Bab-22 - Peningkatan-Kemampuan-Iptek 20090202213335 1758 22
Bab-22 - Peningkatan-Kemampuan-Iptek 20090202213335 1758 22
PENINGKATAN KEMAMPUAN
ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
22 - 2
II. LANGKAH-LANGKAH KEBIJAKAN DAN HASIL-
HASIL YANG DICAPAI
22 - 3
sejak 1993 telah mencapai 1871 topik penelitian. Sangat
disadari bahwa belum banyak yang teradopsi secara ekonomis,
karena hasil penelitian tersebut masih bersifat antara. Oleh
karenanya, upaya mempercepat proses teradopsinya penelitian-
penelitian di dalam negeri ke dalam industri terus dilakukan.
22 - 4
penambahan jenis suplemen pakan ternak serta kesediaannya
secara berkelanjutan telah ditemukan antara lain 14 varietas
padi unggul, 4 varietas kedelai dan 1 varietas kacang hijau
dan dalam riset peternakan telah diluncurkan pula formulasi
ternak generasi 2 yaitu suplemen pakan Multinutrien (SPM)
dan High Quality Feed Supplement (HQFS) serta complete
feed dan radio vaksin. Selain itu, LIPI telah berhasil
mengembangkan antara lain Bahan Makanan Campuran
(BMC) dari bahan dasar tempe untuk makanan bayi; benih
padi Rojo Lele yang tahan terhadap hama penggerek batang;
benih padi yang tahan terhadap kekeringan; penggunaan
Barley Stripe Mosaic Virus (BSMV) sebagai vektor untuk
memproduksi Human Erythroprotein (Human Epo).
22 - 5
bencana alam yang terintegrasi dan terinterkoneksi. Dalam hal
penyebaran informasi, disajikan berbagai informasi melalui
media atlas baik berskala nasional maupun provinsi serta atlas-
atlas pariwisata dalam rangka menarik investor dalam dan luar
negeri. Hasil yang diperoleh dalam 10 bulan terakhir adalah:
Atlas pariwisata Bangka Belitung, dan NTB; Basisdata peta
dinding kewilayahan; Atlas sumber daya ekonomi; Atlas curah
hujan; Multimedia potensi regional; dan digital global
mapping.
22 - 6
Melalui Program Difusi dan Pemanfaatan Iptek, telah
mulai dimanfaatkan rangkaian teknologi pemantau dini
bencana alam tsunami (Tsunamy Early Warning System,
TEWS) yang merupakan kolaborasi berbagai instansi
pemerintah (Kementerian Negara Riset dan Teknologi, BPPT,
LIPI, LAPAN, BMG, Bakorsutanal, Pemda dan Perguruan
Tinggi). Dengan dukungan beberapa negara yaitu Pemerintah
Jerman, China, Perancis, Jepang dan Amerika Serikat
(NOAA), perintisan sistem peringatan dini tsunami di
Indonesia telah menunjukkan perkembangan yang signifikan
seperti kemampuan deteksi terjadinya gempa bumi secara real
time dalam kurun waktu 10–15 menit (sebelumnya sekitar 30
menit); pemasangan stasiun pengamatan pasang surut secara
real time di empat lokasi (Sabang, Sibolga, Padang, Benoa-
Bali); pemasangan dua DART Buoy di Pantai Barat Sumatera.
Sistem tersebut telah diujicoba pada tanggal 26 Desember
2005 dengan Simulasi Sistem Peringatan Dini Tsunami di
Padang yang dimulai dengan penyampaian informasi dari
National Center (BMG – Jakarta) kepada Walikota Padang
yang kemudian diikuti dengan diseminasi informasi ke posko-
posko di Kota Padang dan proses evakuasi masyarakat.
Disamping itu program-program aplikatif lainnya seperti
Iptekda terus digalakkan diberbagai tempat untuk menerapkan
berbagai penemuan rekayasa teknologi dari lembaga-lembaga
iptek.
22 - 7
teknologi informasi serta menghilangkan rasa canggung di
masyarakat.
22 - 8
produksi dan lingkungan; peningkatan keterlibatan organisasi
profesi ilmiah, perguruan tinggi serta masyarakat dalam
perumusan kebijakan dan pelaksanaan program iptek;
penyusunan indikator dan statistik iptek nasional; dan
peningkatan kuantitas dan kualitas peneliti, serta optimalisasi
dan mobilisasi potensi SDM iptek.
22 - 9
diaplikasikan pada perumahan dan industri; pengembangan
Mesin Pencacah dan Pembalik Mekanis untuk Pengomposan
Limbah Tandan Kosong Sawit/Limbah Agro Industri;
agribisnis untuk produksi pepaya Arum Bogor (IPB-1) dan
pepaya Prima Bogor (IPB-2), serta pepaya Wulung Bogor
(IPB-10), dan pengembangan fasilitas produksi minyak atsiri
yang dihasilkan dari pala agar lebih efisien dan sesuai dengan
kualitas yang dibutuhkan konsumen.
22 - 10