc0QtffU5M

5. https://www.slideshare.net/Alfabl/pemberianoksigen

Anda mungkin juga menyukai