Anda di halaman 1dari 14

PENDIDIKAN KESEHATAN DAN UPAYA PENCEGAHAN PRIMER,

SEKUNDER DAN TERSIER MASALAH PERSEPSI SENSORI


( KATARAK )

Disusun Oleh :
KELOMPOK 1V
Fx. Dwi Putra (195140172p)
Venantius Brian Bangkit Wijaya (195140157p)
I Made Arya Dwinatha (195140173p)
Supriyatin (195140150p)
Esra Rismawati Br. Malau (195140159p)
Christin Martha Alfiria (195140169p)

S1 KEPERAWATAN KONVERSI
UNIVERSITAS MITRA INDONESIA
BANDAR LAMPUNG
2020

PENDIDIKAN KESEHATAN DAN UPAYA PENCEGAHAN PRIMER,


SEKUNDER DAN TERSIER MASALAH PERSEPSI SENSORI
( KATARAK )

A. LATAR BELAKANG
Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi
akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa, atau
terjadi akibat kedua-duanya (Ilyas, 2009). Kekeruhan ini dapat mengganggu
jalannya cahaya yang melewati lensa sehingga pandangan dapat menjadi
kabur hingga hilang sama sekali. Penyebab utama katarak adalah usia, tetapi
banyak hal lain yang dapat terlibat seperti trauma, toksin, penyakit sistemik
(seperti diabetes), merokok dan herediter (Vaughan & Asbury, 2007).
Berdasarkan studi potong lintang prevalensi katarak pada usia 65 tahun
adalah 50% dan prevalensi ini meningkat hingga 70% pada usia lebih dari 75
tahun (Vaughan & Asbury, 2007).

Katarak merupakan masalah penglihatan yang serius karena katarak dapat


mengakibatkan kebutaan. Menurut WHO pada tahun 2002 katarak merupakan
penyebab kebutaan yang paling utama di dunia sebesar 48% dari seluruh
kebutaan di dunia. Setidaknya terdapat delapan belas juta orang di dunia
menderita kebutaan akibat katarak. Di Indonesia sendiri berdasarkan hasil
survey kesehatan indera 1993-1996, katarak juga penyebab kebutaan paling
utama yaitu sebesar 52%.

Katarak memang dianggap sebagai penyakit yang lumrah pada lansia.


Akan tetapi, ada banyak faktor yang akan memperbesar resiko terjadinya
katarak. Faktor-faktor ini antara lain adalah paparan sinar ultraviolet yang
berlebihan terutama pada negara tropis, paparan dengan radikal bebas,
merokok, defesiensi vitamin (A, C, E, niasin, tiamin, riboflavin, dan beta
karoten), dehidrasi, trauma, infeksi, penggunaan obat kortikosteroid jangka
panjang, penyakit sistemik seperti diabetes mellitus, genetik dan myopia.
B. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penkes,audiens diharapkan mampu mengetahui tentang
pencegahan katarak
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah dilakukan penkes audiens  diharapkan mampu:
a. Menyebutkan pengertian katarak dengan benar.
b. Menyebutkan tanda dan gejala katarak dengan benar .
c. Menyebutkan faktor-faktor resiko katarak dengan benar.
d. Menyebutkan komplikasi katarak dengan benar.
e. Menyebutkan penanganan katarak dengan tepat.
f. Menyebutkan pencegahan katarak dengan benar.

3. Manfaat
a. Bagi Mahasiswa
Menerapkan pendidikan dan teori sebagai wahana dalam
menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa.
b. Bagi Audiens
Penyuluhan ini dapat menjadi informasi untuk menambah
pengetahuan audiens dengan penyakit katarak

C. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Topik
Pencegahan Primer, sekunder dan tersier pada katarak

2. SubPokok Bahasan
a. Pengertian penyakit katarak
b. Tanda dan gejala penyakit katarak
c. Cara pencegahan penyakit katarak
d. Pengobatan penyakit katarak

3. Sasaran dan target
Ibu-ibu dan Bapak-bapak Warga Komplek Rumah sakit Mardi waluyo

4. Metode
a. Ceramah

5. Media dan alat
a. Alat
1) Leaflet 

6. Waktu dan tempat
Hari / Tanggal : Rabu/19 November 2020
Jam : 09.00 - 09.30 wib
Waktu Pertemuan  : 30 Menit
Tempat  : Aula Puskemas Ganjar Asri

D. MATERI (terlampir)

E. PENGORGANISASIAN
Penanggung Jawab : Esti Budi Handayani, M.Kep
1.

2. Moderator : Fx. Dwi Putra

3. Presenter : Made Arya

4. Notulen  : Ezra

5. Fasilitator : 1) Supriyatin

  2) Christin Martha

6. Observer : Vinatius Brian


F. URAIAN TUGAS
1. Tugas Moderator
a. Memperkenalkan diri,anggota kelompok, dan pembimbing
b. Mengkoordinasikan semua kegiatan
c. Membuka dan menutup kegiatan
d. Menjelaskan topik, kontrak waktu dan tujuan kegiatan
e. Mengarahkan jalannya kegiatan
f. Memberi kesempatan audience untuk bertanya dan mengemukakan
pendapat
g. Menyimpulkan kegiatan

2. Tugas presenter
a. Menyusun rencana kegiatan PenKes
b. Mengarahkan kelompok dalam mencapai tujuan
c. Menjelaskan dan mendemonstrasikan kegiatan yang dilakukan kepada 
audience
d. Memotivasi anggota mengemukakan pendapat dan memberikan umpan 
balik

3. Tugas Fasilitator
a. Memotivasi audience agar berperan aktif selama kegiatan
b. Memfasilitasi dalam kegiatan
c. Membuat dan menjalankan absensi kegiatan

4. Tugas Notulen
a. Mengamati jalannya kegiatan
b. Mencatat pertanyaan dari audiens
5. Tugas Observer
a. Mengamati jalannya kegiatan
b. Mencatat perilaku verbal dan non verbal selama kegiatan berlangsung
c. Membuat laporan hasil kegiatan yang telah dilakukan
G. PENGATURAN TEMPAT

M    MEDIA   P    N
PJ                      F
   K  K  K    K  K  K
   K  K  K    K  K  K
       F            F
              O

Keterangan
PJ : Penanggung Jawab
M : Moderator
P : Presenter
K : Klien / Peserta
F : Fasilitator
O : Observer
N : Notulen

H. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Kegiat
Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audiens
an dan Waktu
Pendahuluan 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam
( 5 menit ) 2. Memperkenalkan diri, 2. Mendengarkan dan 
anggota kelompok memperhatikan
dan pembimbing
3. Menjelaskan topik 3. Mendengarkan
penyuluhan
4. Membuat kontrak
waktu dan bahasa
4. Menyetujui kontrak 
5. Menjelaskan tujuan
waktu
kegiatan
5. Mendengarkan dan 
memperhatikan
Pelaksanaan 1. Menggali pengetahuan  1. Mengemukakan 
( 20 menit ) audiens tentang pengertian pendapat
penanganan katarak pada 2. Mendengarkan 
lansia dan memperhatikan
2. Memberi reinforcemen 3. Mendengarkan dan 
positif pada audiens memperhatikan
atas pendapat audiens 4. Mengemukakan 
3. Menjelaskan materi pendapat
 tentang pengertian 5. Mendengarkan dan 
penanganan katarak pada memperhatikan
lansia 6. Mendengarkan dan 
4. Menggali pengetahuan memperhatikan
audiens tentang 7. Mengemukakan 
penanganan katarak pada pendapat
lansia 8. Mendengarkan dan
5. Memberi reinforcemen memperhatikan
positif pada audiens 9. Mendengarkan dan 
atas pendapat audiens memperhatikan
6. Menjelaskan materi
penyuluhan tentang :
pencegahan secara
primer,sekunder, tersier
masalah persepsi sensori
( katarak)
7. Menggali pengetahuan
audiens tentang tanda 
dan gejala penyakit
penanganan katarak pada
lansia
8. Memberi reinforcemen 
positif pada audiens 
atas pendapat audiens

9. Menjelaskan materi 
penyuluhan tentang :penula
ran dan penanganan katarak
pada lansia
Penutup 1. Bersama peserta 1. Ikut menyimpulkan
( 5 menit ) menyimpulkan materi yang materi
telah disampaikan 2. Menjawab pertanyaan
2. Mengevaluasi materi yang 3. Menjawab salam
telah diberikan
3. Menutup dan memberi
salam
I. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Struktur pengorganisasian sesuai dengan yang direncanakan
b. Setting tempat sesuai dengan yang direncanakan
c. Tempat dan media sesuai dengan yang direncanakan

2. Evaluasi Proses
a. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
b. Waktu sesuai dengan yang direncana
c. Selama proses berlangsung diharapkan audiens dapat mengikuti 
seluruh kegiatan penyuluhan/tidak ada yang meninggalkan ruangan
d. Selama kegiatan berlangsung diharapkan audiens berperan aktif
LAMPIRAN MATERI

A. PENGERTIAN PENYAKIT KATARAK

Katarak adalah bagian keruh pada lensa mata yang biasanya bening dan akan
mengaburkan penglihatan. Katarak tidak menyebabkan rasa sakit dan termasuk
penyakit yang sangat umum terjadi.

Lensa mata adalah bagian transparan di belakang pupil (titik hitam di tengah
bagian mata yang gelap) yang berfungsi untuk memfokuskan cahaya pada lapisan
retina. Dengan adanya katarak, kejernihan lensa mata berkurang dan cahaya yang
masuk ke mata menjadi terhalang. Seiring bertambahnya usia, umumnya lensa
mata perlahan-lahan akan keruh dan berkabut. Jadi katarak adalah penyakit yang
biasa terjadi seraya kita bertambah tua. Banyak pengidap yang pada akhirnya
membutuhkan operasi untuk mengganti lensa yang rusak ini dengan lensa buatan.

Katarak adalah penyebab utama kebutaan di dunia. Katarak juga dapat


terjadi pada bayi dan anak-anak (katarak anak-anak), meski kemungkinannya
sangat kecil. Penyakit ini umumnya ditemukan pada orang-orang lanjut usia dan
dikenal sebagai katarak manula. Di Indonesia, diperkirakan terdapat sekitar
210.000 penderita baru yang muncul setiap tahun. Dan lebih dari 50% kebutaan di
Indonesia disebabkan oleh katarak.

B. PENYEBAB
Sebagian besar katarak terjadi karena proses degeneratif atau bertambahnya
usia seseorang. Usia rata-rata terjadinya katarak adalah pada umur 60 tahun
keatas. Akan tetapi, katarak dapat pula terjadi pada bayi karena sang ibu
terinfeksi virus pada saat hamil muda. Penyebab katarak lainnya meliputi:
1. Faktor keturunan.
2. Penggunaan obat tertentu, khususnya steroid.
3. Gangguan metabolisme seperti DM (Diabetus Melitus)
4. Gangguan pertumbuhan,
5. Mata tanpa pelindung terkena sinar matahari dalam waktu yang cukup
lama.
6. Rokok dan Alkohol
7. Operasi mata sebelumnya.
8. Trauma (kecelakaan) pada mata.

C. TANDA DAN GEJALA PENYAKIT KATARAK
Gejala awal dari katarak ini adalah sakit mata yaitu air mata mudah keluar,
mata dan sekitarnya terasa gatal – gatal, penglihatan mulai terganggu pada malam
hari, dan tidak bisa lagi menahan silau dari matahari atau lampu yang menyala.
Setelah itu, baru penderita akan melihat seperti selaput awan di depan
pandangannya, dan semakin lama selaput itu akan semakin merapat dan akhirnya
pandangan mata akan tertutup. Secara umum gejala dari katarak ini adalah sebagai
berikut :
1. Seperti ada kabut awan didepan pandangannya, sehingga pandangan
kurang jelas.
2. Terlalu peka terhadap sumber cahaya.
3. Pada satu mata, objek dapat terlihat menjadi dua.
4. Lensa mata lama – kelamaan berubah menjadi buram.
5. Untuk dapat membaca, di perlukan cahaya yang cukup terang.
6. Mata yang sensitif ketika terkena cahaya menyilaukan.
7. Sulit melihat saat cahaya remang-remang (terutama pada malam hari)
atau sangat terang.
8. Semua menjadi terlihat ganda.
9. Semua terlihat seperti memiliki semburat kuning atau cokelat.
10. Ukuran lensa kacamata yang sering berubah.
11. Di sekeliling cahaya terang (misalnya, lampu mobil atau lampu jalan)
seperti ada lingkaran cahaya.
12. Warna yang terlihat memudar atau menjadi tidak jelas.
D. CARA PENCEGAHAN PENYAKIT KATARAK
a. Pencegahan primer
Pencegahan primer adalah berbagai upaya yang dilakukan untuk
menghindari atau menunda munculnya penyakit atau gangguan kesehatan.
Seperti:
1. Perbanyak konsumsi Vitamin A
2. Menghindari asap rokok
3. Mengkonsumsi makanan yang sehat
4. Hindari makanan cepat saji
5. Melindungi mata dari sinar UV
6. Hindari mengkonsumsi Alkohol
7. Minum teh secara rutin
8. Batasi dalam mengkonsumsi garam
9. Istirahat yang cukup
10. Periksa mata secara rutin ke Dokter
b. Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder adalah berbagai upaya yang dilakukan untuk
deteksi dini adanya penyakit atau gangguan kesehatan agar dapat
dilakukan tatalaksana sedini mungkin seperti:
1. Minum jus wortel.
2. Masker mata dengan estrak atau jus bunga labu.
3. Madu alami.
4. Konsumsi campuran adas manis dan ketumbar (takaran ketumbar
dan adas manis sama).
5. 7 Buah almond dan setengah gram merica.
6. Minum campuran 2 buah kapulaga halus dan segelas susu yang
telah direbus mendidih.
c. Pencegahan Tersier
Pengelolaan penyakit atau gangguan kesehatan secara seksama
harus dilakukan. Diperlukan kerja sama yang baik antara tenaga kesehatan
dan pasien serta keluarganya agar penyakit atau gangguan kesehatan yang
diderita pasien dapat terkelola dan terkendali dengan baik seperti:
 melakukan perawatan pasien hingga sembuh serta melakukan tera
pi-terapi untuk meminimalisir kecacatan akibat katarak tersebut.
Dengan cara Rehabilitasi atau dengan cara Perbanyak konsumsi
Vitamin A, Melindungi mata dari sinar UV dan istirahat yang
cukup.
E. PENATALAKSANAAN PENYAKIT KATARAK
Penatalaksanaan katarak dilakukan berdasarkan tingkat keparahan katarak dan
terganggunya kualitas hidup pasien. Saat ini pembedahan masih menjadi satu
satunya tatalaksana kuratif dari katarak.
 Terapi farmakologis
Hingga saat ini belum ditemukan obat obatan yang terbukti mampu
memperlambat atau menghilangkan karatak. Beberapa agen yang
diduga dapat memperlambat pertumbuhan katarak adalah penurun
sorbitol, aspirin, dan vitamin C, namun belum ada bukti yang
signifikan mengenai hal tersebut.
 Pembedahan
 Ekstraksi katarak ekstrakapsuler
Yaitu pembedahan katarak dengan metode yang menyisakan
bagian posterior dari kapsul lensa. Insisi dibuat pada limbus
atau kornea perifer, pada arah superior atau temporal. Dibuat
celah di kapsul anterior, kemudian nucleus dan korteks lensa
dikeluarkan. Lensa intraokuler dimasukkan kedalam kantong
kapsul yang disokong oleh kapsul posterior.
 Ekstraksi katarak intrakapsuler
Operasi ini membuang lensa dan kapsul secara keseluruhan
tanpa meninggalkan kapsul posterior. Operasi katarak
intrakapsuler diindikasi untuk katarak hipermatur, intumescent
cataract, katarak dengan dislokasi lensa akibat zonula yang
tidak stabil, dan jika fasilitas mikroskop operasi kurang
memadai.keuntungan dari metode ini adalah prosedurnya
relative mudah.
 Fakoemulsifikasi
Adalah tehnik operasi katarak ekstrakapsuler dengan
mengemulsikan lensa menggunakan gelombang
ultrasonik40.000 MHz. tehnik fakoemulsifikasi banyak
digunakan saat ini. Tehnik ini menggunakan vibrator ultrasonic
untuk memecah nucleus yang keras sehingga isi nucleus dan
korteks dapat diaspirasi melalui insisi kecil berukuran 2,5-3,0
mm.
 Small incision cataract surgery ( SICS )
SICS merupakan tehnik popular saat ini. Perbedaan yang nyata
antara SICS dan ekstraksi katarak ekstrakapsuler adalah irisan
operasi sangat kecil. Sehingga sering tidak membutuhkan
jahitan pada luka insisi. SICS juga memungkinkan operasi
dilakukan hanya dengan anestesi local, penyembuhan relative
lebih cepat, dan resiko astigmatisma lebih kecil.

Anda mungkin juga menyukai