Anda di halaman 1dari 10

Sesi 1

Bina Suasana, Orientasi Pelatihan dan Kontrak Belajar

A. Tujuan
1. Peserta memiliki kesiapan diri untuk mengikuti pengkaderan dan berproses bersama dengan peserta
lainnya, panitia dan Instruktur dalam suasana yang akrab dan kekeluargaan.
2. Peserta memahami orientasi Pelatihan Kader Dasar Gerakan Pemuda Ansor.
3. Peserta memahami dan menyadari hak, kewajiban, tugas dan tanggung jawabnya selama mengikuti
proses pengkaderan.
B. Pokok Bahasan
1. Perkenalan Peserta, Panitia dan Instruktur.
2. Orientasi Pelatihan Kader Dasar Gerakan Pemuda Ansor.
3. Kontrak Belajar Pelatihan Kader Dasar Gerakan Pemuda Ansor.
C. Metode
1. Permainan (Games)
2. Ceramah
3. Tanya jawab
4. Curah pendapat (Brainstorming)
D. Waktu : 90 Menit
E. Alat Bantu
1. Bahan presentasi
2. LCD/in-focus, komputer/laptop
3. Kertas plano, potongan kartu, spidol, flip chart/papan tulis, penjepit/lakban, kertas HVS
F. Proses Kegiatan
1. Instruktur membuka sesi dengan mengajak peserta berdoa dan menyanyikan Mars GP Ansor,
dilanjutkan dengan menjelaskan tujuan dan pokok bahasan sesi ini. (10 menit)
2. Instruktur memperkenalkan diri, para Instruktur lainnya, Pimpinan Cabang/Anak Cabang dan panitia
yang menyelenggarakan PKD ini. Kemudian Instruktur mengajak peserta saling berkenalan dengan
melakukan permainan. Tahap pertama, peserta diminta berdiri berbanjar ke belakang dalam 5 barisan
yang masing-masing barisan terdiri dari 10 orang atau menyesuaikan jumlah peserta. Tahap kedua,
peserta diminta bertukar tempat dengan cepat di dalam barisannya saat Instruktur memberikan
perintah. Misalnya :
a. Peserta berbaris dari yang termuda hingga yang tertua;
b. Peserta berbaris dari yang terpendek hingga yang tertinggi;
c. Peserta berbaris dari yang berat badannya paling ringan hingga yang paling berat;
d. Peserta berbaris dari yang anaknya paling banyak hingga yang belum menikah;
e. Dan seterusnya sesuai kebutuhan.
Tahap ketiga, pada setiap pertukaran tempat dalam barisan, peserta diminta untuk berkenalan dengan
orang di depannya, di belakangnya, di samping kanan dan kirinya. Demikian proses ini diulang-ulang
hingga Instruktur mengatakan permainan berbaris berakhir. (30 menit)
3. Agar suasana pelatihan semakin akrab, Instruktur mengajak peserta melakukan permainan kedua.
Tahap pertama, peserta diminta berdiri dalam lingkaran besar. Tahap kedua, setiap peserta diberikan
selembar kertas HVS sebagai tempat berdiri. Instruktur turut bermain dan untuk pertama kalinya
berada di tengah-tengah lingkaran. Tahap ketiga, saat Instruktur membacakan perintah dari potongan
kartu yang diletakkan di tengah-tengah lingkaran, Instruktur dan semua peserta yang ciri-cirinya
disebutkan harus berpindah tempat berdiri (HVS) dengan cepat. Perintah di potongan kartu yang
dibacakan, misalnya :
a. Peserta yang memakai kemeja batik berpindah tempat;
b. Peserta yang memakai peci hitam berpindah tempat;
c. Peserta yang memakai sepatu hitam berpindah tempat;
d. Peserta yang berkumis berpindah tempat;
e. Dan seterusnya sesuai kebutuhan.
Tahap keempat, peserta yang tidak kebagian tempat berdiri (HVS) dihukum dengan memperkenalkan
diri, menyebutkan tokoh idolanya dan mengucapkan/memperagakan sesuatu yang khas dari tokoh
idolanya tersebut. Tahap kelima, peserta yang dihukum tadi membacakan perintah dari potongan
kartu, kemudian peserta tadi dan semua peserta yang ciri-cirinya disebutkan harus berpindah tempat
berdiri (HVS) dengan cepat. Demikian proses ini diulang-ulang hingga potongan kartu perintah habis.
(20 menit)
4. Usai permainan perkenalan, Instruktur menjelaskan orientasi, materi, jadwal dan metode Pelatihan
Kader Dasar Gerakan Pemuda Ansor. (15 menit)
5. Instruktur mengajak peserta curah pendapat untuk membuat kesepakatan-kesepakatan kontrak
belajar. (15 menit)
Sesi 2
Ahlussunnah Waljama’ah I:
Pengertian, Sejarah dan Prinsip-Prinsip Ajaran Ahlussunnah Waljama’ah

A. Tujuan
1. Peserta memahami pengertian, sejarah, tokoh-tokoh dan prinsip-prinsip ajaran Ahlussunnah
Waljama’ah.
2. Peserta meyakini kebenaran ajaran Ahlussunnah Waljama’ah menurut pandangan Nahdlatul Ulama
yang merupakan Assawadul-a’dhom (kelompok mayoritas).
B. Pokok Bahasan
1. Lahirnya istilah Ahlussunnah wal-Jama’ah
2. Pengertian Ahlussunnah wal-Jama’ah
3. Siapa dan apa ciri-ciri Ahlussunnah wal-Jama’ah?
4. Kenapa harus Abul-Hasan Al-Asy’ari dan Abu Mansur Al-Maturidy? Kenapa harus Imam Abu Hanifah,
Imam Malik, Imam Syafi’i dan Imam Ahmad bin Hanbal? Kenapa harus Imam Al-Ghozali dan Imam
Junaid Al-Baghdadi? Apa saja keutamaan-keutamaan mereka?
5. Prinsip-Prinsip Ajaran Ahlussunnah wal-Jama’ah An-Nahdliyyah
6. Contoh ajaran Ahlussunnah wal-Jama’ah dan perbandingannya dengan ajaran sekte lain
7. Worldview Ahlussunnah wal-Jama’ah An-Nahdliyyah
C. Metode
1. Curah pendapat (Brainstorming)
2. Ceramah
3. Tanya jawab
4. Permainan (Games)
D. Waktu : 180 Menit
E. Alat Bantu
1. Bahan presentasi
2. LCD/in-focus, komputer/laptop
3. Kertas plano, potongan kertas, spidol, flip chart/papan tulis, penjepit/lakban
F. Proses Kegiatan
1. Instruktur membuka sesi dengan mengajak peserta berdoa dan menyanyikan Mars GP Ansor,
dilanjutkan dengan menjelaskan tujuan dan pokok bahasan sesi ini. (10 menit)
2. Instruktur mengajak peserta curah pendapat untuk mengenali tradisi keagamaan (Islam) yang khas
Indonesia dan menganalisis pengaruh tradisi keagamaan tadi terhadap perkembangan Islam di
Indonesia. Sebagai variasi, curah pendapat dapat dilakukan dengan meminta peserta menuliskan
bentuk tradisi keagamaan dalam potongan kertas, selanjutnya potongan kertas tadi dikumpulkan dan
dibacakan oleh Instruktur. (15 menit)
3. Instruktur mempresentasikan pokok bahasan lahirnya istilah Ahlussunnah wal-Jama’ah, pengertian,
ciri-ciri Ahlussunnah wal-Jama’ah dan mengapa bermadzhab kepada Abul-Hasan Al-Asy’ari dan Abu
Mansur Al-Maturidy dalam bidang aqidah; kepada Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’i dan
Imam Ahmad bin Hanbal dalam bidang fiqh; dan kepada Imam Al-Ghozali dan Imam Junaid Al-
Baghdadi dalam bidang tasawuf; seraya menjelaskan keutamaan-keutamaan mereka. (50 menit)
4. Untuk membuat suasana rileks dan menyiapkan diri peserta mengikuti pokok bahasan berikutnya,
Instruktur mengajak peserta melakukan permainan singkat/ice breaking. (5 menit)
5. Instruktur mempresentasikan prinsip-prinsip ajaran Ahlussunnah wal-Jama’ah An-Nahdliyyah, contoh
ajaran Ahlussunnah wal-Jama’ah dan perbandingannya dengan ajaran sekte lain, serta worldview
Ahlussunnah wal-Jama’ah An-Nahdliyyah. (70 menit)
6. Instruktur memberikan kesempatan tanya jawab kepada peserta, dan mengakhiri sesi ini dengan
membuat kesimpulan-kesimpulan. (30 menit)
G. Bahan Bacaan
1. Artikel tentang Halal Bihalal sebagai Tradisi Khas Indonesia
2. Artikel tentang Sejarah, tokoh-tokoh dan prinsip-prinsip ajaran Ahlussunnah Waljama’ah
3. Artikel tentang Ajaran Ahlussunnah Waljama’ah dalam bidang aqidah, fiqih dan tasawuf menurut
pandangan Nahdlatul Ulama
Sesi 3
Tradisi, Amaliyah dan Dalil-Dalil Ahlussunnah Waljama’ah

A. Tujuan
1. Peserta mengetahui tradisi keagamaan dan amaliyah NU.
2. Peserta meyakini kebenaran tradisi keagamaan dan amaliyah NU yang didukung dalil-dalil yang
menguatkannya.
3. Peserta menyadari bahwa tradisi keagamaan dan amaliyah NU merupakan kekuatan endogen NU/Islam
Indonesia dan berkomitmen untuk mempertahankan dan melestarikannya.
B. Pokok Bahasan
1. Tradisi keagamaan dan amaliyah Nahdlatul Ulama.
2. Dalil-dalil tradisi keagamaan dan amaliyah Nahdlatul Ulama.
C. Metode
1. Bermain peran (Role playing)
2. Ceramah
3. Tanya jawab
D. Waktu : 120 Menit
E. Alat Bantu
1. Bahan presentasi
2. LCD/in-focus, komputer/laptop
3. Kertas plano, spidol, flip chart/papan tulis, penjepit/lakban
F. Proses Kegiatan
1. Instruktur membuka sesi dengan mengajak peserta berdoa dan menyanyikan Mars GP Ansor,
dilanjutkan dengan menjelaskan tujuan dan pokok bahasan sesi ini. (10 menit)
2. Untuk menghayati pro kontra atas tradisi keagamaan dan amaliyah NU, peserta diajak bermain peran.
Tahap pertama, Instruktur bersama peserta menetapkan satu tradisi keagamaan atau amaliyah
tertentu untuk diperdebatkan. Tahap kedua, Instruktur membagi peserta dalam 2 kelompok besar,
yaitu kelompok pro dan kelompok kontra. Masing-masing kelompok diberi waktu 10 menit untuk
menyusun dalil atau argumentasi yang menguatkan atau melemahkan tradisi keagamaan atau
amaliyah yang akan diperdebatkan. Tahap ketiga, 2 kelompok duduk saling berhadapan dan
melakukan debat yang dimoderatori oleh salah satu peserta. Selama perdebatan berlangsung,
Instruktur mencatat dalil, argumentasi dan cara berdebat dari masing-masing kelompok. (60 menit)
3. Berdasarkan permainan peran tersebut, Instruktur memberikan tanggapan atas dalil-dalil dan
argumentasi ke dua belah pihak. Selanjutnya Instruktur mempresentasikan beberapa tradisi
keagamaan dan amaliyah NU berikut dalil-dalil yang menguatkannya. Instruktur mengakhiri sesi ini
dengan membuat kesimpulan-kesimpulan. (50 menit)
G. Bahan Bacaan
Artikel tentang tradisi keagamaan dan amaliyah Nahdlatul Ulama.
Sesi 4
Ke-Nahdlatul Ulama-an I:
Sejarah, Peran dan Pandangan Keagamaan, Kemasyarakatan dan Kebangsaan Nahdlatul Ulama
A. Tujuan
1. Peserta menyadari Nahdlatul Ulama merupakan pendiri dan pemegang saham Republik Indonesia,
sehingga timbul dalam dirinya kebanggaan, kepercayaan diri, dan komitmen untuk mempertahankan
hasil perjuangan kebangsaan para Ulama NU tersebut.
2. Peserta menyadari kepeloporan Nahdlatul Ulama dalam keberagamaan, kemasyarakatan dan
kebangsaan di Indonesia.
3. Peserta menyadari bahwa Nahdlatul Ulama adalah organisasi kemasyarakatan terbesar di Indonesia
yang masih bertahan lama.
B. Pokok Bahasan
1. Sejarah dan Peran Nahdlatul Ulama.
2. Pandangan Keagamaan, Kemasyarakatan dan Kebangsaan Nahdlatul Ulama.
3. Perkembangan Mutakhir Organisasi Nahdlatul Ulama.
C. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Penayangan film
D. Waktu : 120 Menit
E. Alat Bantu
1. Bahan presentasi
2. LCD/in-focus, komputer/laptop
3. Film pendek
4. Kertas plano, spidol, flip chart/papan tulis, penjepit/lakban
F. Proses Kegiatan
1. Instruktur membuka sesi dengan mengajak peserta berdoa dan menyanyikan Mars GP Ansor,
dilanjutkan dengan menjelaskan tujuan dan pokok bahasan sesi ini. (10 menit)
2. Instruktur mempresentasikan pokok bahasan tentang latar belakang kelahiran dan peran Nahdlatul
Ulama dari masa ke masa, serta pandangan keagamaan, kemasyarakatan dan kebangsaan Nahdlatul
Ulama. (60 menit)
3. Instruktur mengajak peserta menyaksikan film tentang sejarah/profil Nahdlatul Ulama. Setelah
penayangan film, Instruktur meminta tanggapan peserta atas film dan presentasi sebelumnya. (30
menit)
4. Instruktur memberikan tanggapan balik atas respon peserta, sekaligus memaparkan perkembangan
mutakhir organisasi Nahdlatul Ulama. Instruktur mengakhiri sesi ini dengan membuat kesimpulan-
kesimpulan. (20 menit)
G. Bahan Bacaan
1. Artikel tentang Sejarah dan Peran Nahdlatul Ulama.
2. Artikel tentang Pandangan Keagamaan, Kemasyarakatan dan Kebangsaan Nahdlatul Ulama.
3. Artikel tentang Perkembangan Mutakhir Organisasi Nahdlatul Ulama.
Sesi 5
Ke-GP Ansor-an I:
Sejarah, Visi, Misi dan Program GP Ansor

A. Tujuan
1. Peserta memahami sejarah dan kepeloporan Gerakan Pemuda Ansor.
2. Peserta memahami visi dan misi Gerakan Pemuda Ansor, serta berkomitmen terlibat dan
menyukseskan program-program organisasi.
3. Peserta menyadari bahwa Gerakan Pemuda Ansor merupakan organisasi kepemudaan terbesar dan
tertua di Indonesia yang tetap eksis.
B. Pokok Bahasan
1. Sejarah dan Kepeloporan Gerakan Pemuda Ansor.
2. Visi, Misi dan Program-Program Gerakan Pemuda Ansor.
3. Perkembangan Mutakhir Organisasi Gerakan Pemuda Ansor.
C. Metode
1. Penayangan film
2. Ceramah
3. Tanya jawab
D. Waktu : 120 Menit
E. Alat Bantu
1. Bahan presentasi
2. LCD/in-focus, komputer/laptop
3. Film pendek
4. Kertas plano, spidol, flip chart/papan tulis, penjepit/lakban
F. Proses Kegiatan
1. Instruktur membuka sesi dengan mengajak peserta berdoa dan menyanyikan Mars GP Ansor,
dilanjutkan dengan menjelaskan tujuan dan pokok bahasan sesi ini. (10 menit)
2. Instruktur mengajak peserta menyaksikan film tentang profil Gerakan Pemuda Ansor. Setelah
penayangan film, Instruktur meminta tanggapan peserta atas film tersebut. (30 menit)
3. Instruktur memberikan tanggapan balik atas respon peserta, sekaligus mempresentasikan pokok
bahasan tentang sejarah, makna nama dan lambang, visi misi, program-program dan perkembangan
mutakhir organisasi Gerakan Pemuda Ansor. Dari sub-sub pokok bahasan tersebut, Instruktur memberi
penekanan presentasinya untuk membahas program-program (amal usaha) Gerakan Pemuda Ansor
yang sedang digalakkan. Instruktur mengakhiri sesi ini dengan membuat kesimpulan dan ajakan
kepada peserta agar berkomitmen terlibat dan menyukseskan program-program organisasi. (80 menit)
G. Bahan Bacaan
1. Artikel tentang Sejarah dan Kepeloporan Gerakan Pemuda Ansor.
2. Artikel tentang Visi, Misi dan Program-Program Gerakan Pemuda Ansor.
3. Artikel tentang Perkembangan Mutakhir Organisasi Gerakan Pemuda Ansor.
Sesi 6
Pengantar Dasar Keorganisasian:
Prinsip-Prinsip Dasar Keorganisasian dan Kepemimpinan

A. Tujuan
1. Peserta memiliki kesadaran diri sebagai calon pemimpin organisasi dan masyarakat.
2. Peserta memahami kebutuhan mencapai suatu tujuan melalui organisasi.
3. Peserta mengalami proses membangun kohesifitas, memanage konflik, menumbuhkan motivasi dan
menggerakkan organisasi dalam kondisi dan situasi apapun.
B. Pokok Bahasan
1. Prinsip-Prinsip Dasar Organisasi.
2. Tipe-Tipe Kepemimpinan dan Kepemimpinan Situasional.
3. Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Organisasi.
C. Metode
1. Permainan (Games)
2. Curah pendapat (Brainstorming)
D. Waktu : 120 Menit
E. Alat Bantu
1. Sedotan
2. Kertas plano, potongan kertas, spidol, flip chart/papan tulis, penjepit/lakban
F. Proses Kegiatan
1. Instruktur membuka sesi dengan mengajak peserta berdoa dan menyanyikan Mars GP Ansor,
dilanjutkan dengan menjelaskan tujuan dan pokok bahasan sesi ini. (10 menit)
2. Instruktur mengajak peserta melakukan permainan membuat sebuah bangunan. Tahap pertama,
Instruktur membagi peserta dalam 3 kelompok dan meminta mereka menempati ruangan/lokasi
terpisah. Tahap kedua, Instruktur menunjuk 2 orang peserta termuda dan 1 orang peserta tertua
untuk menjadi pemimpin kelompok. Instruktur mengarahkan pemimpin kelompok ke ruangan terpisah
dan menjelaskan peran dan tugas-tugas pemimpin kelompok. Tahap ketiga, pemimpin kelompok
kembali ke kelompoknya masing-masing, membagikan alat permainan (sedotan) dan menyampaikan
instruksi yang telah diberikan. Tahap keempat, setiap kelompok membuat suatu bangunan dalam
waktu 50 menit. Dalam tahapan ini, Instruktur mencatat proses permainan dan perilaku setiap
peserta. Tahap kelima, setelah waktu habis peserta dikumpulkan kembali ke ruangan semula dan
perwakilan setiap kelompok diminta mempresentasikan proses dan hasil kerja kelompoknya. Usai
presentasi kelompok, beberapa anggota kelompok lain diberi kesempatan untuk menanggapinya.
Instruktur mencatat presentasi perwakilan dan tanggapan peserta dalam potongan-potongan kertas
dan ditempel di kertas plano. (90 menit)
3. Instruktur memberikan tanggapan atas proses dan hasil kerja 3 kelompok. Berikutnya Instruktur
membuat kesimpulan-kesimpulan terkait prinsip-prinsip dasar keorganisasian dan kepemimpinan. (20
menit)
G. Bahan Bacaan
1. Artikel tentang Prinsip-Prinsip Dasar Organisasi.
2. Artikel tentang Tipe-Tipe Kepemimpinan dan Kepemimpinan Situasional.
3. Artikel tentang Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Organisasi.
Sesi 7
Rencana Tindak Lanjut dan Penugasan

A. Tujuan
1. Peserta mengetahui pentingnya tindak lanjut paska Pelatihan Kader Dasar.
2. Peserta mampu menyusun rencana tindak lanjut dan berkomitmen melaksanakannya.
3. Peserta memahami keberadaannya sebagai kader Gerakan Pemuda Ansor dan kesiapannya menerima
penugasan dari organisasi demi tujuan organisasi.
B. Pokok Bahasan
1. Rencana Tindak Lanjut.
2. Penugasan.
C. Metode
1. Metode kartu
2. Curah pendapat (Brainstorming)
3. Ceramah
4. Tanya jawab
D. Waktu : 60 Menit
E. Alat Bantu
1. Potongan kartu, lem
2. Kertas plano, spidol, flip chart/papan tulis, penjepit/lakban
F. Proses Kegiatan
1. Instruktur membuka sesi dengan mengajak peserta berdoa dan menyanyikan Mars GP Ansor,
dilanjutkan dengan menjelaskan tujuan dan pokok bahasan sesi ini. (10 menit)
2. Instruktur meminta peserta untuk menuliskan harapan mereka paska PKD di potongan kartu yang
telah dibagikan. Peserta diminta menuliskan satu harapan di atas satu potongan kartu, dalam huruf
kapital, maksimal terdiri dari 5 kata, dan dicantumkan nama peserta di pojok kanan atas. Instruktur
menjelaskan penulisan harapan peserta hendaknya diarahkan pada keterlibatan dalam kegiatan atau
pengembangan potensi diri setiap peserta. Usai penulisan harapan peserta, Instruktur mengumpulkan
potongan-potongan kartu, membacanya dan menempelkannya berdasarkan kategori harapan di kertas
plano. Instruktur menyimpulkan harapan-harapan peserta dan meminta Pimpinan Cabang/Anak
Cabang menindaklanjutinya paska PKD. (30 menit)
3. Instruktur memberikan penugasan secara individual maupun kelompok kepada peserta. Penugasan
difokuskan pada program-program yang telah menjadi agenda nasional, yaitu menghidupkan Majelis
Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor; melibatkan diri pada kegiatan pengkaderan, kebanseran,
pengembangan potensi diri melalui LKP, dan BMT; menjadi pengurus; atau melaksanakan tugas khusus
yang dipandang penting. (20 menit)
Sesi 8
Pembai’atan

A. Tujuan
1. Peserta memahami pentingnya bai’at dalam ajaran Islam dan keberlangsungan organisasi.
2. Peserta menyadari posisinya sebagai kader Gerakan Pemuda Ansor, memahami tanggung jawabnya
untuk menjaga martabat organisasi dan tumbuh komitmennya untuk mewujudkan cita-cita proklamasi,
perjuangan Ulama NU dan tujuan organisasi.
B. Materi
1. Pembacaan Dzikir dan Sholawat.
2. Pembai’atan.
C. Waktu : 60 Menit
D. Alat Bantu
1. Teks Bai’at
2. Absensi Pembai’atan
E. Proses Kegiatan
1. Instruktur membuka sesi dengan mengajak peserta berdoa dan menyanyikan Mars GP Ansor,
dilanjutkan dengan menjelaskan tujuan diadakannya pembai’atan dan materi pembai’atan. (15 menit)
2. Instruktur atau orang lain (Kyai yang khusus dihadirkan, pengurus, peserta) memimpin pembacaan
dzikir dan sholawat, yang diikuti oleh seluruh peserta. (15 menit)
3. Instruktur atau pengurus atau Kyai (jika ada) membai’at peserta dengan cara membacakan teks bai’at
yang diikuti oleh seluruh peserta. Usai pembai’atan, peserta menandatangani absensi pembai’atan dan
bersalaman dengan para Instruktur, pengurus dan Kyai (jika ada), sambil terus melantunkan
sholawat/doa pertobatan. Jika kondisi memungkinkan, sebelum penandatangan absensi, satu per satu
peserta dipakaikan peci hitam oleh Instruktur atau pengurus. (30 menit)
F. Bahan Bacaan
1. Teks Dzikir dan Sholawat
2. Teks Bai’at
3. Teks Sholawat/Doa Pertobatan

Mujahadah, Sholat Berjama’ah dan Olah


Raga

Anda mungkin juga menyukai