Anda di halaman 1dari 65

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan bagian dari sumber
daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di rumah sakit memiliki karakteristik dan organisasi yang
sangat kompleks. Berbagai jenis tenaga kesehatan dengan perangkat keilmuannya masing-
masing berinteraksi satu sama lain.Ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang berkembang sangat
pesat yang harus diikuti oleh tenaga kesehatan dalam rangka pemberian pelayanan yang
bermutu,membuat semakin kompleksnya permasalahan di rumah sakit.
Bagian Sumber Daya Manusia dan Diklat merupakan suatu bagian yang sangat penting
dalam organisasi rumah sakit, karena sumber daya manusia yang terbanyak adalah tenaga medis
dan paramedis, sehingga perlunya bagian SDM dan diklat untuk merencanakan, mengorganisasi,
mengarahkan, memimpin dan mengontrol sumber daya yang ada secara optimal, periodik dan
berkelanjutan.
Dalam rangka mendukung Visi, Misi Rumah Sakit yang menjadi pusat pelayanan trauma,
maka bagian SDM dan dikalat perlu menyusun program yang jelas dan matang. Hal tersebut
terkait dengan profesionalisme tenaga / staf yang memberikan pelayanan baik langsung atau
tidak langsung kepada pasien.

B. TUJUAN PEDOMAN
 Tujuan Umum
Tercapainya kegiatan pengelolaan Sumber Daya Manusia di RSIA Eria Bunda secara
profesional dan kompeten
 Tujuan Khusus.
1. Agar sistem perencanaan kebutuhan tenaga di Rumah Sakit sesuai standard an
professional
2. Agar sistem pendidikan dan pelatihan staf rumah sakit sesuai standard an professional
C. RUANG LINGKUP PELAYANAN
Ruang lingkup Manajemen Sumber Daya Manusia meliputi beberapa fungsi manajemen
yaitu :
1. Fungsi Perencanaan adalah melaksanakan tugas dalam perencanaan kebutuhan, pengadaan,
pengembangan dan pemeliharaan SDM (Sumber Daya Manusia).
2. Fungsi Pengorganisasian adalah menyusun suatu organisasi dengan mendesain struktur dan
hubungan antara tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh tenaga kerja yang dipersiapkan.
3. Fungsi Pengarahan adalah memberikan dorongan untuk menciptakan kemauan kerja yang
dilaksanakan secara efektif dan efisien.
4. Fungsi Pengendalian adalah melakukan pengukuran-pengukuran antar kegiatan yang
dilakukan dengan standar yang telah ditetapkan khususnya dibidang tenaga kerja.

Fungsi-fungsi Operasional Manajemen Sumber Daya Manusia, meliputi pengadaan


(Procurement), pengembangan (Development) dan pemeliharaan (Maintenance).

1. Pengadaan (Procurement)
Pengadaan SDM dilakukan dengan tujuan untuk menentukan dan memenuhi kebutuhan akan
sumber daya manusia, baik secara kuantitatif maupun kualitatif yang didalamnya meliputi :
a. Perencanaan Sumber Daya Manusia adalah penentuan kebutuhan tenaga kerja baik secara
kualitatif maupun kuantitatif.
b. Perekrutan calon tenaga kerja (rekruitment) adalah menarik sebanyak mungkin calon-
calon tenaga kerja yang memenuhi persyaratan yang dibutuhkan dari sumber-sumber
tenaga yang tersedia.
c. Seleksi (selection) adalah merupakan proses pemilihan tenaga kerja dari sejumlah calon
tenaga yang dikumpulkan melalui proses rekruitment.
d. Penempatan (placement) adalah penempatan tenaga kerja yang terpilih pada jabatan yang
ditentukan.
e. Pembekalan (orientation) adalah dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada
tenaga kerja terpilih tentang diskripsi jabatan, kondisi kerja dan peraturan organisasi.

2. Pengembangan (development)
Pengembangan (development) bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan
kemampuan SDM yang telah dimiliki, sehingga tidak akan tertinggal oleh perkembangan
organisasi serta ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
a. Pelatihan dan Pengembangan (Training and Development)
b. Pengembangan Karir (Career Development)

3. Pemeliharaan (maintenance)
Pemeliharaan (maintenance) bertujuan untuk memelihara keutuhan Sumber Daya Manusia
yang dimiliki.Wujudnya berupa rasa betah dan mempunyai kemauan untuk bekerja dengan
sebaik-baiknya pada perusahaan.
Kompensasi jabatan (job compensation) adalah usaha pemberian balas jasa atau prestasi yang
telah diberikan oleh tenaga kerja.

D. BATASAN OPERASIONAL
Batasan operasional SDM RSIA Eria Bunda adalah meliputi :
a. Pengelolaan sumber daya manusia rumah sakit.
a) Memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan pengelolaan sumber daya
manusia rumah sakit.
b) Menyusun peraturan perusahaan rumah sakit dan standar prosedur operasional (SPO)
pengelolaan administrasi kepegawaian rumah sakit
c) Menyusun dan merencanakan kebutuhan sumber daya manusia di rumah sakit.
d) Mengelola kegiatan rekruitmen, seleksi, dan penerimaan pegawai.
e) Memberikan orientasi umum rumah sakit kepada pegawai baru.
f) Mengumpulkan dan mengolah data administrasi kepegawaian
g) Menyusun dan merencanakan pengembangan SDM
h) Merencanakan dan menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan pegawai.
i) Menyusun rencana formasi dan mengusulkan pengangkatan, mutasi, pembinaan dan
pemberhentian pegawai.
j) Melakukan pembinaan sumber daya manusia rumah sakit.
k) Melaksanakan perencanaan, monitoring, dan evaluasi terhadap sarana dan mutu
pengelolaan sumber daya manusia rumah sakit.
l) Berkoordinasi dengan Perseroan dalam pengelolaan penggajian, kesejahteraan
pegawai, dan pajak penghasilan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan
E. LANDASAN HUKUM
Dalam pembuatan pedoman pengelolaan sumber daya manusia di RSIA Eria Bunda ini,
maka diperlukan landasan/dasar hukum sebagai berikut :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1575/Menkes/Per/XI/2005 tentang Organisasi dan tata
Kerja Departemen Kesehatan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 1295/Menkes/Per/XII/2007;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 971/MENKES/PER/XI/2009
tentang Standar Kompetensi Pejabat Struktural Kesehatan;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan
Rumah Sakit;
6. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1239 Tahun 2001 tentang Registrasi dan Praktik Perawat;
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 772/Menkes/SK/VI/2002 tentang Pedoman Peraturan
Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws);
8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 81/MENKES/SK/I/2004 tentang
Pedoman Penyusunan Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan di Tingkat Propinsi,
Kabupaten atau Kotamadya serta Rumah Sakit;
9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 631/Menkes/SK/IV/2005 tentang Pedoman Peraturan
Internal Staf Medis (Medical Staf By Laws) di Rumah Sakit;
10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1045/Menkes/Per/XI/2006 tentang Pedoman
Organisasi Rumah Sakit di Lingkungan Departemen Kesehatan;
11. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 369/MENKES/SK/III/2007
tentang Standar Profesi Bidan;
12. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 370/MENKES/SK/III/2007
tentang Standar Profesi Alih Teknologi Laboratorium Kesehatan;
13. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 373/MENKES/SK/III/2007
tentang Standar Profesi Sanitarian;
14. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 374/MENKES/SK/III/2007
tentang Standar Profesi Gizi;
15. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 375/MENKES/SK/III/2007
tentang Standar Profesi Radiografer;
16. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 376/MENKES/SK/III/2007
tentang Standar Profesi Fisioterapi;
17. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 377/MENKES/SK/III/2007
tentang Standar Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan;
18. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 378/MENKES/SK/III/2007
tentang Standar Profesi Perawat Gigi;
19. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 573/MENKES/SK/VI/2008
tentang Standar Profesi Asiten Apoteker;
20. Surat Keputusan Direksi PT Riau Sarana Medika Nomor 004/SK/DIR/PT-RSM/II/2018
tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja RSIA Eria Bunda.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

Jumlah Tenaga
Nama Jabatan Kualifikasi Keterangan
Kebutuhan yang ada
Formal Nonformal
Direktur Rumah S1 Pelatihan 1 1 Cukup
Sakit Manajemen
SDM
Dokter Umum S1 12 12 Cukup
Tetap dan Part
time
Dokter Spesilais 1 0 Kurang
 Spesialis S2
Bedah
 Spesialis S2
Penyakit 1 0 Kurang
Dalam
 Spesialis
S2 7 7 Cukup
Obsgyn
 Spesialis
Anak S2 6 6 Cukup

S2 3 3 Cukup
 Spesialis
Anestesi
 Spesialis S2 1 1 Cukup
Patologi
Klinik Cukup
 Spesialis S2 1 1
Bedah Mulut
 ........dll
Perawat S1/D III 63 63 Cukup
Keperawatan
Bidan D3 Kebidanan 43 43 Cukup
Pekarya D3/SMA 8 8 Cukup
Farmasi S2/S1/D3 14 14 Cukup
Laboratorium D3 Analis 7 7 Cukup
Kesehatan
Gigi S1kedokteran Gigi 2 2 Cukup
Gizi D3Gizi/SMA 12 12 Cukup
Rekam Medis S1/D3 Rekam 14 14 Cukup
Medis/SMA
Kesling D3 Kesling 1 1 Cukup
CSSD SMA 2 2 Cukup
Linen & SMA 4 4 Cukup
Loundry

Tenaga umum S2/S1/D3/D1/SMA 52 52 Cukup


dan
Administrasi

A. Distribusi Ketenagaan
Sumber daya manusia yang ada di Kepegawaian dan Diklat harus kompeten, handal dan
mempunyai kemampuan sesuai dengan kebutuhan pelayanan yang ada, sehingga dapat
memberikan pelayanan yang profesional, optimal, efektif dan efesien.
Atas dasar tersebut di atas, maka perlu kiranya menyediakan, mempersiapkan dan
mendayagunakan sumber-sumber yang ada. Dalam hal ini yang perlu dilakukan adalah
meningkatkan keterampilan dan kemampuan untuk tenaga yang sudah ada serta melakukan
rekruitmen dan seleksi terhadap tenaga yang dipersiapkan

A. Pengaturan Jaga
B.
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
BAB IV
PENGHITUNGAN TENAGA KEPERAWATAN
RSIA ERIA BUNDA
TAHUN 2018

1. POLA KETENAGAA DAN KUALIFIKASI MASING-MASING UNIT


PELAYANAN KEPERAWATAN

A. SDM PELAYANAN KEPERAWATAN


1. RUJUKAN ATAU REFERENSI
a. Berdasarkan jam perawatan untuk pasien selama 24 jam ( nursing hours per patien
day) yaitu metode dari thailand dan philipine
Jumlah jam perawatan yang di butuhkan per pasien
 Ruang penyakit dalam : 3.4 jam
 Ruang penyakit bedah : 3.5 jam
 Post partum : 3 jam
 Ruang bayi (neonatal) : 2.5 jam
 Ruang perawatan anak : 4 jam
 Kamar bersalin : 5-8 jam
 Intensive Care Unit : 10-12 jam
 Instalasi Rawat Jalan
- Poli umum : 15 menit
- Poli spesialis : 15 menit
- Poli KIA/KB : 30 menit
- Poli Gigi : 30 menit
- Poli fisiotherapy : 30 menit
- Pemeriksaan Kesehatan Berkala : 30 menit

b. Berdasarkan Standar ketenagaan keperawatan di RS, Depkes 2005


 Ruang penyakit dalam : 3.5 jam
 Ruang penyakit bedah : 4 jam
 Gawat : 10 jam
 Ruang Anak : 4.5 jam
 Ruang Kebidanan :2.5 jam

c. Hari kerja efektif perawat dalam 1 tahun


 Jumlah hari dalam 1 tahun 365 hari
 Jumlah hari kerja non efektif dalam 1 tahun
 Jumlah hari minggu 52 hari
 Jumlah libur nasional 12 hari
 Jumlah cuti tahunan 12 hari
 cuti sakit 2 hari
 Pengembangan 2 hari
 Total 80 hari
 Jumlah hari kerja efektif dalam 1 tahun = 365-80 = 285 hari
 Jumlah minggu efektif = 285 : 7 = 40,71 = 41 minggu
 Jumlah jam kerja efektif dalam 1 tahun = 41 minggu x 40 jam = 1640 jam
Cara Perhitungan Kebutuhan Tenaga Keperawatan Unit Rawat Inap
RUMUS Menurut Depkes 2005 dan metode thailan dan philipine
1. Rata-rata jumlah klien x rata-rata jam perawatan
Jumlah jam kerja per hari ( 7 jam )
2. Loss day ( hari libur / cuti / hari besar ) :
Jumlah hari non efektif x jumlah perawat
Jumlah hari kerja efektif
3. Koreksi 25% ( tugas-tugas non keperawatan ) :
25% x jumlah tenaga kep + loss day
4. Jadi jumlah tenaga yang keperawatan yang dibutuhkan :
Jumlah tenaga perawat + loss day + koreksi

I. UNIT RAFFLESIA IBU


Dasar Perhitungan :
1. Rata-rata jumlah pasien perhari : 14 orang
2. Jam perawatan nifas per hari : 3 jam
3. Jam perawatan neonatus per hari : 2.5 jam
Rumus :
A. Menentukan jumlah tenaga keperawatan yang tersedia
Rata-rata jumlah klien x rata-rata jam perawatan
Jumlah jam kerja per hari ( 7 jam )
 14 x 3 = 6
7
 14 x 2. 5 = 5
7
 Total 6 + 5 = 11 org
B. Menentukan loss day
Jumlah hari non efektif x jumlah perawat
Jumlah hari kerja efektif
 80 x 11 = 3.0
285
C. Menentukan faktor koreksi
Koreksi 25% ( tugas-tugas non keperawatan ) :
25% x jumlah tenaga kep + loss day
 25 x ( 11 + 4 ) = 3.5 dibulatkan jadi = 4
100

D. Menentukan Jumlah Tenaga yang dibutuhkan


Jumlah tenaga perawat + loss day + koreksi
 11 + 3.0 + 4.0 = 18 orang

II. UNIT BOUGENVILLE


Dasar Perhitungan :
1. Rata-rata jumlah pasien perhari : 6 orang
2. Jam perawatan nifas per hari : 3 jam
3. Jam perawatan neonatus per hari : 2.5 jam
Rumus :
A. Menentukan jumlah tenaga keperawatan yang tersedia
Rata-rata jumlah klien x rata-rata jam perawatan
Jumlah jam kerja per hari ( 7 jam )
 6 x 3 = 2.5 orang dibulatkan 3orang
7
 6 x 2. 5 = 2.1
7
 Total 3 + 2.1 = 5.1 org
B. Menentukan loss day
Jumlah hari non efektif x jumlah perawat
Jumlah hari kerja efektif
 80 x 5.1 = 1.4 di bulatkan jadi 2 orang
285
C. Menentukan faktor koreksi
Koreksi 25% ( tugas-tugas non keperawatan ) :
25% x jumlah tenaga kep + loss day
 25 x ( 5+ 2 ) = 1.7 dibulatkan jadi = 2
100
D. Menentukan Jumlah Tenaga yang dibutuhkan
Jumlah tenaga perawat + loss day + koreksi
 5 + 2 + 2 = 9 orang

III. UNIT RAFFLESIA ANAK


Dasar Perhitungan :
1. Rata-rata jumlah pasien perhari : 12 orang
2. Jam perawatan per hari : 4.5 jam

Rumus :
A. Menentukan jumlah tenaga keperawatan yang tersedia
Rata-rata jumlah klien x rata-rata jam perawatan
Jumlah jam kerja per hari ( 7 jam )
 12 x 4.5 = 7.7 orang dibulatkan 8 orang
7
B. Menentukan loss day
Jumlah hari non efektif x jumlah perawat
Jumlah hari kerja efektif
 80 x 8 = 2.2
285
C. Menentukan faktor koreksi
Koreksi 25% ( tugas-tugas non keperawatan ) :
25% x jumlah tenaga kep + loss day
 25 x ( 8 + 2,.2 ) = 2.5 orang
100
D. Menentukan Jumlah Tenaga yang dibutuhkan
Jumlah tenaga perawat + loss day + koreksi
 8+ 2.2 + 2.5 = 12.7 orang di bulatkan jadi 13 orang
IV. UNIT RAWAT JALAN
Dasar Perhitungan :
1. Rata-rata jumlah pasien perhari : 107 orang
2. Jam perawatan per hari : 30 menit
Rumus :
A. Menentukan jumlah tenaga keperawatan yang tersedia
Rata-rata jumlah klien x rata-rata jam perawatan
7 x 60
 107 x 30 = 7.6 orang dibulatkan jadi 8 orang
7x60
B. Menentukan loss day
Jumlah hari non efektif x jumlah perawat
Jumlah hari kerja efektif
 80 x 7,6 = 2.1
285

C. Menentukan faktor koreksi


Koreksi 15% ( tugas-tugas non keperawatan ) :
15% x jumlah tenaga kep
 15 x 10.1 = 1.5 orang dibulatkan jadi 2 orang
100

E. Menentukan Jumlah Tenaga yang dibutuhkan


Jumlah tenaga perawat + loss day + koreksi
 8+ 2.1+ 1.5 = 11.6 orang di bulatkan jadi 12 orang
V. UNIT GAWAT DARURAT
Dasar Perhitungan :
1. Rata-rata jumlah pasien UGDperhari : 15 orang
2. Jam perawatan per hari : 4 jam
Rumus :
A. Menentukan jumlah tenaga keperawatan yang tersedia
Rata-rata jumlah klien x rata-rata jam perawatan
Jumlah jam kerja per hari ( 7 jam )
 15 x 4 = 8.5 orang
7
B. Menentukan loss day
Jumlah hari non efektif x jumlah perawat x jumlah perawat
Jumlah hari kerja efektif

 80 x 8.5 = 2.3
285

C. Menentukan Jumlah Tenaga yang dibutuhkan


Jumlah tenaga perawat + loss day + koreksi
 8.5 + 2.3 = 10.8 orang di bulatkan jadi 11

Untuk Poli umum


Dasar Perhitungan :
1. Rata – rata jumlah pasien poli umum = 10 orang
2. Jam perawtan perhari = 15 menit
 10 x 15 = 0.3 di bulatkan jadi 1
7x 60
Total jumlah tenaga 11 + 1 = 12 org
VI. UNIT KAMAR BERSALIN
Dasar Perhitungan :
1. Rata-rata jumlah pasien melahirkan : 2 orang
Jam perawatan kala 1-4 = 4 jam ( 2 x 8 = 16 jam )
2. Jumlah pasien dengan tindakan = 2 orang ( curettage, incici/ exterpasi, dll )
Jumlah jam perawatan 3 jam ( 2 x 3 = 6 jam )
3. Jumlah pasien lain-lain = 3 (persiapan SC, Induksi persalinan, dll)
Jumlah jam perawatan 2 jam ( 3 x 2 jam = 6 jam )
4. Perwatan neonatus = 2 orang
Jumlah jam perawatan = 2.5 jam ( 2 x 2.5 = 5 jam )
5. Total jam perawatan = 33 jam
Rumus :
A. Menentukan jumlah tenaga keperawatan yang tersedia
Rata-rata jumlah klien x rata-rata jam perawatan
Jumlah jam kerja per hari ( 7 jam )
 (2+2+3+2) x( 16+6+6+5) = 4.7 orang dibulatkan 5 orang
7
B. Menentukan loss day
Jumlah hari non efektif x jumlah perawat
Jumlah hari kerja efektif
 80 x 4.7 = 1.4 dibulatkan jadi 2
285
C. Menentukan faktor koreksi
Koreksi 25% ( tugas-tugas non keperawatan ) :
25% x jumlah tenaga kep + loss day
 25 x 7 = 1.7 orang
100
D. Menentukan Jumlah Tenaga yang dibutuhkan
Jumlah tenaga perawat + loss day + koreksi
 5+ 2 + 2 = 9 orang

VII. UNIT KAMAR OPERSI


Dasar perhitungan :
1. Jumlah dan jenis operasi
2. Jumlah kamar operasi
3. Pemakaian kamar operasi (di prediksi 6 jam per hari )
4. Tugas perawat 2 orang per tim
5. Ketergantungan pasien
 Operasi besar : 5 jam
 Operasi sedang : 2 jam
 Operasi kecil : 1 jam
6. Ruang penerimaan dan RR
 Ruang penerimaan : 15 menit
 RR : 1 jam

Rumus
A. Menentukan jumlah tenaga keperawatan yang tersedia
1. Ruang OK :
( Jumlah jam kep/hr x jml operasi) x jml perawat per tim + 1 cadangan
Jam kerja efektif
 ( 5x5) x 2 + 1 = 7.1 +1 = 8.1
7

2. Ruang Penerimaan dan RR:


Jumlah jam perawatan x jumlah pasien
7
 1.25 x 5 = 0.8 orang di bulatkan jadi 1 orang
7

B. Menentukan loss day


Jumlah hari non efektif x jumlah perawat
Jumlah hari kerja efektif

 80 x 9,1 = 2.5 dibulatkan jadi 3


285
C. Menentukan Jumlah Tenaga yang dibutuhkan
Jumlah tenaga perawat + loss day

 9.1 + 3 = 12 orang

VIII. UNIT INTENSIVE


Dasar Perhitungan :
1. Jumlah perawatan per hari : 12 jam
2. Rata-rata jumlah pasien perhari : 3

Rumus
A. Menentukan jumlah tenaga keperawatan yang tersedia

Jumlah jam perawatan x jml rata –rata pasien


7
 3 x 12 = 5.1 orang
7

B. Menentukan loss day


Jumlah hari non efektif x jumlah perawat
Jumlah hari kerja efektif
 80 x 5.1 = 1.4 orang
285

C. Menentukan Faktor Koreksi


Koreksi 25% ( tugas-tugas non keperawatan ) :
25% x jumlah tenaga kep + loss day
 25 x 6.5 = 1.6 orang di bulatkan jadi 2
100
D. Menentukan Jumlah Tenaga yang dibutuhkan
Jumlah tenaga perawat + loss day + koreksi

 5.1+ 1.4 + 1.6 = 8,1 orang di bulatkan jadi 9 orang


BERDASARKAN PERHITUNGAN KETENAGAAN DI ATAS, MAKA JUMLAH TENAGA YANG
DIBUTUHKAN PADA TAHUN 2018
N UNIT JUMLAH TENAGA KET
O KEBUTUHAN YANG ADA
TENAGA
1 Unit Rafflesia Ibu 18 20
.
2 Unit Bogenfille 9 13
.
3 Unit Rafflesia 13 10
. Anak
7 Unit Rawat Jalan 9 12
.
8 Unit Gawat 12 9
. Darurat
9 Unit Kamar 9 12
. Bersalin
1 Unit Kamar 12 14
0. Operasi
1 Unit Intensif 9 13
1.
ANALISA KEBUTUHAN TENAGA RSIA ERIA BUNDA UNIT KEPERAWATAN
1. UNIT RAFFLESIA IBU

Jumlah tenaga = 20 orang

Pembagian dinas :

a. Shift Pagi =6
b. Shift Sore =5
c. Shift Malam =4
d. Off dan Libur = 4
e. Cadangan = 1 orang

Di Unit Rafflesia ibu melayani :

 Perawatan Nifas
 Perawatan pre dan post SC
 Perawatan dalam kehamilan
 Perawatan pre/post tindakan gynecologi
 Pengambilan bayi baru lahir ke OK
 Observasi bayi baru lahir
 Perawatan bayi rooming in

2. UNIT BOUGENVILLE

Jumlah tenaga = 14 orang

Pembagian dinas :
a. Shift Pagi =4
b. Shift Sore =4
c. Shift Malam =3
d. Off dan Libur = 3

Ruangan Bougenville berada di lantai satu dan lantai tiga gedung bougenville

Di Unit Bougenville melayani :

 Perawatan Nifas
 Perawatan pre dan post SC
 Perawatan dalam kehamilan
 Perawatan pre/post tindakan gynecologi
 Pengambilan bayi baru lahir ke OK
 Observasi bayi baru lahir
 Perawatan bayi rooming in

3. UNIT RAFFLESIA ANAK

Jumlah tenaga = 12 orang

Pembagian dinas :

a. Shift Pagi =3
b. Shift Sore =3
c. Shift Malam =3
d. Off dan Libur = 3

4. UNIT RAWAT JALAN

Jumlah tenaga = 10 orang

Pembagian dinas :
a. Shift Pagi = 5 orang
b. Shift Sore = 5 orang

Jumlah Poliklinik yanga ada :


 Poli kebidanan pagi = 2
 Poli anak pagi = 2
 Poli gigi = 1 ( dengan perjanjian )
 Poli kebidanan sore = 3
 Poli anak sore = 3
 Poli gigi sore = 1 ( dengan perjanjian )
 Poli hari minggu = pagi 1 dan sore 1

Untuk memenuhi tenaga di poliklinik jam masuk dinas poli di bagi :

 Jam 08.00 wib


 Jam 10.00 wib
 Jam 11.00 wib

5. UNIT GAWAT DARURAT

Jumlah tenaga = 9 orang

Pembagian dinas :

a. Shift Pagi = 3 orang


b. Shift Sore = 2 orang
c. Shift Malam = 2 orang
d. Off dan Libur = 2 orang

Di Unit UGD melayanai juga pasien Poliklinik umum

6. UNIT KAMAR BERSALIN


Jumlah tenaga = 13 orang

Pembagian dinas :

a. Shift Pagi = 4 orang


b. Shift Sore = 3 orang
c. Shift Malam = 3 orang
d. Off dan Libur = 3 orang

Ruang kamar bersalin terpisah dari ruang rawatan kebidanan, ruang kamar bersalin
melayanani :

 Persalinan
 Induksi persalinan
 Pasang laminaria dan curettage
 Tindakan gynecologi
 Persiapan operasi

7. UNIT KAMAR OPERASI

Jumlah tenaga = 14 orang

Pembagian dinas :

a. Shift Pagi = 4 orang


b. Shift Sore = 4 orang
c. Shift Malam = 3 orang
d. Off dan Libur = 3 orang

Termasuk tenaga penata anastesi 2 orang ( shift pagi dan sore saja ) dengan jumlah kamar
operasi 2 bh
8. UNIT INTENSIF

Jumlah tenaga = 13 orang

Pembagian dinas :

BAB IV
TATALAKSANA
I. POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI MASING-MASING UNIT PELAYANAN
A. SDM PELAYANAN KEPERAWATAN
1. Rujukan / Referensi
a. Berdasarkan jam perawatan untuk setiap pasien selama 24 jam (Nursing Hours Per
Patient Day) yaitu metode dari Thailand & Philipine
1). Jumlah Jam Perawatan yang dibutuhkan per pasien
 Ruang Penyakit Dalam : 3,4 jam
 Ruang Perawatan Penyakit Bedah : 3,5 jam
 Ruang Bedah dan Penyakit Dalam (Campuran): 3,4 jam
 Post Partum : 3 jam
 Ruang Bayi/Neonatal : 2,5 jam
 Ruang Perawatan Anak : 4 jam
 Kamar Bersalin : 5-8 jam
 Intensive Care Unit (ICU) : 10-12 jam
 Ruang Paviliun : 6-8 jam
 Instalasi Rawat Jalan
- Poli Umum : 15 menit
- Poli Spesialis : 15 menit
- Poli KIA/KB : 30 menit
- Poli Fisioterapi : 30 menit
- Poli Gigi : 30 menit
- Pemeriksaan Kesehatan Berkala : 30 meniit
2). Hari kerja efektif perawat dalam 1 tahun
 Jumlah hari dalam 1 tahun 365 hari
 Jumlah hari kerja non efektif dalam 1 tahun
- Jumlah hari minggu : 52 hari
- Libur nasional : 12 hari
- Cuti tahunan : 12 hari
 Jam kerja efektif / hari : 7 jam
 Jam kerja dalam 1 minggu : 40 jam
 Jumlah hari efektif dalam 1 tahun 365-76 = 289 hari
 Libur hari efektif per minggu 289 hari : 7 = 41 minggu
3). Jumlah jam kerja efektif dalam 1 tahun
Jam kerja efekif dalam 1 tahun (41 minggu) X 40 jam = 1640 jam / tahun
b. Berdasarkan Standar Ketenagaan Perawat dan Bidan menurut Direktorat
Pelayanan Keperawatan Dirjen Yan-Med Depkes RI (2001)
1). Jumlah Jam Perawatan yang dibutuhkan per pasien
 Instalasi Gawat Darurat :
- Rata-rata jumlah pasien per hari
- Jumlah jam efektif per pasien = 1 jam
- Jam efektif per hari
 Instalasi Bedah Sentral :
- Tugas perawat di kamar operasi : Instrumentator, perawat sirkulasi dan
assisten.
- Jumlah dan jenis operasi, jumlah kamar operasi
- Tingkat Ketergantungan pasien :
› Operasi besar : 5 jam/operasi
› Operasi sedang : 2 jam/operasi
› Operasi kecil : 1 jam/operasi
2). Penambahan Faktor Koreksi
 Loss Day (Hari libur/cuti/hari besar)
Jumlah hari minggu dalam setahun+cuti+hari besar X Jml prwt yang tersedia
Jumlah hari kerja efektif (365-76) = 289
52 + 12 + 12 X Jml perawat yang tersedia
(365-76) =289
 Non Nursing Job (NNJ)
(Jumlah tenaga perawat + Loss Day) X 10 – 25% = ………………

I. Rumus Cara Penghitungan Tenaga Keperawatan


a. Instalasi Rawat Inap
Rumus :
Langkah 1 : Menentukan jumlah tenaga keperawatan yang tersedia
Jumlah jam perawatan x 52 minggu x 7 hari x Jumlah TT x Bor
---------------------------------------------------------------------------- = …..……..
Jumlah jam kerja efektif dalam 1tahun ( 41 minggu x 40 jam ) = 1640 jam
Langkah 2 : Menentukan Loss Day
Jumlah hari minggu dalam setahun + Cuti + Hari besar
---------------------------------------------------------------- x Jml perawat tersedia =.
Jumlah hari kerja efektif
Langkah 3 : Menentukan faktor koreksi (Non Nursing Job)
(Jumlah tenaga perawat + Loss day) x 10 - 25% = .....………….
Langkah 4 : Menentukan jumlah tenaga yang dibutuhkan
Jumlah tenaga perawat yang tersedia + Loss day + Faktor koreksi (NNJ) =…………...

b. Instalasi Gawat Darurat


Rumus :
Langkah 1 : Menentukan jumlah tenaga keperawatan yang tersedia
Rata-rata jumlah pasien perhari x Jumlah jam perawatan perhari
--------------------------------------------------------------------------------- = ........…..
Jam efektif perhari
Langkah 2 : Menentukan Loss Day
Jumlah hari minggu dalam setahun + Cuti + Hari besar
-------------------------------------------------------------- x Jumlah perawat tersedia =
Jumlah hari kerja efektif
Langkah 3 : Menentukan faktor koreksi (Non Nursing Job)
(Jumlah tenaga perawat + Loss day) x 10 - 25% = .......
Langkah 4 : Menentukan jumlah tenaga yang dibutuhkan
Jumlah tenaga perawat yang tersedia + Loss day + Faktor koreksi (NNJ) =…………..

c. Instalasi Bedah Sentral


Rumus :
Langkah 1 : Menentukan jumlah tenaga keperawatan yang tersedia
(Jml jam perawatan/hari x jml operasi) x Jml perawat dalam tim
-----------------------------------------------------------------------------------x 2 =
Jam kerja efektif/hari
Langkah Kedua : Menentukan Loss Day
Jumlah hari minggu dalam setahun + Cuti + Hari besar
-------------------------------------------------------- x Jumlah perawat tersedia =
Jumlah hari kerja efektif
Langkah 3 : Menentukan faktor koreksi (Non Nursing Job)
(Jumlah tenaga perawat + Loss day) x 10 - 25% = .....…………..

Langkah 4 : Menentukan jumlah tenaga yang dibutuhkan


Jumlah tenaga perawat yang tersedia + Loss day + Faktor koreksi (NNJ) =……

d. Instalasi Rawat Jalan


1). Poli Umum
Rumus :
Langkah 1 : Menentukan jumlah tenaga keperawatan yang tersedia
Jumlah jam perawatan x 52 mg x 7 hari x Jumlah Kunjungan/hari
---------------------------------------------------------------------------- =…………….
Jumlah jam kerja efektif dalam 1 tahun ( 41 minggu x 40 jam ) = 1640 jam
Langkah 2 : Menentukan Loss Day
Jml hari minggu dalam setahun + Cuti + Hari besar
------------------------------------------------------ x Jumlah perawat tersedia = .Jumlah
hari kerja efektif
Langkah 3 : Menentukan faktor koreksi (Non Nursing Job)
(Jumlah tenaga perawat + Loss day) x 10 - 25% = .....…………
Langkah 4 : Menentukan jumlah tenaga yang dibutuhkan
Jumlah tenaga perawat yang tersedia + Loss day + Faktor koreksi (NNJ) =……….
2). Poli Spesialis
Rumus :
Langkah 1 : Menentukan jumlah tenaga keperawatan yang tersedia
Jumlah jam perawatan x 52 mgx 6 hari x Jumlah Kunjungan x JmL P.Spesialis
--------------------------------------------------------------------------------------------=
Jumlah jam kerja efektif dalam 1tahun ( 41 minggu x 40 jam ) = 1640 jam

Langkah 2 : Menentukan Loss Day


Jml hari minggu dalam setahun + Cuti + Hari besar
---------------------------------------------------------- x Jumlah perawat tersedia = .
Jumlah hari kerja efektif
Langkah 3 : Menentukan faktor koreksi (Non Nursing Job)
(Jumlah tenaga perawat + Loss day) x 10 - 25% = .....………….
Langkah 4 : Menentukan jumlah tenaga yang dibutuhkan
Jumlah tenaga perawat yang tersedia + Loss day + Faktor koreksi (NNJ) =…….….

3). Poli KIA/KB


Rumus :
Langkah 1 : Menentukan jumlah tenaga keperawatan yang tersedia
Jumlah jam perawatan x 52 mg x 6 hr x Jumlah Kunjungan
-------------------------------------------------------------------- = ……………..
Jumlah jam kerja efektif dalam 1tahun ( 41 minggu x 40 jam ) = 1640 jam
Langkah 2 : Menentukan Loss Day
Jml hari minggu dalam setahun + Cuti + Hari besar
------------------------------------------------------- x Jumlah perawat tersedia =….
Jumlah hari kerja efektif
Langkah 3 : Menentukan faktor koreksi (Non Nursing Job)
(Jumlah tenaga perawat + Loss day) x 10 - 25% = .....…………
Langkah 4 : Menentukan jumlah tenaga yang dibutuhkan
Jumlah tenaga perawat yang tersedia + Loss day + Faktor koreksi (NNJ) =………..

e. Instalasi Rehabilitasi Medik


Rumus :
Langkah 1 : Menentukan jumlah tenaga keperawatan yang tersedia
Jumlah jam perawatan x 52 mg x 6 hari x Jumlah Kunjungan x Jumlah Shift
---------------------------------------------------------------------------------------- = …
Jumlah jam kerja efektif dalam 1tahun ( 41 minggu x 40 jam ) = 1640 jam
Langkah 2 : Menentukan Loss Day

Jumlah hari minggu dalam setahun + Cuti + Hari besar


------------------------------------------------------- x Jumlah perawat tersedia=.
Jumlah hari kerja efektif
Langkah 3 : Menentukan faktor koreksi (Non Nursing Job)
(Jumlah tenaga perawat + Loss day) x 10 - 25% = .....…………
Langkah 4 : Menentukan jumlah tenaga yang dibutuhkan
Jumlah tenaga perawat yang tersedia + Loss day + Faktor koreksi =…………...

f. Instalasi Gigi dan Mulut


Rumus :
Langkah 1 : Menentukan jumlah tenaga keperawatan yang tersedia
Jumlah jam perawatan x 52 mg x 7 hari x Jml Kunjungan
---------------------------------------------------------------------- = ……………….
Jumlah jam kerja efektif dalam 1tahun ( 41 minggu x 40 jam ) = 1640 jam
Langkah 2 : Menentukan Loss Day
Jml hari minggu dalam setahun + Cuti + Hari besar
-------------------------------------------------------- x Jumlah perawat tersedia = .
Jumlah hari kerja efektif
Langkah 3 : Menentukan faktor koreksi (Non Nursing Job)
(Jumlah tenaga perawat + Loss day) x 10 - 25% = .....…………………
Langkah 4 : Menentukan jumlah tenaga yang dibutuhkan
Jumlah tenaga perawat yang tersedia + Loss day + Faktor koreksi =……………....

g. Unit Medichal Check Up


Rumus :
Langkah 1 : Menentukan jumlah tenaga keperawatan yang tersedia
Jumlah jam perawatan x 52 mg x 6 hari x Jumlah Kunjungan
----------------------------------------------------------------------------- = …..
Jumlah jam kerja efektif dalam 1tahun ( 41 minggu x 40 jam ) = 1640 jam
Langkah 2 : Menentukan Loss Day
Jml hari minggu dalam setahun + Cuti + Hari besar
--------------------------------------------------------- x Jumlah perawat tersedia = .
Jumlah hari kerja efektif

Langkah 3 : Menentukan faktor koreksi (Non Nursing Job)


(Jumlah tenaga perawat + Loss day) x 10 - 25% = .....……………

Langkah 4 : Menentukan jumlah tenaga yang dibutuhkan


Jumlah tenaga perawat yang tersedia + Loss day + Faktor koreksi =………………
2. Pola Kebutuhan Tenaga Keperawatan
a. Instalasi Rawat Inap
1). Ruang Penyakit Dalam I
Rumus Perhitungan :
3,4x52x7x21x 61,8% Los Day : Tenaga yang dibutuhkan :
------------------------ = 52+12+12 x 9,66 9,66 + 2,54 = 12,20 = 12 org
9,66 ------------ =
1640 2,54
289
Pola Ketenagaan
Nama Jabatan Kualifikasi Tenaga Yang
Formal In Formal Dibutuhkan
Kepala Ruang S1 Keperawatan atau Pelatihan 1
DIII Keperawatan (terlampir pada
Uraian Jabatan)
Perawat Pelaksana DIII Keperawatan Pelatihan 11
(terlampir pada
Uraian Jabatan)
Pelaksana Administrasi SMU Pelatihan 1
(terlampir pada
Uraian Jabatan)
Pekarya SMU Pelatihan 3
(terlampir pada
Uraian Jabatan)
2). Ruang Penyakit Dalam II
Rumus Perhitungan :
3,4x52x7x21x 60,9% Los Day : Tenaga yang dibutuhkan :
------------------------ = 52+12+12 x 9,50 9,50 + 2,49 = 11,99 = 12 org
9,50 ------------ =
1640 2,49 289

Pola Ketenagaan
Nama Jabatan Kualifikasi Tenaga Yang
Formal In Formal Dibutuhkan
Kepala Ruang S1 Keperawatan atau Pelatihan (terlampir 1
DIII Keperawatan pada Uraian
Jabatan)
Perawat Pelaksana DIII Keperawatan Pelatihan (terlampir 11
pada Uraian
Jabatan)
Pelaksana Administrasi SMU Pelatihan (terlampir 1
pada Uraian
Jabatan)
Pekarya SMU Pelatihan (terlampir 3
pada Uraian
Jabatan)
3). Ruang Kebidanan dan Penyakit Kandungan
Rumus Perhitungan :
Ruang Nifas Los Day : Tenaga yg dibutuhkan di ruang
52+12+12 x 3,22 Nifas :
3x52x7x11x44,9% ------------ = 3,22 +0,84 + 1,40 = 5 ,46 orang
------------------------ = 0,84
3,22 289
1640
Non Nursing Job:
3,22+ 0,84 x 10% =1,40

Ruang Bersalin : Los Day : Tenaga yg dibutuhkan di ruang


52+12+12 x 2,34 bersalin :
8x52x7x3x44,9% ------------ = 2,34 + 0,61 + 0,73 = 3,68 orang
------------------------ = 0,61
2,34 289
1640 Jumlah keseluruhan tenaga yang
Non Nursing Job: dibutuhkan :
2,34 + 0,61 x 25% = 5,46+3, 68 = 9,14 = 10 orang
0,73

Pola Ketenagaan
Nama Jabatan Kualifikasi Tenaga Yang
Formal In Formal Dibutuhkan
Kepala Ruang S1 Keperawatan atau Pelatihan 1
DIII Keperawatan (terlampir pada
Uraian Jabatan)
Perawat Pelaksana DIII Keperawatan Pelatihan 9
(terlampir pada
Uraian Jabatan)
Pelaksana Administrasi SMU Pelatihan 1
(terlampir pada
Uraian Jabatan)
Pekarya SMU Pelatihan 3
(terlampir pada
Uraian Jabatan)
4). Ruang Perinatal
Rumus Perhitungan :
4x52x7x10x51,1% Los Day : Tenaga yang dibutuhkan :
------------------------ = 52+12+12 x 4,52 4,52+ 1,18+0,57 = 6,27= 7 org
4,52 --------------- =
1640 1,18
289
Non Nursing Job:
4,52+ 1,18 x 10% =
0,57

Pola Ketenagaan
Nama Jabatan Kualifikasi
Formal In Formal Tenaga Yang
Dibutuhkan
Kepala Ruang S1 Keperawatan atau Pelatihan 1
DIII Keperawatan (terlampir pada
Uraian Jabatan)
Perawat Pelaksana DIII Keperawatan Pelatihan 6
(terlampir pada
Uraian Jabatan)
Pekarya SMU Pelatihan 1
(terlampir pada
Uraian Jabatan)
5). Ruang Penyakit Bedah dan Anak
Rumus Perhitungan :
3,5x52x7x24x 56,2%  Los Day :  Tenaga yang dibutuhkan :
-------------- = 52+12+12 x 10,44 10,44+ 2,74= 13,18 = 13 org
10,44 ------------ =
1640 2,74
289

Pola Ketenagaan
Nama Jabatan Kualifikasi Tenaga Yang
Formal In Formal Dibutuhkan
Kepala Ruang S1 Keperawatan atau Pelatihan 1
DIII Keperawatan (terlampir pada
Uraian Jabatan)
Perawat Pelaksana DIII Keperawatan Pelatihan 12
(terlampir pada
Uraian Jabatan)
Pelaksana Administrasi SMU Pelatihan 1
(terlampir pada
Uraian Jabatan)
Pekarya SMU Pelatihan 3
(terlampir pada
Uraian Jabatan)
6). Ruang Paviliun I
Rumus Perhitungan :
6x52x7x15x 64,60% Los Day : Tenaga yang dibutuhkan :
-------------- = 52+12+12 x 12,78 12,78+ 3,36 = 16,14 = 16 orang
12,78 ------------ =
1640 3,36
289

Pola Ketenagaan
Nama Jabatan Kualifikasi Tenaga Yang
Formal In Formal Dibutuhkan
Kepala Ruang S1 Keperawatan atau Pelatihan 1
DIII Keperawatan (terlampir pada
Uraian Jabatan)
Perawat Pelaksana DIII Keperawatan Pelatihan 15
(terlampir pada
Uraian Jabatan)
Pelaksana Administrasi SMU Pelatihan 1
(terlampir pada
Uraian Jabatan)
Pekarya SMU Pelatihan 5
(terlampir pada
Uraian Jabatan)
7). Ruang Paviliun II
Rumus Perhitungan :
6x52x7x15x 65,52% Los Day : Tenaga yang dibutuhkan :
-------------- = 52+12+12 x 12,98 12,98+ 3,41 = 16,39 = 16
12,98 ------------ = orang
1640 3,41
289

Pola Ketenagaan
Nama Jabatan Kualifikasi Tenaga Yang
Formal In Formal Dibutuhkan
Kepala Ruang S1 Keperawatan atau Pelatihan 1
DIII Keperawatan (terlampir pada
Uraian Jabatan)
Perawat Pelaksana DIII Keperawatan Pelatihan 15
(terlampir pada
Uraian Jabatan)
Pelaksana Administrasi SMU Pelatihan 1
(terlampir pada
Uraian Jabatan)
Pekarya SMU Pelatihan 5
(terlampir pada
Uraian Jabatan)

8). Ruang Paviliun III


Rumus Perhitungan :
Los Day : Tenaga yang dibutuhkan :
6x52x7x10x 53,2% 52+12+12 x 7,05 7,05 + 1,85 = 8,90 = 9 orang
-------------- = ------------ =
7,05 1,85
1640 289

Pola Ketenagaan
Nama Jabatan Kualifikasi Tenaga Yang
Formal In Formal Dibutuhkan
Kepala Ruang S1 Keperawatan atau Pelatihan (terlampir 1
DIII Keperawatan pada Uraian
Jabatan)
Perawat Pelaksana DIII Keperawatan Pelatihan (terlampir 8
pada Uraian
Jabatan)
Pelaksana Administrasi SMU Pelatihan (terlampir 1
pada Uraian
Jabatan)
Pekarya SMU Pelatihan (terlampir 5
pada Uraian
Jabatan)

b. Instalasi Rawat Intensif (ICU)


Rumus Perhitungan :
12x52x7x3x 78,4% Los Day : Tenaga yang dibutuhkan :
-------------- = 52+12+12 x 6,23 6,23+ 1,63 + 1,96 = 9,82 = 10
6,23 ------------ = orang
1640 1,63
289
Non Nursing Job:
6,23 + 1,63 x 25% = 1,96
Pola Ketenagaan
Nama Jabatan Kualifikasi Tenaga Yang
Formal In Formal Dibutuhkan
Kepala Ruang S1 Keperawatan atau Pelatihan (terlampir 1
DIII Keperawatan pada Uraian
Jabatan)
Perawat Pelaksana DIII Keperawatan Pelatihan (terlampir 9
pada Uraian
Jabatan)
Pelaksana Administrasi SMU Pelatihan (terlampir 1
pada Uraian
Jabatan)
Pekarya SMU Pelatihan (terlampir 1
pada Uraian
Jabatan)

c. Instalasi Gawat Darurat


Rumus Perhitungan :
50,88x 1 Los Day : Tenaga yang dibutuhkan :
-------------- = 7,26 52+12+12 x 7,26 7,26+1,90+2,29 = 11,45 = 12
7 ------------ = 1,90 orang
289
Non Nursing Job:
7,26 + 1,90 x 25% =
2,29

Pola Ketenagaan
Nama Jabatan Kualifikasi Tenaga Yang
Formal In Formal Dibutuhkan
Kepala Ruang S1 Keperawatan atau Pelatihan (terlampir 1
DIII Keperawatan pada Uraian
Jabatan)
Perawat Pelaksana DIII Keperawatan Pelatihan (terlampir 11
pada Uraian
Jabatan)
Pelaksana Administrasi SMU Pelatihan (terlampir 3
pada Uraian
Jabatan)
Pekarya SMU Pelatihan (terlampir 2
pada Uraian
Jabatan)
d. Instalasi Bedah Sentral
Rumus Perhitungan :
(2x5)+(2x2)+(1x1)x3x2  Los Day :  Tenaga yang
-------------- = 52+12+12 x 12,86 dibutuhkan :
12,86 ------------ = 3,38 12,86+3,38=16,24
7 289 =16org

Pola Ketenagaan
Nama Jabatan Kualifikasi Tenaga Yang
Formal In Formal Dibutuhkan
Kepala Ruang S1 Keperawatan atau Pelatihan (terlampir 1
DIII Keperawatan pada Uraian
Jabatan)
Perawat Pelaksana DIII Keperawatan Pelatihan (terlampir 15
pada Uraian
Jabatan)
Pelaksana Administrasi SMU Pelatihan (terlampir 1
pada Uraian
Jabatan)
Pekarya SMU Pelatihan (terlampir 4
pada Uraian
Jabatan)

e. Instalasi Rawat Jalan


1). Poli Umum
Rumus Perhitungan :
0,25x52x6x153,48  Los Day :  Tenaga yang
-------------- = 7,29 52+12+12 x 7,29 dibutuhkan :
1640 ------------ = 7,29+1,91= 9,2 orang
1,91 = 9 orang
289

Pola Ketenagaan
Nama Jabatan Kualifikasi Tenaga Yang
Formal In Formal Dibutuhkan
Kepala Ruang S1 Keperawatan atau Pelatihan 1
DIII Keperawatan (terlampir pada
Uraian Jabatan)
Perawat Pelaksana DIII Keperawatan Pelatihan 8
(terlampir pada
Uraian Jabatan)
Pekarya SMU Pelatihan 2
(terlampir pada
Uraian Jabatan)

2). Poli Spesialis

Rumus Perhitungan

0,25x52x6x 196,34  Los Day :  Tenaga yang


-------------- = 9,33 org 52+12+12 x 9,33 dibutuhkan :
1640 ------------ = 2,45 9,33+2,45 = 11,78 =
289 12 orang

Pola Ketenagaan
Nama Jabatan Kualifikasi Tenaga Yang
Formal In Formal Dibutuhkan
Kepala Ruang S1 Keperawatan atau Pelatihan 1
DIII Keperawatan (terlampir pada
Uraian Jabatan)
Perawat Pelaksana DIII Keperawatan Pelatihan 11
(terlampir pada
Uraian Jabatan)
3). Poli KIA/KB
Rumus Perhitungan
 Los Day :  Tenaga yang
0,50x52x6x 24,22 52+12+12 x 2,30 dibutuhkan :
-------------- = 2,30 ------------ = 0,60 2,30+0,60+0,72 =
orang 289 3,62 = 4 orang
1640
 Non Nursing Job:
2,30 + 0,60 x 25% = 0,72
Pola Ketenagaan
Nama Jabatan Kualifikasi Tenaga Yang
Formal In Formal Dibutuhkan
Kepala Ruang S1 Keperawatan atau Pelatihan 1
DIII Keperawatan (terlampir pada
Uraian Jabatan)
Bidan Pelaksana DIII Keperawatan Pelatihan 3
(terlampir pada
Uraian Jabatan)
f. Instalasi Gigi dan Mulut
Rumus Perhitungan :
0,5x52x6x 42,74 Los Day : Tenaga yang
-------------- = 4,06 52+12+12 x 4,06 dibutuhkan :
orang ------------ = 1,06 4,06+1,06 = 5,12 = 5
1640 289 orang

Pola Ketenagaan
Nama Jabatan Kualifikasi Tenaga Yang
Formal In Formal Dibutuhkan
Kepala Ruang S1 Keperawatan atau Pelatihan 1
DIII Keperawatan (terlampir pada
Uraian Jabatan)
Perawat Pelaksana DIII Keperawatan Pelatihan 4
(terlampir pada
Uraian Jabatan)
Pelaksana Administrasi SMU Pelatihan 1
(terlampir pada
Uraian Jabatan)

g. Instalasi Medichal Check Up


Rumus Perhitungan :
0,50x52x6x 46,13  Los Day :  Tenaga yang
-------------- = 4,38 52+12+12 x 4,38 dibutuhkan :
orang ------------ = 1,15 4,38+1,15 = 5,53 = 6
1640 289 orang

Pola Ketenagaan
Nama Jabatan Kualifikasi Tenaga Yang
Formal In Formal Dibutuhkan
Kepala Ruang S1 Keperawatan atau Pelatihan 1
DIII Keperawatan (terlampir pada
Uraian Jabatan)
Perawat Pelaksana DIII Keperawatan Pelatihan 5
(terlampir pada
Uraian Jabatan)
Pekarya SMU Pelatihan 1
(terlampir pada
Uraian Jabatan)

B. SDM PELAYANAN MEDIK


Pola Ketenagaan dan Kualifikasi SDM pelayanan medik RSIA Eria Bunda saat ini adalah :
1. Instalasi Rawat jalan
Pola Ketenagaan
Nama Jabatan Kualifikasi Tenaga Yang
Formal In Formal Dibutuhkan
Kepala Instalasi S1 Kedokteran Pelatihan (terlampir 1
pada Uraian
Jabatan)
Staf Medis Fungsional S1 Kedokteran Pelatihan (terlampir 5
pada Uraian
Jabatan)
Penghitungan Kebutuhan Tenaga Dokter Umum
Indikator yang dipakai adalah :
1. Jumlah pasien tahun 2009 :
a. 46045 pasien dalam satu tahun
b. 3837 rata-rata dalam satu bulan
c. 128 rata-rata dalam satu hari
2. Respon time pasien: rata-rata 10 menit (0,17 jam) per pasien
3. Jam pelayanan : 14 jam dalam sehari

Rumus untuk menghitung kebutuhan dokter didapatkan :


Respon time (jam per pasien) x ∑ pasien rata-rata perhari
∑ Dokter =
Jam buka pelayanan
0,17 x 128 21,76
∑ Dokter = = = 1,5 dokter
14 14
Dokter umum yang dibutuhkan di Instalasi Rawat Jalan 2 (dua) orang dokter, karena untuk
meningkatkan pelayanan di Instalasi Rawat Jalan dan dibutuhkan sewaktu-waktu untuk
program pemasaran (penyuluhan) keluar maupun di dalam rumah sakit serta kita mempunyai
dua poli satelit yang membutuhkan 3 (tiga) dokter dalam sehari maka terdapat tenaga dokter
umum 5 (lima) orang dan Kepala Instalasi 1 (satu) orang.
2. Instalasi Rawat Inap
Pola Ketenagaan
Nama Jabatan Kualifikasi Tenaga Yang
Formal In Formal Dibutuhkan
Kepala Instalasi S1 Kedokteran Pelatihan 1
(terlampir pada
Uraian Jabatan)
Staf Medis Fungsional S1 Kedokteran Pelatihan 3
(terlampir pada
Uraian Jabatan)
Instalasi Rawat Inap terdapat dokter umum jaga selama 24 jam, di mana terbagi dalam 3
(tiga) shift, maka membutuhkan 4 (empat) dokter untuk dapat memenuhi 3 (tiga) shift.
3. Instalasi Gawat Darurat
Pola Ketenagaan
Nama Jabatan Kualifikasi Tenaga Yang
Formal In Formal Dibutuhkan
Kepala Instalasi S1 Kedokteran Pelatihan (terlampir 1
pada Uraian
Jabatan)
Staf Medis Fungsional S1 Kedokteran Pelatihan (terlampir 4
pada Uraian
Jabatan)
Instalasi Gawat Darurat buka selama 24 jam, dokter umum jaga terbagi dalam 3 (tiga) shift,
maka membutuhkan 4 (empat) dokter dalam pelayanan dan 1 (satu) dokter umum sebagai
kepala instalasi yang memegang manajerial di Instalasi Gawat Darurat.

4. Pelayanan Perinatal Resiko Tinggi (PPRT)


Dokter Spesialis ( Berdasarkan ISN / Indication of Staffery Need)
a. Dokter Spesialis Anestesi
= Jumlah pasien yang dilakukan pembedahan dalam satu tahun x 3
11.000
= 1.628 x 3 = 4.884 0,444 = 1 Dokter Spesialis Anestesi
11.000 11.000

Jadi dokter spesialis Anestesi yang dibutuhkan dalam memenuhi pelayanan 1 dokter,
sedangkan dokter yang ada 2 dokter Spesialis Anestesi.

b. Dokter Spesialis Obstetri Dan Ginecologi

(Jml Hr Rawat Inap Px Obsgyn dlm 1 Tahun) + (Jml Px Rawat Jalan Obsgyn Dlm 1 Th
x3)
20.000
= ( 1.804 ) + ( 5.066 x 3 )
20.000
= 17.002 = 0,850 Dokter Spesialis Obsgyn
20.000
Jadi dokter spesialis Obsgyn yang dibutuhkan dalam memenuhi pelayanan 1 dokter,
sedangkan dokter yang ada 2 dokter Spesialis Obsgyn.

c. Dokter Spesialis Anak

(Jml Hr Rawat Inap px Neonatal & Anak dlm 1 th)+( Jml px Rwt Jalan poli Anak dlm
1 th X 3)
25.000
= ( 1.866 + 3.720 ) + ( 7.660 x 3)
25.000
= 28.556 = 1,143 = 2 Dokter Spesialis Anak
25.000
Jadi dokter spesialis Anak yang dibutuhkan dalam memenuhi pelayanan 2 dokter,
sedangkan dokter yang ada 4 dokter Spesialis Anak.

C. SDM PELAYANAN LABORATORIUM


Instalasi Laboratorium mengatur jadwal kerja 7 jam dalam 6 hari kerja dengan libur secara
bergilir khusus pelaksana analis, sedangkan tenaga pendukung yang lain libur pada hari besar
dan minggu. Selama melaksanakan tugas pelaksanan analis terbagi menjadi 5 (lima) shift yaitu :
- Shift I : 07.30-14.00 Wib
- Shift II : 10.00-17.00 Wib
- Shift III : 13.00-20.00 Wib
- Shift IV : 20.00-06.30 Wib
- Shift V : 22.00-08.30 Wib

1 Analisa waktu pemeriksaan laboratorium

Pre Analitik
- Pendaftaran, Pembayaran dan Sampling
- Waktu yang dibutuhkan : 15 Menit

Analitik :
- Kimia Klinik :
Darah beku waktu : 15 menit
Proses centrifuge waktu : 20 menit
Proses pemeriksaan sampel online waktu : 12 menit
- Jumlah pasien : 1
- Jumlah parameter : 10
Total waktu yang dibutuhkan 1 pasien ± 47 menit
- Hematologi :
Darah lengkap : 60 menit
Hematologi paket : 20 menit

Post Analitik :
- Print hasil dan Verifikasi hasil
- Waktu yang dibutuhkan : 5 Menit

2. Pola Ketenagaan
Nama Jabatan Kualifikasi Tenaga
Yang
Dibutuhkan
Formal In Formal
Kepala Instalasi Dokter umum (S1) Pelatihan 1
(terlampir pada
Uraian Jabatan)
Konsultan Dokter Spesialis Pelatihan 1
Patologi Klinik (terlampir pada
Uraian Jabatan)
Kepala Ruang Laboratorium DIII Analis Medis Pelatihan 1
(terlampir pada
Uraian Jabatan)
Pelaksana Analis DIII Analis Medis Pelatihan 9
(terlampir pada
Uraian Jabatan)
Pelaksana Perawat Sekolah Perawat Pelatihan 2
Kesehatan (terlampir pada
Uraian Jabatan)
Pelaksana Administrasi SLTA Pelatihan 4
(terlampir pada
Uraian Jabatan)
Pekarya SLTA Pelatihan 4
(terlampir pada
Uraian Jabatan)

D. SDM PELAYANAN REKAM MEDIK


Penetapan pola ketenagaan Rekam Medik dengan cara menghitung beberapa variabel waktu
dan beban kerja, tergantung tempat pelayanan. Adapun variabel yang dihitung :
1. Tempat Penerimaan Pasien Rawat Jalan
Pola Kebutuhan Tenaga
Uraian tugas dan waktu pelayanan yang diperlukan :
Membuat master & daftar pasien
a baru 5 menit
Jumlah pasien baru per hari 30 orang
Waktu yang diperlukan 150 menit
b Pendaftran pasien lama 2 menit
Jumlah pasien lama per hari 270 orang
Waktu yang diperlukan 540 menit
Waktu pendaftaran rata2 (baru &
lama) 2.3 menit
c Mengantar dokumen 0.5 menit
d Entri data, filing, coding, indexing 1.5 menit

Total waktu pelayanan per pasien 4.3 menit

Ket: Pendaftaran termasuk retrieval.


Rincian Perhitungan
Jumlah hari kerja per tahun (A): 365 hari
Jumlah hari minggu per tahun (M): 52 hari
Jumlah hari libur nasional per tahun (L): 14 hari
Jumlah hari kerja efektif per tahun (B): 299 hari Rumus: A-M-L
Jumlah hari cuti per pegawai per tahun (T): 10 hari
Jumlah hari perkiraan per pegawai sakit per
tahun (S): 1 hari
Banyaknya jam kerja per hari (C): 6.66 jam

Waktu yg diperlukan utk pelayanan per Diisi dalam


pasien (F): 4.3 menit menit
Otomatis menjadi satuan
Atau 0.07 jam jam
Jumlah pasien rata-rata per hari (G): 300 orang
Total waktu yg diperlukan utk pelayanan
(H): 21.50 jam/hari Rumus: F X G

Rumus: ( (A-M-L-T-S) X C )
Jumlah jam kerja efektif (E): 5.26 jam :A

Kebutuhan tenaga: 4.99 orang Rumus (A X H) : (B X E)

2. Tempat Penerimaan Pasien Rawat Inap


Pola Kebutuhan Tenaga
a. Waktu untuk menginformasikan biaya, hak, kewajiban : 12 menit.
b. Waktu untuk mendaftar pasien : 5 menit.
c. Waktu untuk menyiapkan & mengambil dokumen : 5 menit.
d. Waktu untuk mengantar dokumen : 5 menit.
Total waktu per pasien : 27 menit
Rincian Perhitungan
Jumlah hari kerja per tahun (A): 365 hari
Jumlah hari minggu per tahun (M): 52 hari
Jumlah hari libur nasional per tahun (L): 14 hari
Jumlah hari kerja efektif per tahun (B): 299 hari Rumus: A-M-L
Jumlah hari cuti per pegawai per tahun (T): 10 hari
Jumlah hari perkiraan per pegawai sakit per tahun
(S): 1 hari
Banyaknya jam kerja per hari (C): 6.66 jam
Waktu yg diperlukan utk pelayanan per pasien
(F): 27 menit Diisi dalam menit
Otomatis menjadi satuan
atau 0.45 jam jam

Jumlah pasien rata-rata per hari (G): 20 orang


Total waktu yg diperlukan utk pelayanan (H): 9.00 jam/hari Rumus: F X G

Rumus: ( (A-M-L-T-S) X C )
Jumlah jam kerja efektif (E): 5.26 jam :A

Kebutuhan tenaga: 2.09 orang Rumus (A X H) : (B X E)


3. Tempat Penerimaan Pasien Gawat Darurat (Administrasi IGD)
Pola Kebutuhan Tenaga
Uraian tugas dan waktu pelayanan yang diperlukan:

A Membuat master & daftar pasien baru 6 menit


Jumlah pasien baru per hari 10 orang
Waktu yang diperlukan 60 menit

B Pendaftran pasien lama 2.5 menit


Jumlah pasien lama per hari 50 orang
Waktu yang diperlukan 125 menit

Waktu pendaftaran rata2 (baru&lama) 3.08 menit


C Menyiapkan dokumen 0.5 menit
D Entri data, filing, coding, indexing 2 menit
E Tugas-tugas keuangan 4
Total waktu pelayanan per pasien 9.58 menit (F)

Rincian Perhitungan
Jumlah hari kerja per tahun (A): 365 hari
Jumlah hari minggu per tahun (M): 52 hari
Jumlah hari libur nasional per tahun (L): 14 hari
Jumlah hari kerja efektif per tahun (B): 299 hari Rumus: A-M-L
Jumlah hari cuti per pegawai per tahun (T): 10 hari
Jumlah hari perkiraan per pegawai sakit per
tahun (S): 1 hari
Banyaknya jam kerja per hari (C): 6.66 jam

Waktu yg diperlukan utk pelayanan per pasien Diisi dalam


(F): 9.58 menit menit
atau 0.16 jam Otomatis menjadi satuan jam

Jumlah pasien rata-rata per hari (G): 60 orang


Total waktu yg diperlukan utk pelayanan (H): 9.58 jam/hari Rumus: F X G

Rumus: ( (A-M-L-T-S) X C ) :
Jumlah jam kerja efektif (E): 5.26 jam A

Kebutuhan tenaga: 2.23 orang Rumus (A X H) : (B X E)

4. Tempat Penerimaan Pasien Penunjang Medis (TPPPM)


Pola Kebutuhan Tenaga
Uraian tugas dan waktu pelayanan yang diperlukan:
Membuat master & daftar pasien baru 8 menit
Jumlah pasien baru per hari 2 orang
Waktu yang diperlukan 16 menit
Pendaftran pasien lama & entri biaya 2 menit
Jumlah pasien lama per hari 60 orang
Waktu yang diperlukan 120 menit
Waktu pendaftaran rata2 (baru&lama) 2.19 menit
Menyiapkan & recheck dokumen 0.5 menit
Entri data, filing, coding, indexing 0 menit
Total waktu pelayanan per pasien 2.69 menit (F)

Rincian Perhitungan
Jumlah hari kerja per tahun (A): 365 hari
Jumlah hari minggu per tahun (M): 52 hari
Jumlah hari libur nasional per tahun (L): 14 hari
Jumlah hari kerja efektif per tahun (B): 299 hari Rumus: A-M-L
Jumlah hari cuti per pegawai per tahun (T): 10 hari
Jumlah hari perkiraan per pegawai sakit per
tahun (S): 1 hari
6.6
Banyaknya jam kerja per hari (C): 6 jam

Waktu yg diperlukan utk pelayanan per pasien 2.6 Diisi dalam


(F): 9 menit menit
0.0 Otomatis menjadi satuan
atau 4 jam jam

Jumlah pasien rata-rata per hari (G): 60 orang


2.6 jam/har
Total waktu yg diperlukan utk pelayanan (H): 9 i Rumus: F X G

5.2 Rumus: ( (A-M-L-T-S) X C )


Jumlah jam kerja efektif (E): 6 jam :A

0.6
Kebutuhan tenaga: 3 orang Rumus (A X H) : (B X E)

5. Pengelolaan Filling & Retrieval


Pola Kebutuhan Tenaga
Uraian tugas dan waktu pelayanan yang diperlukan:

1 Menyusun Dokumen Rekam Medis 5 menit


Jumlah Dokumen per hari 19 dokumen
Waktu yang diperlukan 95 menit

2 Mengambil Dokumen Rekam Medis dari Rak File 1 menit


Jumlah Dokumen per hari 4 dokumen
Waktu yang diperlukan 4 menit

3 Menyerahkan dokumen rekam medis ke ruangan 2 menit


Jumlah Dokumen per hari 4 dokumen
Waktu yang diperlukan 8 menit

4 Menerima Dokumen rekam medis dari rawat inap 1 menit


Jumlah Dokumen per hari 19 dokumen
Waktu yang diperlukan 19 menit

Menjajarkan Dokumen rekam medis sesuai dengan


5 sistem TDF 1 menit
Jumlah Dokumen per hari 19 dokumen
Waktu yang diperlukan 19 menit

Menerima dan Menyelesaikan Asuransi & Surat


6 Keterangan 15 menit
Jumlah Dokumen per hari 3 dokumen
Waktu yang diperlukan 45 menit
Total waktu pelayanan per dokumen 2.79 menit (F)

Rincian Perhitungan
Jumlah hari kerja per tahun (A): 365 hari
Jumlah hari minggu per tahun (M): 52 hari
Jumlah hari libur nasional per tahun (L): 14 hari
Jumlah hari kerja efektif per tahun (B): 299 hari Rumus: A-M-L
Jumlah hari cuti per pegawai per tahun (T): 10 hari
Jumlah hari perkiraan per pegawai sakit per tahun
(S): 1 hari
Banyaknya jam kerja per hari (C): 6.66 jam

Waktu yg diperlukan utk pelayanan per pasien


(F): 2.79 menit Diisi dalam menit
atau 0.05 jam Otomatis menjadi satuan jam

Jumlah pasien rata-rata per hari (G): 68 orang


Total waktu yg diperlukan utk pelayanan (H): 3.16 jam/hari Rumus: F X G

Rumus: ( (A-M-L-T-S) X C ) :
Jumlah jam kerja efektif (E): 5.26 jam A

Kebutuhan tenaga: 0.73 orang Rumus (A X H) : (B X E)

6. Pengelolaan Data dan Pelaporan


Pola Kebutuhan Tenaga
Uraian tugas dan waktu pelayanan yang diperlukan:

1 Merekapitulasi data kunjungan Harian 5 menit


Jumlah laporan per hari 10 orang
Waktu yang diperlukan 50 menit

Merekapitulasi data kunjungan


2 Mingguan 10 menit
Jumlah laporan 1 orang
Waktu yang diperlukan 10 menit

Merekapitulasi data kunjungan


3 Bulanan 50 menit
Jumlah laporan 1 orang
Waktu yang diperlukan 50 menit

Waktu rekapitulasi data kunjungan 9.17 menit


3 membuat Laporan 15 menit
4 Menyerahkan laporan kepada atasan 1 menit

Total waktu pelayanan 25.17 menit

Rincian Perhitungan
Jumlah hari kerja per tahun (A): 365 hari
Jumlah hari minggu per tahun (M): 52 hari
Jumlah hari libur nasional per tahun (L): 14 hari
Jumlah hari kerja efektif per tahun (B): 299 hari Rumus: A-M-L
Jumlah hari cuti per pegawai per tahun (T): 10 hari
Jumlah hari perkiraan per pegawai sakit per
tahun (S): 1 hari
Banyaknya jam kerja per hari (C): 6.66 jam

Waktu yg diperlukan utk pelayanan per pasien Diisi dalam


(F): 25.17 menit menit
Otomatis menjadi satuan
atau 0.42 jam jam

Jumlah pasien rata-rata per hari (G): 12 orang


Total waktu yg diperlukan utk pelayanan (H): 5.03 jam/hari Rumus: F X G

Rumus: ( (A-M-L-T-S) X
Jumlah jam kerja efektif (E): 5.26 jam C):A

Kebutuhan tenaga: 1.17 orang Rumus (A X H) : (B X E)

E. SDM PELAYANAN FARMASI


1. Pola Ketenagaan
Nama Jabatan Kualifikasi Tenaga
Yang
Dibutuhkan
Formal In Formal
Kepala Instalasi S1 ApotekerPelatihan 1
(terlampir pada
Uraian Jabatan)
Pelayanan Farmasi Klinik S1 Apoteker Pelatihan 1
(terlampir pada
Uraian Jabatan)
Kepala Pengelola Perbekalan DIII Farmasi Pelatihan 1
Farmasi (terlampir pada
Uraian Jabatan)
Pelaksana Produksi dan Sekolah Menengah Pelatihan 3
Distribusi Farmasi atau DIII (terlampir pada
Farmasi Uraian Jabatan)
Pelaksana Ekspedisi SLTA Pelatihan 2
(terlampir pada
Uraian Jabatan)
Pelaksana Administrasi SLTA Pelatihan 2
(terlampir pada
Uraian Jabatan)
Pelaksana Logistik SLTA Pelatihan 1
(terlampir pada
Uraian Jabatan)

2. Pola Kebutuhan Tenaga


WAKTU YANG
RATA2
TUGAS DIBUTUHKAN
NO URAIAN TUGAS VOLUME
POKOK
KERJA SATUAN JUMLAH
1 Pelaksana Menerima resep 200 0,25 50
Produksi dan
Distribusi Memeriksa keabsahan resep 200 1 200
Melayani resep obat jadi 150 2,3 350
Melayani resep obat racikan 50 8 400
Menulis di kartu stock 500 0,5 250
Memberi etiket 500 0.5 250
Menyerahkan obat 200 1 200
Menulis buku operan serah
terima shift 3 3,3 10
Menerima pelimpahan serah
terima operan shift 3 3,3 10
Total 19,65 1720
Jam kerja 420
Jumlah tenaga yang
dibutuhkan 4
2 Pelaksana Menyiapkan peralatan di
Ekspedisi Instalasi Farmasi 100 3 300
Menyiapkan kebutuhan di
Instalasi Farmasi 100 3 300
Menata perbekalan farmasi ke
rak-rak tempat penyimpanan 50 2 100
Melaksanakan distribusi obat
dan alkes utk kebutuhan
pelayanan 50 2 100
  Total 10 800
  Jam kerja 420
  Jumlah tenaga yang
dibutuhkan 2
3 Pelaksana Entry data resep 200 1,25 250
Administrasi Cetak print out nota penjualan
obat 200 1,25 250
Return obat rawat inap/ rawat
jalan 50 2 100
Melaksanakan pengarsipan
resep-resep yang dibendel
menurut nomor urut dan
tanggal 200 1,25 250
Total 5,75 850
Jam kerja 420
Jumlah tenaga yang
dibutuhkan 2
4 Pelaksana Merencanakan jumlah dan
Logistik jenis perbekalan farmasi yg
diperlukan setiap hari 70 2,1 150
Meng-entry jumlah
perbekalan farmasi untuk
pemesanan 70 2,1 150
Menerima & mengecek
perbekalan farmasi yang
datang 70 1,4 100
Mengevaluasi persediaan
perbekalan farmasi 70 1 70
Total 6,6 470
Jam kerja 420
5 Pelayanan Pemantauan dan pemeriksaan
Farmasi resep 200 1 200
Klinik Mencermati penyiapan dan
penyimpanan obat 50 1 50
Memeriksa ketepatan
penggunaan obat 50 1 50
Memberi KIE ke pasien dan
keluarganya 10 10 100
Memeriksa kesesuiaian obat
dan ketepatan dosis obat yang
digunakan. 50 1 50
Total 14 450
Jam kerja 420
Jumlah tenaga yang
dibutuhkan 1

F. SDM PELAYANAN RADIOLOGI


I. RADIOGRAFER
1. Pendahuluan
Untuk menghitung jumlah karyawan yang seefektif mungkin di dalam suatu organisasi
rumah sakit, mengalami banyak kendala dikarenakan beberapa hal, antara lain :
a. Rumah sakit adalah unit pelayanan yang beban kerjanya sangat bergantung dari
jumlah dan jenis pasien dengan berbagai macam variasi.
b. Karena sifat pelayanan yang tidak mengenal batas waktu, maka rumah sakit dituntut
untuk senantiasa menyediakan tenaga medis dan paramedik, bila sewaktu-waktu
diperlukan.
c. Kebanyakan literature untuk dapak mengatur efektifitas kerja karyawan adalah
dibidang industri yang mempunyai beban kerja riil yang mudah dihitung

2. Perhitungan beban kerja dan kebutuhan tenaga


Berdasar hal-hal sebagaimana tersebut diatas, maka dibawah ini akan kami hitung
efektifitas karyawan di Instalasi Radiologi berdasarkan modifikasi dari time & motion
study ( George R Terry ) yang dikomparasikan dengan situasi riil Instalasi Radiologi
adalah sebagai berikut :
a. Pada shift pagi waktu tidak efektif diperhitungkan 1 jam antara jam 12.00 – 13.00
b. Pada waktu shift sore, waktu tidak efektif diperhitungkan 2 jam antara jam 20.00 –
22.00.
c. Pada waktu shif malam, waktu tidak efektifvdiperhitungkan antara jam 24.00 – 03.00.
d. Dengan demikian jam kerja seminggu bagi efektifitas kerja :
Pagi : 40 jam – ( 1 jam x 6 hari ) = 34 jam.
Sore : 40 jam – ( 2 jam x 6 hari ) = 28 jam.
Malam : 40 jam - ( 3 jam x 6 hari )= 22 jam.
e. Waktu efektif satu tahun dihitung : 52 minggu dikurangi 2 minggu ( cuti tahunan) – 2
minggu (hari libur nasional) = 48 minggu.

3. Rincian tugas beserta alokasi waktu yang diperlukan sbb :

 Radiografi konvensional
No Rincian tugas Alokasi waktu

1 Menerima pasien 1 menit

2 Identifikasi pasien 1 menit

3 Mempersiapkan pasien untuk foto 2 menit – Ringan


10 menit – Berat

4 Mengatur posisi pasien 2 menit

5 Foto ( expose ) 1 menit

6 Mengambil kaset untuk di proses 1 menit

7 Proses film ( cuci ) 1 menit

8 Menunggu hasil foto 3 menit


9 Pengamplopan 1 menit

10 Pembuatan laporan 1 menit

Ringan = 14 menit

11 Khusus untuk berat ditambah dengan penyuntikan 38 menit


dan observasi serta pengambilan foto

Berat = 60 menit

 CT Scan

No Rincian Tugas Alokasi Waktu

1 Menerima pasien 1 menit

2 Identifikasi pasien 2 menit

3 Mempersiapkan pasien untuk foto 2 menit – Ringan


10 menit – Berat

4 Mengatur posisi pasien 2 menit

5 Foto ( Expose ) 2 menit

6 Transfer gambar dari computer ke printer 5 menit

6 Mengambil magazine dan proses film 10 menit

7 Menunggu hasil foto 3 menit

8 Pengamplopan 1 menit

9 Pembuatan laporan 1 menit

Ringan = 29 menit

10 Khusus untuk berat ditambah dengan penyuntikan 31 menit


dan observasi serta pengambilan foto

Berat = 60 menit

 Dental Radiografi
No Rincian Tugas Alokasi Waktu

1 Menerima pasien 1 menit

2 Identifikasi pasien 1 menit

3 Mempersiapkan pasien untuk foto 1 menit

4 Mengatur posisi pasien 2 menit

5 Foto ( expose ) 1 menit

6 Mengambil film untuk di proses 1 menit

7 Proses film ( Cuci ) 5 menit

8 Pengeringan 5 menit

9 Pengamplopan 1 menit

10 Pembuatan laporan 1 menit

Total : 19 menit

 USG ( Sebagai Asisten Ahli Radiologi )

No Rincian Tugas Alokasi Waktu

1 Menerima pasien 1 menit

2 Identifikasi pasien 2 menit

3 Mempersiapkan pasien untuk foto 2 menit

4 Mengatur posisi pasien 2 menit

5 Pengambilan gambar 5 menit

6 Pengetikan hasil 4 menit

7 Pengamplopan 1 menit

8 Pembuatan laporan 1 menit

Total : 20 menit
Dengan demikian maka waktu kerja efektif dalam sebulan :
* Shif pagi : 34 jam x 48 = 1632 = 136 jam
12 12
* Shif siang : 28 jam x 48 = 1344 = 112 jam
12 12
* Shif malam : 22 jam x 48 = 1056 = 88 jam
12 12

4. Waktu yang diperlukan dalam pelayanan instalasi Radiologi dalam sebulan ( rata-
rata)

Perhitungan didasarkan data tahun 2009


No Unit Kunjungan Rata-2 per bulan
1 Rontgen 15536 (484) 1294 (41)
2 USG 1714 143
3 CT Scan 761 (166) 63 (14)

No Jenis pelayanan Dalam sebulan Jumlah waktu


( menit )
1 Radiografi konvensional
Ringan 1294 18116
Berat 41 2460

2 CT scan
Ringan 49 1421
Berat 14 840

3 Dental radiografi 122 2318


4 USG 143 2860
Total 28015

Jumlah radiographer yang diperlukan :


Perbandingan kunjungan pagi : siang : malam = 3 : 2 : 1 = 14010 : 9340 : 4670

Pagi 14.010 = 233.5 = 1,7 → 2 orang


60 136
Sore 9340 = 155.6 = 1,38 → 2 orang
60 112
Malam 4670 = 77.8 = 0.88 → 1 orang
60 88

5. Jumlah tenaga radiografer yang diperlukan : adalah 5 orang

Jumlah tenaga kerja saat ini


Jumlah tenaga radiografer yang ada saat ini 4 orang dengan perincian :
1. Shift pagi : 1 petugas
2. Shift sore : 1 petugas
3. Shift malam : 1 petugas
4. Off : 1 petugas

Kesimpulan :
Jumlah tenaga radiografer yang ada saat ini berjumlah 4 orang, dari hasil analisa kebutuhan
tenaga berdasarkan perhitungan beban kerja di atas maka kekurangan tenaga 1 orang.
Untuk sementara peran Kepala Ruang difungsikan untuk membantu di fungsional.
Direncanakan untuk penambahan tenaga pada tahun 2014.

II. ADMINISTRASI

1. Perhitungan beban kerja dan kebutuhan tenaga

Berdasar hal-hal sebagaimana tersebut diatas, maka dibawah ini akan kami hitung
efektifitas karyawan di Instalasi Radiologi berdasarkan modifikasi dari time & motion
study ( George R Terry ) yang dikomparasikan dengan situasi riil Instalasi Radiologi
adalah sebagai berikut :

Uraian tugas staf administrasi beserta alokasi waktu dapat digambarkan sebagai berikut :

Uraian tugas :
No Uraian Alokasi
Waktu

1 Menerima dan mempelajari permintaan pemeriksaan 1 menit

2 Memberikan penjelasan kepada pasien ( persiapan 3 menit


pemeriksaan, tata cara dan harga )

3 Mendistribusikan surat permintaan kepada radiografer 1 menit

4 Memasukkan data pasien ke komputer 2 menit

5 Mengetik hasil pemeriksaan 3 menit

6 Memasukkan hasil pemeriksaan dan memberikan kepada 1 menit


pasien

7 Membuat laporan 1 menit

Jumlah 12 menit

Waktu yang efektif bagi staf administrasi :

a. Pada shift pagi waktu tidak efektif diperhitungkan 1 jam antara jam 11.00 – 12.00
b. Pada waktu shift sore, waktu tidak efektif diperhitungkan 2 jam antara jam 20.00 –
22.00.
c. Dengan demikian jam kerja seminggu bagi efektifitas kerja :
a. Pagi : 40 jam – ( 1 jam x 6 hari ) = 34 jam.
b. Sore : 40 jam – ( 2 jam x 6 hari ) = 28 jam.
d. Waktu efektif satu tahun dihitung : 52 minggu dikurangi 2 minggu ( cuti tahunan) – 2
minggu minggu ( hari libur nasional ) = 48 minggu.
e. Dengan demikian maka waktu kerja efektif

Pagi : 34 jam x 48 = 1632 jam = 136 jam


12 12
Sore : 28 jam x 48 = 1344 jam = 112 jam
12 12

Rincian tugas administrasi beserta alokasi waktu yang diperlukan sebagai berikut :

Perhitungan didasarkan data tahun 2009


No Unit Kunjungan Rata-2 per bulan
1 Rontgen 15536 1294
2 USG 1714 143
3 CT Scan 761 63

NO Jenis pelayanan Dlm Waktu rata Jumlah waktu


Sebulan rata

1 Konvensional 1294 12 menit 15528

2 CT Scan 63 12 menit 756

3 USG 143 12 menit 1716

Jumlah 18000 menit = 300


jam

Jumlah staf administrasi yang diperlukan di Instalasi Radiologi :


Perbandingan kunjungan pagi sore = 2 : 1 = 200 : 100 ( menit )
Pagi : 200 x 1 orang = 1,47 → 2 orang
136
Sore : 100 x 1 orang = 0,89 → 1 orang
112

Jumlah Tenaga sekarang


Jumlah tenaga administrasi yang ada saat ini adalah 2 orang

Kesimpulan :
Jumlah tenaga administrasi yang ada saat ini belum sesuai dengan standar perhitungan
tenaga administrasi di Instalasi Radiologi RSIA Eria Bunda (kekurangan 1 tenaga
administrasi)
2. Pola Ketenagaan
Nama Jabatan Kualifikasi Tenaga
Yang
Dibutuhkan
Formal In Formal
Kepala Instalasi Dokter Spesialis Pelatihan 1
Radiologi (terlampir pada
Uraian Jabatan)
Kepala Ruang DIII Radiografer Pelatihan 1
Radiologi (terlampir pada
Uraian Jabatan)
Pelaksana Radiografer DIII Radiografer Pelatihan 4
(terlampir pada
Uraian Jabatan)
Pelaksana Administrasi SLTA Pelatihan 3
(terlampir pada
Uraian Jabatan)

BAB V
LOGISTIK

A. Penyediaan
1. Lembar pemberian informasi kepada pasien dan keluarga rangkap dua, satu untuk
diserahkan ke pasien, satu lembar untuk dokumen rekam medis.
2. Lembar rencana pelayanan.
3. Lembar serah terima barang.
4. Lembar permintaan pelayanan kerohanian.
5. Lembar persetujuan tindakan.
6. Lembar penolaan tindakan.
7. Loker penyimpanan barang pasien yang dititipkan di masing-masuk unit.
8. Pesawat telepon di masing-masing 24 jam.
9. Kamera CCTV di masing-masing unit dan tempat yang Terisolasi.
10. Pesawat HT diberikan pada satuan pengamanan.
11. Papan petunjuk dokter yang mempunyai surat ijin praktek di rumah sakit.
12. Apar pemadam kebakaran di masing-masing unit dan di setiap lobby rumah sakit.
B. Pengelolaan
1. Pengelolaan lembar pemberian informasi kepada pasien dan keluarga, lembar rencana
pelayanan, lembar serah terima barang, lembar pelayanan kerohanian, lembar persetujuan
tindakan, dan lembar penolakan tindakan disediakan dan di kelola oleh instalasi rekam
medis rumah sakit.
2. Loker penyimpanan barang pasien di kelola oleh masing-masing unit.
3. Kamera CCTV dan pesawat HT di kelola oleh satuan pengamanan.
4. Apar pemadam kebakaran di kelola oleh unit dan teknisi.

BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

1. Pengertian
Keselamatan pasien adalah sistim yang sudah dijalankan dirumah sakit untuk memberikan
jaminan keselamatan paien sehingga kepercayaan pasien terhadap pelayan laboratorium
meningkat.Keselamatan pasien termasuk asesmen resiko,paien.Pelaporan setiap kali terjadi
insident dianalisis dan ditindak lanjuti dengan implementasi yang dapat berulangnya kembali
insident tersebut sehingga dapat meminimalkan resiko terhadap paien

2. Tujuan
Tujuan sistem ini adalah mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh tindakan
pelayanan yang tidak seharusnya atau seharusnya dikerjakan tidak dilaksanakan ,Selain itu
agar tercipta budaya keselamatan pasien,

3. Tata laksana keselamatan pasien secara umum


Dalam melaksanakan keselamatan pasien terdapat tujuh langkah menuju keselamatan pasien
rumah sakit. Adapun tujuh langkah tersebut adalah :
1. Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien. Menciptakan kepemimpinan dan
budaya yang terbuka dan adil.
2. Memimpin dan mendukung karyawan. Membangun komitmen dan fokus yang kuat dan jelas
tentang keselamatan pasien.
3. Mengintegrasikan aktivitas pengelolaan resiko. Mengembangkan sistem dan proses
pengelolaan resiko, serta melakukan identifikasi dan pengkajian hal potensial bermasalah.
4. Mengembangkan sistem pelaporan. Memastikan karyawan agar dengan mudah dapat
melaporkan kejadian/insiden, serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite
Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
5. Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien. Mengembangkan cara-cara komunikasi yang
terbuka dengan pasien.
6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien. Mendorong karyawan untuk
melakukan analisis akar masalah untuk belajar bagaimana dan mengapa kejadian itu timbul.
7. Mencegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan pasien. Menggunakan informasi
yang ada tentang kejadian atau masalah untuk melakukan perubahan pada sistem pelayanan.

4. Dalam melaksanakan keselamatan pasien standar keselamatan pasien harus


diterapkan. Standar tersebut sebagai berikut :
a. Hak pasien
b. Mendidik pasien dan keluarga
c. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
d. Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program
peningkatan keselamatan pasien.
e. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien.
f. Mendidik karyawan tentang keselamatan pasien.
g. Komunikasi yang merupakan kunci bagi karyawan untuk mencapai keselamatan pasien.

5. Langkah-langkah penerapan keselamatan pasien rumah sakit.


1. Menetapkan instalasi kerja yang bertanggung jawab mengelola program keselamatan
pasien rumah sakit.
2. Menyusun program keselamatan pasien rumah sakit jangka pendek 1 – 2 th.
3. Mensosialisasikan konsep dan program keselamatan pasien rumah sakit.
4. Mengadakan pelatihan keselamatan pasien rumah sakit bagi jajaran manajemen dan
karyawan.
5. Menetapkan sistem pelaporan insiden (peristiwa keselamatan pasien).
6. Menerapkan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit seperti tersebut di
atas.
7. Menerapkan standar keselamatan pasien rumah sakit (seperti tersebut di atas) dan
melakukan self assesment dengan instrument akreditasi pelayanan keselamatan pasien
rumah sakit.
8. Program khusus keselamatan pasien rumah sakit.
9. Mengevaluasi secara periodik pelaksanaan program keselamatan pasien rumah sakit dan
kejadian tidak diharapkan.

7. Pengertian 6 Sasaran Keselamatan Pasien di Rumah Sakit


1. Ketepatan Identifikasi Pasien
a. Identifikasi pasien (Patient Identification) adalah prosedur pencatatan identitas diri
pasien yang masuk ke RSIA Eria Bunda, termasuk bayi yang baru lahir, yang dapat
dilakukan dengan sistem barcode
b. Identifikasi pasien dewasa adalah pencatatan identifikasi diri pasien dan pemberian
tanda berupa gelang nama pada tangan yang memuat minimal : nama pasien, nomor
rekam medis atau tempat tanggal lahir
c. Identifikasi bayi baru lahir adalah pencatatan identitas diri bayi dan pemberian tanda
berupa gelang nama pada tangan bayi yang memuat nama ibu bayi, nomor rekam
medis bayi,tempat tanggal lahir . Disertai cap kaki bayi kiri dan kanan dan cap ibu
jari tangan kanan dari ibu bayi pada lembar identifikasi bayi.
2. Peningkatan Komunikasi Efektif Antar Perawat Dan Tenaga Kesehatan Lainnya
Komunikasi verbal antar perawat dan staf yang terkait lainnya, yang mampu mengurangi
kesalahan dan meningkatkan keselamatan pasien selama dalam perawatan di rumah sakit
melalui pemberian informasi yang tepat waktu, akurat, lengkap, jelas dan dipahami oleh
penerima pesan
3. Peningkatan Keamanan Obat Dengan Kewaspadaan Tinggi (High Alert Medication)
Obat dengan kewaspadaan tinggi adalah obat-obat yang secara signifikasi berisiko
membahayakan pasien bila digunakan dengan salah atau pengelolaan yang kurang tepat.
4. Kepastian Lokasi, Tepat Prosedur, Tepat Pasien Operasi
Rumah sakit harus mempunyai metodologi identifikasi dan verifikasi pemberian tanda
pada lokasi operasi (Site Marking) berdasarkan diagnosis dan tepat pasien.
5. Pengurangan Risiko Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan (Hand Hygiene)
a. Cuci tangan adalah menghilangkan kotoran dan debu secara mekanis dari permukaan
kulit dan mengurangi jumlah mikroorganisme sementara.
b. Cuci tangan antiseptik/prosedural adalah proses menghilangkan/ mematikan
mikroorganisme transient.
c. Cuci tangan bedah adalah proses menghilangkan/mematikan mikroorganisme
transient dan mengurangi flora resident.
6. Pengurangan Risiko Pasien Cidera Akibat Jatuh
 Pasien jatuh adalah peristiwa jatuhnya pasien dari tempat tidur ke lantai atau ke
tempat lainnya yang lebih rendah pada saat istiharat maupun pada saat terbangun
yang disebabkan oleh berbagai kondisi penyakit stroke, epilepsi, kejang, penyakit
kronis lainnya atau karena terlalu banyak aktifitas atau akibat kelalaian perawat,
pemberian obat-obatan diuretik, laksatik, sedatif, psikotropik dan obat anti depresan

BAB VII
KESELAMATAN KERJA

1. Keselamatan Kerja
Undang-undang nomor 36 tahun 2009 pasal 164 ayat 1 menyatakan bahwa upaya kesehatan
kerja ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan
serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan. Rumah sakit adalah tempat kerja yang
termasuk dalam kategori tersebut di atas, berarti wajib menerapkan upaya kesehatan dan
keselamatan kerja. Program kesehatan dan keselamatan kerja di tim pendidikan pasien dan
keluarga bertujuan melindungi karyawan dari kemungkinan terjadinya kecelakaan di dalam dan
di luar rumah sakit.
Dalam undang-undang dasar 1945 pasal 27 ayat 2 (dua) disebutkan bahwa “setiap warga
negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”. Dalam hal ini
yang dimaksud pekerjaan adalah pekerjaan yang bersifat manusiawi, yang memungkinkan
pekerja berada dalam kondisi sehat dan selamat, bebas dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja,
sehingga dapat hidup layak sesuai dengan martabat manusia.
Kesehatan dan keselamatan kerja atau K3 merupakan bagian integral dari perlindungan
terhadap pekerja dalam hal ini unit gizi dan perlindungan terhadap rumah sakit. Pegawai adalah
bagian integral dari rumah sakit.
Jaminan keselamatan dan kesehatan kerja akan meningkatkan produktivitas pegawai dan
meningkatkan produktivitas rumah sakit adalah :.
1. Undang-undang no 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja dimaksudkan untuk menjamin :
a. Agar pegawai dan setiap orang yang berada di tempat kerja selalu berada dalam keadaan
sehat dan selamat.
b. Agar faktor-faktor produksi dapat dipakai dan digunakan secara tepat dan efisien.
c. Agar proses produksi dapat berjalan lancar tanpa hambatan.
2. Faktor-faktor yang menimbulkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja dapat digolongkan
pada tiga kelompok, yaitu :
a. Kondisi dan lingkungan kerja
b. Kesadaran dan kualitas pekerja
c. Peranan dan kualitas manajemen
3. Dalam kaitannya dengan kondisi dan lingkungan kerja, kecelakaan dan penyakit akibat kerja
dapat terjadi bila :
a. Peralatan tidak memenuhi standar kualitas atau bila sudah aus
b. Alat-alat produksi tidak disusun secara teratur menurut tahapan proses produksi
c. Ruang kerja terlalu sempit, ventilasi udara kurang memadai, ruangan terlalu panas atau
terlalu dingin.
d. Tidak tersedia alat-alat pengaman.
e. Kurang memperhatikan persyaratan penanggulangan bahaya kebakaran dan lain-lain.
4. Perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja dan petugas kesehatan
a. Petugas kesehatan yang merawat pasien menular harus mendapatkan pelatihan mengenai
cara penularan dan penyebaran penyakit, tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi
yang sesuai dengan protokol jika terpajan.
b. Petugas yang tidak terlibat langsung dengan pasien harus diberikan penjelasan umum
mengenai penyakit tersebut.
c. Petugas kesehatan yang kontak dengan pasien penyakit menular melalui udara harus
menjaga fungsi saluran pernafasan (tidak merokok, tidak minum dingin) dengan baik dan
menjaga kebersihan tangan.
5. Petunjuk pencegahan infeksi untuk petugas kesehatan.
a. Untuk mencegah transmisi penyakit menular dalam tatanan pelayanan kesehatan, petugas
harus menggunakan APD yang sesuai untuk kewaspadaan standar dan kewaspadaan
isolasi (berdasarkan penularan secara kontak, droplet atau udara) sesuai dengan
penyebaran penyakit.
b. Semua petugas kesehatan harus mendapatkan pelatihan tentang gejala penyakit menular
yang sedang dihadapi.
c. Semua petugas kesehatan dengan penyakit seperti flu harus dievaluasi untuk memastikan
agen penyebab. Dan ditentukan apakah perlu dipindah tugaskan dari kontak langsung
dengan pasien, terutama mereka yang bertugas di instalasi perawatan intensif, ruang
rawat anak, ruang bayi.
d. Semua petugas harus menggunakan apron, penutup kepala dan pelindung kaki
(sandal/sepatu boot), sebelum masuk ruangan yang berpenyakit menular. Termasuk harus
harus mengenakan APD tersebut hal ini bertujuan untuk mengurangi kontaminasi atau
penularan
6. Prinsip keselamatan kerja karyawan dalam proses penyelenggaraan pelayanan pasien
a. Pengendalian teknis mencakup
 Letak, bentuk dan konstruksi alat sesuai dengan kegiatan dan memenuhi syarat yang
telah ditentukan.
 Perlengkapan alat kesehatan yang cukup disertai tempat penyimpanan yang praktis.
 Penerapan dan ventilasi yang cukup memenuhi syarat.
 Tersedianya ruang istirahat untuk karyawan.
b. Adanya pengawasan kerja yang dilakukan oleh penanggung jawab dan terciptanya
kebiasaan kerja yang baik oleh karyawan.
c. Pekerjaan yang ditugaskan hendaknya sesuai dengan kemampuan kerja dari karyawan.
d. Volume kerja yang dibebankan disesuaikan dengan jam kerja yang telah ditetapkan.
e. Maintenance (perawatan) alat dilakukan secara rutin oleh petugas instalasi pemeliharaan
sarana sesuai jadwal.
f. Adanya pendidikan mengenai keselamatan kerja bagi karyawan.
g. Adanya fasilitas atau peralatan pelindung dan peralatan pertolongan pertama yang cukup.
7. Prosedur keselamatan kerja
a. Keamanan kerja di ruang ini meliputi :
 Menggunakan alat pembuka peti/bungkus menurut cara yang tepat.
 Barang yang berat selalu ditempatkan di bagian bawah dan angkatlah dengan alat
pengangkut yang tersedia untuk barang tersebut.
 Tidak diperkenankan merokok di ruang perawatan
 Lampu harus dimatikan bila tidak dipergunakan/diperlukan.
 Tidak mengangkat barang berat, bila tidak sesuai dengan kemampuan.
 Tidak mengangkat barang dalam jumlah yang besar, yang dapat membahayakan
badan dan kualitas barang.
 Membersihkan bahan yang tumpah atau keadaan licin di ruang perawatan
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

1. Pengertian Mutu
a. Mutu adalah tingkat kesempurnaan suatu produk atau jasa
b. Mutu adalah expertise atau keahlian dan keterikatan (commitment) yang selalu dicurahkan
pada pekerjaan.
c. Mutu adalah kegiatan tanpa salah dalam melakukan pekerjaan

2. Definisi Mutu RSIA Eria Bunda


Adalah derajat kesempurnaan pelayanan RSIA Eria Bunda untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat pelanggan akan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standar profesi dan
standar pelayanan dengan menggunakan potensi sumber daya yang tersedia di RSIA Eria
Bunda secara wajar, efisien, efektif serta diberikan dengan aman dan memuaskan sesuai
norma, etika, hukum dan sosial budaya dengan tetap memperhatikan aspek keterbatasan dan
kemampuan RSIA Eria Bunda dan pelanggan.

3. Pihak Yang Berkepentingan dengan Mutu


a. Pelanggan
b. Pembayar/perusahaan/asuransi
c. Manajemen PT. Riau Sarana Medika
d. Manajemen RSIA Eria Bunda
e. Pegawai RSIA Eria Bunda
f. Masyarakat
g. Ikatan Profesi
h. Pemerintah

4. Dimensi Mutu
a. Keprofesian
b. Efisiensi
c. Keamanan pasien (patient safety)
d. Kepuasan pelanggan
e. Aspek sosial budaya

5. Strategi
a. Setiap petugas memahami dan menghayati konsep dasar dan prinsip mutu, sehingga dapat
menerapkan langkah-langkah upaya peningkatan mutu di masing-masing unit kerjanya.
b. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia.
c. Menciptakan budaya mutu di RSIA Eria Bunda.
BAB IX
PENUTUP

Dengan tersusunnya Pedoman Pola Ketenagaan di RSIA Eria Bunda ini diharapkan :
1. Dapat memberikan pemahaman kepada semua pihak yang terkait dengan
2. Diharapkan dengan dukungan, kerjasama dan partisipasi dari semua pihak yang terkait, agar
pedoman ini dapat terlaksana sesuai dengan apa yang diharapkan demi terwujudnya
peningkatan mutu pelayanan RSIA Eria Bunda sesuai dengan visi dan misi-nya serta untuk
mewujudkan Program Menjaga Mutu Terpadu RSIA Eria Bunda.

Pekanbaru, 28 Juli 2018

Anda mungkin juga menyukai