DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1 :
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................................... 1
B. Tujuan...................................................................................................................
C. Manfaat...............................................................................................................
D. Rumusan Masalah ................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
“Tidak ada gading yang tak retak”, dengan ini penulis memohon maaf yang
A. Latar Belakang
Organisasi olahraga kompetisi telah dihubungkan dengan
nasionalisme, pemerintahan dan Negara. Pasalnya meskipun Indonesia telah
merdeka, namun kita masih memerlukan pahlawan yang berjiwa
nasionalisme sejati, berjiwa pembaharuan, mempunyai visi dan misi ke
depan yang jelas, mampu membaca tanda-tanda zaman, serta berprilaku
jujur, tegas dan bijaksana.
B. Tujuan
D. Rumusan Masalah
1. Nasionalisme
• Pengertian Nasionalisme
Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan
mempertahankan kedaulatanSebuah negara (dalam bahasa
Inggris “nation”) dengan mewujudkan satu konsep
identitasBersama untuk sekelompok manusia.
Para nasionalis menganggap negara adalah berdasarkan
beberapa “kebenaran politik” (politicallegitimacy).
Bersumber dari teori romantisme yaitu “identitas budaya”,
debat liberalisme yang menganggap kebenaran politik adalah
bersumber dari kehendak rakyat
• Bentuk Nasionalisme
Nasionalisme dapat menonjolkan dirinya sebagai sebagian
paham negara atau gerakan (bukan negara) yang populer
berdasarkan pendapat warganegara, etnis,
budaya,keagamaan dan ideologi. Nasionalisme
kewarganegaraan (atau nasionalisme sipil) adalah sejenis
nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik
dari penyertaan aktif rakyatnya, "kehendak akyat";
"perwakilan politik".
• Nasionalisme Indonesia
Nasionalisme Indonesia pada awalnya muncul sebagai
jawaban atas kolonialisme.Pengalaman penderitaan bersama
sebagai kaum terjajah melahirkan semangat
solidaritasSebagai satu komunitas yang mesti bangkit dan
hidup menjadi bangsa merdeka. SemangatTersebut oleh para
pejuang kemerdekaan dihidupi tidak hanya dalam batas
waktu tertentu,Tetapi terus-menerus hingga kini dan masa
mendatang.
Pada masa sekarang ini satu hal yang perlu dibenahi oleh
bangsa Indonesia adalah Mentalitas warga masyarakatnya.
Sikap mental yang kuat dan konsisten serta
mampuMengeksplorasi diri adalah salah satu bentuk konkrit
yang dibutuhkan bangsa IndonesiaPada saat ini. Saat ini
memang bangsa Indonesia sedang mengalami massa-
masaKeterpurukanya dalam dunia intetrnasional. Krisis
multidimensi yang di barengi denganKrisis ekonomi yang
berkepanjanganlah yang menyebabkan kegoncangan
danKeterpurukan mental Indonesia.
• FairPlay
Olahraga dengan segala aspek dan dimensinya, lebih-lebih yang
mengandung unsur pertandingan dan kompetisi, harus disertai
dengan sikap dan perilaku berdasarkan kesadaran moral.
Implementasi pertandingan tidak terbatas pada ketentuan yang
tersurat, tetapi juga kesanggupan mental menggunakan akal sehat.
Kepatutan tindakan itu bersumber dari hati nurani yang disebut
dengan istilah fairplay.
Dalam dua tahun terakhir, model kompetisi yang dijiwai fairplay
telah diimplementasikan pada kompetisi nasional dalam forum
Olimpiade Olahraga Sekolah Nasional (O2SN) dan forum
internasional, yaitu ASEAN PrimarySchool Sport Olympiade
(APSSO). Hasilnya sungguh menggembirakan karena penerapan
tersebut berimplikasi pada perilaku peserta kompetisi yang lebih
mencerminkan jiwa sportivitas, kejujuran, persahabatan, rasa
hormat, dan tanggung jawab dengan segala dimensinya.
2. Pembiasaan
3. Penanaman kedisiplinan
Sebagai fenomena sosial dan kultural, olahraga tidak bisa melepaskan dari
ikatan Moral kemodernan yang kompleks. Penerimaan eksistensinya
secara sosiologis dijamin Oleh kemampuannya dalam menyesuaikan diri
dengan pasar, atau sebaliknya, pasar yang Akan menjadikannya sebagai
sasaran ekstensifikasinya. Langkah stratgeis untuk Pengembangan dan
penanaman moral serta pembentukan karakter melalui olahraga adalah
Dengan menjadikan aktivitas olahraga sebagai
“iconandcharacterbuilding”. Hal tersebut Seiring dengan perkembangan
dunia yang semakin kompleks dan syarat akulturasi.
Plato menyebutkan bahwa pendidikan adalah alat pembentuk
karakter bagi seluruh Warga negara. Sampai saat ini olahraga telah
digunakan untuk pembentukan karakter, Namun impelementasi untuk hal
tersebut masih sangat perlu dioptimalkan pelaksanaannya. Apabila hal
tersebut digarap dengan professional maka karakter pelaku olahraga
Indonesia Akan muncul sampai ke kehidupan sehari-harinya. Olahraga
sebagai ikon sebuah negara Dapat menjadi mobil mewah untuk sosialisasi
dan promosi serta meningkatkan prestise dan Price dari sebuah negara.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Olahraga merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan sebagai
alatpembentukan karakter manusia. Olahraga dengan slogan sport
forall,merupakan langkahawal yang strategis menuju pembentukan
karakter. Pembentukan karakter selain dilandasi oleh budaya nasional juga
diwarnai oleh budaya dan ciri khusus cabang olahraga yang dilakukan. Oleh
karena itu untuk mengangkat citra Indonesia di mata dunia maka salah satu
cara adalah membangun kebesaran Indonesia kembali: bangunlah
olahraganya.
B. Saran
Budayakan hidup sehat, dengan membuang rasa malas kita untuk menjaga
kebugaran dan berolahraga rutin ataupun biasakan gaya hidup sehat. Jangan
selalu menuruti apa keinginan kita tanpa mengontrol sehingga membuat kita
makan makanan yang tidak sehat. Ingat! Kesehatan itu sangat penting, jadikanlah
kesehatan itu menjadi kebutuhan sebab dengan kita sehat dapat melakukan
aktivitas kita secara rutin.
DAFTAR PUSTAKA
Indonesia.
http://rizalhandikautama.blogspot.com/2014/05/olahraga-dan-pembentukan-
karakter.html?m=1
http://subarna-edu.blogspot.com/2011/03/olahraga-dan-nasionalisme.htm